Laprak Kolesterol
Laprak Kolesterol
PENDAHULUAN
1
Judul Praktikum
Pemeriksaan Kolesterol Darah
Tanggal Praktikum
Senen, 06 April 2015
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa akan dapat mengetahui proses metabolisme lemak terutama kolesterol
2
B. Absorbsi Kolesterol
Rata-rata asupan lemak perhari untuk orang dewasa yaitu sekitar 81g dimana
lebih dari 90% adalah triasilgliserol (TAG) atau trigliserida (Champe,2008).
Sebagian besar absorbsi kolesterol terjadi di usus kecil (middle dan internal
ileum) dan ketika absorbsi lemak dan kolesterol terjadi di usus kecil, terjadi
pemecahan misel yang akan mengurangi absorbsi kolesterol lebih jauh (Burtis,
2010).
Pencernaan lemak dimulai dari lambung dimana lemak akan dikatalisis oleh
lingual lipase yang dikeluarkan dari kelenjar yang berada di belakang lidah.
Molekul TAG merupakan target utama dari enzim ini, TAG juga akan didegradasi
oleh gastric lipase yang disekresikan oleh mukosa lambung (Champe,2008).
Pencernaan ini berlanjut ke usus kecil, dimana akan terjadi emulsifikasi lemak
di duodenum. Emulsifikasi meningkat pada area permukaan droplet lemak yang
hidrofobik sehingga enzim pencernaan dapat bekerja secara efektif. Proses ini
juga dibantu dengan garam empedu yang terkandung di dalam empedu sehingga
terjadi motilitas lambung. (Champe,2008).
Akibat molekul TAG yang terlalu besar maka molekul ini akan diesterasi oleh
pancreatik lipase dan akan menghasilkan 2-monoasilgliserol, kolesterol dan asam
2
lemak bebas. Ketiga bahan ini merupakan produk utama dari pencernaan lemak di
jejunum dan akan membentuk micelles dengan bantuan garam empedu dan
vitamin yang larut lemak. Micelles ini bersifat hidrofobik atau dapat larut dalam
suasana encer seperti di dinding usus sehingga mudah untuk diabsorbsi melalui
enterosit (sel mukosa) (Champe,2008).
Micelles perlu untuk dikemas sebagai partikel droplet lemak yang dikelilingi
oleh lapisan tipis yang dibentuk dari fosfolipid dan apolipoprotein B-48 (apo B48). Lapisan-lapisan ini akan menstabilisasi partikel tersebut dan meningkatkan
kelarutannya (Champe,2008).
Partikel ini akan dilepaskan melalui eksositosis ke dalam pembuluh limfe
dalam bentuk kilomikron yang akan disekresikan ke dalam sistem limfatik.
Sistem limfatik ini akan membawa partikel-partikel tersebut ke dalam darah dan
jaringan periferal kecuali otak. (Champe,2008).
Ester stanol merupakan salah satu contoh pangan fungsional yang dapat
mengurangi kolesterol LDL dengan cara menghambat absorpsi kolesterol dan
meningkatkan reseptor LDL di hepar. Ester stanol mempunyai bentuk struktur
yang menyerupai kolesterol. Ester stanol akan berkompetisi dengan kolesterol
dalam pembentukan misel di lumen usus halus. Ester stanol dan kolesterol yang
tergabung dalam misel akan diabsorpsi menggunakan protein transporter
Niemann-Pick C1-like 1 (NPC1L1). (Merdiana, 2014).
Saat berada di dalam enterosit, ester stanol dan kolesterol akan menurunkan
regulasi Sterol Regulatory Element Binding Protein-2 (SREBP-2) yang akan
menghambat regulasi Sterol Regulatory Element (SRE) dan HMG-CoA reduktase
sehingga dapat membatasi biosintesis kolesterol. Ester stanol dan kolesterol
berinteraksi dengan Liver X Receptor (LXR), kemudian mengaktifkan proteinprotein transporter yang berada dipermukaan enterosit bernama Adenosine
triphosphate Binding Cassette (ABC). Protein transporter akan mengembalikan
kolesterol dari enterosit ke lumen usus, sehingga kolesterol tidak akan bergabung
dalam misel dan ekskresi kolesterol melalui feses akan meningkat. Ester stanol
dan kolesterol yang telah terserap oleh usus, akan dibawa oleh kilomikron menuju
hepar. (Merdiana, 2014).
C. Distribusi Kolesterol
Lipid yang disintesis di hati dan usus harus ditransportasikan ke berbagai
jaringan untuk menyelesaikan fungsi metabolik, oleh karena sifatnya yang tidak
mudah larut, lipid diangkut di dalam plasma dalam bentuk makromolekul
kompleks
yang
disebut
lipoprotein.
Lipoprotein
dikategorikansebagai
konsentrasi LDL yang meningkat dengan hebat tidak mengubah kejernihan dari
plasma. Jenis LDL yang lebih kecil mengandung jumlah kolesterol ester yang
lebih sedikit. Meningkatnya jumlah dari partikel yang lebih kecil ditemukan pada
pasien dengan beberapa bentuk umum dari dislipoproteinemia yang sering
dihubungkan dengan penyakit arteri koroner (Henry, 2011).
LDL adalah kolesterol utama yang membawa lipoprotein di dalam
plasma. Peningkatan LDL terjadi oleh karena penurunan dari katabolisme LDL
ataupun peningkatan dari biosintesis dan sekresi dari VLDL yang disebabkan
oleh tingginya masukan asam lemak bebas ke dalam hati (Larsen, 2010). HDL
merupakan partikel kecil yang mengandung 50% protein, 20% kolesterol, 30%
fosfolipid, dan trigliserida (Henry, 2011).
HDL memperoleh kolesterol dari sel dan mengirimnya ke hati untuk
ekskresi atau ke sel lain yang membutuhkan kolesterol (Larsen, 2010).
Lipoprotein A[Lp(a)] ditemukan terutama pada jarak densitas 1,055 sampai
1,085 kg/L. Terdiri dari 27% protein, 65% lemak dan 8% karbohidrat dan
mempunyai komposisi yang sama dengan LDL tetapi dengan konsentrasi yang
lebih rendah. Konsentrasi Lp(a) pada orang normal bervarasi dari 0,05 sampai
1,09 mmol/L (<20 sampai 500 mg/L) atau lebih (Henry, 2011).
Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari
makanan dan hasil produksi organ hati,yang bisa disimpan di dalam sel-sel
lemak sebagai cadangan energi (Guyton, 2007). Lemak yang terdapat dalam
makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam
lemak bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan
diserap dari usus dan masuk kedalam darah. Lemak tidak larut dalam air, berarti
lemak juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam
peredaran darah, maka di dalam plasma darah, lemak akan berikatan dengan
protein spesifik membentuk suatu kompleks makromolekul yang larut dalam air.
Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini
disebut lipoprotein (Adam, 2009).
Berdasarkan
komposisi,
densitas,
dan
mobilitasnya,
lipoprotein
remnan
akan
dimetabolisme
dalam
hati
sehingga
seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian
lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme
menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke
jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang
tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh
hati.Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang
disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran
darah (Adam, 2009).
2.
Jalur Endogen
Pembentukan trigliserida dan kolesterol disintesis oleh hati diangkut
secara endogen dalam bentuk VLDL. VLDL akan mengalami hidrolisis dalam
sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis kilomikron menjadi
IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Partikel IDL kemudian diambil oleh
hati dan mengalami pemecahan lebih lanjut menjadi produk akhir yaitu LDL.
LDL akan diambil oleh reseptor LDL di hati dan mengalami katabolisme.LDL
ini bertugas menghantar kolesterol kedalam tubuh. HDL berasal dari hati dan
usus sewaktu terjadi hidrolisis kilomikron dibawah pengaruh enzim lecithin
cholesterol acyltransferase (LCAT).
Ester kolesterol ini akan mengalami perpindahan dari HDL kepada
VLDL dan IDL sehingga dengan demikian terjadi kebalikan arah transpor
kolesterol dari perifer menuju hati.Aktifitas ini mungkin berperan sebagai sifat
antiterogenik (Adam, 2009).
sebagai
partikel
kecil
miskin
kolestrol
yang
2.
3.
4.
5.
makanan
tinggi
serat
dapat
menurunkan
risiko
penyakit
penggabungan
ini
meningkatkan
hipersekresi
kolesterol
yang
10
11
Sampel darah
Sentrifugasi
4000rpm, 10 menit
12
Serum 20
Reagen 1000
Inkubasi 20
Spektrofotomete
: Kusmantoro Hidayat
: 19 tahun
: Laki-laki
13
Hasil Pemeriksaan
praktikum
pemeriksaan
kolesterol
darah
dengan
:
1. Penyerapan lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh reseptot
misalnya reseptor LDL atau scavenger receptor.
