Laporan Irdas Audit
Laporan Irdas Audit
Kelompok C4:
Caesaratri F
(105040201111025)
(105040201111038)
(105040201111052)
Ade Syahrizal
(105040201111065)
Dahlia Novitasari
(105040201111078)
(105040201111079)
Hadi Purnomo
(105040201111092)
(105040201111093)
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.2
Untuk mengetahui cara audit sistem irigasi dengan cara Uji Keseragaman Irigasi
dengan 2 metode yaitu menghitung Koefisien Distribusi Keseragaman dan
menghitung dengan metode Koefisien Keseragaman Christianmen
Untuk mengetahui indeks irigasi
1.3 Manfaat
Dari praktikum audit sistem irigasi kali ini kita bisa mengetahui cara audit sistem
irigasi dengan cara Uji Keseragaman Irigasi dengan 2 metode yaitu menghitung
Koefisien Distribusi Keseragaman dan menghitung dengan metode Koefisien
Keseragaman Christianmen dan juga mengetahui indeks irigasidari alat tersebut terhadap
suatu lahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan
irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan
tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik
bertindak sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses
utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi
tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh karena itu, tepat
kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan (Anonymousa, 2012).
Drainase adalah sistem saluran pembuangan air hujan yang menampung dan
mengalirkan air hujan dan air buangan yang berasal dari daerah terbuka maupun dari
daerah terbangun (Anonymousb, 2012).
Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik
yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia (Anonymousc, 2012 ).
Kekurangan :
Kekeurangan:
Memerlukan biaya investasi dan biaya operasional yang cukup tinggi antara lain
untuk operasi pompa air dan tenaga pelaksana yang terampil.
Memerlukan rancangan dan tata letak yang cukup teliti untuk memperoleh tingkat
efisiensi yang tinggi. (Anonymousf, 2012)
BAB III
METODOLOGI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
No
1
Kode
C1.1
C1.2
C1.3
C1.4
C2.1
C2.2
C2.3
C2.4
C3.1
C3.2
C3.3
C3.4
C4.1
C4.2
C4.3
C4.4
C5.1
C5.2
C5.3
C5.4
Volume
13
20
25
32
21
22
26
30
4
4
2
4
-
No
1
Kode
C1.1
C1.2
C1.3
C1.4
C2.1
C2.2
C2.3
C2.4
C3.1
C3.2
C3.3
C3.4
C4.1
C4.2
C4.3
C4.4
C5.1
C5.2
C5.3
C5.4
Volume
26,5
23
36
32
29
39
44
45
13
17
23
35
0
No
1
DU =
( M 25 x 100)
M
42 x 100
21,01875
= 199,917%
Kode
C1.1
C1.2
C1.3
C1.4
C2.1
C2.2
C2.3
C2.4
C3.1
C3.2
C3.3
C3.4
C4.1
C4.2
C4.3
C4.4
C5.1
C5.2
C5.3
C5.4
Volume
7
10
2
39
40
40
44
53
52
49
42
44
44
45
50
-
No
1
Kode
C1.1
C1.2
C1.3
C1.4
C2.1
C2.2
C2.3
C2.4
C3.1
C3.2
C3.3
C3.4
C4.1
C4.2
C4.3
C4.4
C5.1
C5.2
C5.3
C5.4
Volume
36
38
42
45
43
44
57
57
56
53
56
38
-
BAB V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA