Kondisi Geometri
Notasi
Istilah
Definisi
Pendekat
Keluar
Lebar masuk
WE
WW
Kondisi Lingkungan
Kondisi Lalulintas
LT
Belok Kiri
ST
Lurus
RT
Belok Kanan
UT
Belok U
Jalinan
QTOTAL
Arus Total
Qw
QDH
Pw
Rasio Jalinan
Bermotor
LV% Kendaraan Ringan
PUM
Rasio Kendaraan
Tak Bermotor
Faktor LHRT
Faktor Perhitungan
Co
Kapasitas Dasar
Fcs
Faktor Penyesuaian
Ukuran Kota
FRSU Faktor Penyesuaian Tipe
Lingkungan Jalan
Hambatan Samping
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembangunan nasional kita telah berada pada era globalisasi dimana pada
era persaingan ini pemerintah sangat menaruh perhatian pada tiap-tiap
pembangunan, pembangunan dibidang ekonomi, trasportasi,pendidikan dan
kebudayaan. Namun pembangunan peningkatan jalan sebagai sarana trasportasi
sangat menunjang pembagunan dibidang lainnya.
Pesatnya pembangunan suatu daerah disertai dengan jumlah kendaraa yamg
tidak terkendali akan membawa penagaruh pada peningkatan kecelakaan lalu
lintas. Kondisi ini semakin memburuk pada kawasan-kawasan yang tidak tersedia
cukup fasilitas keamanan lalu lintas.
Kecelakaan lalu lintas disebabkan banyak faktor, tidak sekedar oleh
pengemudi yang buruk atau kelalaian pejalan kaki akan tetapi dapat juga
disebabkan oleh faktor cuaca. Kendaraan struktur dan desain jalan, lingkungan lalu
lintas, pengatur lalu lintas desain bundaran dan sebagainya.
Dengan latar belakang tersebut diatas maka oenulis mencoba untuk
menganalisa kapasitas dan perilaku lalu lintas pada jalur bundaran Tapak Kuda.
1.2
Maksud
Maksud penulisan ini adalah untuk mempelajari dan menganalisa serta
memberikan alternatif yang paling baik dan menguntungkan arus lalu lintas
pada jalinan Bundaran Tapak Kuda.
1.2.2
Tujuan penulisan
Untuk membantu para penguna manual dalam memilih penyelesai yamg
sesuai dengan masalah-masalah umum perancanganoperasional dengan
menyedikan saran-saran mengenai tentamg arus lalu lintas yang layak bagi
tipe dan denah standar bundaran dan penerapannya pada berbagai kondisi
arus.
1.3
1.3.1
1.3.2
Batasan Masalah
Dengan mengacu pada analisa lalu lintas pada bundaran yang dimaksud
maka penulis mencoba mengangkat masalah-masalah dengan batasn
sebagai berikut:
1. Analisa lalu lintas pada jalinan Bundaran Tapak Kuda.
2. Presedur perhitungan dengan menggunakan MKJI umtuk :
a. Kapasitas
b. Perilaku
1.4
Metode Penilisan
Penulisan Tugas Besar ini dengan menggunakan metode penulisan sebagai berikut:
1.4.1
1.4.2
Kalian Perpustaan
Kajian Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan teori-teori pendukung
dengan membaca dan mempelajari buku-buku ilmia atau bahan bahanbahan kuliah yang d hubungannya dengan Tugas Besar ini.
1.4.3
Kajian Lapangan
Kajian lapangan yaitu dengan mengumpulkandata-data penelitian /survey
lapangan pada lokasi bundaran yang ditinjau sebagai objek dalam Tugas
Besar ini.
BAB II
GAMRAN UMUM LOKASI DAN DATA-DATA PENELITIAN
2.1
strategis yang di tinjau dari kedudukan dan fungsinya, dalam upaya mendukung
kegiatan pembangunan Kota Kendari pada khususnya dan Prov. Sultra pada
umumnya.
Ruas jalan pada daerah bundaran ini berdasarkan kebijakan Pemerintah Prov.
Sulawesi Tenggara mengalami perbaikan berupa rehabilitasi sarana perlengkapan
jalan dan pengaturan lalulintas. Upaya tersebut dilakukan agar fungsi ruas jalan ini
dapat berjalan dengan aman.
2.2
U
Rumah
Rumah
Rumah
S
Keterangan:
-B
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.
Bagian jalinan tunggal adalah : bagian jalinan antara dua gerakan lalulintas
yang menytu dan memencar.
3.2.
Kapasitas
1. Kapasitas total bagian jalinan adalah: hasil penelitian antara kapasitas dasar
(Co) yaitu kapasitas dasar antara kondisi tertentu (ideal) dan factor
penyesuaian (F) dengan memperhitunkan pengaruh kondisi lapangan
sesungguhnya terhadap kapasitas.
2. Kapasitas bundaran pada keadaan lalulintas di lapangan, (ditentukan oleh
antara semua gerakan) dan kobdisi lapangan didefinisikan denga sebagai
arus lalulintas total pada saat bagian jalinan yang pertama mencapai
kapasitsnya.
