PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama
kegiatan operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang
berhubungan dengan kas. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan
berakibat kas kosong yang menyebabkan terganggunya semua kegiatan
operasional perusahaan. Manajemen atas arus keluar-masuknya dana
perusahaan yang terkontrol akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang
baik di dunia bisnis.
Dalam kondisi kas yang buruk, manajemen dituntut untuk segera
membenahi keuangan perusahaan.Usaha mengatasi situasi tersebut akan
mengarah kepada pengawasan arus kas dengan penataan yang baik atas
manajemen arus kas.
Kas adalah aktiva lancar atau kekayaan perusahaan yang dapat
digunakan untuk membayar kegiatan operasional perusahaan atau dapat
digunakan untuk membayar kewajiban saat ini. Wujud dari kas dapat berupa
uang kertas / logam, simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana
kas kecil, cek, dan sebagainya. Perlu diperhatikan, kas bukan merupakan
persediaan barang dagangan, piutang, tanah ataupun bangunan yang kita
miliki. Memang hal-hal tersebut bisa dijadikan uang namun biasanya akan
membutuhkan waktu, yang kadang kala memakan waktu cukup lama. Kas
memegang peranan penting dan menjadi salah satu pusat perhatian dan
pengawasan dalam menunjang kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.
Piutang timbul ketika perusahaan menjual barang dan jasa secara kredit.
Piutang meliputi semua tagihan dalam bentuk utang kepada perorangan
badan usaha atau pihak tertagih lainnya. Prosesnya dimulai dari pengambilan
keputusan untuk memberikan kredit kepada pelanggan, melakukan
pengiriman barang, penagihan dan akhirnya menerima pembayaran.
Piutang adalah pos penting dalam perusahaan karena merupakan bagian
aktiva lancar yang likuid dan selalu dalam keadaan berputar. Artinya piutang
dapat dijadikan menjadi kas dengan segera dimana jangka waktu paling lama
satu tahun. Tetapi seringkali terjadi penagihan piutang yang tidak tepat pada
waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya, sementara setiap perusahaan
memerlukan aliran kas yang cukup untuk diputardalam membiayai aktivitas
operasional perusahaan sehari-hari dan memenuhi kewajiban lancar
perusahaan tepat pada waktunya. Semakin tinggi probabilitas piutang dapat
diterima pada waktunya, semakin dapat dijadikan jaminan bagi pembayaran
kas yang telah dijadwalkan. Seberapa cepat piutang dikonversikan menjadi
kas merupakan kebijakan perusahaan dengan menghitung perputaran piutang.
II.IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang di atas, maka beberapa masalah yang
III.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
KAS
1. Pengertian Kas
Kas adalah asset keuangan, kas juga adalah instrument keuangan. Instrumentkeuangan
didefinisikan sebagai kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitasdan
kewajiban keuangan atau kepentingan ekuitas entitas lain.
Kas, merupakan aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan
dasarpengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Pada umumnya kas
diklasifikasikansebagai aktiva lancar. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana
yang tersedia padadeposito di bank. Instrument yang dapat dinegosiasikan seperti pos
wesel, cek yang disahkan,cek kasir, cek pribadi dan wesel bank juga dipandang sebagai
kas. Bank memang memilikihak legal untuk meminta pemberitahuan sebelum penarikan.
Akan tetapi, karenapemberitahuan sebelumnya jarang diminta oleh bank dalam praktik,
maka rekening tabungan juga dipandang sebagai kas.
2. Pelaporan Kas
Walaupun pelaporan kas secara relative bersifat langsung, namun terdapat sejumlah
masalahyang perlu mendapat perhatian khusus, sebagai berikut :
1. Ekuivalen kas
2. Kas yang dibatasi atau restriktif
3. Overdraft bank
3. Ekuivalen Kas
dalamrekening giro atau tabungan. Saldo minimum ini yang disebut saldo
kompensasi.Untuk menghindari kesalahpahaman investor mengenai jumlah kas yang
tersedia gunamemenuhi kewajiban berulang, perusahaan merekomendasikan agar
deposito yang dibatasisecara legal yang disimpan sebagai saldo kompensasi terhadap
kesepakatan pinjaman jangkapendek disajikan secara terpisah di antara pos-pos kas
dan ekuivalen kas dalam AktivaLancar.
