Anda di halaman 1dari 14

F.

Antena-Antena Reflektor
F.3. Antena Reflektor Paraboloid
Antena dengan reflektor paraboloid sangat populer untuk komunikasi
gelombang mikro ( frekuensi di atas 1 GHz ) terestrial dan juga untuk komunikasi
satelit.
Gain yang dicapai sangat tinggi, bisa mencapai puluhan dB ( 60 dB)

Pemantul umumnya

Parabolic Dish

Feed
r

Nachwan Mufti A

terbuat dari baja,


aluminium, atau bisa juga
lapisan logam (foil) yang
dilekatkan pada
fiberglass
Modul V Macam-Macam Antena

44

F. Antena-Antena Reflektor
Bentuk utama parabola

Parabola Silindris
Mengubah muka gelombang
silindris yang dipancarkan
sumber garis sefasa menjadi
gelombang datar pada aperturnya

Terdapat 2 macam
bentuk utama
parabola, yaitu :

Line source
Aperture

Parabola Silindris

Point source

Aperture

Nachwan Mufti A

Mengubah muka gelombang spheris


yang dipancarkan sumber isotropis
pada fokus, menjadi gelombang
datar pada apertur-nya.
Atau jika jika dilihat berkas
gelombang datang dari titik fokus,
akan dipantulkan sejajar sumbu
paraboloid

Modul V Macam-Macam Antena

45

F. Antena-Antena Reflektor
(a)

Analisis Geometri...

Persamaan lengkung parabola, pada

gambar di samping parabola memiliki fokus F


dan berjarak L dari verteks dinyatakan sbb :

Fokus = F

Verteks

R=

Muka
gelombang
datar

2L
1 + cos

(b)

Definisi :
P

Lengkung paraboloid adalah tempat


F

kedudukan titik-titik yang jaraknya ke titik fokus


sama dengan jaraknya ke bidang datar
Directrix

Axis
Verteks

PF = PQ

Directrix

Modul V Macam-Macam Antena

Nachwan Mufti A

46

F. Antena-Antena Reflektor
B'

(c)
Q

A'

PF + PS = PF + QS PQ = QS

Axis

Jadi gelombang dari sumber isotropis pada fokus


F akan dipantulkan oleh parabola menjadi sefasa
pada garis/bidang AA.

Apertur
bidang
datar

Bayangan fokus F adalah direktriks. Medan


pantul pada AA seolah-olah berasal dari
direktriks sebagai gelombang datar.

Nachwan Mufti A

Bidang/garis BB disebut Apertur Datar atau


apertur fisik

Modul V Macam-Macam Antena

47

F. Antena-Antena Reflektor
Distribusi Medan...
Aperture Parabola Silindris
Ekspresi untuk daya, W
W = Daya pada strip pita selebar dy sepanjang 1
meter ke arah sumbu z

dy
d

W = d.U '

W = dy.y

Py = rapat daya pada y

L
sumber garis
isotropis

y .dy = U ' d

maka,

y
U'

dy

U = intensitas radiasi
sepanjang 1 m ke
arah z

1
d (R sin )

1 meter

2L
R
=
d
1 + cos Sehingga.

Modul V Macam-Macam Antena

Nachwan Mufti A

48

F. Antena-Antena Reflektor
Didapatkan...

Py = P =

1 + cos
U'
2L
Untuk = 0,

P=0 = P0 =

1
U'
L

Dengan normalisasi P terhadap P0 ,

didapatkan :

P 1 + cos
=
P0
2

Distribusi medan ternormalisasi


sebagai fungsi untuk apertur parabola
silindris

E
1 + cos
=
E0
2
Nachwan Mufti A

Modul V Macam-Macam Antena

49

F. Antena-Antena Reflektor
Distribusi Medan...

Aperture Paraboloid / Dish Antenna


d

Ekspresi untuk daya, W

W = Daya dalam cincin dengan radius dan lebar d

= Daya yang dipancarkan antena isotropik untuk


sudut ruang 2 sin d

W = 2 d P

P = rapat daya pada

sumber titik
isotropis

W = 2 sin d U
U = intensitas radiasi

d P = sin d U
maka,

sin
2L sin
d = R sin =
d
1 + cos

Modul V Macam-Macam Antena

Nachwan Mufti A

50

F. Antena-Antena Reflektor
Didapatkan...

P = P

2
(
1 + cos )
=
U

4L2

Untuk = 0,

P=0 = P0 =

1
U
L2

Dengan normalisasi P terhadap P0 ,

didapatkan :