3.3.
Prilaku Lalulintas
Prilaku lalulintas pada bagian jalinan dalam hal ini adalah : aturan membagi
jalan disiplin lajur dan antri tidak memungkinkan penggunaan-penggunaan sesuatu
yang didasarkan pada pengambilan celah. Karma resiko penutupan bundaran oleh
bundaran yang menjalin dari berbagai arah, prilaku lalulintras berupa derajat
kejenuhan > 0,75 selama jam pucak untuk dinihari.
3.4.
Langkah A
: data masukan
Rasio
(LV)
(HV)
MC)
Bermotor
3J
60
4.5
3.35
0.01
13J
5,55
3.5
4.1
0.05
0,5 1 J
40
3.0
57
0.14
0,1 0,5 J
63
2.5
34.5
0.05
0,1 J
63
2.5
34.5
0.05
(Juta Penduduk)
Kend. Tidak
Perhitungan rasio jalinan dan resiko kendaraan tak bermotor data-data lalu-lintas
berikut diperlukan untuk perhitungan dan harus diisikan ke dalam bagian lalu lintas
ke dalam formulir RWEAV-1.
A. Bagian jalinan Bundaran (Formulir RWEAV-1)
- Hitung arus masuk kendaraan (Qmasuk) untuk masing-masing bagian
jalinan bundaran dengan cara menjumlahkan arus- arus kolom 8/tempat
masuk, dan diisikan hasilnya dalam baris 22.
- Hitung arus jalinan total (Qw) untuk masing-masing dari 4 bagian jalinan
(jika 4-lengan) AB,BC,CD, dan DA dengan memasukan arus dari kolom 8 ke
dalam kotak-kotak kolom 9,11,13,dan 15 yang telah diberi tanda, kemudian
hitumg jumlah masing-masing kolom dan masukan hasilnya dalam baris 22.
- Hitung arus total (Qtotal) pada masing-masing dari 4 bagian jalan (jika 4lengan ) dengan cara memasukan arus dari kolom 8 ke dalam kotak-kotak
10,12,14,dan 16 yang telah diberi tanda, kemudian dihitug jumlah dari
masing-masing kolom dan masukkan hasilnya dalam baris 22.
- Hitung rasio menjalin (Pw) pada masing-masing bagian jalinan sebagai rasio
antara arus menjalin total dan arus tercatat total dalam baris 22,dan masukkan
hasilnya dalam baris 23.
(Pw) = (Qw)/ Qtotal
Dimana :
Pw
= Rasio jalinan
Qw
QUM
QVEH
PUM
QUM / QVEH
Ukuran Kota
Sangat kecil
Kecil
Sedang
Besar
Sangat Besar
0.1
0.1 0.5
0.5 - 1.0
1.0 3.0
3.0
Keterangan:
Keterangan:
-B
Kondisi
lalulintas
dapat
ditentukan
menurut
nilai
2.
Keterangan:
-B
perjam .
WE
W1 W 2
2
jumlah
penduduk
kota
(juta
jiwa)
Penduduk
Faktor Penyesuaian
(Cs)
(Juta)
Ukuran Kota
Sangat Kecil
< 0,1
(FCS)
0,82
Kecil
0,1 0,5
0,88
Sedang
0,5 1,0
0,94
Besar
1,0 3,0
1,00
Sangat Besar
> 3,0
1,05
tabel
3.5.
dibawah.
Pembacaan
tabel
Kelas Hambatan
Lingkungan Jalan
Samping
RE
SF
Komersil
Pemukiman
Akses Terbatas
Tinggi
Sedang
Rendah
Tinggi
Sedang
Rendah
Tinggi / Sedang
/ Rendah
0,05
0,88
0,89
0,90
0,91
0,92
0,93
(PUM)
0,10 0,15
0,84 0,79
0,85 0,80
0,86 0,81
0,87 0,82
0,88 0,82
0,89 0,83
0,20
0,74
0,75
0,76
0,77
0,77
0,78
0,25
0,70
0,70
0,71
0,72
0,73
0,74
DT
jumlah
dari nilai
tersebut ini
DR = DTR + 4 (det/Smp)
Rumusnya adalah dengan menambakan tundaan
gemetrik rata-rata (4 detik/smp) pada tundaan lalu
lintas hasilnya dimasukan dalam baris 7 kolom 34.
Langkah C-3 : peluang antrean bagian jalinan bundaran ( QP % )
1.
2.
1.
Peluang atrian dihitung dari hubungan empiris antara peluang antrian dan derajat
kejenuhan seperti terlihat pada gambar C-3 : 1 di bawah.
Variabel masukkan derajat kejenuhan didapat dari formulir RWEAV-II kolom 32,
dan pembacaan nilai QP masing-masing bagian jalinan dari gambar, dicatat
dalam kolom 35 dalam formulir yang sama.
2.