TUBERKULOSIS
Keluhan Utama :
Pasien telah batuk darah selama 3 hari terakhir.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang pasien, Narimo, pria Jawa, berusia 35 tahun yang dirujuk ke Unit Gawat Darurat di
rumah sakit daerah di Pontianak, dengan riwayat 3-4 minggu batuk produktif yang awalnya
berupa sputum kuning, tetapi sekarang disertai dengan adanya darah dalam dahak selama 3 hari
terakhir. Seiring dengan batuk, pasien juga mengeluh demam subyektif, menggigil, berkeringat
di malam hari, sesak napas, nyeri dada pleuritis, kelelahan, dan berat badan turun yang tidak
disengaja selama beberapa minggu terakhir. Pasien dipindahkan ke Pontianak dari Jawa 4 tahun
yang lalu dan baru-baru ini belum berwisata.
Riwayat Sosial :
Pasien merokok 10 pack per tahun tapi berhenti beberapa minggu lalu ketika penyakit ini
dimulai. Pasien menyangkal menggunakan narkoba, tetapi melaporkan minum alkohol pada
akhir pekan. Pasien adalah seorang buruh dan saat ini bekerja untuk uang tunai pada proyek
konstruksi rumah baru dan kontak dengan pekerja lain yang dekat. Beberapa rekan kerjanya
baru-baru ini pindah ke Pontianak dari Jawa dan memiliki gejala pernafasan serupa. Pasien tidak
memiliki asuransi kesehatan. Pasien sudah menikah dan tinggal bersama istri dan anak kecil (2
tahun), yang saat ini tidak mengalami gejala sama.
Obat yang pernah dikonsumsi :
Antitusif OTC (obat batuk bebas), yang tak memberikan bantuan apapun
Alergi
Tidak ditemukan alergi dengan obat
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa hasil klinis yang sesuai dengan diagnosis tuberkulosis paru aktif pada pasien ini?
2. Apa tujuan terapi dalam pengobatan Tuberkulosis paru aktif ?
3. Apa terapi non-farmakologi yang perlu diberikan pada pasien ini?
4. Apa prinsip-prinsip umum terapi dalam pengendalian tuberkulosis paru aktif?
5. Apa obat, bentuk sediaan, dosis, jadwal, dan lama terapi yang terbaik untuk pengobatan
pasien TB paru aktif ini? Sertakan regimen yang diberikan (dua atau tiga kali seminggu
dari pengobatan antituberkulosis) ! Juga disajikan dalam bentuk skenario
6. Apa parameter klinis dan laboratorium yang harus dipantau untuk mengevaluasi
efektivitas terapi dan untuk mendeteksi atau mencegah efek merugikan ?