MAKALAH HANPelaksanaan Demokrasi Di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
memberikan banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah
tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan
beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Yang semoga bisa memberi
tambahan pada hal yang terkait dengan Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia.
Penyampaian pembandingan materi dari referensi yang satu dengan yang
lainnya akan menyatu dalam satu makalah kami. Sehingga tidak merubah isi tentang
pelaksanaan demokrasi sebelumnya.
Penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penyusun mohon maaf atas segala kekurangannya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................
...........................................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
...........................................................................................................................................
PENDAHULUAN..............................................................................................................
...........................................................................................................................................
BAB I DEMOKRASI........................................................................................................
...........................................................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
..................................................................................................................................
B. Pengertian Demokrasi...........................................................................................
..................................................................................................................................
C. Pemikiran Tentang Demokrasi..............................................................................
..................................................................................................................................
D. Ciri-Ciri Demokrasi...............................................................................................
..................................................................................................................................
BAB II DEMOKRASI PADA MASA ORDE LAMA.....................................................
...........................................................................................................................................
A. Demokrasi Liberal.................................................................................................
..................................................................................................................................
B. Demokrasi Terpimpin............................................................................................
..................................................................................................................................
BAB III DEMOKRASI PADA MASA ORDE BARU....................................................
.........................................................................................................................................10
BAB IV DEMOKRASI PADA MASA REFORMASI....................................................
.........................................................................................................................................
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................
.........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSAKA...........................................................................................................
.........................................................................................................................................14

PENDAHULUAN
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah
prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif,
yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang
saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain.
Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga
lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip
yang sudah ada.
Berawal dari kemenangan Negara-negara Sekutu (Eropah Barat dan Amerika
Serikat) terhadap Negara-negara Axis (Jerman, Italia & Jepang) pada Perang Dunia II
(1945), dan disusul kemudian dengan keruntuhan Uni Soviet yang berlandasan paham
Komunisme di akhir Abad XX , maka paham Demokrasi yang dianut oleh Negaranegara Eropah Barat dan Amerika Utara menjadi paham yang mendominasi tata
kehidupan umat manusia di dunia dewasa ini.
Suatu bangsa atau masyarakat di Abad XXI ini baru mendapat pengakuan sebagai
warga dunia yang beradab bilamana menerima dan menerapkan demokrasi sebagai
landasan pengaturan tatanan kehidupan kenegaraannya. Sementara bangsa atau
masyarakat yang menolak demokrasi dinilai sebagai bangsa/masyarakat yang belum
beradab.
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk
di Asia Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan
demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat
ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari
beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

BAB I
DEMOKRASI
A. Latar Belakang
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.
Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi
sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih terdapat
beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok merasa merdeka
dengan diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya, kebebasan pers
sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap orang berhak
menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan
suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang
dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam
pengambilan

keputusan

yang

dapat

mengubah

hidup

mereka.

Demokrasi

mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui


perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi
mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik
kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa
Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di
Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan
berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa, kesemuanya
merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.
B. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani Demokratia
yang terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, kratos/kratein yang berarti
kekuatan/ pemerintahan. Secara harfiah, demokrasi berarti kekuatan rakyat atau suatu

bentuk pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Melalui


konteks budaya demokrasi, nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi panutan dapat
diterapkan dalam praktik kehidupan demokratis yang tidak hanya dalam pengertian
politik saja, tetapi juga dalam berbagai bidang kehidupan. Mohammad Hatta sebagai
Wakil Presiden Republik Indonesia, menyebut demokrasi sebagai sebuah pergeseran
dan penggantian kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.
Istilah -istilah demokrasi tersebut banyak dikaji oleh para ahli. Meskipun
terdapat perbedaan, namun pada dasarnya pandangan-pandangan para ahli itu
mempunyai kesamaan prinsip.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Demokrasi berarti bentuk pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta
memerintah dengan peraturan wakilnya. Adapun arti lainnya, yaitu demnokrasi
merupakan suatu gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan-persamaan yang sama bagi semua warga negara
Ensiklopedi Populer Politik Pmebangunan Pncasila
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan, yang pelaksanaa pemerintahnya
bersumber pada mereka yang diperintah. Atau demokrasi adalah pola
pemerintahan yang mengikutsertakan secara aktif semua anggota masyarakat
dalam keputusan yang diambil oleh mereka yang berwenang.
Berdasarkan pengertian demokrasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana kekuasaan atau kedaulatan
adaditangan rakyat. Dengan kata lain, rakyat dapat dilibatkan dalam setiap aspek
kehidpan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
C. Pemikiran Tentang Demokrasi
Bahwa Demokrasi adalah

