Dentigerous
Dentigerous
flap diangkat. Tulang yang menutupi kista diambil dengan bor atau pahat, atau dapat juga dipakai tang
pemotong tulang (knabel tang). Permukaan tulang dengan hati-hati dilicinkan/dihaluskan sehingga tidak ada
iritasi terhadap jaringan lunak. Luasnya daerah tulang yang diambil, dimaksudkan sebagai besarnya jendela
yang akan dibuat. Sebaiknya jendela yang dibuat sebesar mungkin, sehingga diharapkan penutupan jendela ini
sesuai dengan penyembuhan kista.
Dapat juga jendela yang dibuat luasnya 2/3 dari besarnya rongga kista. Umumnya suatu hasil yang memuaskan
dapat dicapai pada pengambilan kista ini dengan pembuatan jendela yang besar pada perluasannya. Kemudian
dinding-dinding kista dipotong dengan scapel/pisau seluas jendela yang dibuat dan cairannya dikeluarkan. Jika
ada pendarahan, maka rongga kista tadi dapat diberi tampon yang padat untuk sementara waktu, dimana tampon
tadi telah dibasahi dengan adrenalin. Luka dicuci dengan larutan fisiologis atau aquadest steril.
Enukleasi
Merupakan proses pengangkatan seluruh lesi kista tanpa terjadinya perpecahan pada kista. Kista itu sendiri
dapat dilakukan enukleasi karena lapisan jaringan ikat antara komponen epitelial (melapisi aspek anterior kista)
dan dinding kista yang bertulang pada rongga mulut. Lapisan ini akan lepas dan kista dapat diangkat dari kavitas
yang bertulang. Proses enukleasi sama dengan pengangkatan periosteum dari tulang. Enukleasi pada kista
seharusnya dilakukan secara hati hati untuk mencegah terjadinya lesi rekuren.
Indikasi :
Pengangkatan kista pada rahang
Ukuran lesi kecil, sehingga tidak banyak melibatkan struktur jaringan yang berdekatan
Keuntungan :
Pemeriksaan patologi dari seluruh kista dapat dilakukan
Pasien tidak dilakukan perawatan untuk kavitas marsupialisasi dengan irigasi konstan
Jika akses flap mucoperiosteal sudah sembuh, pasien tidak merasa terganggu lebih lama oleh kavitas kista
yang ada
Kerugian :
Jika beberapa kondisi diindikasikan untuk marsupialisasi, enukleasi bersifat merugikan seperti :
Fraktur rahang
Devitalisasi pada gigi
Impaksi gigi
Banyak jaringan normal yang terlibat
Teknik :
Insisi
Flap mucoperiosteal
Pembuangan tulang pada aspek labial dari lesi
Osseous window untuk membuka bagian lesi
Pengangkatan kista dari kavitas menggunakan hemostate & kuret
Menjahit daerah pembedahan
Penyembuhan mukosa & remodelling tulang, dimana terbentuk jaringan granulasi pada dinding kavitas yang
bertulang dalam waktu 3-4 hari. Dan remodelling tulang akan terjadi selama 6 12 bulan.
2.4.2 Marsupialisasi
Merupakan metode pembedahan yang menghasilkan surgical window pada dinding kista, mengevakuasi isi kista
dan memelihara kontinuitas antara kista dan rongga mulut, sinus maksilary atau rongga nasal. Proses ini
mengurangi tekanan inrakista dan meningkatkan pengerutan pada kista. Marsupialisasi dapat digunakan sebaga
terapi tunggal atau sebagai tahap preeliminary dalam perawatan dengan enukleasi.
Indikasi :
Jumlah jaringan yang terluka
Dekatnya kista dengan struktur vital berarti keterlibatan jaringan tidak baik jika dilakukan enukleasi.
Contoh : jika enuklesi pada kista menyebabkan luka pada struktur neurovaskular mayor atau devitalisasi gigi
sehat, sebaiknya diindikasikan metode marsupialisasi.
Akses pembedahan
Jika akses untuk pengangkatan kista sulit, sebaiknya dilakukan marsupialisasi untuk mencegah lesi rekuren.
Bantuan erupsi gigi
Jika gigi tidak erupsi (dentigerous cyst), marsupialisasi dapat memberikan jalur erupsi ke rongga mulut.
Luas pembedahan
Untuk pasien dengan kondisi medik yang kurang baik, marsupialisasi merupakan alternatif yang tepat
dibandingkan enukleasi, karena prosedurnya yang sederhana dan sedikit tekanan untuk pasien.
Ukuran kista
Pada kista yang sangat besar, adanya resiko fraktur rahang selama enukleasi. Ini lebih baik dilakukan
marsupialisasi, setelah remodelling tulang dapat dilakukan enukleasi.
Keuntungan :
Prosedur yang dilakukan sederhana
Memisahkan struktur vital dari kerusakan akibat pembedahan
Kerugian :
Jaringan patologi kemungkinan masih tertinggal di dalam kavitas
Tidak dapat dilakukan pemeriksaan histologi secara teliti
Terselip debris makanan akibat adanya kavitas
Pasien harus irigasi kavitas beberapa kali setiap hari
Teknik :
Diberikan antibiotik sistemik, untuk pasien dengan kondisi yang tidak sehat
Pemberian anastesi lokal
Aspirasi kista, jika aspirasi dapat memperkuat diagnosis kista, prosedur marsupialisasi dapat dilakukan
Insisi awal, biasanya sirkular / ellips dan menghasilkan saluran yang besar (1 cm atau lebih besar) di dalam
kavitas kista.
Jika lapisan atas tulang tebal, osseous window dibelah secara hati hati dengan round bur atau rongeurs
Pengambilan isi kista
Menjahit tepi luka hingga membentuk sseperti kantung
Irigasi kavitas kista untuk menghilangkan beberapa fragmen residual debris
Masukkan iodoform gauze ke dalam kavitas kista
Irigasi kavitas rutin selama 2 minggu
Menjahit daerah pembedahan
2.4.3 Enukleasi dengan kuretase
Dimana setelah dilakukan enukleasi, dilakukan kuretase untuk mengangkat 1 2 mm tulang sekitar periphery
kavitas kista. Ini dilakukan untuk membuang beberapa sel epitelial yang tersisa pada dinding kavitas.
Indikasi :
Jika dokter melakukan pengangkatan keratosis odontogenik, dimana keratosis odontogenik memiliki potensi
yang tinggi untuk rekuren.
Jika terdapat beberapa kista rekuren setelah dilakukan pengangkatan kista
Keuntungan :
Jika enukleasi meninggalkan sel sel epitelium, kuretase dapat mengangkat sisa sisa epitelium tersebut,
sehingga kemungkinan untuk rekuren minimal.
Kerugian :
Kuretase lebih merusak tulang dan jaringan yang berdekatan. Pulpa gigi kemungkinan akan hilang suplai
neurovaskularnya ketika kuretase dilakukan dekat dengan ujung akar. Kuretase harus dilakukan dengan