Anda di halaman 1dari 3

DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN

Diagnosis invaginasi dapat diduga atas pemeriksaan fisik dan dipastikan dengan
pemeriksaan rontgen dengan enema barium.
Pada pemeriksaan perut dapat teraba sausage shape pada 24% penderita.
Suatu massa dengan lekukan dan posisinya mengikuti garis usus colon ascendens
sampai ke sigmoid dan rektum. Massa tumor sukar diraba bila berada di belakang hati
atau pada dinding yang tegang.
Perkusi pada tempat invaginasi terkesan suatu rongga kosong. Bising usus terdengar
meninggi selama serangan kolik, menjadi normal kembali di luar serangan. Colok dubur
memperlihatkan darah lendir dan kadang-kadang teraba pseudo-portio bila invaginasi
sudah mencapai recto-sigmoid.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIK
Foto polos perut dibuat dalam 2 arah, posisi supine dan lateral dekubitus kiri.
Posisi lateral dekubitus kiri ialah posisi penderita yang dibaringkan dengan bagian kiri di
atas meja dan sinar dari arah mendatar. Dengan posisi ini, selain untuk mengetahui
invaginasi juga dapat mendeteksi adanya perforasi.
Gambaran X-ray pada invaginasi ileo-coecal memper-lihatkan daerah bebas udara
yang fossa iliaca kanan karena terisi massa. Pada invaginasi tingkat lanjut kelihatan air
fluid level.
PENGELOLAAN
Masukan oral dihentikan, penderita diberi cairan intravena dan selanjutkan
dilakukan reposisi usus. Bergantung pada keadaan penderita, reposisi dilakukan
dengan operasi atau barium enema. Pada operasi, reposisi secara manual dan hasilnya
langsung diketahui. Reposisi barium diikuti oleh X-ray. Mula-mula tampak bayangan
barium bergerak berbentuk cupping pada tempat invaginasi. Dengan tekanan
hidrostatik sebesar - 1 meter air, barium didorong ke arah.proksimal. tekanan

hidrostatik tidak boleh melewati 1 meter air dan tidak boleh dilakukan pengurutan atau
penekanan manual di perut sewaktu dilakukan reposisis hidrostatik. Pengobatan
dianggap berhasil bila barium sudah mencapai ileum terminalis. Pada saat itu, pasase
usus kembali normal, norit yang diberikan per os akan keluar melalui dubur. Seiring
dengan pemeriksaan zat kontras kembali dapat terlihat coiled spring appearance.
Gambaran tersebut disebabkan oleh sisa-sisa barium pada haustra sepanjang bekas
tempat invaginasi.
Sejak 1876, barium enema sudah dipergunakan untuk pengobatan invaginasi dan
hasilnya memuaskan. Hanya sedikit kemungkinan terjadi perforasi walaupun usus telah
mengalami gangren, asal tekanan hidrostatik tidak melebihi 1 meter. Demikian pula
lamanya perawatan pada reposisi barium lebih pendek daripada operasi. Sebaliknya
dengan reduksi manual pada operasi ternyata lebih bersifat traumatik, sehingga lebih
mudah terjadi ruptur usus. dengan kelebihan yang disebut tadi, di Skandinavia reposisi
barium lebih banyak digunakan. Survival rate 55%, masing-masing 81% pada umur
kurang 1 tahun dan 15% pada usia kurang 3 bulan Kadang-kadang reposisi barium
tidak berhasil, misalnya pada umur kurang 3 bulan dan invaginasi ileo-ileal. Bayangan
kontras dalam bentuk cupping tidak mencapai ileum terminalis sehingga memerlukan
operasi.
Jika reposisis konservatif ini tidak berhasil, terpaksa diadakan reposisi operatif.
Sewaktu oprasi akan dicoba reposisi manual dengan mendorong invaginatum dari oral
kea rah sudut ileosaecal. Dorongan dilakukan dengan hati0hati tanpa tarikan dari
bagian proksimal
Operasi dini tanpa terapi barium dikerjakan bila terjadi perforasi, peritonitis dan
tanda-tanda obstruksi. Keadaan ini biasanya pada invaginasi yang sudah berlangsung
48 jam. Demikian pula pada kasus-kasus relapse. Invaginasi berulang 11% setelah
reposisi barium dan 3% pada operasi tanpa reseksi usus. Bisanya reseksi dilakukan jika
aliran darah tidak pulih kembali setelah dihangatkan dengan larutan fisiologik. Usus
yang mengalami invaginasi nampak kebiruan. Pada perawatan ke-2x, dikerjakan
operasi tanpa barium enema.

Posted by zap_andriyana at 10.10


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

free register, n get your money

search

Web

dr-zapra.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai