PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi
pembentukan kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang, karena
tumbuh kembang anak akan sangat ditentukan oleh kondisi pada saat janin
dalam kandungan. Selanjutnya berat lahir yang normal menjadi titik awal yang
baik bagi proses tumbuh kembang pasca lahir, serta menjadi petunjuk bagi
kualitas hidup selanjutnya, karena berat lahir yang normal dapat menurunkan
risiko menderita penyakit degeneratif pada usia dewasa janin yang sedang
dikandung (Mutalzimah, 2007)
Menurut WHO tahun 1990 sekitar 25 juta BBLR lahir diseluruh dunia,
90% terjadi di negara berkembang. Faktor penyebab masalah kurang gizi yang
menimpa ibu saat hamil merupakan faktor yang berperan atas tingginya kejadian
BBLR di negara-negara berkembang. Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi
adalah dengan mengukur berat bayi pada saat lahir
Masalah BBLR terkait dengan anemia ibu hamil (kadar Hb < 11 gr %) dan
kurang energi kronis atau KEK yang menggambarkan kekurangan pangan dalam
jumlah maupun kualitasnya (Mutalazimah, 2007). Data yang ada saat ini
memperlihatkan bahwa status kesehatan anak di Indonesia merupakan masalah.
153.681 bayi meninggal setiap tahun. Itu berarti setiap harinya ada 412 orang bayi
meninggal sama dengan dua orang bayi meninggal setiap menit. 54% penyebab
kematian bayi adalah latar belakang gizi.
BBLR adalah bayi yang dilahirkan dengan berat kurang dari 2500 gram
tanpa memandang masa gestasi. Penelitian Wahyuni dkk di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Mekar Sari Medan pada tahun 2007 didapatkan bahwa kejadian
BBLR tertinggi adalah pada ibu hamil dengan preeklampsia berat (32,3%). Hal ini
bahan
bacaan
bagi
mahasiswa/mahasiswi
Fakultas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GIZI IBU HAMIL
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15
% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae), volume
darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi
oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40 % dan sisanya
60 % digunakan untuk pertumbuhan ibunya.
Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan sebesar
11-13 kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat
seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi
oleh ibu hamil berguna untuk :
a. Pertumbuhan dan perkembangan janin
b. Mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mati
c. Sumber tenaga
d. Mengatur suhu tubuh
e. Cadangan makanan
Untuk memperoleh anak yang sehat, ibu hamil perlu memperhatikan
makanan yang dikonsumsi selama kehamilannya. Makanan yang dikonsumsi
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan janin yang dikandungnya. Dalam
keadaan hamil, makanan yang dikonsumsi bukan untuk dirinya sendiri tetapi ada
individu lain yang ikut mengkonsumsi makanan yang dimakan. Dalam hal ini
jumlah makanan yang dikonsumsi bukan sebanyak dua porsi melainkan hanya
ditambah sebagian kecil dari jumlah makanan yang biasa dikonsumsi. Untuk
menghindari bertambahnya berat badan yang berlebihan (Huliana, 2008).
1.
1) Secara Klinis
Penilaian status gizi secara klinis sangat penting sebagai langkah
pertama untuk mengetahui keadaan gizi penduduk. Karena hasil penilaian
dapat memberikan gambaran masalah gizi yang nyata. Hal ini dapat dilihat
pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral.
2) Secara Biokimia
Penilaian status gizi secara biokimia adalah pemeriksaan specimen
yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine,
tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Salah satu
ukuran yang sangat sederhana dan sering digunakan adalah pemeriksaan
haemoglobin sebagai indeks dari anemia.
3) Secara Biofisik
Penilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status
gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat
perubahan struktur dari jaringan. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk
melihat tanda dan gejala kurang gizi. Pemeriksaan dengan memperhatikan
rambut, mata, lidah, tegangan otot dan bagian tubuh lainnya.
4) Secara antropometri
Secara umum, antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Penilaian
secara antropometri adalah suatu pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri digunakan untuk
melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi (Supariasa dkk,
2008).
2.
tersebut
meliputi
kenaikan
komponen
janin
yaitu
Berat bayi lahir rendah (BBLR) adalah merupakan bayi (neonatus) yang
lahir memiliki berat badan < 2500gr (Hidayat, 2005).
BBLR dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1.
Prematur murni
Neonatus dengan usia kehamilan yang kurang dari 37 minggu dan
mempunyai berat badan sesuai dengan masa kehamilan atau disebut neonatus
kurang bulan. Ciri-ciri bayi prematur :
a. Berat badan < 2500 gr
i. Tangisan lemah
2. Dismatur
Merupakan bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa kehamilan. Dikatakan dismatur apabila bayi memiliki ciriciri pada paterm seperti pada prematuritas. Term dan part term akan djumpai kulit
selubung kernik kaseosa, tipis atau tidak ada, kulit pucat atau bernoda mekonium,
kering tampak tipis. Jaringan lemak dibawah kulit tipis, bayi tampak gesit, aktif
dan kuat, tali pusat berwarna kuning kehijauan (hidayat,2005)
BBLR
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah 20 ibu post partum dengan BBLR di
RSUD Mekar Sari Medan.
2.
Sampel
Sampel yang diambil peneliti adalah 20 ibu post partum dengan BBLR di
RSUD Mekar Sari pada bulan Juni 2015. Tehnik sampling yang digunakan
adalah
secara kebetulan
b.
2.
10
ALAT UKUR
Lembar Checklist
Kuesioner
SKALA
Ordinal
Ordinal
11
12