PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Era Persaingan Globalisasi Manusia merupakan salah satu kunci
penentu keberhasilan suatu negara. Keunggulan dan kualitas SDM yang
merupakan potensi dasar menciptakan keunggulan produk sesuai dengan
permintaan
Industri
merupakan
salah
satu
sarana
untuk
yang mungkin dapat berakibat jatuhnya korban, korban tersebut bukan lain
adalah pekerja dan masyarakat yang ada disekitar tempat proses produksi.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan laporan ini antara lain, yaitu:
1. Untuk mengetahui secara nyata, di PT. Iskandar Indah Printing Tekstil
apakah sudah menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau
belum untuk sebuah pengamanan segala proses kerja ditempat kerja.
2. Untuk mengetahui faktor Fisik, Kimia,dan Biologi yang ada di PT.
Iskandar Indah Printing Tekstil.
3. Untuk mengetahui penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri di PT.
Iskandar Tekstil.
4. Untuk mengetahui proses pengolahan limbah di PT. Iskandar Indah
Printing Tekstil.
C. Manfaat
Manfaat yang di dapatkan dari kunjungan di PT. Iskandar Indah Printing
Tekstil Surakarta adalah
1. Mahasiswa mendapat informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja
yang ada di PT. Iskandar Indah Printing Tekstil.
2. Dapat memperluas pengetahuan mahasiswa dalam lingkungan kerja.
3. Mahasiswa dapat mengetahui kinerja nyata bagaimana K3 diterapkan.
4. Mahasiswa dapat pengalaman bagaimana menggunakan dan
menerapkan ilmunya ketika dilapangan.
BAB II
2
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Higiene Industri ialah ilmu dan seni yang mencurahkan untuk
antisipasi, rekognisi, evaluasi, kontrol faktor-faktor bahaya di lingkungan
kerja atau tempat kerja yang menyebabkan sakit, mengganggu kesehatan
dan kesejahteraan, atau ketidaknyamanan yang nyata diantara pekerja dan
masyarakat pekerja. Higiene Industri merupakan tindakan primer dalam
control Hazard Kesehatan Kerja yang muncul dalam proses industri.
Maksud dan tujuan dari Higiene Industri adalah melindungi pekerja dan
masyarakat sekitar suatu perusahaan atau industri dari bahaya-bahaya yang
mungkin timbul.
Industri dan Perusahaan adalah sasaran Higiene Industri dimana
lingkungan yang menjadi tolok ukur dalam sebuah proses pencegahan
segala
kemungkinan-kemungkinan
Hazard
ditempat
kerja
dengan
tentang
Operasional
Kerja,
Potensial
Hazards,
Membuat
BAB III
HASIL
A. Pelaksanaan
Kunjungan ke PT. Iskandar Indah Printing Tekstil dilaksanakan pada
hari Selasa, 19 Maret 2013 pada pukul 09.00 WIB 11.00 WIB. Menuju ke
PT. Iskandar Indah Printing Textile tersebut menggunakan kendaraan sendiri5
sendiri dengan di dampingi oleh asisten dan dosen DIV Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Mahasiswa yang mengikuti kunjungan ke PT. Iskandar
Indah Printing Textile berjumlah 51 orang, berpakaian hitam putih,
menggunakan almamater dan membawa kartu praktikum masing masing.
Sesampainya di PT. Iskandar Indah Printing Textile kita berkumpul di
halaman pabrik dan dipandu oleh Pak Agus sebagai pembantu kepala bagian
personalia. Kita diajak masuk ke diruang tamu PT. Iskandar Indah Printing
Textile diberi Briefing dan penjelasan yang berisikan
mengenai awal
B. Deskripsi Perusahaan
PT. Iskandar Indah Printing Tekstil terletak di Jl. Pakel No. 11,Solo
57143 Jawa Tengah,Indonesia. Perusahaan ini memiliki luas sekitar 4 hektar
dan memproduksi kain batik yang berbahan katun dan rayon. PT. Iskandar
Indah Printing Tekstil terdapat dua unit yaitu weaving dan printng. PT.
Iskandar Indah Printing Tekstil berdiri sejak tahun 1973, pada saat itu PT.
Iskandar Indah Printing Tekstil masih bernama PT. Varia TEX yng dimiliki
seorang WNA, dengan memiliki karyawan 900 orang yang statusnya pekerja
tetap.
Dengan waktu kerja 8 jam dan 1 jam istirahat seluruh pekerja
mendapatkan beberapa shift, kecuali hari sabtu hanya 5 jam kerja tanpa
istirahat dari pukul 07.00 12.00 WIB.