merupakan

dasar hidup bernegara yang

menempatkan rakyat dalam posisi berkuasa sehingga pada tingkat terakhir rakyat
memberikan

ketentuan

mengenai

kehidupannya,

termasuk

dalam

menilai

kebijaksanaan negara karena kebijaksanaan tersebut menentukan kehidupan rakyat.


Bahwa Ketahanan Nasional merupakan kondisi kemampuan dan kekuatan bangsa

untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan Nasional


Bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan Nasional menuju kejayaan Bangsa dan
Negara. Bahwa Konsepsi dasar Ketahanan Nasional adalah perangkat hubungan
bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini
dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan
menggunakan kemampuannya.
D. Ciri-Ciri Demokrasi
Setiap bentuk pemerintahan pastilah memiliki ciri-ciri. Bagaimana ciri-ciri
pemerintahan Demokrasi?
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan
politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.

BAB II
DEMOKRASI PADA MASA ORDE LAMA
A. Demokrasi Liberal
demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) itu adalah sistem politik
yang ngelindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah.
Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan
atau langsung) diberlakuin pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah
yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak
melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi.
Demokrasi liberal pertama kali dikemukain pas Abad Pencerahan sama
penggagas sebuah teori kontrak social. Semasa Perang Dingin, istilah demokrasi
liberal bertolak belakang dengan komunisme ala Republik Rakyat. Di zaman
sekarang demokrasi konstitusional umumnya dibanding-bandingin dengan demokrasi
langsung atau demokrasi partisipasi.
Dampak Demokrasi Liberal pada Pemerintahan Indonesia

Karena kabinet mengalami perubahan yang sering, maka pembangunan tidak


berjalan lancar. Pada akhirnya masing-masing partai lebih memperhatikan
kepentingan partai atau golongan.

Tidak memunculkan partai yang dominan, sehingga presiden bersikap di antara


banyak partai pula.

Dengan banyaknya partai, tidak ada badan yudikatif dan eksekutif yang kuat

Dampak Demokrasi Liberal pada Masyarakat


1. Memunculkan pemberontakan di berbagai daerah (APRA, RMS, DI/TII).
2. Krisis kepercayaan rakyat pada pemerintahan.
B. Demokrasi Terpimpin
demokrasi terpimpin itu adalah sebuah demokrasi yang sempat ada di Indonesia,
yang seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpinnya aja.

Sistem ini dicetuskan sama Presiden Soekarno, dan latar belakang yang
medasarinya seperti:
Dari segi keamanan : Banyaknya gerakan sparatis pada masa demokrasi
liberal, menyebabkan kenggak stabilan di bidang keamanan.
Dari segi perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa
demokrasi liberal menyebabkan program-program yang dirancang sama
kabinet nggak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi
tersendat.
Dari segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru tuk
menggantikan UUDS 1950.
Masa Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan sama Presiden Soekarno diawali
sama anjuran beliau agar Undang-Undang yang digunakan tuk menggantikan UUDS
1950 adalah UUD45. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan
anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan voting yang diikuti
sama seluruh anggota konstituante . Voting ini dilakukan dalam rangka mengatasi
konflik yang timbul dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut.
Setelah hasil voting, usulan tuk kembali ke UUD45 nggak dapat
direalisasikan. Hal ini disebabkan sama jumlah anggota konstituante yang menyetujui
usulan tersebut nggak mencapai 2/3 bagian, seperti yang udah ditetapkan pada pasal
137 UUDS 1950.PKI menyambut Demokrasi Terpimpin Sukarno dengan hangat
dan anggapan bahwa PKI mempunyai mandat tuk persekutuan Konsepsi yaitu antara
nasionalisme, agama (Islam) dan komunisme yang dinamakan NASAKOM. Antara
tahun 1959 dan tahun 1965, Amerika Serikat ngasih 64 juta dollar dalam bentuk
bantuan militer tuk jendral-jendral militer Indonesia.
Menurut laporan di Suara Pemuda Indonesia: Sebelum akhir tahun 1960,
Amerika Serikat udah melengkapi 43 batalyon angkatan bersenjata. Tiap tahun AS
melatih perwira-perwira militer sayap kanan. Di antara tahun 1956 dan 1959, lebih
dari 200 perwira tingkatan tinggi udah dilatih di AS, dan ratusan perwira angkatan
rendah terlatih setiap tahun. Kepala Badan tuk Pembangunan Internasional di
Amerika pernah sekali mengatakan bahwa bantuan AS, tentu aja, bukan tuk
mendukung Sukarno dan bahwa AS udah melatih sejumlah besar perwira-perwira

