Anda di halaman 1dari 22

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian


Variabel Dependen

Variabel Independen

Lipid Profile

Stroke iskemik

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Variabel dan Definisi Operasional


Variable terikat: stroke iskemik
Variable bebas: Lipid Profile

3.3 Definisi Operasional


Variabel terikat
3.3.1 Stroke Iskemik
Stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal
maupun menyeluruh (global) yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari
24 jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyebab selain dari
gangguan vascular, biasanya disebabkan oleh trombosis dan emboli.
Karakteristik sampel penelitian yang digunakan untuk membandingkan
sampel antara stroke iskemik adan hemoragik adalah dengan membandingkan antara
jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, lalu dibandingkan juga bedasarkan umur
yang diurutkan umur < 40 tahun, dan dikategorikan yang berumur 40 59 tahun, 60
79 tahun, dan umur > 80 tahun. Kemudian dibandingkan juga bedasarkan pekerjaan,
yaitu PNS yang dikategorikan didalamnya adalah semua pekerjaan yang digaji oleh
pemerintah, lalu wiraswasta yang dikategorikan didalamnya adalah semua pekerjaan
yang tidak berhubungan dengan pemerintahan, seperti pedagang, pengusaha, pegawai

Universitas Sumatera Utara

swasta, petani, tukang becak, buruh serta pekerjaan lainnya yang tidak digaji oleh
pemerintah. Kemudian pensiunan, yang dikategorikan didalamnya adalah semua
pegawai negeri maupun pegawai swasta yang sudah tidak bekerja lagi dikarenakan
usia yang sudah mengalami penuan dan tidak bisa lagi bekerja maksimal. Dan IRT,
yang dikategorikan didalamnya adalah semua wanita yang sudah menikah, menjaga
anak, mengatur keperluan suami serta mengurus keperluan rumah tangga, dan tidak
kerja mencari nafkah diluar.
Cara menilai stroke iskemik pada penelitian ini adalah dengan melihat hasil
CT Scan. Alat ukur yang digunakan untuk menilai adanya stroke iskemik adalah
dengan mencatat data pada formulir dalam tabel yang sudah dilampirkan pada bagian
akhir hasil dari penelitian ini.
Hasil dari pengukuran terhadap stroke iskemik berupa ada tidaknya stroke
iskemik. Adanya stroke iskemik apabila hasil CT Scan menunjukkan warna otak akan
lebih bewarna kehitaman. Tidak adanya stroke iskemik apabila hasil CT Scan
menunjukkan gambaran yang normal. (Sutrisno, 2007). Skala pengukuran yang
digunakan untuk pasien dengan stroke iskemik adalah skala pengukuran nominal.

Variabel Bebas
3.3.2

Lipid Profile
Lipid profile adalah Gambaran total kolesterol LDL, HDL, Trigliserida, dan

Kolesterol Total.

LDL
LDL adalah pembawa kolesterol utama dalam plasma.Lipoprotein ini
mentransport kolesterol ke sel sel perifer untuk sintesis membrane dan produksi
hormone, dan ke hati untuk produksi asam empedu (Rubenstein, 2007).

HDL

Universitas Sumatera Utara

Adalah pembawa kolesterol dari jaringan perifer ke hati untuk diekskresi.


(Rubenstein, 2007)

Trigliserida
Trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein.
Trigliserida adalah penyebab utama penyakit penyakit arteri

dan biasanya

dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila


terjadi peningkatan konsentrasi trigliserida maka terjadi peningkatan very low density
lipoprotein (VLDL) (Kee , 1997)

Aterosklerosis

Resiko berbagai penyakit

Penyakit jantung koroner

Stroke Iskemik

Keterangan :
: Diteliti
:tidak diteliti
Alat yang digunakan:
Catatan rekam medis pasien stroke iskemik di bagian neurologi RSUP.H.Adam
Malik.
Skala pengukuran : ordinal

3.4 Hipotesis
Ada Pemimgkata kadar Lipid Profile pada pasien stroke iskemik

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan design cross sectional,
tujuannya untuk mengetahui gambaran Lipid Profile pada pasien stroke iskemik,
yang telah dilakukan dengan cara pengumpulan data pada saat itu juga.