PT. Iskandar Indah Printing Tekstil sudah menerapkan sistem asuransi
kerja yaitu berkerja sama dengan JAMSOSTEK, diadakannya klinik setiap
hari senin, rabu jumat tenaga medis dari RS Kasih Ibu.
Pada saat itu PT. Iskandar Indah Printing Tekstil hanya memiliki 25
mesin tenun. Seiring berkembangnya zaman, sekarang PT. Iskandar Indah
Printing Tekstil memiliki 632 mesin tenun yang berasal dari beberapa negara,
yaitu : buatan Cina sebanyak 176 mesin, buatan Belgia sebanyak 108 mesin,
dan buatan Jepang sebanyak 348 mesin. Seharusnya setiap perusahaan itu
idealnya memiliki tiga unit agar tidak terlalu tergantung antara satu perusahan
dengan perusahaan lainya. Tiga unit tersebut meliputi: spinning, weaving, dan
printing, kalau bisa memiliki garmen proses produksi akan lebih lengkap.
Mesin spinning berfungsi untuk mengubah bahan baku dari kapas
menjadi benang. Mesin weaving berfungsi untuk mengubah bahan baku dari
benang menjadi kain, sedangkan mesin printing berfungsi untuk mengubah
bahan baku dari kain menjadi kain jadi yang sudah di potong-potong.
Biasanya, PT. Iskandar Indah Printing Tekstil mengekspor bahan produksinya
sebagian besar ke Dubai dan yang lainnya ke Singapura, Malaysia, dll.
C. Observasi
Kain adalah persilangan antara dua benang, yaitu benang lusi dan
benang pakan. Benang lusi yaitu benang yang memanjang. Dalam pengolahan
benang lusi terdapat beberapa proses yaitu warping, sizising, dan riching.
Dalam proses pembuatan kain, benang lusi diberi bahan penolong agar tahan
jika terkena gesekan dengan benang pakan. Benang pakan hanya melewati
satu proses yaitu proses winding. Benang pakan tidak di beri bahan penolong
karena dalam pembuatan kain, benang pakan tidak mengalami gesekan
dengan benang lusi. Bahan penolong yang dipakai oleh PT. Iskandar Indah
Printing Tekstil yaitu tepung, karena harganya yang murah dan nantinya harga
kain yang dihasilkan juga terjangkau.
Dari Observasi kunjungan yang dilakukan, berikut proses pembuatan
kain di PT. Iskandar Indah Printing Tekstil, beserta faktor resiko yang terjadi
dan penanganannya di setiap prosesnya. Pada proses pertama yaitu proses
warping. Pada proses ini menghasilkan panjang benang mencapai 25.800
meter. Pada proses ini, benang yang dari gudang di masukkan ke mesin
pemutar yang bertujuan utuk menjadikan benang-benang tersebut di bagi ke
7
bagian yang lebih kecil lagi. Dalam ruangan ini juga terdapat kipas angin
yang bertujuan agar kotoran dalam benang tersebut turun.
Faktor resiko yang terjadi dalam proses ini adalah :
1. Faktor fisik
a.
Tingkat kebisingan yang ada di ruangan ini sangat
berpengaruh terhadap kesehatan. Para pekerja banyak
yang mengalami gangguan yang di sebabkan bising
dalam proses ini.
b. Ventilasi dalam ruangan ini kurang, sehingga debu-debu
kapas berkumpul jadi satu di ruangan menjadikan
sirkulasi di ruangan penuh dengan kapas-kapas yang
berterbangan. Banyak debu-debu kapas yang menyebar
diruangan dapat menyebabkan sesak nafas.
2. Faktor kimia
Faktor kimia yang terjadi pada proses ini yaitu debu kapas.
Gangguan kesehatan lingkungan kerja akibat terpajan debu
kapas adalah byssinosis yaitu penyakit yang timbul akibat
terdapat timbunan debu kapas dalam paru-paru.
Menurut informasi yang didapat dari pekerja yang bekerja
di PT. Iskandar Inda Printing Textile dalam proses ini, di
perusahaan ini sudah pernah dikunjungi oleh dinas kesehatan
dan menganjurkan para pekerja agar menggunakan masker
yang tebal agar para pekerja terhindar dari penyakit
byssinosis.
3. Faktor Biologi
Faktor biologi adalah salah satu bahaya yang yang
mungkin ditemukan di tempat kerja. Namun demikian
seringkali hampir tidak diperhatian, sehingga seringkali
bahaya dari faktor ini tidak dikenal, dikontrol, dipindahkan,
diantisipasi, dan cenderung diabaikan dalam suatu ketika
menjadi keadaan yang sulit untuk diperbaiki. Bahaya dari
faktor biologi sangat bervariasi seperti juga berbagai
biologi
yang
ada
di
tempat
kerja,
10
adalah
proses
10
11
12
12
13
BAB IV
PEMBAHASAN
Tekanan Panas,
13
14
14
15
2. Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan
setimbang terhadap suatu titik acuan, sedangkan yang dimaksud dengan
getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan
peralatan kegiatan manusia (Keputusan Menteri negara Lingkungan Hidup
Nomor KEP-49/MENLH/1 1/1996).