P (1 + cos )
=
P0
4

Nachwan Mufti A

Distribusi medan ternormalisasi

sebagai fungsi untuk apertur paraboloid

E 1 + cos
=
E0
2
Modul V Macam-Macam Antena

51

F. Antena-Antena Reflektor
Iluminasi Pada Apertur Parabola
Gambar (a)
Secondary pattern
D

Axis

Jika antena primer isotropis spheris, bagian


A akan sefasa dengan muka gelombang
datar pada apertur, sehingga diagram
sekunder akan berbentuk ENDFIRE.

Isotropic source pattern


(primary pattern)

n
4

Gambar (a)

L = n ganjil

Gelombang yg dipantulkan sefasa dengan


gelombang pantul Interaksi Positif

L = n genap

Gelombang yg dipantulkan berlawanan fasa dgn


gelombang pantul Interaksi Negatif

Jika

Modul V Macam-Macam Antena

Nachwan Mufti A

52

F. Antena-Antena Reflektor
Gambar (b)
Taperred
Illumination

D V

Jika jarak fokus primer spheris kearah


reflektor semakin dekat ( L << ) ,
maka iluminasi pada apertur akan
tappered ( menurun ke tepi ) karena
jarak fokus ke reflektor akan berbeda
sebesar :

Relative field intensity


primary pattern

20 log

R max
L

Gambar (b)

Nachwan Mufti A

Modul V Macam-Macam Antena

53

F. Antena-Antena Reflektor
Gambar (c)

Taperred illumination with


dashed primary pattern

+ 1
D V

Jika iluminasi primer dapat dijaga


tetap uniform spheris, maka
penurunan ke tepi (tappered) pada
iluminasi apertur akan sedikit
Lihat garis penuh !!

Pada saat L dibesarkan supaya


penurunan ke tepi ( tappered ) semakin
kecil, maka :

primary
pattern
Relative field
intensity

Nearly uniform illumination


with solid primary pattern

Jika iluminasi primer tappered,


maka iluminasi apertur juga akan
tappered. Lihat garis putusputus !!

Gambar (c)

Dalam desain, makin besar tappered (penurunan ke tepi) maka side lobe makin
kecil sedangkan direktifitas akan berkurang !!

Jarak fokus yang besar biasa dipakai untuk antena astronomi ( L/D >> )
Modul V Macam-Macam Antena

Nachwan Mufti A

54

F. Antena-Antena Reflektor
Pola Pancar Antena Besar Apertur Sirkular

uniform plane wave

uniform
illumination

Dengan Iluminasi Uniform

uniform
illumination

Relative field intensity

Relative field intensity


Paraboloid

infinite sheet

Radiasi dari suatu


antena parabola
besar dengan aperture
iluminasi uniform
secara tipikal adalah
ekivalen dengan
apertur sirkular dengan
diameter yang sama,
D.

Pola medan radiasi dari aperture iluminasi uniform dapat dihitung dari Prinsip
Huygens. Pola medan ternormalisasi E( ) sebagai fungsi D dan adalah sebagai
berikut :
D Diameter aperture
D sin
J
Panjang gelombang ruang bebas
2 1

E =
Sudut terhadap garis normal aperture
D
sin
J1 Fungsi Bessel orde pertama

()

Nachwan Mufti A

[( ) ]

Modul V Macam-Macam Antena

55

F. Antena-Antena Reflektor
Sedangkan First Null dari pola radiasi
dinyatakan dinyatakan dari rumusan
berikut :

D
sin 0 = 3,83

140 o
BWFN = 2 0 =
D

Sehingga,

3,83
1,22
0 = arcsin
= arcsin
D
D
untuk sudut kecil, berlaku
untuk parabola besar
( D > 10 )

sin 0 0

0 =

1,22
(rad )
D

70o
(derajat )
=
D
Nachwan Mufti A

Sehingga, untuk apertur sirkular


iluminasi uniform (parabola besar)

Half Power Beamwidth, untuk apertur


sirkular iluminasi uniform (parabola besar)

58o
HPBW =
D
Sedangkan direktivitas, dinyatakan :

Luas Aperture
2

Sehingga,
D = 4

D 2
2
D = 4 2 = 9,87D
4
Modul V Macam-Macam Antena

56

F. Antena-Antena Reflektor
Di bawah ini dinyatakan perbandingan parameter-parameter antara parabola
aperture sirkular dengan rectangular untuk distribusi aperture uniform

Aperture
Sirkular
Rektangular
Half Power Beam Width

58o
HPBW =
D

51o
HPBW =
L

Beam Width Between First Nulls

140o
FNBW =
D

115o
FNBW =
L

Direktifitas
(Gain terhadap isotropik)

D = 9,87 D

Gain terhadap dipole /2

G = 6 D

Dimana

Nachwan Mufti A

D = 12,6 L L '
G = 7,7 L L '

D diameter ( dalam )
L panjang sisi rektangular ( dalam )
L panjang sisi rektangular yang lain ( dalam )
Modul V Macam-Macam Antena

57

F. Antena-Antena Reflektor

Perbandingan pola radiasi relatif antara apertur sirkular D = 10 dengan


aperture bujursangkar L = 10
Modul V Macam-Macam Antena

Nachwan Mufti A

58

G. Antena 2 Aplikatif
G.1. Antena Yagi
3-element Uda Yagi (endfire)

90

2. 8096

120

60
2.2477

1.6858
150

d2

30
1. 1238
0. 56192

d1

180

y
Reflector

330

210

Driver

300

240

Director

Reflector

270

Director

Driver
Nachwan Mufti A

Modul V Macam-Macam Antena

59

G. Antena 2 Aplikatif
Aplikasi Uda - Yagi
Antena Uda- Yagi adalah antena yang paling populer sebagai
penerima untuk frekuensi VHF-UHF karena sifat-sifatnya : desain
pencatuan yang sederhana, harga murah, berat ringan, relatif dapat
mencapai gain yang cukup tinggi
Berhubung frekuensi yang lebih tinggi mendapatkan perlakuan
redaman yang lebih besar dari kanal udara, maka implementasi UdaYagi untuk frekuensi yang lebih tinggi memerlukan gain yang lebih
tinggi.
VHF

UHF

FM-Radio

(88MHz-108MHz)

3 element UY

TV (low)

(54MHz-88MHz)

3 element UY

TV (high)

(174MHz-216MHz)

5-6 element UY

TV

(470MHz-890MHz)

10-12 element UY

Nachwan Mufti A

Modul V Macam-Macam Antena

60

G. Antena 2 Aplikatif
Kriteria Desain Praktis Antena Yagi
1.
2.
3.
4.

5.

6.
7.
8.

Spasi antena yang semakin dekat akan meningkatkan Front to Back


Ratio yang makin besar pada main beamnya.
Spasi yang semakin lebar/renggang akan menghasilkan sebaliknya
Tetapi, spasi yang makin lebar akan menghasilkan bandwidth yang
lebih lebar.
Memperbanyak jumlah director akan memperbesar gain, tetapi terdapat
nilai optimal dimana penambahan jumlah director tidak memperbesar
gain secara signifikan lagi
Uda-Yagi juga akan memiliki bandwidth lebih lebar jika reflektor
dibuat lebih panjang dari optimum sedangkan director lebih pendek
dari optimum.
Folded dipole digunakan sebagai elemen driver untuk meningkatkan
gain dan bandwidth yang lebih lebar.
Bandwidth bisa diperlebar dengan mengganti reflektor dengan
lembaran konduktor atau jaring kawat
Reflektor sudut bisa dipakai untuk memperbesar gain dan bandwidth

