DISUSUN OLEH :
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
rahmat dan karunianya sehingga makalah Bahan Konstruksi dan Korosi tentang
Material Komposit ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahan Konstruksi dan Korosi.
Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa menyampaikan rasa syukur dan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan
makalah ini terutama untuk dosen Mata Kuliah Teknologi Polimer Ibu Dr. Widi
Astuti, S.T., M.T., Ibu Ria Wulansarie, S.T., M.T. dan rekan-rekan kami yang
telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada kami.
Dengan penuh kesadaran bahwa tidak ada yang sempurna didunia ini
melainkan Allah SWT, maka makalah ini pun tidak luput dari segala kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat memperbaiki, menyempurnakan, dan mengembangkan makalah ini sangat
kami harapkan. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang..........................................................................................................1
2. Rumusan masalah.....................................................................................................2
3. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II ISI
A. Defenisi Komposit...................................................................................................3
B. Bahan Penyusun Komposit......................................................................................4
C. Jenis-jenis Komposit................................................................................................8
D. Proses Pembuatan Komposit..................................................................................13
E. Kualifikasi Komposit.............................................................................................14
F. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Komposit........................................................15
G. Aplikasi dan Contoh Bahan Komposit...................................................................17
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan..........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Perkembangan rekayasa, produksi maupun pemanfaatan material berbasis
2.
Rumusan Masalah
3.
Tujuan
BAB II
ISI
A.
Defenisi Komposit
Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi
antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak
homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya
berbeda. Dengan adanya perbedaan dari material penyusunnya maka komposit
antar material harus berikatan dengan kuat, sehingga perlu adanya penambahan
wetting agent. Material komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari
pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi (tailorability), memiliki
kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki kekuatan jenis (strength/weight) dan
kekakuan jenis (modulus Young/density) yang lebih tinggi daripada logam, tahan
terhadap beban kejut atau impact, tahan korosi, memiliki sifat isolator panas dan
suara, serta dapat dijadikan sebagai penghambat listrik yang baik, dan dapat juga
digunakan untuk menambal kerusakan akibat pembebanan dan korosi (Sirait,
2010).
Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:
1. Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk memegang
peranan yang sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.
2. Susunan struktural komponen. Bentuk serta orientasi dan ukuran tiap-tiap
komponen penyusun struktur dan distribusinya merupakan faktor penting yang
memberi kontribusi dalam penampilan komposit secara keseluruhan.
3. Interaksi antar komponen. Komposit merupakan campuran atau kombinasi
komponen-komponen yang berbeda baik dalam hal bahannya maupun bentuknya,
maka sifat kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda (Sirait, 2010).
B.
Secara umum material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu
matrik (bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler adalah bahan pengisi
yang digunakan dalam pembuatan komposit,. Matrik dalam struktur komposit bisa
berasal dari bahan polimer, logam, maupun keramik yang secara umum berfungsi
untuk mengikat serat menjadi satu struktur komposit (Gibson, 1984).
Adanya dua atau lebih penyusun komposit menimbulkan beberapa daerah
dan istilah penyebutannya, seperti :
o Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar)
o Penguat/Fiber (Penahan beban utama)
o Interphase (pelekat antar dua penyusun)
o interface (permukaan phase yang berbatasan dengan phase lain)
Secara
strukturmikro
material
komposit
tidak
merubah
material
a.
Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi
volume terbesar (dominan). Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari
bahan polimer, logam, maupun keramik.
Polyester dan vinyl ester resin umumnya yang paling banyak digunakan
sebagai bahan matrik dan biasanya digunakan untuk pembuatan produk-produk
komersial, industri dan transportasi. Namun bila produk yang dibutuhkan
diharapkan untuk memiliki kekuatan yang lebih tinggi maka bahan epoksi
menjadi pilihan sebagai matrik. Meskipun epoksi sensitif terhadap kelembaban,
namun tetap masih lebih baik dibanding dengan polyester serta tahan terhadap
penyusutan. Dalam aplikasinya epoksi terbatas terhadap termperatur hingga
120C untuk pemakaian jangka panjang, bahkan pada kondisi tertentu temperatur
tertinggi hanya pada sekitar 80C sampai 105C. Untuk pemakaian pada
temperatur lebih tinggi sekitar 177C sampai 230C dapat menggunakan
bismaleimide resins (BMI) sebagai matrik.
