Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Rona Qurrotul Aina Rosidin
1111103000014
Pembimbing :
dr. Wiendarto Lasmono, Sp. KJ
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. L
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 39 Tahun
Tanggal Lahir
: 14 September 1975
Agama
: Kristen protestan
Suku bangsa
: Sunda
Status Pernikahan
: Menikah
Pendidikan Terakhir
: SLTA
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Masuk RS
: 13 Maret 2015
: 13 Maret 2015
IGD RS Dr. H. Marzoeki Mahdi pada tanggal 14 Maret 2015 pukul 01.00
A. Keluhan Utama
Pasien mengamuk dan keluyuran sejak 12 jam sebelum masuk RSMM.
Keluhan Tambahan
Pasien juga sering marah-marah tanpa alasan, membanting barang, tertawa
sendiri, mengoceh dan sering kabur dari rumah.
Pasien datang ke UGD Jiwa RSMM tanggal 14 Maret 2015 diantar oleh kakak
perempuan pasien. Pasien dibawa ke RSMM karena pasien mengamuk dan keluyuran
sejak 12 jam sebelum masuk RSMM.
3 hari yang lalu, Pasien juga sering marah-marah tanpa alasan, membanting
barang, tertawa sendiri, mengoceh dan sering kabur dari rumah. Menurut pasien,
pasien ingin kabur dari rumah karena di rumah pengap sehingga pasien sesak dan
pasien juga ingin mencari suaminya yang bernama Johnson. Mereka menikah di
yayasan 3 bulan lalu dan mereka hidup bahagia. Pasien sangat mencintai suaminya.
Pasien mengatakan bahwa dia merasa sangat bersalah terhadap suaminya karena tidak
mentaati suaminya saat beribadah sehingga suaminya pergi meninggalkan pasien.
Pasien menjadi sering memukuli dirinya sendiri dan merasa dirinya tidak berguna.
pasien sering meminta dipertemukan dengan suaminya dan pasien tidak mengetahui
dimana suaminya berada. Pasien yakin bahwa suaminya berselingkuh dengan wanita
lain dan merasa suami serta orang-orang disekelilingnya membenci dirinya. Pasien
takut suaminya menikah lagi.
Seminggu lalu, Pasien juga sering mendengar suara-suara laki-laki yang
mengatakan bahwa pasien tidak berguna. Pasien mengatakan bahwa dia menikah 2
kali, pasien bercerai dengan suami yang pertama dan pasien yakin telah menikah lagi
dengan Johnson. Pasien mengaku tidak mengerti kenapa pasien dibawa ke RSMM,
padahal pasien megira saat itu akan dipertemukan dengan suaminya.
Menurut keluarga pasien, sejak seminggu lalu pasien sulit makan, tidak bisa
tidur dan sering menagis tanpa sebab. Keluarga pasien menyangkal bahwa pasien
memiliki suami bernama Johnson. Pasien menikah hanya sekali. Saat usia pasien 21
(1998) tahun pasien ingin menikah namun tidak direstui orangtua nya namun pasien
tetap menikah dengan suaminya. Suami pasien sudah meninggal karena sakit 3 bulan
lalu namun pasien tidak mengetahuinya dan saat diberi tahu, pasien tidak
mempercayainya.
2 minggu lalu, pasien baru pulang dari RSMM, setelah pulang kondisi pasien
membaik dan sudah tenang namun asmanya jadi sering kambuh dan sering muntah
sehingga obat yang diberikan tidak bisa diminum karena pasien tidak mau minum
obat sejak 4 hari lalu. Saat pulang, pasien diberi obat haloperidol, serogue dan 1 obat
lagi keluarga pasien lupa nama obatnya.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Psikiatri Sebelumnya
Menurut kakak pasien, pasien pernah mengalami keluhan serupa pertama kalinya
sejak 15 tahun yang lalu (tahun 2000). Saat itu pasien dibawa ke RSJ Grogol karena
mulai tertawa sendiri dan merusak barang rumah. Pasien dirawat di RS tersebut
selama sebulan dan setelah itu pasien minum obat teratur. 18 tahun lalu (1998), saat
usia pasien 21 tahun pasien menikah tapi tidak direstui oleh orangtuanya. Namun
setelah menikah, suami pasien manjadi sering memukuli pasien.
2 bulan lalu (Januari 2015) pasien dibawa ke IGD RSMM karena tidak bisa tidur
dan merusak barang rumah. Saat itu pasien putus obat dan mendengar kabar bahwa
suaminya telah meninggal namun pasien tidak mempercayainya.