angkatan bersenjata dan orang sipil yang mau membentuk kesatuan militer tuk
membuat Indonesia sebuah negara bebas.
padatahun 1962, perebutan Irian Barat secara militer sama Indonesia
mendapat dukungan penuh dari kepemimpinan PKI, mereka juga mendukung
penekanan terhadap perlawanan penduduk adat.Era Demokrasi Terpimpin, yaitu
kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan
pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani, gagal memecahkan
masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspor menurun,
cadangan devisa menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer
menjadi wabah.
BEDA DEMOKRASI LIBERAL DAN DEMOKRASI TERPIMPIN
a) Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang
melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah.
b) Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan
atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan
pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah
nggak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam
konstitusi.
c) Demokrasi liberal pertama kali dikemukakan pada Abad Pencerahan sama
penggagas teori kontrak sosial seperti Thomas Hobbes, John Locke, dan JeanJacques Rousseau. Semasa Perang Dingin, istilah demokrasi liberal bertolak
belakang dengan komunisme ala Republik Rakyat. Pada zaman sekarang
demokrasi konstitusional umumnya dibanding-bandingkan dengan demokrasi
langsung atau demokrasi partisipasi.
d) Demokrasi terpimpin adalah sebuah demokrasi yang sempat ada di Indonesia,
yang seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpinnya aja.
e) Era Demokrasi Terpimpin, yaitu kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan
kaum borjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum
buruh dan petani, gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang
mendesak. Pendapatan ekspor menurun, cadangan devisa menurun, inflasi terus
menaik dan korupsi birokrat dan militer menjadi wabah.

BAB III
DEMOKRASI PADA MASA ORDE BARU
Pemerintahan Orde Lama berakhir setelah keluar Surat Perintah Sebelas
Maret 1966 yang dikuatkan dengan Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966. Sebagai
pengganti masa Orde Lama, maka muncul pemerintahan Orde Baru dengan dukungan
kekuatan TNI-AD sebagai kekuatan utama.
Pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru ditandai perbedaan, yaitu
dilaksanakan pemilihan umum dengan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia lebih
dari lima kali untuk memilih anggota DPRD tingkat I, DPRD tingkat II, dan DPRD.
Pemilihan tersebut kemudian membentuk MPR yang bertugas menetapkan GBHN
dan memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Dari hasil pemilu 1971 sampai pemilu 1997, pucuk pemerintahan tidak
pernah mengalami pergantian, hanya pejabat setingkat menteri yang silih berganti.
Namun terjadi kemajuan pesat di bidang pembangun secara fisik dengan bantuan dari
negara asing yang memberikan pinjaman lunak. Oleh karena besarnya pinjaman yang
menjadi beban pemerintah, bersamaan dengan krisis ekonomi maka pemerintahan
menjadi goyah. Selain itu, dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan negara
pada rezim orde baru kurang kosekuen dalam pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
Tanggal 21 Mei 1998 presiden resmi mengundurkan diri.
Pada masa orde baru, kebijakan masih pada pemerintah, namun sektor
ekonomi sudah diserahkan ke swasta/asing, fokus pada pembangunan ekonomi,
sentralistik, demokrasi Pancasila, kapitalisme.
Soeharto dan Orde Baru tidak bisa dipisahkan. Sebab, Soeharto
melahirkan Orde Baru dan Orde Baru merupakan sistem kekuasaan yang menopang
pemerintahan Soeharto selama lebih dari tiga dekade. Betulkah Orde Baru telah
berakhir? Kita masih menyaksikan praktik-praktik nilai Orde Baru hari ini masih
menjadi karakter dan tabiat politik di negeri ini. Kita masih menyaksikan koruptor

masih bercokol di negeri ini. Sistem politik otoriter (partisipasi masyarakat sangat
minimal) pada masa orba terdapat instrumen-instrumen pengendali seperti
pembatasan ruang gerak pers, pewadahunggalan organisasi profesi, pembatasan partai
poltik, kekuasaan militer untuk memasuki wilayah-wilayah sipil, dll.

BAB IV
DEMOKRASI PADA MASA REFORMASI
Seperti juga Orde Baru yang muncul dari koreksi terhadap Orde Lama, kini Orde
Reformasi, jika boleh dikatakan demikian, merupakan orde yang juga berupaya
mengoreksi penyelewengan yang dilakukan oleh Orde Baru. Hak-hak rakyat mulai
dikembangkan dalam tataran elit maupun dalam tataran rakyat bawah. Rakyat bebas
untuk berserikat dan berkumpul dengan mendirikan partai politik, LSM, dan lain-lain.
Penegakan hukum sudah mulai lebih baik daripada masa Orba. Namun, sangat
disayangkan para elit politik yang mengendalikan pemerintahan dan kebijakan kurang
konsisten dalam penegakan hukum. Dalam bidang sosial budaya, disatu sisi
kebebasan berbicara, bersikap, dan bertindak amat memacu kreativitas masyarakat.
Namun, di sisi lain justru menimbulkan semangat primordialisme. Benturan antar
suku, antar umat beragama, antar kelompok, dan antar daerah terjadi dimana-mana.
Kriminalitas meningkat dan pengerahan masa menjadi cara untuk menyelesaikan
berbagai persoalan yang berpotensi tindakan kekerasan.
Pengertian Reformasi Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu
sistem yangtelah ada pada suatu masa. Di Indonesia, kata Reformasi umumnya
merujuk kepada gerakanmahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan
presiden Soehartoatau era setelah Orde Baru Kendati demikian, kata Reformasi
sendiri pertama-tama muncul darigerakan pembaruan di kalangan Gereja Kristen di
Eropa Barat pada abad ke-16, yang dipimpin oleh Martin Luther, Ulrich Zwingli,
Yohanes Calvin, dll.

Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi (1998 sekarang) Berakhirnya masa


orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaandari Presiden Soeharto ke Wakil
Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei1998. Demokrasi yang dikembangkan pada
masa reformasi pada dasarnyaadalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila
dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturanperaturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga
tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung
jawab yangmengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang
jelasantara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. kesimpulan dari pada
pelaksanaan demokrasi di Indonesia belum mencapai titik yang pasti dan masih
belajar untuk memulai demokrasi pancasila yang sudah dilakukan selama 40 tahun
sampai sekarang masih belum bisa dilaksanakan secara baik dan benar.

BAB III
KESIMPULAN
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri rakyat oleh
rakyat dan untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan posisi penting bagi rakyat
sebab dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk menentukan sendiri jalannya
organisasi Negara dijamin.
Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi
masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai
rakyat dalam suatu negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di mana
demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga
tidak dapat diselewengkan begitu saja.
Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi yang
diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya Pemilihan Umum baik
legislatif maupun presiden dan wakil presiden terutama di era reformasi ini, aspirasi
rakyat dan hak-hak politik rakyat dapat disalurkan secara langsung dan benar serta
kedaulatan rakyat yang selama ini hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat
terwujud.Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum
membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di praktekan
baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara.
Akan tetapi, kita belum membudanyakannya.
Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan
Demokrasi telah menjadi budaya berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah
menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain,
demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya.
Seluruh kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.
Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga
negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang
kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi
hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara
atau orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan

pilitik belum maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk


merencanakan suatu program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya.
Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang
di praktekan
DAFTAR PUSAKA
Http:\pkb\materi\Demokrasi Di Indonesia dan Sejarahnya _ Koran Demokrasi
Indonesia.mht
Http:\pkb\materi\Lingkaran Kehidupan_ Makalah Pelaksanaan Demokrasi di
Indonesia.mht
Http:\pkb\materi\Makalah Perkembangan Demokrasi di Indonesia Welcome to
KRISIYANTO Blog.mht
Http:\pkb\materi\Makalah Perkembangan Demokrasi di Indonesia Welcome to
KRISIYANTO Blog.m
Http:\pkb\materi\Proses Demokrasi di Indonesia Jendela Dunia.mht

Anda mungkin juga menyukai