Variabel Independen
Lipid Profile
Stroke iskemik
swasta, petani, tukang becak, buruh serta pekerjaan lainnya yang tidak digaji oleh
pemerintah. Kemudian pensiunan, yang dikategorikan didalamnya adalah semua
pegawai negeri maupun pegawai swasta yang sudah tidak bekerja lagi dikarenakan
usia yang sudah mengalami penuan dan tidak bisa lagi bekerja maksimal. Dan IRT,
yang dikategorikan didalamnya adalah semua wanita yang sudah menikah, menjaga
anak, mengatur keperluan suami serta mengurus keperluan rumah tangga, dan tidak
kerja mencari nafkah diluar.
Cara menilai stroke iskemik pada penelitian ini adalah dengan melihat hasil
CT Scan. Alat ukur yang digunakan untuk menilai adanya stroke iskemik adalah
dengan mencatat data pada formulir dalam tabel yang sudah dilampirkan pada bagian
akhir hasil dari penelitian ini.
Hasil dari pengukuran terhadap stroke iskemik berupa ada tidaknya stroke
iskemik. Adanya stroke iskemik apabila hasil CT Scan menunjukkan warna otak akan
lebih bewarna kehitaman. Tidak adanya stroke iskemik apabila hasil CT Scan
menunjukkan gambaran yang normal. (Sutrisno, 2007). Skala pengukuran yang
digunakan untuk pasien dengan stroke iskemik adalah skala pengukuran nominal.
Variabel Bebas
3.3.2
Lipid Profile
Lipid profile adalah Gambaran total kolesterol LDL, HDL, Trigliserida, dan
Kolesterol Total.
LDL
LDL adalah pembawa kolesterol utama dalam plasma.Lipoprotein ini
mentransport kolesterol ke sel sel perifer untuk sintesis membrane dan produksi
hormone, dan ke hati untuk produksi asam empedu (Rubenstein, 2007).
HDL
Trigliserida
Trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein.
Trigliserida adalah penyebab utama penyakit penyakit arteri
dan biasanya
Aterosklerosis
Stroke Iskemik
Keterangan :
: Diteliti
:tidak diteliti
Alat yang digunakan:
Catatan rekam medis pasien stroke iskemik di bagian neurologi RSUP.H.Adam
Malik.
Skala pengukuran : ordinal
3.4 Hipotesis
Ada Pemimgkata kadar Lipid Profile pada pasien stroke iskemik
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.3.2 Sampel
Pengambilan sampel dengan pemilihan tidak berdasarkan peluang (nonprobability sampling dengan teknik consecutive sampling, berdasarkan kriteria
insklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan dengan teori dan pertimbangan para
ahli.
Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi:
Sampel Penelitian
Berdasarkan hasil survey,jumlah pasien stroke iskemik yang dirawat inap di
Bagian Neurologi FK-USU/RSUP Haji Adam Malik Medan per tanggal 1 Januari
sampai 31 Desember adalah 251 orang.Teknik penarikan sampel yang digunakan
adalah pemilihan tidak berdasarkan peluang(non-probability sampling) yang jenis
consecutive sampling, dimana semua subyek yang memenuhi kriteria pemilihan
dimasukkan
dalam
penelitian
sampai
jumlah
subyek
yang
diperlukan
= Proporsi di populasi
= 1-P,
n =Z 2 P.Q
d2
n = 1,96 . 0,68 . 0,32
0,10
n = 84
hubungan Lipid Profile dengan kejadian stroke iskemik dapat menggunakan uji
analisis chi square.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Jenis Kelamin
Total
Laki laki
29
53.7
19
55.9
48
54.5
Perempuan
25
46.3
15
44.1
40
45.5
54
100
34
100
88
100
1,9
1.1
40 59
13
36.1
22
42.3
35
39.8
60 79
21
58.3
25
48.1
46
52.3
> 80
5.6
7.7
6.8
36
100
52
100
88
100
Total
2.
Umur
< 40
Total
Karakteristik
Sampel
Stroke Iskemik
1 LDL
Rendah
Normal
Tinggi
Total
2
HDL
Rendah
Normal
Tinggi
Total
Trigiserida
Rendah
Normal
Tinggi
Total
Kolesterol
Total
Normal
Tinggi
Total
Total
12
8
34
54
22.2
14.8
63
100
3
2
29
34
8.8
5.9
85.3
100
15
10
63
88
17
11.4
71.6
100
36
12
6
54
66.7
22.2
11.1
100
24
9
1
34
70.6
26.5
2.9
100
60
21
7
88
68.2
23.9
8
100
43
8
3
54
79.6
14.8
5.6
100
21
4
9
34
61.8
11.5
26.5
1
64
12
12
88
72.7
86.4
13.6
100
28
26
54
51.9
48.1
100
15
19
34
44.1
55.9
100
43
45
88
48.9
51.2
100
5.1.3Karakteristik Individu
5.1.3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frekuensi
% Persentase
Laki laki
48
54.5
Perempuan
40
45.5
Total
88
100.0
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin lakilaki sebanyak 48 orang (54.5%) dan responden yang berjenis kelamin perempuan
adalah 40 orang (45.5%). Dapat dilihat seperti diagram 5.1 di bawah ini:
Frekuensi
36
15
21
16
88
% Persentase
40.9
17.0
23.9
18.2
100.0
Proporsi pekerjaan paling banyak adalah PNS yaitu 36 orang (40.9 %). Proporsi
pekerjaan yang lain antara lain, wirausaha 15 orang (17.0%), dan pensiunan 21
orang
(23.9%).