4.2 Waktu Dan Tempat Penelitian


4.2.1 Waktu
Penelitian ini telah dilaksaanakan pada bulan Juli 2010
4.2.2 Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Neurologi RSUP.H.Adam Malik
Medan.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian


4.3.1 Populasi
Pasien stroke iskemik akut rawat inap mulai tanggal 1 Januari 2010 31
Desember 2010 di Departemen neurologi RSUP.H.Adam Malik Medan dan
sudah dilakukan pemeriksaan CT.Scan otak.

4.3.2 Sampel
Pengambilan sampel dengan pemilihan tidak berdasarkan peluang (nonprobability sampling dengan teknik consecutive sampling, berdasarkan kriteria
insklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan dengan teori dan pertimbangan para
ahli.
Kriteria Inklusi :

Universitas Sumatera Utara

Diagnosis Stroke ditegakkan berdasarkan pemeriksaan neurologis dan


didukung oleh alat bantu CT-scan otak.

Kriteria Eksklusi:

Penderita stroke yang tidak dikonfirmasi dengan pemeriksaan CT-scan otak.

Penderita stroke iskemik berulang

Penderita stroke hemoragik dan TIA

Penderita stroke yang hasil pemeriksaan EKG-nya menunjukkan adanya


infark miokard, fibrilasi atrial, atau aritmia.

Sampel Penelitian
Berdasarkan hasil survey,jumlah pasien stroke iskemik yang dirawat inap di
Bagian Neurologi FK-USU/RSUP Haji Adam Malik Medan per tanggal 1 Januari
sampai 31 Desember adalah 251 orang.Teknik penarikan sampel yang digunakan
adalah pemilihan tidak berdasarkan peluang(non-probability sampling) yang jenis
consecutive sampling, dimana semua subyek yang memenuhi kriteria pemilihan
dimasukkan

dalam

penelitian

sampai

jumlah

subyek

yang

diperlukan

terpenuhi.Jumlah subyek yang diperlukan dapat ditentukan dengan menggunakan


rumus perkiraan besar sampel untuk populasi terbatas. Rumus yang digunakan adalah
menurut Wahyuni (2008), jumlah sampel minimal akan dihitung dengan
menggunakan rumus :
n =Z 2 P.Q
d2
dimana:
n

= Besar sampel minimal.

Z = Tingkat kepercayaan. digunakan 95%, nilai dalam rumus: 1,96.


P

= Proporsi di populasi

= 1-P,

Universitas Sumatera Utara

d = Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki. Ditetapkan 10%.


Berdasarkan rumus di atas, nilai yang harus di cari adalah nilai p (harga proporsi),
sedangkan nilai yang ditetapkan oleh peneliti adalah Z dan nilai d.

n =Z 2 P.Q
d2
n = 1,96 . 0,68 . 0,32
0,10
n = 84

4.4 Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan rumah sakit,
atau rekam medis di departemen neurologi RSUP.H.Adam Malik Medan.
Data yang telah diambil sesuai dengan besar sample secara konsekutif dan
memenuhi kriteria inklusi dan tidak ada kriteria eksklusi.

4.5 Pengelolaan dan Analisa Data


Meminta rekam medis yang sesuai dengan kriteria inklusi di RSUP H. Adam
Malik Medan tahun 2010. Kemudian mencatat dan melakukan penilaian terhadap
data yang diperlukan yaitu gambaran dan hubungan Lipid Profile pada pasien dengan
stroke iskemik dalam data rekam medis di RSUP. H. Adam Malik Medan.
Data yang telah di dapat dimasukkan ke dalam program komputer dan
dilakukan pemeriksaan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan
data. Setelah itu data di simpan lalu di sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Program statistik yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data penelitian
ini berupa SPSS.Analisa dan penyajian data untuk melihat adanya gambaran dan

Universitas Sumatera Utara

hubungan Lipid Profile dengan kejadian stroke iskemik dapat menggunakan uji
analisis chi square.