5
Mode kegagalan sebagian besar dipengaruhi oleh jenis bahan matriks yang
digunakan dalam komposisi dan juga kompatibilitasnya terhadap serat.
b.
yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit atau menaikkan
kekuatan dan kekakuan komposit sehingga didapatkan material
yang kuat dan ringan, biasanya berupa serat atau serbuk
Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa variable
berikut :
Ukuran partikel
Rapat jenis bahan yang digunakan
Fraksi volume material
Komposisi material
Bentuk partikel
Kecepatan dan waktu pencampuran
Penekanan (kompaksi)
Pemanasan (sintering)
C. Jenis-jenis Komposit
10
Kekurangan CMC :
-cot effective
11
hangers
potong.
mengikuti bentuk
Aplikasi PMC :
-alat rumah tangga,
panel pintu kendaraan, lemari perkantoran, dan peralatan elektronika.
Proses adalah ilmu mengubah material dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Karena material komposit melibatkan dua atau lebih material, teknik pemrosesan
yang diterapkan pada komposit sangat berbeda dengan yang diterapkan untuk
pemrosesan metal. Terdapat bermacam-macam teknik pemrosesan komposit yang
tersedia untuk memproses bermacam tipe sistem resin dan penguat.
13
14
15
16
17
6. Engineered wood
a. Plywood
b. Oriented strand board
c. Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)
d. Pykrete (sawdust in ice matrix)
18
BAB III
KESIMPULAN
Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi
antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak
homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya
berbeda. Material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu matrik
(bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Berdasarkan jenis fibernya komposit
terbagi menjadi komposit serat (fibricus composite), komposit lapis (laminated
composite), dan komposit partikel (particulate composite). Berdasarkan jenis
matriksnya komposit terbagi menjadi metal matrix composites (MMC), ceramic
matrix composites (CMC),dan polymer matrix composites (PMC).
Terdapat bermacam-macam teknik pemrosesan dalam membuat komposit
yang tersedia untuk memproses bermacam tipe sistem resin dan penguat. Sebelum
implementasi produk komposit ini digunakan, maka dilakukan beberapa
kualifikasi seperti coating performance, strengthening performance, repair
application serta keselamatan dan kesehatan. Komposit memiliki lebih banyak
kelebihan disbanding kelemahan seperti dalam hal sifat-sifat mekanikal dan fisikal
contohnya lebih kuat dan lebih ringan, ulet (tough) dan tidak getas, tahan terhadap
korosi dan mudah diproses (dibentuk) juga dari segi biaya yang lebih ekonomis.
Komposit dapatdiaplikasikan di berbagai bidang seperti di bidang automobile,
olah raga dan rekreasi, industri, kesehatan, bahkan kelautan karena kelebihannya
19
DAFTAR PUSTAKA
Acta Materialia.
Diharjo K., Jamasri, Soekrisno R., Rochardjo H.S.B., 2008. Kajian Sifat FisisMekanis dan Akustik Komposit Sandwich Serat Kenaf-Polyester Dengan
Core kayu Sengon Laut. Jurusan Teknik Mesin dan Industri
FT-UGM : Yogyakarta.
Daniel, 2007. Karakteristik Komposit Berpenguat Serat Bambu dan Serat Gelas
Sebagai alternative bahan baku Industri. Jurusan Teknik Fisika FTI ITS :
Surabaya.
Agus, 2012. Karakteristik Komposit Karbon-Karbon Berbasis Limbah Organik
Hasil Proses Tekan Panas. FT Departemen Teknik Metalurgi dan Material
Kekhususan Komposit UI : Depok.
Rimbun Turnip, 2010. Penggunaan Komposit. FT UI : Depok.
Sudarsono, 2012. Kajian Sifat Mekanik Material Komposit Propeler Kincir Angin
Standar NACA 4415 Modifikasi. Jurusan Teknik Mesin Institut Sains
&Teknologi AKPRIND : Yogyakarta.
20