2. Riwayat Penyakit Medis Lainnya
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki penyakit asma dan lambung namun
menyangkal memiliki riwayat hipertensi, diabetes serta menyangkal mengalami
kecelakaan yang mengakibatkan luka/cedera pada daerah kepala.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol
Riwayat penggunaan rokok, NAPZA dan alkohol disangkal.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Menurut kakaknya, Pasien lahir normal namun kakaknya tidak ingat riwayat
kehamilan dan kelahiran pasien. Pasien anak kedua dari dua bersaudara.
2. Riwayat Masa Kanak Awal (0 3 tahun)
Menurut pasien dan kakaknya, Pasien tinggal bersama dan diasuh oleh kedua
orangtuanya dan kakaknya. Tidak ada masalah pada perkembangan pasien.
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3 11 tahun)
4
Menurut pasien, pasien tidak suka membolos dan tidak memiliki masalah belajar.
Pasien masih ingat nama sekolah dan nama teman-teman dekatnya saat SD.
4. Riwayat Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)
a. Hubungan sosial
Menurut pasien, pasien sering bermain dengan teman-temannya dan dapat
menyebutkan nama teman-temannya saat SLTP dan SLTA. Menurut kakaknya,
pasien mudah bergaul dan periang namun kadang mudah emosi.
b. Riwayat sekolah
Pasien merupakan lulusan SLTA. Menurut pasien, hubungannya dengan guru dan
teman-temannya baik.
c. Perkembangan kognitif dan motorik
Pasien dapat membaca, menulis dan berhitung dengan baik dan pengetahuannya
baik.
d. Problem emosi atau fisik khusus remaja
Menurut kakaknya, pasien merupakan anak yang sopan santun. Pasien tidak
pernah terlibat tawuran antar sekolah.
e. Riwayat psikoseksual
Menurut pasien, pasien pertama kali memiliki pacar saat SLTA.
f. Latar belakang agama
Pasien dan orangtua serta kakaknya memeluk agama Kristen protestan. Mereka
rajin beribadah.
pasien, pasien pernah tinggal di Malaysia dan bekerja disana bersama suaminya
dan 2 bulan lalu kembali ke Indonesia.
b. Aktivitas sosial
Menurut pasien, Pasien memiliki banyak teman. Hubungannya dengan tetangga
sekitar rumah baik, tidak pernah bermusuhan dengan tetangganya.
c. Kehidupan psikoseksual/pernikahan
Menurut kakak pasien, pasien sudah menikah tahun 1998 saat pasien berusia 21
tahun dan memiliki satu orang anak perempuan yang saat ini tinggal bersama
orangtua pasien. Anak pasien saat ini berumur 16 tahun. Pasien bercerai dengan
suaminya setahun lalu. 3 bulan lalu suami pasien meninggal karena sakit.
d. Riwayat kehidupan beragama
Pasien dan orangtua serta kakaknya memeluk agama Kristen protestan. Mereka
rajin beribadah.
E. Riwayat Keluarga
Sejak lahir pasien diasuh oleh ibu dan ayahnya. Di keluarga terdapat riwayat yang
memiliki keluhan yang sama seperti pasien yaitu paman dan bibi pasien. Menurut pasien,
hubungan pasien dengan keluarga baik namun pasien merasa orangtuanya membencinya.
: pasien
: sakit seperti pasien
: laki-laki meninggal
: perempuan
meninggal
Penampilan Umum
Pasien seorang perempuan, berusia 39 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan
usianya. Berambut hitam dan dipotong pendek. Pasien mengenakan kaos lengan
panjang dan celana panjang, memakai alas kaki, dan rambut tertata rapi. Kesan
perawatan diri baik.
2.
Kesadaran
Compos mentis
4.
Pembicaraan
Pembicaraan pasien spontan. Saat diwawancarai pasien menjawab setiap pertanyaan
yang diajukan pemeriksa. Volume suara cukup, intonasi suara baik, artikulasi jelas,
dan bahasa dapat dimengerti oleh pemeriksa.
5.
B. Alam Perasaan
1.
Afek
: terbatas
2.
Mood
: Hipotim
3.
Keserasian
4.
Empati
: Dapat dirabarasakan
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi Auditorik
tidak berguna)
Halusinasi Visual
Halusinasi Taktil
Halusinasi Olfaktoris
Halusinasi Gustatoris
Halusinasi Somatik
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
D. Pikiran
1. Proses / Arus Pikir
2.
Isi Pikir
Pengetahuan Umum
perhitungan sederhana)
2. Konsentrasi dan Perhatian
4. Daya ingat
Baik
(Pasien
mampu
mengingat
nama
persamaan antara jeruk dengan apel adalah sama-sama buah dan sama-sama bulat).
F. Pengendalian Impuls
: Baik
G. Daya Nilai
1.