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian


5.1.1. Deskripsi lokasi
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
Rumah sakit ini dibangun di atas tanah 10 Ha dan terletak di Jalan Bunga Lau No. 17
Km 12 Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Propinsi Sumatera Utara.
Rumah sakit ini merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.
335/Menkes/SK/VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sasuai dengan
SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991 yang memiliki visi sebagai pusat unggulan
pelayanan kesehatan dan pendidikan. Juga merupakan pusat rujukan kesehatan untuk
wilayah pembangunan A yang meliputi Propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera
Barat, dan Riau.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel


Sampel yang diperoleh selama kurun waktu Juli 2011 sebesar 84 sampel. Pada
tabel 5.1 terlihat bahwa,52,8% diantaranya laki-laki dan 47,2 % diantaranya adalah
perempuan. Sebagian besar sampel (58,3%) berumur antara 60-79 tahun. Umur
sampel yang paling muda adalah <40 tahun dan yang paling tua adalah >80 tahun
dengan rata-rata umur (62,07 10,59) tahun.
Selanjutnya sampel dibagi ke dalam dua kelompok besar berdasarkan hasil
CT-scan menjadi kelompok stroke iskemik (61,4%) dan kelompok bukan stroke
iskemik (38,6%).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.1. Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur,


Pekerjaan
No Karakteristik Sampel
1.

Jenis Kelamin

Total

Laki laki

29

53.7

19

55.9

48

54.5

Perempuan

25

46.3

15

44.1

40

45.5

54

100

34

100

88

100

1,9

1.1

40 59

13

36.1

22

42.3

35

39.8

60 79

21

58.3

25

48.1

46

52.3

> 80

5.6

7.7

6.8

36

100

52

100

88

100

Total
2.

Stroke Iskemik non Stroke Iskemik

Umur
< 40

Total

Menunjukkan karakteristik sampel stroke iskemik berdasarkan jenis kelamin,


yang paling terbanyak adalah laki-laki (52.8%) dan bedasarkan umur yang paling
terbanyak adalah berumur 60-79 (58.3%).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.2. Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan LDL,HDL,Trigliserida, dan


Kolesterol total
No

Karakteristik
Sampel

Stroke Iskemik

1 LDL
Rendah
Normal
Tinggi
Total
2

HDL
Rendah
Normal
Tinggi
Total

Trigiserida
Rendah
Normal
Tinggi
Total

Kolesterol
Total
Normal
Tinggi
Total

Non Stroke Iskemik

Total

12
8
34
54

22.2
14.8
63
100

3
2
29
34

8.8
5.9
85.3
100

15
10
63
88

17
11.4
71.6
100

36
12
6
54

66.7
22.2
11.1
100

24
9
1
34

70.6
26.5
2.9
100

60
21
7
88

68.2
23.9
8
100

43
8
3
54

79.6
14.8
5.6
100

21
4
9
34

61.8
11.5
26.5
1

64
12
12
88

72.7
86.4
13.6
100

28
26
54

51.9
48.1
100

15
19
34

44.1
55.9
100

43
45
88

48.9
51.2
100

5.1.3Karakteristik Individu
5.1.3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin

Frekuensi

% Persentase

Universitas Sumatera Utara

Laki laki

48

54.5

Perempuan

40

45.5

Total

88

100.0

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin lakilaki sebanyak 48 orang (54.5%) dan responden yang berjenis kelamin perempuan
adalah 40 orang (45.5%). Dapat dilihat seperti diagram 5.1 di bawah ini:

5.1.3.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Responden
PNS
Wirausaha
Pensiunan
IRT
Total

Frekuensi
36
15
21
16
88

% Persentase
40.9
17.0
23.9
18.2
100.0

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa pekerjaan responden bervariasi.

Universitas Sumatera Utara

Proporsi pekerjaan paling banyak adalah PNS yaitu 36 orang (40.9 %). Proporsi
pekerjaan yang lain antara lain, wirausaha 15 orang (17.0%), dan pensiunan 21
orang

(23.9%).

Dapat

dilihat

seperti

diagram

5.2

di

bawah

ini:

5.1.3.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden (umur)

Frekuensi

% Persentase

<40

1.1

40-59

35

39.8

60-79

46

52.3

>80

6.8

88

100.0

Total

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui rata-rata usia responden

Universitas Sumatera Utara

adalah tahun. Proporsi usia paling banyak adalah 60-79 tahun yaitu
46 orang (53.3%). Proporsi usia yang lain antara lain, 40-59 tahun
yaitu 35 orang (39.8%), >80 tahun yaitu 6 orang (6.8%), <40 tahun
yaitu 1 orang (1.1%). Dapat dilihat seperti diagram 5.3 di bawah ini

