Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LATAR BELAKANG
Model sistem Neuman pertama kali dikembangkan pada tahun 1970 oleh
DR. Betty Neuman, RN, MS, PhD. Model ini merupakan salah satu Grand
Nursing Theory yang berisi kerangka kerja konseptual global yang memberikan
suatu perspektif luas untuk praktek keperawatan berdasarkan cara pandang yang
beragam terhadap fenomena keperawatan. Sebagai Grand Theory model ini
memberikan suatu dasar yang komprehensif untuk praktek keilmuan, pendidikan,
dan penelitian keperawatan yang telah banyak dikembangkan dan diterapkan di
berbagai Negara.
Model sistem Neuman memberikan wawasan baru tentang cara pandang
terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual, yang berhubungan secara dinamik dengan adanya respon-respon
sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai
sitem terbuka, maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan. Dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai factor, baik didalam maupun
diluar system yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut
gangguan gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negative atau
positif. Reaksi terhadap stressor bias potensial atau actual melalui respon dan
gejala yang dapat diidentifikasi.
1
yang
meliputi
variable
fisiologi,
psikologis,
sosio
cultural,
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Model
Neuman, B. (1995) adalah The Neuman systems model (3rd ed.) (Tomey dan
Alligood, 2002).
Betty Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan
disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan hasil dari pengamatan dan pengalaman
selama ia bekerja di pusat kesehatan mental keperawatan.
perkembangan.
Perluasan
dari
garis
pertahanan
normal
depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa
timbul kematian. Jumlah resisten terhadap sebuah stressor ditentukan
oleh hubungan antar 5 variabel dalam sistem klien.
Untuk lebih jelasnya tentang garis pertahanan ini, dapat dilihat dari
gambar 2.1.
pada
penguatan
internal
lines
of
resistance,
sistem dan
intervensi-intervensinya
sehingga
bisa
menyebabkan kematian.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari
pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan
tubuh terhadap stressor, dilakukan setelah sistem ditangani dengan
strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan
pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal.
10
kehidupan sehari- hari. Neuman mengubah ejaan atau istilah dari Holistik
menjadi Wholistik dalam edisi keduanya untuk meningkatkan pengertian
atau pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik,
sehingga sakit atau kematiantan atau stabilitasasi sistem. perubahan dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien
berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan
sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan di antara
bagian-bagian dari sistem, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
5. Struktur dasar (Core)
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan hidup dasar
yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.
Variabel-variabel
tersebut
yaitu
variabel
sistem,
genetik,
dan
merupakan
tindakan-tindakan
yang
membantu
untuk
12
13
14
15
perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.
Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat
pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat
maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan
keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan
normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat
berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai
variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap
berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neumans merupakan serangkaian
lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten
ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor
lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya
mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam
merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif
maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
3. Tingkatan pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang
terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.
a. Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan
16
17
atau
kematian.tan
atau
stabilitasasi
system.
perubazhan
dapat
18
bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
5. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang
biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabelvariabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagianbagian sistem.
6. Intervensi
Intervensi merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tertier.
7. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang
terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat
dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu
adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi
bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan
sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat
semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor
interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan
dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual.
19
Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di
masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai
sistem klien.
20
21
22
ekstrapersonal
juga
terjadi
diluar
lingkup
sistem
atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik.
23
24
25
resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai
dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal
(tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat
dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika
stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat
berusaha
untuk
membatasi
atau
mengurangi
efek,
barangkali
dengan
26
dan
Diagnosis keperawatan
memperbaiki
27
anak. Model pendekatan holistik dibuat terutama berlaku bagi klien yang
mengalami stres yang kompleks dan mempengaruhi variabel beberapa klien.
Sebagai contoh, Hitam, Deeny dan McKenna (1997) dalam Tommey dan Alligood
(2002) menggunakan model sebagai kerangka untuk membimbing perawat dalam
mencegah dan mengurangi ketegangan pada pasien perawatan intensif.