Nachwan Mufti A

Modul V Macam-Macam Antena

61

G. Antena 2 Aplikatif
G.2. Turnstile Antenna
z

Small Cross-Dipole

E(r ) = E A (r ) + E B (r )

with quadrature current


feeding:

dL

I 0 = I z = jI x

e j r
E A (r ) = j
I z .dl . sin .a
4 r
e j r
E B (r ) = j
I x .dl .( cos cos .a + sin .a )
4 r
Modul V Macam-Macam Antena

Nachwan Mufti A

62

G. Antena 2 Aplikatif
Radiation Pattern
3-D Pattern of infinitesimal Turnstile Antenna
z

Radiation in all
directions!
y

2-D x-z plane Field Pattern of Turnstile Antennas


z

Infinitesimal
Turnstile

Finite Length
Turnstile

Nachwan Mufti A

Modul V Macam-Macam Antena

63

G. Antena 2 Aplikatif
Aplikasi Antena Turnstile
1.

Polarisasi sirkular pada arah broadside umumya digunakan untuk :


Komunikasi satelit
Aplikasi radar

2.

Pada kendaraan angkasa

3.

TV broadcast transmit antenna :

Pada bidang x-z akan memiliki pola pancar hampir sirkular

Modul V Macam-Macam Antena

Nachwan Mufti A

64

G. Antena 2 Aplikatif
G.3. Antena Mikrostrip
Struktur Patch
Patch
Feed

Substrate
L
---r

Nachwan Mufti A

++++

++++ t
---Modul V Macam-Macam Antena

65

G. Antena 2 Aplikatif
Aplikasi Antena Mikrostrip

Bentuk Patch
Rectangular

Dipole

1. Umumnya diaplikasikan untuk


komunikasi yang memerlukan
ukuran antena yang kecil, spt :
aircrafts, mobile, dll

Elliptical

Circular Ring

2. Bentuk patch dan pencatuan


berkaitan dengan polarisasi, pola
pancar, impedansi, dll.
3. Efisiensi umumnya rendah,
bandwidth sempit

Triangular

dan sebagainya.

4. Selalu dioperasikan untuk


pancaran broadside
5. /3 < L < /2 and 2 < r < 12

Modul V Macam-Macam Antena

Nachwan Mufti A

66

G. Antena 2 Aplikatif
G.3. Antena Horn
Bentuk-Bentuk Antena Horn
TE10

E-Plane
sectoral horn

H-Plane
sectoral horn

Pyramidal
horn

Aplikasi Antena Horn


Cukup luas digunakan sebagai antena primer
( feed element ) pada parabola, yang
digunakan untuk :
Aplikasi komunikasi gelombang mikro fixed
point to point
Radio Astronomy
Satellite tracking

Keuntungan : bandwidth lebar, ringan,


mudah dibuat, gain cukup besar
Nachwan Mufti A

Modul V Macam-Macam Antena

67

H. Exotic Antenna
H.1. Quadrifilar Helix Antenna
The Helical Antenna was invented by
Kilgus in 1968. (see his papers)

Used for communication


between mobile user and nongeostationary satellite systems

Gives Circular Polarisation in all


directions, thus becomes
independent of elevation angle
of satellite.

Nachwan Mufti A

Modul V Macam-Macam Antena

68

Modul V Macam-Macam Antena

69

H. Exotic Antenna
H.2. Fractal Antenna

Nachwan Mufti A

H. Exotic Antenna
H.3. Slotted Waveguide Antenna

Radial line slotted


waveguide antennas
Single-layer millwave
slotted waveguide
antennas

Nachwan Mufti A

Motto Kuliah

Modul V Macam-Macam Antena

70

Antena dan Propagasi

Everything what propagates can be


transmitted.
Everything what can be transmitted can be
received
- EM waves, sound, smell, light, gravity and
maybe 6th sense -

Nachwan Mufti A

Modul V Macam-Macam Antena

71

Anda mungkin juga menyukai