5.1.4. Hasil Analisis Statistik


5.1.4.1. Hasil Analisis Statistik Trigliserida
Dari 88 responden diketahui kadar trigliserida terendah adalah 64 orang (72.7%) dan
kadar tertinggi adalah 12 orang (13.6%)
Tabel 5.6. Distribusi Kadar Trigliserida Responden
Kadar Trigliserida

Frekuensi

% Persentase

Rendah

64

72.7

Normal

12

13.6

12

13.6

Hipertrigliserida

Universitas Sumatera Utara

Total

88

100.0

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa responden dengan kadar trigliserida
rendah adalah 664 orang (72.7%) kadar trigliserida normal adalah 12 orang (13.6%)
sedangkan responden dengan kadar trigliserida tinggi (hipertrigliserida) adalah 12
orang (13.6%). Dapat dilihat seperti diagram 5.4 di bawah ini:

5.1.4.2. Hasil Analisis Statistik HDL


Dari 88 responden diketahui bahwa kadar HDL terendah adalah 60 orang(68.2%) dan
kadar HDL tertinggi adalah 6 orang (6.8%)

Tabel 5.7. Distribusi Kadar HDL Responden

Universitas Sumatera Utara

Kadar HDL

Frekuensi

% Persentase

Rendah

60

68.2

Normal

22

25.0

Tinggi

6.8

Total

88

100.0

Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa responden dengan kadar HDL
normal adalah 22 orang (25.0%) dan responden dengan kadar HDL tinggi
adalah 6 orang (6.8%), sedangkan responden dengan kadar HDL rendah
adalah 60 orang (68.2%). Dapat dilihat seperti diagram 5.5 di bawah ini

5.1.4.3. Hasil Analisis Statistik LDL


Dari 88 responden diketahui bahwa kadar LDL terendah adalah 15
orang(17.0%) dan kadar LDL tertinggi adalah 63 orang (71.6%)

Tabel 5.8. Distribusi Kadar LDL Responden

Universitas Sumatera Utara

Kadar LDL

Frekuensi

% Persentase

Rendah

15

17.0

Normal

10

11.4

Tinggi

63

71.6

Total

88

100.0

Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa responden dengan kadar LDL Tinggi
adalah 63 orang (71.6%) sedangkan responden dengan kadar LDL Normal adalah 10
orang (11.4%), sedangkan responden dengan kadar LDL Rendah adalah 15 orang
(17.0%). Dapat dilihat seperti diagram 5.6 di bawah ini :

5.1.4.4. Hasil Analisis Statistik Kolesterol Total


Tabel 5.9. Distribusi Kadar Kolesterol Total Keseluruhan Responden
Kadar Profil Lipid

Frekuensi

% Persentase

Universitas Sumatera Utara

Normal

43

45

48.9

Hiperkoleaterolemia

51.1
Total

Berdasarkan

88

tabel

5.9

dapat

diketahui

100.0

bahwa

responden

dengan

kadar

kolesterolnormal adalah 43 orang (48.9%) sedangkan responden dengan keadaan


hiperkolesterolemia adalah 45 orang (51.1%). Dapat dilihat seperti diagram 5.7 di
bawah ini :

5.2. Pembahasan
Pada penelitian ini diperoleh 54 orang penderita stroke iskemik dan 34 orang
penderita stroke non iskemik atau bisa dikatakan stroke hemoragik dengan
perbandingan kasus 38.6% dengan 61.4% dimana dapat dilihat stroke iskemik sedikit

Universitas Sumatera Utara

lebih dominan dibanding stroke hemoragik. Hal yang sama juga didapat pada
penelitian Krisnarta (2007) Perbandingan kasus stroke iskemik dan hemoragik adalah
82.6% berbanding 17.4%. Dan pada penelitian yang dilakukan oleh Ritarwan (2002)
dengan lokasi yang sama bahwa perbandingan stroke iskemik dengan stroke
hemoragik adalah 68.9% berbanding 31.1%.