Model ini juga di gunakan untuk memandu praktek keperawatan di
negara-negara di seluruh dunia. Sebagai contoh, model ini sedang digunakan di
Belanda untuk memandu Emergis, sebuah program komprehensif kesehatan
mental yang menyediakan perawatan psikiatris untuk anak-anak, remaja, dewasa
dan orang tua, perawatan kecanduan, dan pelayanan sosial. Model Neuman dipilih
karena bersifat holistik, difokuskan pada keunikan klien dalam lingkungan nya,
ditujukan terhadap pencegahan, dan dapat berkolaborasi dengan disiplin lain.
Pendekatan berbasis penelitian terhadap pelaksanaan model untuk Emergis telah
dilakukan, yang akan memungkinkan evaluasi tentang bagaimana penggunaan
model ini akan mempengaruhi kualitas pelayanan, kepuasan karyawan dan
kepuasan klien. Tujuan akhir untuk proyek ini adalah untuk mengintegrasikan
taksonomi diagnosa keperawatan seperti yang dijelaskan oleh Zeigler (1982)
Tommey
dan
Alligood
(2002).
28
extrapersonal dari pengasuh utama orang dengan cedera kepala traumatis. Lin,
Ku, Leu, Chen (1996) menggambarkan keterkaitan antara stres, perilaku coping
dan status kesehatan pada pengasuh keluarga pasien dengan hepatoma.
Sistem model Neuman digunakan dalam praktik berbasis masyarakat /
kelompok dan
Helton (1986) Tommey dan Alligood (2002) adalah orang-orang yang pertama
beradaptasi terhadap model ini dalam
29
trennya
adalah
menuju
eklektisisme
dalam
pendidikan
keperawatan saat ini, model sistem Neuman menjabat banyak program dengan
baik ...." dan sering dipilih di negara lain untuk memfasilitasi belajar siswa.
Pedoman ini telah dipublikasikan untuk penggunaan model dalam pendidikan
profesi kesehatan.
Model perspektif holistik menyediakan kerangka kerja afektif untuk
pendidikan keperawatan pada semua tingkatan. Hal ini digunakan untuk
program keperawatan praktis di Community College Baltimore County dan
untuk tingkat pendidikan keperawatan asosiasi di Central Florida Community
College. Lowry dan Newsome (1995)
30
satu
program
keperawatan
Baccalaureat
pertama
yang
31
dari tiga perguruan tinggi swasta yang berhubungan dengan gereja, telah
mengembangkan kerjasama sebuah program sarjana muda keperawatan yang
menggunakan
Neuman
System
Model
sebagai
kerangka
kurikulum
32
and
Bloch
(1995)mendeskripsikan
sebuah
format
yang
dan
kemudian
memberikan
perawatan
yang
sesuai.
Caper
yang
sesuai
dengan
budaya
karena
cara
pandang
33
di Komisi Akreditasi
dalam Pendidikan Terapi Fisik (CAPTE) yang mengadaptasi hal tsb menjadi
bagian dari konsep criteria evaluasi CAPTE yang berasal dari organisasi dan
sumber daya yang sesuai untuk program terapi fisik (Toot dan Schmull, 1995).
Lowry dkk menjelaskan bahwa pengembangan dalam mata kuliah
untuk
34
terpadu
200
laporan
penelitian
menggunakan
model
yang
35
1993, dengan lampiran daftar studi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal,
disertasi, dan tesis master's. Dalam edisi fouth dari Neuman System Model,
Fawcett dan Giangrande (2002) menyajikan kajian terpadu 200 laporan
penelitian menggunakan model yang dipublikasikan tahun 1997. Sebuah
daftar diperbarui dikompilasi oleh Fawcett penelitian diterbitkan dengan
menggunakan model terletak di website Model Sistem Neuman di
http://www.neumansystemmodel.com
Tinjauan penelitian saat ini menggunakan model Sistem Neuman
menunjukkan bahwa sering dipilih sebagai kerangka kerja konseptual untuk
praktisi penelitian dan mahasiswa pascasarjana. Contoh terbaru termasuk
pengaruh spiritualitas, akal, dan arthritis sebuah persepsi kesehatan orang
dewasa tua dengan rheumatoid arthritis (Potter & Zausniewski, 2000), dari
pengasuhan dan membantu pencarian pada ibu-berat lahir rendah dan bayi
normal (Mei , 2000), penyakit jantung sebagai masalah kesehatan (Wilson,
2000), dari kualitas hidup kesakitan seseorang dengan kanker kronis (Gerstle,
2001), asuhan keperawatan pasien mengalami detoksifikasi alkohol (Norrish,
2001), menciptakan lingkungan bagi para manajer (Skillen, 2001), dan ajaran
efek praoperasi pada tingkat kecemasan untuk pasien menjalani operasi
katarak (Morel, 2001).
