Disusun Oleh :
Banu Armanto
Indra Lesmana
Syaiful Islam
KATA PENGANTAR
Puji syukur sebesar-besarnya kepadaTuhan yang Maha Esa atas kasih
karunia-Nya serta berkat yang diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan
tugas
ini
tepat
pada
waktunya.
Penulisan
laporan
tugas
ini
berjudulRADIATOR .
Penulisan penelitian ini berguna untuk memenuhi nilai kelompok mata
kuliah Perpindahan Panas. Laporan tugas ini akan membahas mengenai pengertian
Radiator dan macam-macamnya. Selama penyusunan makalah ini, kami telah
mendapat banyak bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan kali ini dengan kerendahan hati, kami menyampaikan rasa hormat dan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan laporan penelitian ini, diantaranya adalah :
1. Jauhari Ali, Drs, ST.MT selaku dosen dan pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada kami sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik.
2. Para anggota kelompok yang telah memberikan ide dan meluangkan waktu
untuk bersama-sama mengerjakan laporan ini agar laporan ini dapat selesai
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
Akhir kata, kami meminta maaf jika ada kesalahan kata dalam penulisan
karena kami ini jauh dari kesempurnaan. Segala kekurangan yang ada disebabkan
karena keterbatasan kami baik dalam kemampuan, pengetahuan maupun
pengalaman dalam menyusun laporan ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar kami
dapat mengevaluasi segala kesalahan
Jakarta, 3 Juni 2015
Penyusun
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Unit penukar kalor (Heat Exchanger) adalah suatu alat untuk
memindahkan panas dari suatu fluida ke fluida yang lain. Sebagian besar
dari
industri-industri
yang
berkaitan
dengan
pemprosesan
selalu
menggunakan alat ini, sehingga alat penukar kalor ini mempunyai peran
yang penting dalam suatu proses produksi atau operasi. Salah satu tipe dari
alat penukar kalor yang banyak dipakai adalah Shell and Tube Heat
Exchanger. Alat ini terdiri dari sebuah shell silindris di bagian luar dan
sejumlah tube (tube bundle) di bagian dalam, dimana temperatur fluida di
dalam tube bundle berbeda dengan diluar tube (di dalamshell) sehingga
terjadi perpindahan panas antara aliran fluida didalam tube dan di luar tube.
Adapun daerah yang berhubungan dengan bagian dalam tube disebut dengan
tube side dan yang di luar dari tube disebut shell side.
Heat Exchanger digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke
sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas
maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air
yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin
(cooling water) atau bisa juga fluida yang lain. Penukar panas dirancang
sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat
berlangsung
secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara
fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur
langsung (direct contact). Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri
seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam,
refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar
panas adalah radiator dimana fluida pendingin memindahkan panas mesin ke
udara sekitar.
I.2 Tujuan
ini
diharapkan
mampu
memberikan
kontribusi
bagi
II. RADIATOR
2.1 Definisi Radiator
Radiator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk memindahkan
energi panas dari satu medium ke medium lainnya yang tujuannya untuk
mendinginkan maupun memanaskan. Radiator, merupakan suatu alat
penukar panas dimana aliran fluida panas (air) bersilangan tegak lurus
dengan arah aliran fluida dingin (udara) dan kedua fluida tersebut tidak
Radiator terdiri dari tangki air bagian atas (upper tank/top tank), tangki
bagian bawah (lower tank/bottom tank) dan radiator core pada bagian
tengahnya.
a. Tangki Atas ( Top tank), adalah suatu komponen pada radiator yang
berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari mesin. Tangki ini
dilengkapi juga dengan lubang pengisian dan saluran masuk air pendingin
dari mesin. Lubang pengisian harus selalu ditutup dengan radiator cap (tutup
radiator).
b. Radiator core, berfungsi untuk menyerap panas pada air pendingin yang
telah panas, yang kemudian akan di dinginkan oleh kipas dan udara luar
yang timbul karena mobil berjalan. Inti radiator terdiri dari pipa-pipa air
untuk mengalirkan air dari upper tank ke lower tank dan sirip pendingin
untuk membuang panas air yang berada pada pipa-pipa air. Ada dua tipe inti
radiator (radiator core), yaitu tipe plate (flat fin type) dan tipe lekukan
(currogated type). Perbedaan antara kedua tipe ini tergantung pada model
sirip pendinginnya. Beberapa kendaraan modern menggunakan versi terbaru
yaitu tipe lekukan, dari radiator tipe SR. Inti radiator tipe radiator SR ini
hanya mempunyai susunan pipa tunggal (single row) sehingga bentuk
keasaman) cairan ini. Derajat keasaman ini harus lebih dari angka
7.Penggunaan coolant dan air dengan perbandingan 50 :50 sudah cukup baik
untuk mencegah karat, dan mencegah agar temperature cairan tidak lebih
dari 130 C.Namun, penggunaan cairan dan air dengan perbandingan 70:30
adalah yang terbaik. Kandungannya lebih efektif untuk mencegah karat dan
mencegah agar temperature cairan tidak lebih dari 100 C. Berbagai jenis
radiator coolant atau cairan pendingin yang beredar di pasaran seperti:
a. Dex Cool
Coolant merek Dex Cool dikeluarkan oleh General Motor (Amerika
Serikat)yang menjamin cairan pendinginnya akan dapat digunakan untuk
160.000 km atau 5 tahun pemakaian. Cairan ini sengaja diberi warna jingga
untuk membedakan dengan model lama yang berwarna hijau.
b. Toyota Super Long Life Coolant (SLLC)
Toyota Super Long
meanambah
SLLC pada
Dalam membuang
panas yang terjadi dalam mesin kendaraan, besarnya panas yang dapat
dibuang sangat tergantung pada jumlah atau banyaknya media pendingin
yang dialirkan.
Berbagai macam analisis dan penelitian yang berkaitan dengan
perpindahan panas yang menggunakan fin and tube heat exchanger telah
banyak dilakukan guna menentukan metode analisis yang tepat serta
memberikan kemudahan dalam memprediksi koefisien perpindahan panas.
Berbagai penelitian pendahuluan yang dilakukan beberapa orang peneliti
yang dilaporkan kembali oleh Indra Mamad Gandidi (2001) dan Ximenes
(1981) melaporkan hasil eksperimen untuk koefisien perpindahan panas
dalam susunan satu dan dua baris pipa oval pada penukar panas sirip plat
yang menunjukkan bentuk geometri bulat, diselidiki bahwa penurunan
koefisien
panas
berkurang
secara
dramatis
dibelakang
pipa-pipa