Anda di halaman 1dari 9

PERAWATAN MODERN TERHADAP LUKA GANGREN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 2
1. Selamat Febry Andrea Sitepu
2. Nova Pinte Niate
3. Niko Hutama Manalu
4. Fitria Panorang Siregar
5. Prasetiawan
6. Isrofil Ritonga
7. Lamria R Sitio
8. Martinova Simaremare
9. Rehmadan Tarigan
10. Joni Berkat Mustafa

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2015
A. PENGERTIAN

Gangren: proses atau keadaan yg ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis,
namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001).
Gangren kaki diabetik: luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk
akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (Askandar,
2001).Biasanya kuman yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah: Streptococcus
(Soetmadji, 1999).

FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
Faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya gangren kaki diabetik:
a. Faktor endogen:
- genetik, metabolik
- angiopati diabetik
- Neuropati diabetik
b. Faktor eksogen:
- Trauma
- Infeksi

KLASIFIKASI GANGREN
Wagner (1983) membagi gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan:
Derajat 0: Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki
Derajat I: Ulkus superficial terbatas pada kulit
Derajat II: Ulkus dalam menembus tendon dan tulang
Derajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa osteomilitis
Derajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau selulitis.
Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai
Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2 golongan:
1). Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan oleh penurunan aliran darah ke tungkai akibat
adanya makroangiopati (arterosklerosis) dari pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.

2. Kaki diabetik akibat neuropati Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tdk ada
ggn dari sirkulasi.Secara klinis: dijumpai kaki yg kering, hangat, kesemutan, mati rasa, edema
kaki dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.

B. PERAWATAN LUKA GANGREN


Gangren adalah luka yang terinfeksi disertai dengan adanya jaringan yang mati berwarna
kehitaman dan membau akibat pembusukan oleh bakteri oleh karena itu perlu diganti balutan
secara khusus Perawatan luka gangren: melakukan perawatan luka akibat dari komplikasi
penyakit diabetes melitus (Perry & Potter, 2006).
TUJUAN PERAWATAN GANGREN
- Mencegah meluasnya infeksi
- Memberi rasa nyaman pada klien
- Mengurangi nyeri
- Meningkatkan proses penyembuhan luka
INDIKASI PERAWATAN
Perawatan luka gangren dapat dilakukan pada luka gangren diabetik yang kotor dan bersih
PRINSIP PERAWATAN
Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah
Perhatikan teknik aseptik dan antiseptik

Ganti sarung tangan diantara tindakan bersih dan kotor


Pisahkan peralatan bersih dan steril
Balutan diberikan sesuai kondisi luka: basah, kering, steril dan luka

terkontaminasi
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
Melihat kondisi luka pasien: luka kotor/tidak, ada pus atau jar.nekrotik?
Setelah dikaji baru dilakukan perawatan luka.
Untuk perawatan luka biasanya menggunakan antiseptik ( NaCl) dan kassa steril.

C. PERSIAPAN ALAT UNTUK PERAWATAN


Alat Steril ( baki instrument berisi ) :
1 Pinset anatomi
2 pinset chirurgis
1 klem arteri
1 gunting jaringan
Kassa dan deppers steril secukupnya
Kom kecil untuk larutan 2 buah
Sarung tangan steril
Kapas lidi
Alat Tidak Steril:
Larutan NaCl 0,9 %
Handscone bersih
Pinset anatomi bersih
Verban/plester hipoalergik

Verban elastic, gunting verban


Spuit 50 cc dan 10 cc
Pengalas/perlak
Tempat sampah atau kantong plastik, bengkok
Antiseptik: Iodine (jika perlu), alkohol.
Sampiran
Masker, dan scort jika perlu

D.

PERSIAPAN PASIEN
Mengucapkan salam teraupetik dan memperkenalkan diri
Melakukan evaluasi/validasi
Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topik)
Menjelaskan tujuan dilakukan prosedur
Menjelaskan langkah prosedur
meminta persetujuan pasien
menyiapkan pasien sesuai kebutuhan

E. TEKNIK PERAWATAN GANGREN


Prosedur pelaksanaan:
1). Tutup pintu atau psang sampiran di sekitar klien
2). Atur posisi yang nyaman bagi klien untuk memudahkan daerah luka dapat dijangkau
dengan mudah
3). Sediakan perlatan yang diperlukan dalam troley di samping pasien.
4). Cuci tangan, gunakan sarung tangan bersih
5). Pasang pengalas

6). Letakkan bengkok atau kantong plastik di dekat klien


7). Buka balutan luka dengan menggunakan gunting verban. Bila balutan lengket pada
luka, basahi balutan yang menempel pada luka dengan NaCl 0,9% dan angkat balutan
dengan pinset secara hati-hati.