Pengertian lain menyebutkan bahwa getaran ialah gerakan
ossillatory/bolak-balik suatu massa melalui keadaan setimbang terhadap
suatu titik tertentu. Dalam kesehatan kerja, getaran yang terjadi secara
mekanis serta terbagi atas getaran seluruh badan dan getaran tanganlengan (Buku saku Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Sucofindo,
2002).
Sumber getaran pada pabrik ini diakibatkan karena mesin tenun
yang kontak langsung dengan lantai. Hal ini sangat berpengaruh pada
kesehatan pekerja untuk itu, para pekerja disarankan untuk memakai alas
kaki.
Penanggulangan yang dilakukan oleh perusahaan secara nyata
mengenai faktor ini mungkin belum ada, tapi kita dapat menanggulangi
faktor getaran ini dengan cara mengisolasi sumber getaran dan meredam
sumber getarannya.
Sumber getaran diisolasi dengan bahan isolasi yang mempunyai
kemampuan yang baikuntuk meredam getaran yang ditransmisikan sumber
3.
terhadap isolator.
Penerangan
Secara umum jenis penerangan dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Sumber Penerangan Alamiah
Penerangan alamiah yang dimaksud disini ialah penerangan yang
berasal dari cahaya matahari. Untuk mengurangi pemborosan energy,
15
16
D. Faktor Kimia
Penyakit akibat kerja yang paling banyak terjadi adalah dematosis akibat
kerja yaitu sekitar 50 - 60 %. Salah satu penyebab dermatosis akibat kerja
adalah karena bahan kimia yang dapat menyebabkan dermatosis kontak.
dalam industri tekstil, bahan kimia merupakan bahan yang paling banyak
digunakan. Seperti industri tekstil pada umumnya, PT. Iskandar Indah Printing
Tekstil ini tidak bisa lepas dari penggunaan bahan kimia. Bahan-bahan
tersebut
dapat
mengakibatkan
kelainan
kulit
seperti
ulcera
(luka
17
penyakit kulit tertentu, riwayat alergi pada kulit, dan kebersihan perorangan.
sesuai bagian kerjanya yaitu pembatikan, pencelupan, penjahitan, dan
pengepakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi dermatosis karena
bahan kimia pada pekerja industri batik adalah 32,7 %. Pekerja yang
menggunakan bahan kimia lebih banyak menderita dermatosis ( 54,5 % ).
Kelompok umur < 25 tahun lebih banyak menderita dermatosis daripada yang
berumur > 25 tahun. Pekerja dengan masa kerja < 1 tahun lebih banyak
menderita dermatosis daripada yang masa kerjanya > 1 tahun. Pekerja yang
terpapar bahan kimia > 4 jam sehari lebih banyak yang dermatosis daripada
yang terpapar 1 4 jam sehari. Pekerja yang tidak mempunyai riwayat
penyakit kulit lebih cenderung terkena dermatosis daripada yang mempunyai
riwayat penyakit kulit. Pekerja yang mempunyai riwayat alergi pada kulit
cenderung terkena dermatosis daripada yang tidak mempunyai riwayat alergi
pada kulit. Pekerja yang selalu memakai APD sarung tangan juga cenderung
terkena dermatosis daripada yang kadang - kadang atau tidak pernah memakai
sama sekali. Pekerja yang kebersihan perorangannya buruk lebih banyak yang
dermatosis dari pada yang kebersihan perorangannya baik atau sedang.
Zat Iritatan digolongkan sesuai dengan kerjanya pada kulit :
1. Zat yang merusak lapisan tanduk : alkali, sabun, pelarut organic.
2. Zat yang melarutkan lipid permukaan kulit : pelarut anorganik
dan organic, deterjen.
3. Zat penghidrasi : asam anorganik, anhidrida, alkali.
4. Zat pengoksidasi : pemutih, krom, garam arsen dan seng,
5.
6.
7.
8.
9.
peroksida.
Zat pengendap protein : krom, arsen, garam seng.
Zat penghidrolisa : senyawa kalsium.
Zat pereduksi : asam oksalat, asam format.
Photosensitizer : ter batubara, zat pewarna dan petroleum.
Zat teratogenik : arsen, arang batubara, petroleum, radiasi
matahari, radiasi berion.