2. Penyerapan kolesterol bebas dari lipoprotein yang kaya kolesterol ke
membran sel
3. Sintesis kolesterol
4. Hidrolisis ester kolesteril oleh enzim ester kolesteril hidrolase.
Sedangkan pada penurunan disebabkan karena (Murray, 2012):
1.
SR-Bl
2. Esterifikasi kolesterol oleh ACAT (asil-KoA:kolesterol asiltransferase)
3. Pemakaian kolesterol untuk membentuk steroid lain, misalnya
hormon, atau asam empedu di hati.
C Aplikasi Klinis
1
Dislipidemia
Dyslipidemia adalah perubahan kadar normal komponen lipid darah,
dapat meningkat (misalnya kolesterol, LDL, trigliserida dan lain lain) dan
dapat menurun, misalnya HDL (Tapan, 2005).
Pasien yang cenderung mengalami dyslipidemia adalah mereka yang
mempuanyai orang tua kandung atau sanak saudara kandung yang menderita
dyslipidemia, tanda-tanda sclerosis pembuluh darah sebelum usia 60 tahun
atau pernah menderita serangan jantung, penderita kencing manis, kegemukan
dan darah tinggi. Termasuk juga mereka yang sering menggunakan obat dan
merokok (Tapan, 2005).
Jantung Koroner
15
Stroke
Stroke di definisikan sebagai defisit neurologi secara mendadak yang
disebabkan oleh kerusakan perfusi pada otak. Manifestasi klinik dari iskemik
dan stroke hemorajik adalah konsekuensi langsung dari daerah yang
tervaskularisasi. Stroke pada sirkulasi bagian posterior, misalnya, terjadi pada
diplopia, vertigo dan dispagia, sedangkan stroke yang melibatkan sirkulasi
bagian kiri depan akan memanifestasikan diri sebagai aphasia dan hemiparesis
kanan (Bornstein, 2009).
Faktor resiko stroke(Bornstein, 2009):
1. Hipertensi
2. Merokok
3. Diabetes Melitus
4. Obesitas
5. Asymptomatic Carotid Artery Disease
Atherosklerosis
Aterosklerosis adalah penyakit akibat respon peradangan pada
pembuluh darah (arteri besar dan sedang), bersifat progresif, yang
ditandaidengan deposit massa kolagen, lemak, kolesterol, produk buangan sel
16
sangat
dipengaruhi
kadar
kolesterol
yang
dan
kurang
aktivitas
fisik.
Tingginya
kadar
homosistein
yaitu;
usia,
(genetik).Helicobacter
jenis
pylori
kelamin,
dan
ras
Chlamydia
dan
riwayat
pneumonia
keluarga
juga
bisa
growth
factor
beta
(TGF).Peningkatan
ekspresi
TGF
V. KESIMPULAN
1. Kolesterol adalah komponen membrane sel dan prekusor membrane steroid
seperti progesteron, aldosteron, testosteron, kortisol, dan kalsitriol serta asam
empedu dan vitamin D
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Adam JMF. 2009. Dislipidemia. Dalam: Aru W. Sudoyo, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata KM, Setiati S (Penyunting), Buku ajar ilmu penyakit dalam, Edisi
4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen I. P.Dalam FK-UI.
Bornstein, Natan M. 2009. Stroke : Practical Guidence for Clinicians. Switzerland;
Karger.
20
21
Merdiana, N., Murwani, H.R. 2014. Pengaruh Pemberian Ester Stanol Terhadap
Kadar Kolesterol LDL dan HDL Wanita Dislipedimia. Journal of Nutrition
College. Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 243-250.
Mide, zain, Muhammad. 2013. PENAMPILAN BROILER YANG MENDAPATKAN
RANSUM MENGANDUNG TEPUNG DAUN KATUK, RIMPANG
KUNYIT, DAN KOMBINASINYA. Jurnal Teknosains. Vol. 7, No. 1, Hal.
40-46.
Muray, Robert K., Daryl K. Granner., Victor w Rodwell. 2009. Harper's
illustratedbiochemistry. Jakarta: EGC.
Sediaoetama,A.D.1977. Nutrition Science. Jakarta: Indonesia:Penerbit Dian Rakyat.
Tapan, Erik. 2005. Penyakit Degeneratif. Jakarta: Elex Media Komputindo.
22