Model ini biasa dipakai oleh mahasiswa sebagai kerangka kerja
konseptual untuk tesis dan disertasi. Contoh terbaru meliputi studi mahasiswa
tentang penggunaan kondom dikalangan wanita kulit hitam, kebiasaan koping
dan penggunaan narkoba di kalangan anak SMU, efek manajemen nyeri untuk
tekanan darah, hubungan karakteristik lingkungan keluarga dengan resiko
36
37
3. Kelemahan Teori
Kelemahan yang terdapat pada model system Neuman adalah:
1). Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan,
sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
2). Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal
masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
3). Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat
klien, padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam
Asuhan Keperawatan
38
BAB 3
APLIKASI TEORI
39
jumlah
protein
meningkat,
gamma
globulin
meningkat.
Pakar
saraf
berdasarkan model Neuman. Ada dua area yang mengalami perubahan. Bagian A,
ringkasan data masuk telah diperluas yaitu mencangkup data tentang diagnosis,
masuk dan keluar rumah sakit, pengobatan, dan fakta lainnya. Bagian D1a, bagian
psikologis diantaranya faktor intrapersonal juga telah diperluas yaitu yang
mencangkup system review dan dua pokok tinjauan fungsi. Tambahan ini
merupakan adaptasi minor instrumen Neuman dan tidak berefek pada aplikasi
model itu sendiri.
A. Ringkasan data
1. Nama
2. Umur
3. Status pernikahan
4. Diagnosa medis
5. Tanggal masuk rumah sakit
6. Tanggal keluar rumah sakit
7. Tanggal pengkajian
8. Fakta lainnya
9. Pengobatan
B. Stressor (berdasarkan persepsi klien)
1. Apa yang menjadi pertimbanganmu tentang masalah utamamu, area stress,
atau yang menjadi perhatianmu?
40
2. Bagaimana keadaanmu saat ini yang mengalami perubahan dan tidak seperti
pola kehidupanmu biasanya?
3. Apakah kamu memiliki pengalaman yang sama dengan keadaanmu saat ini?
Jika iya, apa masalahnya dan bagaimana kamu menanganinya?apakah
berhasil?
4. Antisipasi apa yang kamu lakukan untuk masa depan sebagai akibat dari
keadaanmu saat ini?
5. Apa yang kamu lakukan dan apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu
dirimu sendiri?
6. Apa yang kamu harapkan dari perawat, keluarga, teman atau lainnya untuk
membantu dirimu?
C. Stressor (berdasarkan persepsi perawat)
Enam pertanyaan diatas harus dijawab, tapi dipandang dari sudut perawat
dalam mengevaluasi klien, masalah utama klien, pola hidup saat ini, strategi
koping masa lalu, dan harapan untuk masa depan dan yang lainnya
D. Ringkasan Pengaruh
1. Faktor intrapersonal
a. Fisiologis
System review
Neurologi
Gatrointestinal
Pernapasan
Genito-urinari
Muskuloskeletal
41
Kardiovaskular
Endokrin-reproduktif
Status fungsi
Aktivitas sehari-hari
Istirahat dan tidur
b. Psikologis
c. Sosial budaya
d. Perkembangan
e. Spiritual
2. Faktor interpersonal
Sumber-sumber, hubungan dengan keluarga, teman, perawat
3. Faktor ekstrapersonal
Sumber-sumber, hubungan dengan kelompok, institusi, keuangan, pekerjaan
3.3 Aplikasi Komponen Falsafah Keperawatan
Dari contoh kasus pada Nn. T (22 th), perawat melakukan tiap tahapan
proses keperawatan dengan tetap berpijak pada
keperawatan.