18
berpengalaman
Biopsy
dan
dalam
pemeriksaan
uji
tempel
histopatologik
yang
dilakukan
melakukannya.
untuk
membatu
19
kering, pada tempat tekanan (ujung jari) atau pada daerah fleksor (telapak
tangan) akan terasa nyeri.
Penyebab umumnya adalah penyebabnya adalah zat kimia dalam
berbagai bentuk. Dermatitis eksematosa akut paling sering disebabkan oleh
bahan kimia yang mengiritasi dan men-sensitasi, misalnya deterjen industri,
senyawa logam (krom, nikel), asam atau alkali encer, resin, pelarut dan bahan
yang digunakan pada pabrik karet (anti-oksidan). Dermatitis kronis sering
disebabkan oleh semen untuk konstruksi, zat pembersih dan produk resin.
Perjalanan penyakit pada umumnya dermatitis akibat kerja membaik atau
menyembuh bila pajanan dihilangkan. Biasanya dermatitis akut akan sembuh
dalam waktu 1 - 4 minggu. Umumnya dermatitis kontak iritan dimulai sebagai
erupsi akut yang ringan, dan segera berubah menjadi kronis. Tahap kronis ini
dapat berlangsung berbulan - bulan bahkan bertahun-tahun, dengan periode
eksaserbasi di dalamnya.
Pemeriksaan histopatologik adalah Gambaran histologik yang dijumpai
sama seperti erupsi eksematosa lain, dengan pemeriksaan ini tidak dapat
dibedakan dermatitis kontak alergik dengan dermatitis kontak iritan. Pada
dermatitis akut, terlihat edema interseluler yang jelas (spongiosis) dan ederma
intraseluler di sekitar vesikel dan bula. Pada dermis terdapat ditalasi vaskuler,
edema dan infiltrate sel mononuclear perivaskuler. Gamabaran dermatitis
subakut secara histologist mirip dengan dermatitis akut, tetapi vesikel lebih
kecil, terdapat akantosis sedang, kadang kadang parakeratosis dan
pembentukan krusta. Pada dermatitis kronis terdapat akantosis, hyperkeratosis.
Parakeratosis dan beberapa spongiosis. Di dermis terdapat infiltrasi
perivaskuler, kapiler yang banyak dan kolagen (fibrosis) yang bertambah.
Diagnosis banding adalah Dermatitis kontak non okupasional. Tidak
semua dermatitis kontak pada pekerja disebabkan oleh pajanan pekerjaannya.
Perlu diselidiki zat zat penyebab di luar pekerjaan misalnya produk
19
20
pembersih rumah tangga, zat yang terpajan dalam hobi (fotografi, pekerkajaan
kayu, melukis, berkebun, mendaki gunung).
Dermatitis seboroik adalah Keadaan ini terdapat sebagai erupsi
eksematosa kronis di kepala, region post-aurikularis, pertengahan dada, aksila
atau lipat paha. Eksaserbasi dapat terjadi sehubungan dengan pekerjaan,
terutama pada pekerja yang terpajan panas, pelumas dan minyak.
E. Faktor Biologi
Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air
yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang biasa
digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung dalam air
limbah. Dalam pengolahan limbah cair di perusahaan ini, pH menjadi faktor
penentu dalam proses biologis, karena pH mempengaruhi kinerja mikroba
yang berperan dalam degradasi materi organik dalam proses lumpur aktif, oleh
karena itu pH air limbah haru netral sebelum masuk ke bak aerasi yang berupa
lumpur aktif.
20
21
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari kunjungan industri yang kita lakukan di PT. Iskandar Indah
Printing Textile dapat kita simpulan bahwa ada beberapa klasifikasi
faktor lingkungan yang membahayakan kesehatan perkerja, anatara lain :
1. Faktor Fisik
Faktor lingkungan yang berhubungan dengan: Tekanan Panas,
Kebisingan, Penerangan, radiasi, vibrasi.
2. Faktor Kimia
Penyakit dermatitis yang di sebabkan oleh bahan pewarna kain bati
yang di guanakan oleh perusahaan ini.
3. Faktor Biologi
Yang berhubungan dengan virus, bakteri, kamur, parasit, insect,
ricketsia.
21
22
23
4.
5.
6.
23
24
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://prasagung.wordpress.com/dermatitis-akibat-kerjadan-kelelahan/
2.
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/infosehat/10/04/10/110510-pekerja-di-industri-tekstil-rentan-terkenakanker
3.
http://kumpulanmakalah-fokus.blogspot.com/2011/12/penyelesaian-
4.
pencemaran-airpada-lingkungan-industri.html
http://www.scribd.com/doc/87281967/Dermatitis-Kontak-langsungAkibat-Lingkungan
5.
24