Karakteristik Sampel terhadap Stroke Iskemik


Berdasarkan jenis kelamin, dijumpai jenis kelamin laki-laki lebih dominan
dibandingkan dengan perempuan pada kasus stroke iskemik dengan perbandingan
52.8% berbanding 47.2%. Dominasi jenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan
perempuan juga dilaporkan pada beberapa penelitian lain. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Siswonoto (2008) dimana perbandingan laki-laki dan perempuan
adalah 69.8% berbanding 30.2%. Pada penelitian yang dilakukan oleh Feigin, dkk.
(1998) di Rusia juga dijumpai dominasi jenis kelamin laki-laki dengan perbandingan
laki-laki dan perempuan adalah 60% berbanding 40%. Hal yang sama juga dijumpai
pada penelitian Krisnarta (2007) dengan hasil perbandingan 68.4% dengan 31.6%.
Dan juga pada hasil penelitian Ritarwan (2002) dengan perbandingan 46.67% dengan
22.2%.
Umur rata-rata sampel yang menderita stroke iskemik pada penelitian ini
adalah (62.07 10.59) tahun, dimana umur sampel yang paling tua adalah 85 tahun
dan yang paling muda adalah 37 tahun. Pada penelitian lain, dijumpai umur rata-rata
sampel yang menderita stroke iskemik lebih tinggi dibandingkan dengan umur ratarata sampel pada penelitian ini. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Arboix,
dkk. (2001) melaporkan umur rata-rata pada kasus stroke iskemik (72.7 10.3)
tahun. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa stroke iskemik bisanya terjadi pada
kelompok umur dewasa sampai lansia. Hal tersebut sesuai yang tercantum di Buku
Ajar Neurologi Klinis, edisi pertama dimana dinyatakan, bertambahnya usia
menyebabkan terjadinya kemunduran pada organ manusia yang terjadi secara

Universitas Sumatera Utara

alamiah. Salah satunya adalah perubahan struktur anatomis pada pembuluh darah
yang merupakan penyebab terjadinya hipertensi pada usia lanjut sehingga
memungkinkan seseorang untuk terkena stroke.
Berdasarkan pekerjaan pada kelompok stroke iskemik. Kejadian stroke
iskemik palingtinggi terjadi pada PNS yaitu 40.9%.

Kadar Kolesterol Total Responden


Dari 88 responden diketahui bahwa rata-rata kadar kolesterol total adalah
197,244. Nilai ini masih berada pada range normal kadar kolesterol total yaitu 100200 mg/dl. Hasil ini berbeda dengan penelitian Bowman (2003), di mana penelitian
ini menunjukkan kadar kolesterol total rata-rata adalah 231,7 mg/dl.
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa responden dengan kadar
kolesterol total normal adalah 43 orang (48.9%) sedangkan responden dengan kadar
kolesterol total tinggi (hiperkolesterolemia) adalah 45 orang (51.1%). Hasil ini
berbeda dengan penelitian Olsen (2007), di mana didapatkan 79% penderita stroke
mengalami hiperkolesterolemia. Pada penelitian Gunarathne (2009), menunjukkan
lebih dari 50% pasien stroke di Asia Selatan mengalami peningkatan kadar kolesterol
dan penelitian Villa (2003) menunjukkan hanya 57.9% pasien stroke mengalami
hiperkolesterolemia.
Aterosklerosis merupakan penyebab tersering infark otak. Hiperlipidemia
merupakan faktor risiko utama untuk ateroslerosis. Sebagian besar bukti secara
spesifik menunjukkan hiperkolesterolemia (Kumar, 2007). Dari tabel 5.7, didapatkan
bahwa pasien stroke di RSUP H. Adam Malik Medan dengan peningkatan kadar
kolesterol total cukup banyak.

Kadar Trigliserida Responden


Dari 88 responden diketahui bahwa rata-rata kadar trigliserida adalah 135,13 .
Nilai ini masih berada pada range normal kadar trigliserida yaitu 150-199 mg/dl.

