Latar belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perwujudan ril
paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang
berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi
kesehatannya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat. Wujud keberdayaan masyarakat yang sadar,
mau, dan mampu mempraktekkan PHBS mencakup 5 program prioritas yaitu
KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi
Kesehatan/JPKM. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat
diharapkan dapat mendukung upaya mencapai program Indonesia Sehat 2010.
Salah satu indikator dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS). Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk mencegah
timbulnya berbagai penyakit serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mencuci tangan secara baik dan benar. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah
salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari-jemari
menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih. Mencuci tangan dengan sabun
merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena
tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen
berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun
kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk,
gelas). Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang,
ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus) dan makanan/minuman yang
terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus,
dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditulari. WHO
dan cuci tangan menyatu pada kenyamanan emosional seperti tangan menjadi
harum, segar, terasa ringan, bersih dan tidak lembab. Artinya dorongan kognitif
bahwa sabun bermanfaat untuk membunuh bakteri atau kuman masih lemah di
masyarakat. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk cuci tangan pakai sabun
(CTPS) terbukti masih sangat rendah, tercatat rata-rata 12% masyarakat yang
melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS).
Membudayakan cuci tangan pakai sabun secara baik dan benar juga
didukung oleh World Health Organization (WHO). Data WHO menunjukkan
setiap tahun rata-rata 100 ribu anak di Indonesia meninggal dunia karena diare.
Kajian WHO menyatakan cuci tangan memakai sabun dapat mengurangi angka
diare hingga 47%. Data dari Subdit diare Kemenkes juga menunjukkan sekitar
300 orang diantara 1000 penduduk masih terjangkit diare sepanjang tahun. Cuci
tangan pakai sabun merupakan salah satu indikator output dari strategi nasional
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), yaitu setiap rumah tangga dan sarana
pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan,
puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci
tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar.
II.
Judul Kegiatan
Kegiatan ini merupakan sebuah penyuluhan dengan judul Sehat dengan
Cuci Tangan
III.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk :
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat kecamatan Batoh, khususnya
anak-anak, dan para orang tua tentang pentingnya cuci tangan.
2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat kecamatan Batoh, mengenai
dampak berbahaya akibat tidak cuci tangan.
3. Memberi pemahaman mengenai cara melakukan cuci tangan yang benar.
4. Memberikan informasi kapan waktu penting untuk melakukan cuci tangan.
5. Sebagai moment untuk mempererat silaturahmi dokter muda Unsyiah dengan
masyarakat Batoh
6. Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama pendidikan kepada masyarakat
IV.
V.
Tempat
Waktu
Peserta
: Puskesma Batoh
: Senin, 15 Juni 2015
: Masyarakat kecamatan Batoh
Pelaksana
Metode Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan dalam bentuk pemaparan dalam bentuk edukasi dan
penjelasan tentang sehat dengan cuci tangan, bahaya tidak mencuci tangan, waktu
penting cuci tangan dan bahaya tidak cuci tangan.
Tabel 5.1 Metode penyuluhan
No
1
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan - Memberi salam
Memperkenalkan
diri
(3 Menit)
- Menyampaikan
tujuan
penyuluhan
Pelaksanaan - Menyampaikan materi
- Sesi tanya jawab
(10 menit)
-
VI.
Penutup
- Menyimpulkan,
rencana tindak
lanjut
dan
melakukan evaluasi.
- Menutup dengan salam
-
Respons
Warga menjawab salam
Warga
memahami
maksud dan tujuan
Media
Materi Penyuluhan
menimbulkan hal - hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan
daya tahan hidup manusia.
Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan bagian telapak, punggung
tangan dan jari agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit
yang merugikan kesehatan manusia serta membuat tangan menjadi harum baunya.