Dapat
dilihat
seperti
diagram
5.2
di
bawah
ini:
Frekuensi
% Persentase
<40
1.1
40-59
35
39.8
60-79
46
52.3
>80
6.8
88
100.0
Total
adalah tahun. Proporsi usia paling banyak adalah 60-79 tahun yaitu
46 orang (53.3%). Proporsi usia yang lain antara lain, 40-59 tahun
yaitu 35 orang (39.8%), >80 tahun yaitu 6 orang (6.8%), <40 tahun
yaitu 1 orang (1.1%). Dapat dilihat seperti diagram 5.3 di bawah ini
Frekuensi
% Persentase
Rendah
64
72.7
Normal
12
13.6
12
13.6
Hipertrigliserida
Total
88
100.0
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa responden dengan kadar trigliserida
rendah adalah 664 orang (72.7%) kadar trigliserida normal adalah 12 orang (13.6%)
sedangkan responden dengan kadar trigliserida tinggi (hipertrigliserida) adalah 12
orang (13.6%). Dapat dilihat seperti diagram 5.4 di bawah ini:
Kadar HDL
Frekuensi
% Persentase
Rendah
60
68.2
Normal
22
25.0
Tinggi
6.8
Total
88
100.0
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa responden dengan kadar HDL
normal adalah 22 orang (25.0%) dan responden dengan kadar HDL tinggi
adalah 6 orang (6.8%), sedangkan responden dengan kadar HDL rendah
adalah 60 orang (68.2%). Dapat dilihat seperti diagram 5.5 di bawah ini
Kadar LDL
Frekuensi
% Persentase
Rendah
15
17.0
Normal
10
11.4
Tinggi
63
71.6
Total
88
100.0
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa responden dengan kadar LDL Tinggi
adalah 63 orang (71.6%) sedangkan responden dengan kadar LDL Normal adalah 10
orang (11.4%), sedangkan responden dengan kadar LDL Rendah adalah 15 orang
(17.0%). Dapat dilihat seperti diagram 5.6 di bawah ini :
Frekuensi
% Persentase
Normal
43
45
48.9
Hiperkoleaterolemia
51.1
Total
Berdasarkan
88
tabel
5.9
dapat
diketahui
100.0
bahwa
responden
dengan
kadar
5.2. Pembahasan
Pada penelitian ini diperoleh 54 orang penderita stroke iskemik dan 34 orang
penderita stroke non iskemik atau bisa dikatakan stroke hemoragik dengan
perbandingan kasus 38.6% dengan 61.4% dimana dapat dilihat stroke iskemik sedikit
lebih dominan dibanding stroke hemoragik. Hal yang sama juga didapat pada
penelitian Krisnarta (2007) Perbandingan kasus stroke iskemik dan hemoragik adalah
82.6% berbanding 17.4%. Dan pada penelitian yang dilakukan oleh Ritarwan (2002)
dengan lokasi yang sama bahwa perbandingan stroke iskemik dengan stroke
hemoragik adalah 68.9% berbanding 31.1%.
alamiah. Salah satunya adalah perubahan struktur anatomis pada pembuluh darah
yang merupakan penyebab terjadinya hipertensi pada usia lanjut sehingga
memungkinkan seseorang untuk terkena stroke.
Berdasarkan pekerjaan pada kelompok stroke iskemik. Kejadian stroke
iskemik palingtinggi terjadi pada PNS yaitu 40.9%.
Hasil ini berbeda dengan penelitian Bowman (2003), di mana penelitian ini
menunjukkan kadar trigliserida rata-rata adalah 192,3 mg/dl.
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa responden dengan kadar
trigliserida normal adalah 12 orang (13.6%) sedangkan responden dengan kadar
trigliserida tinggi (hipertrigliserida) adalah 12 orang (13.6%). Hasil ini berbeda
dengan penelitian Villa (2003) yang mendapati 55% pasien stroke dengan
peningkatan kadar trigliserida. Hasil penelitian Villa (2003) tidak jauh berbeda
dengan penelitian Milionis (2005) yang mendapati 58% pasien stroke mengalami
peningkatan kadar trigliserida.
Keadaan hipertrigliserida dapat menyebabkan aterosklerosis (Murray, 2003).
Keadaan aterosklerosis merupakan salah satu penyebab terjadinya stroke (Kumar,
2007). Namun berdasarkan data pada tabel 5.4 ternyata pasien stroke di RSUP H.
Adam Malik Medan dengan keadaan hipertrigliserida sedikit.
dan stroke. Dari tabel 5.5 didapatkan bahwa pasien dengan kadar HDL yang rendah
sangat banyak.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Penderita stroke di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan memiliki
faktor risiko berupa hipertrigliserida sebanyak 13,6%, kadar HDL yang
rendah sebanyak 68,2%, dan kadar LDL yang tinggi sebanyak 71,6%.
2. Ada terjadi peningkatan Lipid Profile terutama LDL pada pasien stroke
iskemik di Rumah Sakit Pusat Haji Adam Malik Medan
6.2. Saran
1. Perlunya tenaga kesehatan meningkatkan promosi kesehatan bagi masyarakat
serta menganjuran untuk memeriksakan kadar profil lipid dalam rangka
menurunkan insiden stroke.
2. Perlunya masyarakat menerapan perilaku hidup sehat dalam kehidupan seharihari dan melakukan pemeriksaan kadar lipid secara teratur untuk mencegah
terjadinya stroke.
3. Perlunya dilakukan pengobatan yang teratur pada faktor risiko hiperlipidemia
oleh tenaga kesehatan untuk menurunkan insiden stroke.
4. Penelitian ini masih merupakan penelitian cross sectional dengan besar
sampel yang kecil dan waktu penelitian yang pendek. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan waktu
penelitian yang lebih panjang dengan melibatkan beberapa rumah sakit.