Universitas Sumatera Utara

Hasil ini berbeda dengan penelitian Bowman (2003), di mana penelitian ini
menunjukkan kadar trigliserida rata-rata adalah 192,3 mg/dl.
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa responden dengan kadar
trigliserida normal adalah 12 orang (13.6%) sedangkan responden dengan kadar
trigliserida tinggi (hipertrigliserida) adalah 12 orang (13.6%). Hasil ini berbeda
dengan penelitian Villa (2003) yang mendapati 55% pasien stroke dengan
peningkatan kadar trigliserida. Hasil penelitian Villa (2003) tidak jauh berbeda
dengan penelitian Milionis (2005) yang mendapati 58% pasien stroke mengalami
peningkatan kadar trigliserida.
Keadaan hipertrigliserida dapat menyebabkan aterosklerosis (Murray, 2003).
Keadaan aterosklerosis merupakan salah satu penyebab terjadinya stroke (Kumar,
2007). Namun berdasarkan data pada tabel 5.4 ternyata pasien stroke di RSUP H.
Adam Malik Medan dengan keadaan hipertrigliserida sedikit.

Kadar HDL Responden


Dari 88 responden diketahui bahwa rata-rata kadar HDL adalah 36,89 . Nilai
ini masih berada pada range normal kadar HDL yaitu 40-60 mg/dl. Hasil ini berbeda
dengan penelitian Bowman (2003), di mana penelitian ini menunjukkan kadar HDL
rata-rata adalah 49.0 mg/dl.
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden dengan kadar HDL
normal adalah 22 orang (25.0%) dan responden dengan kadar HDL tinggi adalah 6
orang (6.8%), sedangkan responden dengan kadar HDL rendah adalah 60 orang
(68.2%). Hasil ini berbeda dengan penelitian Milionis (2005) yang mendapati 70%
pasien stroke mengalami penurunan kadar HDL.
HDL berperan memobilisasi kolesterol dari ateroma yang sudah ada dan
memindahkannya ke hati untuk diekskresikan ke empedu (Kumar, 2007). Oleh
karena itu kadar HDL yang tinggi mempunyai efek protektif (Murray, 2003). Namun
penurunan kadar HDL merupakan faktor yang meningkatkan terjadinya aterosklerosis

Universitas Sumatera Utara

dan stroke. Dari tabel 5.5 didapatkan bahwa pasien dengan kadar HDL yang rendah
sangat banyak.

Kadar LDL Responden


Dari 88 responden diketahui bahwa rata-rata kadar LDL adalah 224,97. Nilai
ini berada di atas range normal kadar LDL yaitu 100-200 mg/dl. Hasil ini berbeda
sedikit dengan penelitian Amarenco (2009), di mana penelitian ini menunjukkan
kadar LDL rata-rata adalah 132 mg/dl.
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa responden dengan kadar LDL
normal adalah 11 orang (12.5%) sedangkan responden dengan kadar LDL tinggi
adalah 62 orang (70.0%). Hasil ini berbeda dengan penelitian Lalouschek (2003)
yang mendapati 48% pasien stroke dengan peningkatan kadar LDL.
LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol (Sudoyo,
2007). LDL merupakan lipoprotein yang terutama merembes ke dinding pembuluh
darah sehingga terjadi aterosklerosis. LDL merupakan komponen utama kolesterol
serum yang menyebabkan peningkatan risiko aterosklerosis (Kumar, 2007). Jadi tidak
mengherankan bila didapatkan pasien stroke di RSUP H. Adam Malik Medan dengan
kadar LDL yang tinggi sangat banyak.

Universitas Sumatera Utara

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
1. Penderita stroke di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan memiliki
faktor risiko berupa hipertrigliserida sebanyak 13,6%, kadar HDL yang
rendah sebanyak 68,2%, dan kadar LDL yang tinggi sebanyak 71,6%.
2. Ada terjadi peningkatan Lipid Profile terutama LDL pada pasien stroke
iskemik di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan
6.2. Saran
1. Perlunya tenaga kesehatan meningkatkan promosi kesehatan bagi masyarakat
serta menganjuran untuk memeriksakan kadar profil lipid dalam rangka
menurunkan insiden stroke.
2. Perlunya masyarakat menerapan perilaku hidup sehat dalam kehidupan seharihari dan melakukan pemeriksaan kadar lipid secara teratur untuk mencegah
terjadinya stroke.
3. Perlunya dilakukan pengobatan yang teratur pada faktor risiko hiperlipidemia
oleh tenaga kesehatan untuk menurunkan insiden stroke.
4. Penelitian ini masih merupakan penelitian cross sectional dengan besar
sampel yang kecil dan waktu penelitian yang pendek. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan waktu
penelitian yang lebih panjang dengan melibatkan beberapa rumah sakit.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai