The measurements represent the exact concentrations at the times listed and not average
values between the various sampling tests.
a) Construct figures showing C(t) and E(t) as functions of time.
b) Determine the fraction of material leaving the reactor that has spent between 3 and 6
min.
c) Determine the fraction of material leaving the reactor that has spent between 7,75 and
8,25 min in the reactor.
d) Determine the fraction of material leaving the reactor that has spent 3 min or less in
the reactor.
Jawab:
a) Dengan memplot Table E13-1.1, diperoleh grafik C(t) dalam fungsi waktu sebagai
berikut.
Untuk memplot grafik E(t) sebagai fungsi waktu, diperlukan nilai E(t) yang diperoleh
dengan rumus berikut.
(1)
Nilai
C(t) (g/m3)
E(t) (min-1)
0,095
0,476
0,762
10
0,952
0,762
0,571
0,381
0,286
2,2
0,209
10
1,5
0,143
12
0,6
0,057
14
1
0.9
0.8
0.7
0.6
E(min -1) 0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0
10
12
t (min)
Gambar 2. Grafik E(t) sebagai fungsi waktu
b) Daerah yang diarsir dengan garis-garis biru merepresentasikan fraksi bahan yang
meninggalkan reaktor setelah berada di dalam reaktor selama 3-6 menit. Dengan
14
Nilai yang didapatkan yaitu 1,995 (199,5%), yang tentunya tidak masuk akal untuk
nilai bahan yang meninggalkan reaktor setelah berada di dalam reaktor selama 3-6
menit. Hal ini dikarenakan metode integral yang digunakan untuk pengolahan data
serta pembuatan grafik, yaitu metode trapezoidal kurang akurat bila dibandingkan
metode Simpson. Dalam solusi Fogler dengan metode Simpson, diperoleh nilai 51%
bahan yang meninggalkan reaktor setelah berada di dalam reaktor selama 3-6 menit.
Terlihat jelas perbedaan yang sangat jauh antara dua metode integral yang berbeda.
c) Karena waktu tinggal antara 7,75 menit dan 8,25 menit relatif sangat kecil
dibandingkan skala waktu 14 menit, maka dapat digunakan teknik alternatif untuk
menghitung luasan E(t) dt. Caranya dengan mengambil nilai rata-rata pada rentang
waktu tersebut, lalu mengalikannya dengan selisih antar batas rentang waktu tersebut.
Berarti terdapat 14,3% fraksi bahan yang meninggalkan reaktor setelah berada di
dalam reaktor selama7,75-8,25 menit.
d) Daerah yang diarsir dengan garis-garis hitam merepresentasikan fraksi bahan yang
meninggalkan reaktor setelah berada di dalam reaktor selama
3 menit. Dengan
menggunakan metode trapezoidal, maka nilai luas daerah dapat dihitung sebagai
berikut.
Nilai yang didapatkan yaitu 1,143 (114,3%), yang tentunya tidak masuk akal untuk
nilai bahan yang meninggalkan reaktor setelah berada di dalam reaktor selama
menit. Hal ini dikarenakan metode integral yang digunakan untuk pengolahan data
serta pembuatan grafik, yaitu metode trapezoidal kurang akurat bila dibandingkan
metode Simpson. Dalam solusi Fogler dengan metode Simpson, diperoleh nilai 20%
bahan yang meninggalkan reaktor setelah berada di dalam reaktor selama
3 menit.
Terlihat jelas perbedaan yang sangat jauh antara dua metode integral yang berbeda.
Untuk menghitung mean conversion, dapat dilakukan dngan cara mengevaluasi persamaan
integral berikut.
Nilai X(t) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (2). Setelah didapatkan nilai X(t),
nilai
pun dapat dihitung. Hasilnya ditampilkann dalam Tabel E13-5.1 berikut ini.
Plot kolom 1 dan kolom 4 dari Tabel E13-5.1 ditampilkan dalam Gambar 3 berikut ini.
Dengan menggunakan metode trapezoidal pada persamaan (4) berikut ini, dapat ditentukan
nilai mean conversion.
dimana h = X1-X0
and
reaction rate constant equal 1.0 m3/kmol min, and let the initial concentration of liquid
reactant, CA0, equal 1 kmol/m3. Find the conversion in each system.
Jawab:
SISTEM 1
Mula-mula kita gambarkan skema mixing awal pada Gambar 4; CSTR diikuti oleh
PFR.
... (5)
Disusun ulang menjadi
(6)
(7)
Disusun ulang menjadi
(8)
CA merupakan konsentrasi reaktan dalam produk akhir dari sistem Gambar 4. Nilai
konversi CSTRPFR dapat dihitung sebagai berikut.
Konversi 61,8%.
SISTEM 2
Kita gambarkan skema mixing akhir pada Gambar 5; PFR diikuti oleh CSTR.
Konversi 63,4%.