8). Kaji kondisi luka serta kulit sekitar luka:


Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi luas dan
kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang).
Kaji ada tidaknya sinus
Kondisi luka kotor atau tidak, ada tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka,
ada tidaknya jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah
berdarah).
Kaji kulit sekitar luka terhdap adanya maserasi, inflamasi, edema dan adanya gas
gangren yang ditandai dengan adanya krepitasi saat melakukan paplpasi di sekitar
luka.
Kaji adanya nyeri pada luka
9). Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus dengan kasa dan air hangat,kemudian
keringkan perlahan-lahan dengan cara mengusap secara hati-hati dgn kasa kering
10). Cuci tangan dengan alkohol atau air bersih
11). Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
12). Bersihkan luka:
Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl 0,9%
Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9%
Bila warna luka kehitama: ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl 0,9%. Jar.nekrotik
dibuang dengan cara digunting sedikit demi sedikit samapi terlihat jar.granulasi.
Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai berdarah
Bila ada pus gangren, lakukan masase ke arah luka
Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis kasa lembab dengan NaCl 0,9%, lalu
tutup dengan kasa
13). Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan NaCl 0,9% dengan
sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih. Irigasi sampai kedalaman luka karena pd sinus
terdapat banyak kuman

Bila menggunakan balutan modern

Transparant film: balutan yang dapat mendukung terjadinya autolitik


debridement dan digunakan pada luka partial thickness.Kontraindikasi pada luka
dengan eksudat banyak dan sinus
Hidroaktif gel: digunakan untuk mengisi jaringan mati/nelrotik,mendudkung
terjadinya autolitik debridement, membuat kondisi lembab pada luka ynag
kering/nelrotik, luka yang berwarna kuning dengan eksudat minimal.
- Hidroselulosa Digunakan untuk menyerap cairan (hidrofiber) dan
membentuk gel yang lembut, mendukung proses autolitik
debridement, meningkatkan proses granulasi dan reepitelisasi,
meningkatkan kenyamanan pasien dengan mengurangi rasa sakit,
menahan stapilococcus aureus agar tidk masuk ke dalam luka.
Calsium Alginate Digunakan sebagai absorban, mendukung
granulasi pada luka. Digunakan pada warna luka merah, eksudat dan
mudah berdarah.
METCOVASIN Digunakan untuk memproteksi kulit, mendukung
proses autolisis debridement pada luka dengan kondisi nekrotik atau
granulasi / superfisial.
MYCOSTATINE DAN METRONIDAZOLE Berguna untuk melindungi
kulit akibat candida, untuk mengurangi bau akibat jamurdan bakteri
anaerob, mengurangi nyeri dan peradangan.
14). Bila pembuluh darah vena mengalami kerusakan , lakukan kompresi
dengan menggunakan verban elastis.
15). Mengatur pasien ke posisi yang nyaman dan memungkinkan aliran darah
ke perifer dan ke daerah luka tetap lancar, misalnya dnegan cara elevasi tungkai
bila luka berlokasi di tumit atau telapak kaki.
16). Merapikan alat-alat
17). Membuka sarung tangan dan Mencuci tangan
18). Mengevaluasi respin pasien baik verbal maupun non verbal

19). Menyusun rencana tindak lanjut: jadwal penggantian balutan yang akan
datang dan rencana edukasi kepada klien dan keluarga.
2o). Dokumentasikan tindakan dan hasil evaluasi perkembangan keadaan luka:

Ukuran luka: luas dan kedalaman luka


Kondisi luka
Kondisi kulit sekitar luka
Apakah ada nyeri pada luka

21). Berikan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan luka:


Anjurkan klien untuk tidak menekuk atau melipat kaki yang luka
Anjurkan klien untuk imobilisasi kaki yg luka dan hindari
menggunakan kaki yg luka sebagai tumpuan atau penyangga
tubuh.

F. EVALUASI
Mencatat hasil tindakan perawatan luka pada dokumen/catatan keperawatan
Perhatikan teknik asepthik dan antiseptik
Jaga privasi klien
Perhatikan jika ada pus / jaringan nekrotik
Catat karakteristik luka

Anda mungkin juga menyukai