5. Overdraft Bank
Overdraft bank terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi
rekeningkas. Hal ini harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancar dan biasanya
ditambahkan kedalam jumlah yang dilaporkan sebagai utang usaha. Jika material, maka
pos ini harusdiungkapkan secara terpisah pada bagian depan neraca atau dalam catatan
yang berhubungan.
6. Ikhtisar Pos-Pos yang Berhubungan dengan Kas
Kas dan ekuivalen kas meliputi media pertukaran dan instrument yang paling
tepatdinegosiasikan. Jika suatu pos tidak dapat dikonversikan menjadi uang logam atau
uang kertasdengan segera, maka pos ini diklasifikasikan secara terpisah sebagai investasi,
piutang ataubeban dibayar dimuka.
Berikut ini adalah klasifikasi pos-pos yang berhubungan dengan kas :
II.
PIUTANG
1. Pengertian Piutang
Piutang adalah asset keuangan juga sebagai instrument keuangan. Piutang
(seringdisebut sebagai pinjaman dan piutang) adalah klaim uang, barang atau jasa kepada
pelangganatau pihak-pihak lainnya.Untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang
diklasifikasikan sebagai piutang lancar dantidak lancar. Piutang lancar diharapkan akan
tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklusoperasi berjalan. Semua piutang lain
diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar.
Piutang dagang adalah jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan
jasayang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang dagang ini
bisadisubklasifikasikan menjadi piutang usaha dan wesel tagih. Piutang usaha adalah janji
lisandari pembeli untuk membayar barang/jasa yang dijual sedangkan wesel tagih adalah
janjitertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan.
Weselini dapat berasal dari penjualan, pembiayaan/transaksi lainnya. Wesel ini bersifat
jangkapendek atau panjang.Piutang nondagang berasal dari berbagai transaksi. Contohnya
sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
A. Diskon Tunai
10
memerlukan metode penyisihan untuk tujuan pelaporan keuangan saat kredit macetadalah
bahan dalam jumlah. Metode ini memiliki tiga fitur penting:
1. Perusahaan memperkirakan tidak tertagihnya piutang. mereka cocok ini biaya
versusmemperkirakan pendapatan pada periode akuntansi yang sama di mana
merekamencatat pendapatan.
2. Perusahaan diperkirakan debit piutang tak tertagih untuk Beban Utang Macet
dankredit mereka ke Penyisihan Piutang melalui jurnal penyesuaian pada akhir
setiapperiode.
3. Ketika perusahaan menulis dari account tertentu, mereka sebenarnya piutang
tak tertagih debit untuk Penyisihan Piutang Tak Tertagih dan kredit yang
berjumlahRekening Piutang.
B. Merekam Penghapusan Dari Akun Tak Tertagih
Ketika perusahaan telah kehabisan semua cara mengumpulkan rekening lewat
jatuhtempo dan tagihan muncul mungkin, perusahaan harus menghapus akun.Beban
Utang Yang Buruk tidak meningkat ketika menulis-off terjadidengan metode
penyisihan, perusahaan debit setiap kredit macet menghapus ke akunpenyisihan daripada
Beban Utang Macet..
11
pengalaman
masa
lalu,
sebuah
perusahaan
dapat
12
13
Suatu wesel tagih didukung oleh promes formal, yaitu janji tertulis untuk
membayarsejumlah uang tertentu pada suatu tanggal di masa depan. Wesel semacam itu
merupakaninstrument yang dapat dinegosiasikan yang ditandatangani oleh pembuat
untuk kepentingan yang dibayar atau penerima yang mungkin secara legal dan cepat
bisamenjual atau mentransfernya ke pihak lain.Wesel berbunga memiliki suku bunga
yangditetapkan, sementara wesel tanpa bunga (bunga nol) memasukkan bunga sebagai
bagiandari nilai nominal yang tidak dinyatakan secara eksplisit. Wesel ini dipandang
aktiva yangcukup likuid meskipun bersifat jangka panjang karena dapat mudah
dikonversikanmenjadi kas. .Wesel tagih ini sering diterima dari pelanggan yang ingin
memperpanjang periodepembayaran piutangnya. Wesel ini juga dipergunakan dalam
pinjaman kepada karyawandan anak perusahaan serta dalam penjualan property, pabrik
dan peralatan. Masalah dasardalam akuntansi untuk wesel tagih ini serupa dengan piutang
yaitu pengakuan danpenilaian.Wesel tagih jangka pendek biasanya dicatat pada nilai
nominal (dikurangi penyisihan)karena bunga implisit dalam nilai jatuh tempo adalah tidak
material. Wesel tagih inidiperlakukan sebagai ekuivalen kas (jatuh tempo dalam 3
bulan/kurang) bukan subjek amortisasi premi/diskonto. Kemudian, wesel tagih jangka
panjang harus dicatat dandilaporkan pada nilai sekarang dari kas yang diperkirakan akan
tertagih. Jika suku bungaditetapkan atas wesel berbunga sama dengan suku bunga efektif
(pasar), maka weseldijual pada nilai nominal. Jika suku bunga ditetapkan berbeda dengan
suku bunga pasar,maka kas yang dipertukarkan (nilai sekarang) berbeda dengan nilai
nominal wesel. Selisihnilai nominal dengan kas yang ditukarkan, bisa didiskonto/premi
dan akan dicatat sertadiamortasikan sepanjang umur wesel agar mendekati suku bunga
efektif pasar.
14
B. Wesel berbunga.
15
Dalam kasus jika bunga efektif lebih besar daripada suku bunga yang ditetapkan,maka
nilai sekarang wesel lebih kecil dari nilai nominalnya ,yaitu wesel dipertukarkan
padadiskonto. Diskonto harus diamortisasi dan pendapatan bunga diakui setiap tahun
denganmenggunakan metode bunga efektif. Jika nilai sekarag melebihi nilai
nominal,maka wesel
tersebut dipertukarkan pada nilai premi. Premi atas wesel tagih dicatat sebagai debet
dandiamortisasikan menggunakan metode bunga efektif sepanjang umur wesel sebagai
pengurangtahunan dalam jumlah pendapatan bunga yang diakui.
16
peringakatkredit yang sama. Suku bunga ini juga dipengaruhi secara khusus oleh
ketentuanrestriktif,jaminan, skedul pembayaran, suku bunga primer yang berlaku dan
sebagainya.
jika
terdapatkemungkinan bahwa kreditor tidak akan mampu menagih seluruh jumlah yang
terutang sesuaidengan kontraktual pinjaman.
17
18
terlibat, margin sedikit, kualitas piutang tinggi, dan penjual iasanya terusmenagih
piutang.
H. Peminjaman yang dijamin vs.penjualan
Penjualan hanya terjadi jika penjual menyerahkan kendali atas piutang kepada
pembeli.Tiga kondisi berikut harus terpenuhi:
1. Aktiva yang ditransfer telah dipisahkan dari pelaku transfer (ditempatkan
diluar jangkauan pelaku transfer dan kreditornya)
2. Penerima transfer telah mendapatkan hak untuk menggadaikan atau menukar
aktivayang ditransfer maupun manfaat dalam aktiva yang ditransfer tersebut
3. Pelaku transfer tidak lagi memiliki kendali yang efektif atas aktiva yang ditransferbaik
melalui kesepakatan pembelian kembali maupun menebusnya sebelum jatuhtempo.
Jika ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, maka pelaku transfer harus mencatat
transfertersebut sebagai peminjaman yang dijamin.
I. Penyajian dan Analisis Penyajian Piutang
Aturan umum dalam klasifikasi piutang adalah:
1. Memisahkan berbagai jenis piutang yang dimiliki perusahaan,jika material
2. Menjamin bahwa akun penilaian secara tepat mengoffset akun piutang yang terkait
3. Menentukan bahwa piutang yang diklasifikasikan dalam kelompok aktiva lancar
akandikonverikan menjadi kas dalam setahun atau satu siklus opersi,tergantung mana
yanglebih panjang.