Pada
kasus
Nn.
T dengan
Sclerosis,
perawat
memperlakukan Nn. T sebagai individu yang unik dengan segalah kelebihan dan
kekurangannya, holistic human, dimana dalam aplikasinya perawat melihat Nn. T
secara biologis, psikologis, sosiologis, cultural dan spiritual. Pada pendekatan
biologis, perawat menggali dengan mengobservasi, mengkaji dan mengevaluasi
Nn. T dengan pendekatan intrapersonal, interpersonal,dan ektrapersonal.
Pendekatan perawat secara intrapersonal diantaranya pengkajian fisiologi, seperti
melakukan system review, antara lain: neurologi, gastrointestinal, respiratory,
42
(holistic) tentang
permasalahan yang dialami oleh Nn. T dengan segala keunikan di dalam diri Nn.
T.
Dari data yang didapat (dikaji), perawat menggunakan segala ilmu
pengetahuannya (knowledge)
43
44
BAB 4
PEMBAHASAN
Filosofi Betty Neuman tentang keperawatan (rekonstitusi) berusaha
menggambarkan keperawatan sebagai suatu upaya pengembalian dan perbaikan
stabilitas sistem yang selalu menyertai tindakan perawatan reaksi stress klien,
dimana dapat menghasilkan tingkat kesehatan yang lebih tinggi atau lebih rendah
daripada
sebelumnya
(Neuman,
1995).
Sebelumnya
Neuman
(1989)
45
Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien. Contoh Neuman
menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien
harus dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan
demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan caregiver. Pengkajian persepsi
berarti bahwa perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang
dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat
keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang
dimuat. Sehingga pada contoh aplikasi Tn S di atas dibuat dulu persepsi stresor
dari sudut pandang klien dan dari sudut pandang care giver (perawat), karena hal
karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya
dibuat oleh Neuman. Keputusan dibuat oleh proses kolaborasi antara perawat dan
klien, klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai.
Intervensi
merupakan
tindakan-tindakan
yang
membantu
untuk
perawat
mungkin
mengkaji
faktor-faktor
resiko
dan
mencari
46
47
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Model sistem Neuman dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan
memandang klien sebagai suatu sistem terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan
lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya,
perkembangan dan spiritual. Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara
pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan
dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan
keperawatan.
Model sistem Neuman ini jika diterapkan dalam praktek keperawatan akan
membantu dalam mengidentifikasi stressor pribadi intrapersonal, interpersonal
dan ekstrapersonal dari berbagai aspek. Hal ini membantu untuk menyediakan
perawatan secara komprehensif.
5.2 Saran
Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap
klien dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap
respon klien akibat tekanan atau stress dan lebih komprehensif. Sehingga jika ini
diterapkan akan meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki image
perawat di masyarakat dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus
di mata para pengguna jasa pelayanan kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap.
Teori model Neuman dapat menginspirasi para peneliti untuk melakukan
penelitian lebih lanjut, terutama pada bidang keperawatan komunitas atau
keperawatan jiwa.
48
DAFTAR PUSTAKA
Neuman, B. (1989). The Neuman systems model (2nd ed.). Norwalk, CT:
Appleton-Lange.
Neuman, B. (1995). The Neuman systems model (3rd ed.). Norwalk, CT:
Appleton-Lange.
Potter dan Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktek Edisi 4. Jakarta: EGC
Potter dan Perry, (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1 Edisi 7. Jakarta:
Salemba Medika
Tomey dan Alligood, (2002). Nursing Theory: Utilization &Application .3rd ed.
Missouri: Elsevier Mosby Publications
Tomey dan Alligood, (2002). Nursing theorists and their work. (5th ed.). Mosby,
Philadelphia
49