: 110/70mmHg
: 92 kali/menit
: 20 kali/menit
: 36.50C
: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/: Mukosa basah, sianosis(-), lidah kotor(-), oral hygene baik, karies (-)
: Normotia, nyeri tekan tragus -/-, nyeri tarik -/-, nyeri tekan
retroaurikular -/-, sikatriks (-)
Hidung
Tenggorok
Leher
Jantung
Paru
Abdomen
Ekstremitas
: Supel, tidak membuncit, massa (-), Nyeri tekan (-), BU (+) normal
: Akral hangat, edema-/-, CTR< 2s, turgor cukup,sianosis -/-, ibu jari
kiri diamputasi
Status Neurologis
GCS
Kaku kuduk
: (-)
Pupil
Nervus kranialis
: Normal
Motorik
Sensorik
Refleks fisiologis
: Normal
Refleks patologis
: (-)
Gejala ekstrapiramidal
: (-)
: Baik
: (-)
11
Diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F1019) pada pasien juga dapat disingkirkan karena pasien tidak pernah mengkonsumsi
alkohol maupun menggunakan obat-obatan terlarang.
Diagnosis lebih diberatkan pada F20.0 yaitu gangguan skizofrenia paranoid,
dimana gejala mulai timbul sejak tahun 2000. Gejala kembali muncul 2 bulan yang lalu
(januari 2015) karena putus obat lalu dirawat di RSMM. Terdapat perilaku kacau pada
pasien seperti marah-marah, mengamuk, suka membakar, memukul orang lain, sulit
tidur, berbicara dan tertawa sendiri. 2 minggu lalu pasien pulang setelah dirawat di
RSMM namun 4 hari lalu pasien putus obat kembali sehingga pasien dibawa ke IGD
RSMM lagi tanggal 14 Maret 2015.
Diagnosis aksis II
Pada pasien tidak ditemukan gangguan kepribadian spesifik dan retardasi mental
sehingga tidak ada diagnosis pada aksis II.
Diagnosis aksis III
Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien memiliki riwayat asma dan gastritis.
Diagnosis aksis IV
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, tidak ditemukan ada masalah pada
psikososial dan lingkungan sehingga tidak ada diagnostik pada aksis IV.
Diagnosis aksis V
Berdasarkan skala Global Assesment of Functioning (GAF) dalam satu tahun
terakhir atau the highest level past year (HLPY) didapatkan nilai 80-71 (gejala sementara
dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan dan sosial). Skala GAF pada
saat pemeriksaan (current) didapatkan nilai 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik).
Skala GAF :
GAF HLPY
Fungsi Pekerjaan
: 80-71
:Pasien dapat melakukan pekerjaan rumah ringan
seperti menyapu, mencuci piring, mengepel lantai
Fungsi sosial/keluarga
: Baik
12
VII.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
: F20.0 Skizofrenia Paranoid
Aksis II
: tidak ditemukan gangguan kepribadian spesifik dan retarasi mental
Aksis III
: riwayat asma bronchial dan gastritis
Aksis IV
: tidak terdapat masalah psikososial dan lingkungan
Aksis V
: GAF current 70-61
GAF HLPY 80-71
VIII. PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka : Risperidone 2 x 2 mg
Haloperidol 3 x 5 mg
Chlorpomazine 1 x 100 mg
Trihexyfenidil 3 x 2 mg (bila muncul efek samping
gejala
ekstrapiramidal)
Psikoterapi
Pemberian terapi psikoterapi suportif akan diberikan pada pasien bersama
dengan pemberian psikofarmaka.
Terhadap Pasien
1. Memberi psikoterapi suportif yaitu memotivasi pasien untuk terus minum
obat secara teratur, serta memiliki semangat untuk sembuh. Selain itu,
memberikan dukungan atas hal-hal positif yang dilakukan pasien.
2. Memberikan psikoterapi Reedukatif yaitu memberikan edukasi dan
informasi tentang penyakit yang dideritanya, yaitu gejala-gejala, dampakdampak, faktor-faktor penyebab, cara pengobatan, prognosis dan
kekambuhan. Selain itu, harus dijelaskan pula bahwa pengobatan akan
berlangsung lama, adanya efek samping obat dan pengaturan dosis obat
hanya boleh diatur oleh dokter.
3. Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi bila muncul halusinasi
dan waham.
Terhadap Keluarga
1. Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit yang diderita pasien,
gejala-gejala, dampak-dampak faktor-faktor penyebab, cara pengobatan,
13
Rehabilitasi :
- Memberikan
pelatihan
keterampilan
sosial
agar
memperbaiki
hubungan
interpersonal pasien.
- Memberikan pelatihan untuk memperbaiki fungsi kognitif pasien.
- Mengajarkan keterampilan yang sesuai dengan kemampuan dan pendidikannya
sehingga dapat bekerja untuk menghasilkan uang.
IX. PROGNOSIS
Ad vitam
: Ad bonam
Ad fungtionam
: Ad bonam
Ad sanationam
: Dubia ad bonam
14
15