4. Mengungkapkan setiap kontigensi kerugian yang ada pada piutang
5. Mengungkapkan setiap piutang yang digadaikan sebagai jaminan
6. Mengungkapkan semua konsentrasi yang signifikan dari resiko kredit yang
berasaldari piutang.
J. Analisis Piutang Rasio Perputaran Piutang
Rasio keuangan seringkali digunakan untuk mengevaluasi likuiditas piutangperusahaan.
Rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas piutang adalah rasio perputaranpiutang.
Rasio ini mnegukur berapa kali secara rata-rata piutang berhasil ditagih selama
19
satuperiode. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan bersih dengan piutang rata-rata
yangberedar selama tahun berjalan.
BAB III
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Agar bisa dilaporkan sebagai kas, suatu aktiva harus dapat dengan
segera tersedia untuk membayar kewajiban lancar dan bebas dari
pembatasan kontraktual yang membatasi pemakaiannya dalam melunasi
hutang. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana yang tersedia
pada deposito di bank. Instrument yang dapat dinegosiasikan seperti pos
wesel, cek yang disahkan, cek kasir, cek pribadi dan wesel bank juga
dipandang sebagai kas. Rekening tabungan biasanya diklasifikasikan
sebagai kas.
Kas dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam neraca. Pelaporan pos-pos
lainnya yang berhubungan adalah: (1) kas yang dibatasi, (2) overdraft
bank dan (3) ekuivalen kas.
Piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau
pihak lainnya. Piutang diklasifikasikan menjadi 3 jenis: (1) lancar atau
20
tidak lancar, (2) dagang atau nondagang dan (3) piutang usaha atau wesel
tagih.
Dua masalah yang memperumit pengukuran piutang usaha adalah (1)
ketersediaan diskon (diskon dagang dan diskon tunai) dan (2) lamanya
waktu antara penjualan dengan tanggal jatuh tempo pembayaran (unsur
bunga). Idealnya, piutang harus diukur dalam istilah niali sekarang yaitu
niali diskonto dari kas yang akan diterima di masa depan. Profesi
akuntansi secara khusus tidak melibatkan pertimbangan nilai sekarang atas
piutang yang berasal dari transaksi bisnis normal yang jatuh tempo dalam
jangka waktu yang tidak melampaui sekitar satu tahun.
Piutang jangka pendek dinilai dan dilaporkan pada nilai realisasi
bersihnya, jumlah bersih yang diperkirakan akan diterima secara tunai,
yang tidak selalu sama dengan jumlah piutang secara legal. Penentuan
nilai bersih memerlukan estimasi atas piutang tak tertagih.
Wesel tagih jangka pendek dicatat pada nilai nominalnya. Wesel tagih
jangka panjang dicatat pada nilai sekarang dari kas yang diperkirakan akan
diterima. Jika suku bunga ditetapkan atas wesel berbunga sama dengan
suku bunga pasar (efektif), maka wesel itu dijual pada nilai nominal. Jika
berbeda, maka diskonto atau premi harus dicatat.
Wesel tagih jangka pendek dicatat dan dilaporkan pada nilai realisasi
bersihnya. Hal yang sama juga berlaku untuk wesel tagih jangka panjang.
Masalah khusus yang ada berhubungan dengan penurunan nilai dan wesel
tagih yang jatuh tempo di masa lalu.
Untuk memepercepat penerimaan kas dari piutang, pemiliknya bisa
mentransfer piutang kepada perusahaan lain secara tunai. Transfer piutang
kepada pihak ketiga secara tunai bisa dilakukan dengan salah satu dari dua
cara: (1) peminjaman yang dujamin: kreditor seringkali meminta debitor
21
SARAN
Pengungkapan kas dan piutang dapat lebih mudah dipahami dengan
praktik langsung di lapangan. Diperlukan adanya studi kasus yang
memadai tentang kas dan piutang sehingga lebih mudah dimengerti.
22
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, E Donald and Weygand, Jerry J and Warfierld, D Terry. 2007.
Akutansi Intermediate. Edisi Keduabelas. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Scribd. 2012. Chap 7 kas dan piutang ifrs konvergensi. [online]
(http://www.scribd.com/doc/116367687/chap-7-kas-dan-piutang-ifrskonvergensi, diakses tanggal 24 Juni 2014).
23