\
Oleh :
Kelompok 5 (Kelas 3b)
Nurul Fahmi
Gary Surya P
Asep Rahman
Ramadhan R S
Dikdik N
122154049
122154061
122154054
122154064
122154070
A. Evolusi Amphibia
Karboniferus, era amphibia adalah nama yang tepat untuk masa Karboniferus.
Jumlah amphibia mulai menyusut menjelang akhir masa Karboniferus.
Setelah zaman Mesozoikum dimulai dengan masa Trias, sekitar 245 juta tahun
silam, sebagian besar hewan yang selamat dari garis keturunan amphibia
menyerupai spesies modern.
B. Karakteristik Amphibia
Kata amphibi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata,
yaitu Amphi (rangkap) dan bios (hidup). Atau dapat diartikan sebagai
hewan bertulang belakang (vertebrata) dengan kelembaban kulit yang tinggi,
tidak tertutupi oleh rambut yang hidup di dua alam yakni di air dan di daratan.
Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk
kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai
siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. ( Zug,
1993)
Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan
insang. Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa
hidup di darat dan bernafas dengan paruparu. Pada fase dewasa ini amphibi
bergerak dengan kaki. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan
kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka
insang lama kelamaan menghilang. Pada anura, tidak ditemukan leher sebagai
mekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara
melompat. (Zug, 1993)
Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang
berkembang baik. Pada mata terdapat membrana nictitans yang berfungsi
untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dan kondisi lain yang
menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf mengalami modifikasi
seiring dengan perubahan fase hidup. Otak depan menjadi lebih besar dan
hemisphaerium cerebri terbagi sempurna. Pada cerebellum konvulasi hampir
tidak berkembang. Pada fase dewasa mulai terbentuk kelenjar ludah yang
menghasilkan bahan pelembab atau perekat. Walaupun demikian, tidak semua
amphibi melalui siklus hidup dari kehidupan perairan ke daratan. Pada
beberapa amphibi, misalnya anggota Plethodontidae, tetap tinggal dalam
perairan dan tidak menjadi dewasa. Selama hidup tetap dalam fase berudu,
bernafas dengan insang dan berkembang biak secara neotoni. Ada beberapa
jenis amphibi lain yang sebagian hidupnya berada di daratan, tetapi pada
waktu tertentu kembali ke air untuk berkembang biak. Tapi ada juga beberapa
jenis yang hanya hidup di darat selama hidupnya. Pada kelompok ini tidak
terdapat stadium larva dalam air. (Duellman and Trueb, 1986)
Amfibia mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut:
Penutup tubuh
Alat gerak
Alat pernapasan
Suhu tubuh
Peredaran darah
Alat penglihatan
Berkembang biak
Jantung
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Superkelas
: Gnathostomata
Kelas
: Amphibia
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub Phylum
: Vertebrata
SuperClass
: Tetrapoda
Clas
: Amphibia
Ordo
: Anura
Family
Spesies
Ascaphidae
Myobatrachidae
Bombinatoridae
Arthroleptidae
Pipidae
Rhinodermatidae
Pseudidae
Microhylidae
Megophryidae
Heleophrynidae
Bufonidae
Hemisotidae
Centrolenidae
Rachoporidae
Pelobatidae
Branchycephalidae
Hylidae
Rhinophrynidae
Leptodactylidae
Pelodytidae
Pseudidae
Allophrynidae
Dendrobatidae
Discoglossidae
Hyperoliidae
Leiopelmatidae
Ranidae
(Bufo melanostictus)
2) Megophryidae
Ciri khas yang paling menonjol adalah terdapatnya bangunan
seperti tanduk di atas matanya, yang merupakan modifikasi dari
kelopak matanya. Pada umumnya famili ini berukuran tubuh kecil.
Tungkai relatif pendek sehingga pergerakannya lambat dan kurang
lincah. Gelang bahu bertipe firmisternal. Hidup di hutan dataran tinggi.
Pada fase berudu terdapat alat mulut seperti mangkuk untuk mencari
(Megophrys montana)
3) Ranidae
Famili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya
relatif ramping. Tungkai relative panjang dan diantara jarijarinya
terdapat selaput untuk membantu berenang. Kulitnya halus, licin dan
ada beberapa yang berbintil.
Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak ada
pematang seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti
parut di bagian maxillanya. Sacral diapophysis gilig. Fertilisasi secara
eksternal dan bersifat ovipar.
Famili ini terdiri dari 36 genus. Adapun contoh spesiesnya
adalah: Rana chalconota, Rana hosii, Rana erythraea, Rana
nicobariensis,
Fejervarya
cancrivora,
Fejervarya
limnocharis,
(Rana chalconota)
4) Microhylidae
Famili ini anggotanya berukuran kecil, sekitar 8100 mm. Kaki
relatif panjang dibandingkan dengan tubuhnya. Terdapat gigi pada
maxilla dan mandibulanya, tapi beberapa genus tidak mempunyai gigi.
Karena anggota famili ini diurnal, maka pupilnya memanjang
secara horizontal. Gelang bahunya firmisternal. Contoh spesiesnya
adalah: Microhyla achatina.
(Microhyla achatina)
5) Rachoporidae
Famili ini sering ditemukan di areal sawah. Beberapa jenis
mempunyai kulit yang kasar, tapi kebanyakan halus juga berbintil.
mangsa..
Giginya terdapat pada langit-langit mulut yang disebut gigi
vormer,
matanya yang besar menonjol di sisi kepala, terdapat dua kelopak
pada ujung depan atas mulut erdapat lubang hidung yang dapat
menutup saat menyelam di air.
: Animalia
: Chordata
: Vertebrata
: Tetrapoda
: Amphibia
: Urodela
: Sirenidea, Cryptobranchoidea, Salamandroidea
:Axoloti
mexicanum,
Ambystoma
tigrinum,
Plethodon glutinosus, Ambystoma mexicanum,
Cryptobranchidae, Hynobiidae, Notophthalmus
viridescens
hidupnya di darat. Pembuahan ada yang eksternal dan ada yang internal.
Reproduksinya ovipar dan ovovivipar. Ciri yang lainnya yaitu tidak memiliki
tympanum, mempunyai insang atau tanpa insang dan mata kecil atau mereduksi.
b. Ciri-ciri
tubuh memanjang
mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum.
Kepala, ekor, kaki sama besar
Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan.
(Salamander)
3. Ordo Caecilia
a. Klasifikasi
Kingdom
Phylum
Sub Phylum
SuperClass
Class
Ordo
: Animalia
: Chordata
: Vertebrata
: Tetrapoda
: Amphibia
: Apoda (caecilian)
family
sub Family
spesies
ekor mereduksi.
Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup
oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi
sebagai fotoreseptor.
Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ
sensory.
2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan
bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami
reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan
akuatik.
(Caecilian)
D. Sistem Respirasi Amphibia
Respirasi adalah suatu proses penyediaan oksigen bagi tubuh. Sistem
ini terdiri atas paruparu (pulmo) dan cutan (kulit), serta lapisan rongga kulit.
Alatalat ini mempunyai permukaan yang basah (lapisan epithelium yang
banyak mengandung pembuluh darah). Oksigen yang berasal dari udara larut
dalam cairan permukaan respirasi dengan jalan difusi masuk ke pembuluh
darah. Dalam proses ini hemoglobin memegang peranan dalam oksidasi yang
selanjutnya akan dibawa ke jaringanjaringan tubuh yang memerlukan.
Sebagian besar karbondioksida diangkut oleh plasma darah dari jaringan ke
alat respirasi. Struktur paruparu amphibi masih sederhana. Paruparu katak
terdiri atas dua sakus yang elastis yang berisi lipatan yang membentuk
kamarkamar kecil yang disebut alviola, yang masingmasing diliputi oleh
pembuluhpembuluh kapiler. Masing-masing sakus paruparu dihubungkan
dengan saluran bronchi yang pendek, kemudian kedua bronchi bersatu menuju
larynx (kotak suara) dengan lubangnya yang disebut glottis.
Pada kodok, oksigen berdifusi melalui kulit, dan paru-paru. Kecuali
pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput
rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak
terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga
mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara
berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut
yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula
dengan kulit, ini dimungkinkan karna kulitnya selalu dalam keadaan basah dan
mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi.
Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena
kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari
jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pareparu (arteri
pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida
dapat terjadi di kulit. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit,
katak bernapas juga dengan paru-paru walaupun paru-parunya belum sebaik
paruparu mamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk
gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru
diperbesar oleh adanya bentukbentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan
dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus
yang pendek. Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasidan ekspirasi yang
keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya
oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada
gelembung-gelembung di paru-paru.
atrium kiri, berfungsi sbg tempat menerimanya darah dari paru paru
atrium kanan, berfungsi sbg tempat menerimanya darah yang miskin
oksigen dari seluruh tubuh.
pada paru-paru dan kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal
dalam ikan, dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi
(insang) ke organ lain dengan tekanan yang semakin berkurang.
Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang
dibentuk oleh pembuluh balik (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari
pembuluh kapiler dari suatu sistem porta yang terbagi menjadi anyamananyaman di dalam alat tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung. Barulah
kemudian masuk ke dalam vena yang menuju jantung. Sistem porta yang
penting adalah sistem porta hepatika pada hati dan sistem porta renalis pada
ginjal.
F. Sistem Pencernaan
Di dalam mulut terdapat gerigi kecil di sepanjang rahang atas, dan ada
gigi vomerin pada langit-langit mulut. Lidah berotot dan bfurfate (cabang dua)
pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut. Saluran pencernaan
mulai dari esophagus (bedinding lurus dan besar) langsung bersatu dengan
lambung. Lambung memanjang dan erkelok ke samping kiri dan berotot. Usus
terdiri dari intestinum (keci, panjang, berkelokkelok), rectum yang langsung
bersatu dengan cloaca. Hati dan pancreas mempunyai mempunyai saluransaluran menuju ke duodenum, kandung empedu, lambung intestinum. Pada
potongan melintang intestinum terdiri dari empat lapisan, yaitu: peritoneum,
lapisan otot, submukosa dan mukosa.
G. Sistem Saraf
Sistem saraf pada amfibi terdiri atas sistem saraf sentral dan sistem
saraf periforium. Sistem saraf sentral terdiri dari : encephalon (otak) dan
medulla spinalis. Enchephalon terdapat pada kotak otak (cranium). Pada
sebelah dorsal akan tampak dua lobus olfactorium menuju saccus nasalis, dua
haemisperium cerebri atau cerebrum kanan kiri yang berbentuk ooid yang
dihubungkan dengan comisure anterior, sedangkan bagian anteriornya
dergabung dengan dienchepalon medialis. Dibagian belakang ini terdapat dua
bulatan lobus opticus yang ditumpuk otak tengah tengah (mesenchepalon)
(Fenomena amplexus)
Amplexus bisa terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di
bagian dorsalnya dan sering terjadi persaingan antar pejantan pada musim
kawin. Siapa yang paling lama bertahan dengan amplexusnya, dia yang
mendapatkan betinanya. Amphibi berkembang biak secara ovipar, yaitu
dengan bertelur, namun ada juga beberapa familiamphibi yang vivipar, yaitu
beberapa anggota ordo apoda.
Reproduksi pada katak yaitu dengan cara fertilisasi eksternal, katak
jantan menjepit katak betina ketika perkawinan (yaitu ketika telur dilepaskan
dan sperma disemprotkan).
I. Sistem Rangka
Rangka katak tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh bagianbagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagianbagian
tubuh yang vital, melekatnya otot daging berguna untuk gerak dan berjalan.
Pada fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak.Kemudian pada fase
dewasa menjadi keras. Tapi pada sambungan-sambungan tulang masih tetap
lunak dengan permukaan yang licin.Tempurung kepala,vertebrae dan sternum
merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare.
Tempurung kepala yang besar serta pipih terdiri atas:
jari kaki pada kaki depan dan lima jari kaki belakang.Jumlah jari mungkin ada
yang berkurang seperti pada salamander, dan pasangan tungkai tidak ada pada
Caecillia.Tungkai biasanya tidak mempunyai kuku, tapi ada semacam tanduk
pada jarijarinya.
Tulang punggung yang bersambung dengan kepala dan extrimitas
berfungsi menyokong tubuh dan melindungi sumsum, terdiri atas 9 columna
vertebralis dan urostyl, yang merupkan silindris, masing-masing vertebrae
merupakan satu segmen pendek yang fleksibel seperti vertebrae lainnya. Tiaptiap vertebrae terdiri atas centrum atau corpus yang memiliki lengkung atas
tulang
rawan
besar,
tersusun
atas
episternum,