Mencuci tangan merupakan kebiasaan yang sederhana, yang membutuhkan
pelatihan yang minim dan tidak membutuhkan peralatan. Selain itu, mencuci
tangan merupakan cara terbaik untuk menghindari sakit. Kebiasaan sederhana ini
hanya membutuhkan sabun dan air.
2. Tujuan Cuci Tangan
Tujuan utama dari cuci tangan secara higienis adalah untuk menghalangi
transmisi patogen-patogen kuman dengan cepat dan secara efektif. (Carl A
Osborne, 2008). Kebersihan tangan yang tidak memenuhi syarat juga
berkontribusi menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti Salmonella
dan infeksi E. Coli. Menurut data CDC and The American Society for
Microbiology (2005).
Menurut Iswara (2007), mencuci tangan dalam upaya peningkatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangatlah penting dan mudah
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
Mencuci tangan menjadi penting jika ditinjau dari:
1. Kulit tangan banyak kontak dengan berbagai aktivitas, benda dan
lingkungan.
2. Kuman dapat terdapat di kulit jari, sela kuku, kulit telapak tangan.
3. Kontak mulut dan tangan saat makan / minum.
4. Dapat menimbulkan penyakit saluran cerna.
3. Waktu Cuci Tangan
Mencuci tangan memakai sabun sebaiknya dilakukan sebelum dan setelah
beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan
memakai sabun menurut Handayani , dkk (2000).
1. Sebelum dan setelah makan.
2. Setelah ganti pembalut.
3. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan
setelah memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
4. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
5. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
6. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
7. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
8. Setelah menangani sampah.
9. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
10.Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan
lain - lain).
11. Pulang bepergian dan setelah bermain.
12. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
4. Cara Cuci Tangan
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka mencuci tangan haruslah
dengan air bersih yang mengalir, baik itu melalui kran air atau disiram dengan
gayung, menggunakan sabun yang standar, setelah itu keringkan dengan handuk
bersih atau menggunakan tisu. Untuk penggunaan jenis sabun dapat menggunakan
semua jenis sabun karena semua sabun sebenarnya cukup efektif dalam
membunuh kuman penyebab penyakit. Teknik mencuci tangan yang benar harus
menggunakan sabun dan di bawah air yang mengalir dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
2) Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan, akan lebih baik jika
sabun yang mengandung antiseptik.
3) Gosokkan pada kedua telapak tangan.
4) Gosokkan sampai ke ujung jari.
5) Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya)
dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan
dan tangan kiri, gosokkan sela-sela jari tersebut. Hal ini dilakukan pada
kedua tangan.
6) Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling
mengunci.
7) Usapkan ibu jari tangan kanan dengan punggung jari lainnya dengan
gerakan saling berputar, lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan
kiri.
8) Gosokkan telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan
gerakan kedepan, kebelakang, berputar. Hal ini dilakukan pada kedua
tangan.
9) Pegang pergelangan kanan kanan dengan pergelangan kiri dan lakukan
gerakan memutar. Lakukan pula pada tangan kiri.
10) Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
11)Keringkan tangan dengan menggunakan tissue atau handuk, jika
menggunakan kran, tutup kran dengan tisu.
penyakit kulit, infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan khususnya untuk
ascariasis dan trichuriasis.
PENUTUP
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat
dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan tinjauan tugas penyuluhan ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabat beliau, Amin.
Penyuluhan kesehatan mengenai Sehat dengan Cuci Tangan di lakukan di
wilayah kerja Puskesmas Batoh, Banda Aceh pada tanggal 15 Juni 2015, peserta
merupakan pasien yang datang berobat ke Puskesmas.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dokter
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penyusun sehingga
penyuluhan kesehatan ini dapat terselesaikan. Tak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan dokter muda yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas ini. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam tinjauan kepustakaan ini
banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan. Oleh karenanya penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan tinjauan kepustakaan
ini.
Banda Aceh, Juni 2015
Pembimbing
Pembimbing
Diketahui,
Kepala UPTD Puskesmas Batoh