Bt Ct
NPV t Bt Ct DF NetBenefit DF
t 0 1 i t 0
t 0
t n
t n
t n
Keterangan:
B
= Benefit pada tahun ke-t
C
= Biaya pada tahun ke-t
DF
= Discount Factor (Tingkat bunga yang berlaku)
n
= Lamanya periode waktu
DF
(10%)
NPV 10%
(Rp 000)
(4) x (5)
5
1,000
0,909
0,826
0, 751
0,683
0,621
0,564
0,513
0,467
0,424
0,385
6
(95,00)
(24,55)
(1,65)
9,76
12,98
27,94
28,76
26,16
23,35
15,69
11,55
34,99
DF
(15%)
NPV 15%
(Rp 000)
(4) x (11)
11
1,000
0,870
0,756
0,658
0,572
0,497
0,432
0,376
0,327
0,284
0,247
12
(95,00)
(23,49)
(1,51)
8,55
10,87
22,36
22,03
19,18
16,35
10,51
7,41
-2,74
t n
NetBenefit DF
NPV
34,99 35,00
t 0
Nilai NPV sebesar Rp 35.000 (35,00 x Rp 000), berarti kegiatan tersebut
menguntungkan atau layak untuk diusahakan.
Net
B/C
t n
NetBenefitPositif DF
t 0
t n
NetBenefitNegatif DF
t 0
NPV
Positif
NPV
Negatif
t 0
t n
t 0
Net B / C
NPV
Positif
NPV
Negatif
t 0
t n
t 0
156,19
121,20
1,29 1,3
Nilai Net B/C = 1,3, lebih besar dari satu, kegiatan tersebut layak
diusahakan karena benefitnya 1,3 kali lipat dari biayanya.
3.3. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
Gross B/C adalah perbandingan antara jumlah Present Value Benefit
(PV (B)) dengan Present Value Biaya (PV (C)). Cara perhitungan Gross B/C
sebagai berikut :
t n
Gross B / C
Bt
t
t 0 1 i
t n
Ct
1 i
t 0
t n
Bt DF
t 0
t n
C DF
t 0
t n
PV B
t 0
t n
PV C
t 0
t n
Gross B / C
PV B
t 0
t n
PV C
257,48
222,48
1,16
t 0
Gross B/C > 1 maka, kegiatan tersebut layak untuk diusahakan, karena
setiap mengeluarkan biaya RP 1, akan menghasilkan benefit Rp 1,16.
10,92
15% 13% 13,66%
10,92 (2,74)
6. Jika pada saat itu bunga bank yang berlaku sebesar 10 persen, maka
kegiatan dengan IRR=13,66% tersebut layak diusahakan. Karena
kemampuan suatu kegiatan mengembalikan modal investasi lebih
besar dari pada modal tersebut disimpan di bank pada tingkat bunga
yang berlaku (IRR > opportunity cost of capital).
3.5 Payback Periods (PP)
Investasi
Net Benefit Rata rata tiap tahun
2
0
6
20
25
32
60
68
70
70
65
70
3
100
30
10
5
4
5
6
8
8
5
10
Net
Benefit
(Rp 000)
4
(100)
(24)
10
20
28
55
62
62
62
60
60
29,5
Net Benefit
Kumulatif
(Rp 000)
5
(100)
(124)
(114)
(94)
(66)
(11)
51
113
175
235
295
11
(12 bulan) = 5 tahun 2 bulan
62
PV NetBenefit
PV Investasi
131,19
1,38
95,00
tersebut
Sensitivity Analysis
Apabila akan merencanakan suatu kegiatan, semua biaya yang akan
dikeluarkan dan benefit yang akan diperoleh tiap tahun, semuanya
diperkirakan berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan yang sudah
ada atau dari teori yang berhubungan dengan kegiatan yang
direncanakan.
Dengan demikian mungkin saja terjadi kekeliruan atau ketidaktepatan
perkiraan biaya dan benefit yang telah disususn. Ketidaktepatan perkiraan
itu diantaranya:
1. Terjadi kenaikan biaya, terutama biaya operasional.
2. Dengan adanya kegiatan, produk meningkat yang memungkinkan
untuk turunnya harga produk, sehingga akan menurunkan benefit.
3. Mundurnya waktu berproduksi sehingga menurunkan benefit.
Mengatasi hal-hal tersebut diatas diperlukan adanya Sensitivity
Analysis (Analisis Kepekaan). Banyaknya analisis kepekaan yang akan
dianalisis tergantung dari asumsi-asumsi yang ditentukan. Contoh asumsiasumsi yang biasa digunakan adalah:
1. Biaya naik 10 persen dari perkiraan semula, sedangkan benefit tetap.
2. Biaya tetap seperti semula, tetapi benefit turun 10 persen.
3. Penurunan harga produk 5 persen.
Seandainya asumsi yang dibuat sebanyak tiga, berarti analisis
kepekaan yang dibuat sebanyak tiga. Jika kegiatan masih layak untuk
diusahakan, maka dengan analisis kepekaan itu akan menambah
kepercayaan atas kelayakan kegiatan yang akan diusahakan.