Anda di halaman 1dari 12

2015

Sumatera selatan

Sahini
2012 -32-025
M DewantoWali
2012-32-025
1/1/2015

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Selatan, terletak antara 10'-40' lintang selatan
dan 1020'-1080' bujur timur, merupakan wilayah daratan dan kepulauan yang berbatasan di
sebelah utara dengan Propinsi Jambi, di sebelah timur dengan Selat Karimata, di sebelah
selatan dengan Propinsi Lampung, dan di sebelah barat dengan Propinsi Bengkulu.
Wilayah Propinsi Sumatera Selatan mencakup areal seluas 109.254 kilometer persegi.
Pada tahun 1990 tata guna lahan di wilayah Propinsi Sumatera Selatan meliputi areal hutan
seluas 37.583 kilometer persegi atau 34,4 persen, areal semak belukar seluas 23.490
kilometer persegi atau 21,5 persen, areal padang rumput seluas 11.253 kilometer persegi atau
10,3 persen, areal ladang seluas 15.296 kilometer persegi atau 14,0 persen, areal dataran
tinggi seluas 4.916 kilometer persegi atau 4,5 persen, areal sawah seluas 4.370 kilometer
persegi atau 4,0 persen, areal perkebunan seluas 4.261 kilometer persegi atau 3,9 persen,
areal perairan darat seluas 1.093 kilometer persegi atau 1,0 persen, areal
Propinsi Sumatera Selatan merupakan wilayah daratan dan kepulauan yang pada
beberapa bagian terdiri atas rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut serta
daerah pegunungan, dan berada pada ketinggian antara 0-1.200 meter di atas permukaan laut.
Wilayah ini memiliki perairan umum berupa sungai. Iklim daerah Sumatera Selatan termasuk
tropis basah, dengan curah hujan beragam antara 1.500-3.200 milimeter per tahun. Suhu
udara beragam antara 21,5 Celsius-32,7 Celsius. Wilayah Sumatera Selatan mempunyai
beberapa kawasan yang rawan terhadap bencana banjir.
Lahan di Propinsi Sumatera Selatan sebagian besar telah dimanfaatkan untuk kegiatan
pertanian, hutan produksi, dan pertambangan. Selain itu, sumber daya lainnya yang dimiliki
adalah minyak dan gas bumi dan bahan galian golongan C yang potensial untuk
dikembangkan.

BAB II
PEMBAHASAN

1;

LETAK GEOGRAFIS
Secara geografis, Palembang terletak pada 25927.99LS 1044524.24BT. Luas

wilayah Kota Palembang adalah 358,55 Km dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari
permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas
Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Palembang sendiri dapat
dicapai melalui penerbangan dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta (Garuda
Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air), Batam (Wings Air, Sky Aviation, Citilink), Bandung
(Indonesia Airways), Lampung (Merpati), Pangkal Pinang (Sriwijaya Air), Tanjung
Pandan (Sky Aviation), Medan (Garuda Indonesia), Kuala Lumpur (Air Asia), Singapore
(Silk Air). Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi yang dilintasi Jembatan
Ampera dan berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.

2; LETAK ASTRONOMIS

Utara : Provinsi Jambi, Selatan : Provinsi Lampung, Timur : Provinsi Kepulauan


Bangka Belitung, Barat : Provinsi Bengkulu

3; GEOLOGIS
Jenis tanah aluvial, liat dan berpasir, letaknya pada lapisan yang masih muda, dan
banyak mengandung minyak bumi karena letak Palembang diatas lembah Palembang- Jambi.
Tanah relatif datar dan yang paling tinggi adalah terletak didaerah Bukit Siguntang ( 27 meter),
juga tempat sedikit tinggi dibagian utara kota, sebagian tanah kota Palembang selalu tergenang
air baik diwaktu hujan dan sesudahnya, dan ada bagian-bagian daerah yang tergenang terus
menerus. Secara umum untuk wilayah Kotamadya Palembang batuan dasar pembentuk

lapisan tanah adalah berupa lempung, pasir lempung, napai dan napal pasiran. Batuan
ini bersifat plastis teguh dan kedap air.
Keadaan stratigrafi wilayah ini terbagi atas 3 bagian, yaitu
a. Satuan Aluvial dan rawa, terdapat di Seberang Ulu dan rawa-rawa di bagian timur
dan bagian barat wilayah Kotamadya Palembang.
b. Satuan Palembang Tenpah, mempunyai batuan lempung dan lempung pasir yang
kedap air, tersebar di bagian utara yaitu ke arah Kenten, Talang Betutu dan Sungai

Ringgit (Muba), dan di sebelah selatan tersebar ke arab Indralaya (OKI) dan
Gelumbang (Muara Enim).
c. Satuan Palembanp, Bawah, tersebar di bagian dalam Kota Palembang dengan arah
memanjang ke Barat Daya Tenggara dan merupakan suatu rangkaian antiklin.
d. Sebagian besar jenis tanah di wilayah Kotamadya Palembang ini adalab tanah liat
dan lapisan aluvial terutama di Seberang Ilir, sementara di Seberang Ulu terdiri dari
tanah liat berpasir.
4; KEADAAN ALAM

Di pantai timur tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh
pasang surut. Vegitasinya berupa tumbuhan palmase dan kayu rawa ( bakau ). Sedikit
makin ke barat merupakan dataran rendah yang luas.Lebih masuk ke dalam
wilayah seakin daeahnya bergunung-gunung. Disana terdapat Bukit Barisan
yang membelah Sumatera Selatan dan merupakan daearah pegunungan denagn
ketinggian 900 1.200 meter dari permukaan laut. Bukit Barisan terdiri atas
puncak Gunung Seminung ( 1.964 m dpl ). Gunung Dempo ( 3.159 m dpl ),
Gunung Patah ( 1.107 m dpl ) dan Gunung Bungkuk ( 2.125 m dpl ). Di sebelah
Barat Bukit Barisan merupakan lereng. Pada lemba daearah Bukit Barisan
terdapat daearah daearah perkbunan karet, kelapa sawit dan pertanian
terutama kopi, teh dan sayuran.
5; RELIEF
Pantai Timur : rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi pasang surut Sedikit ke
arah Barat : dataran rendah yang luas Lebih masuk ke dalam wilayah : daerah
semakin bergunung

6; KEADAAN IKLIM
Pengaruh letak dekat katulistiwa, serta banyaknya aliran sungai membuat keadaan
alam di kota ini menjadi tropis dengan angin lembab nisbi, suhu cukup panas ( antara 22 - 32
C ) dan curah hujan terbanyak pada bulan maret, yaitu
428 mm dan yang paling sedikit di
bulan Juli 22 mm. Pada bulan Juni, Juli Agustus dan September suhu tinggi, pada bulan lainnya
suhu menurun. Pada bulan Agustus sampai April angin dari barat daya, barat laut. Aliran
sungainya mengalir dengan deras ke pedalaman, selama sembilan bulan dalam setahun dan
pada waktu itu sangat baik untuk dilayari.

Berdasarkan data pada tahun 1999, kelembaban udara paling tinggi terjadi pada
bulan Februari sebesar 88% dan terendah pada bulan April sebesar 69%. Sedangkan

kecepatan angin rata-rata adalah antara 2 5 km/jam dengan kecepatan tertinggi antara
bulan September hingga Desember dan terendah antara bulan Maret hingga April.
Adapun berdasarkan data pada tahun 1999, penyinaran matahari untuk periode
8 jam, berkisar antara 30% sampai dengan 76%, dengan penyinaran tertinggi
terjadi pada bulan Agustus dan terendah terjadi pada bulan Januari. Sedangkan
untuk periode 12 jam, berkisar antara 21% hingga 59%, dengan penyinaran
tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 59% dan terendah terjadi pada bulan
Januari sebesar 21%.
7; KEADAAN TANAH

Keadaan tanah di Sumatera Selatan terdiri dari 11 jenis yaitu :


;
;
;
;
;
;
;
;
;
;

Organosol : di sepanjang pantai dan dataran rendah


Litosol : Di pinggiran pegunungan terjal danau ranau dengan Patahan di
sepanjang Bukit Barisan.
Alluvial : di sepanjang Sungai Musi, Sungai Lematang, Sungai Ogan,
Sungai Komiring dan pegunungan Bukit Barisan.
Hidromorf : di dataran rendah Musi Rawas dan Musi Enim. Klei Humas : Lihat
Orgaosol.
Regosol : di sekeliling Pantai Timur. Di pinggiran pegunungan terjai Danau
Ranau dan Kerucut Vulkan.
Andosol : di semua kerucut Vulkan muda dan tua, umumnya jenis tanah ini
ditemui di wilayah dengan ketinggian lebih 100 meter di atas permukaan laut.
Rendzina : di sekitar kota Baturaja.
Latosal : umumnya terdapat di eilayah tanah kering.
Leteritik : dataran rendah di sekitar Martapura.
Podzolik : di dataran rendah dan di pegunungan Bukit Barisan.

8; FLORA DAN FAUAN


1; Flora.

Kekayaan Flora di Propinsi Sumatera Selatan terdapat bermacam-macam jenis


kayu antara lain: Unglen, Merawan, Petanang, Tebbesu, Nibung, Gelam, Meranti, Pinus,
Kulim, Reflesi, Paku Tiang, Terentang, Sindur, Anggrek dan lain lain.

2; Fauna

Fauna-fauna di Propinsi Sumatera Selatan antara lain : Gajah, Badak, Harimau,


Beruang, Siamang, Lutung, Simpai, Gugu, Monyet, Rusa, Kijang, Ayam Hutan, Kambing
Hutan, Babi, Buaya, Ikan Duyung dan lain-lain.

9; SUMBER DAYA ALAM


Sumatera Selatan terkenal dengan produksi buah-buahan khususnya duku, durian,
nanas dan pisang. Luas perkebunan duku mencapai 3.851 ha dengan produksi 62.226 ton,
perkebunan durian 40.486 ha total produksi 29.000 ton. Namun demikian, pohon duku
dan durian banyak yang sudah tua sehingga diremajakan. Perkebunan nanas mencapai
4.670 ha dan total produksinya 513.858 ton. Selain itu, perkebunan alpukat terhampar di
atas lahan 275 ha dengan produksi 1.852 ton, perkebunan belimbing 95 ha memproduksi
1.786 ton, perkebunan jambu biji 311 ha memproduksi 13.085 ton, perkebunan jambu
834 ha memproduksi 15.442 ton, perkebunan jeruk siam 7.003 ha memproduksi
2.660.363 ton, perkebunan manggis 763 ha memproduksi 2.286 on dan perkebunan
nangka seluas 1.484 ha dengan produksi 18.681 ton.
Provinsi ini juga memiliki sumber daya perkebunan seluas 1.878.983 ha yang
merupakan perkebunan milik rakyat dan perusahaan, terdiri dari perkebunan karet, kelapa
sawit, tebu, kopi, kelapa, lada dan lainnya dengan total produksi 4.040.150 ton. Ada
empat komoditas yang dominan yaitu kelapa sawit, karet, kopi dan kelapa. Keempat
komoditas tersebut tersebar hampir tersebar di semua kabupaten/kota. Kepemilikan
perkebunan rakyat masih dominan dibandingkan milik perusahaan dan lainnya. Areal
produksi karet rakyat seluas 1,2 juta ha, diikuti lahan produksi kelapa sawit 1,1 juta ha.
Selama 20 tahun terakhir, laju pertumbuhan kedua komoditas ini sangat fantastis sebagai
hasil kerja keras semua komponen yang berkecimpung dibidangnya.

10; OBJEK WISATA


1; Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang

menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai
terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi
perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan. [15] Di sepanjang
tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng

2;

3;

4;

5;

6;

7;

8;

9;

Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir,
rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning,
Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.
Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di
atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini
merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan
dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, terletak di pusat Kota
Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan
kapasitas 15.000 jemaah[16].
Benteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan
Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan
Kesultanan Palembang Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor
kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya
benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan /
pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari
serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan Eropa.[17]
Gedung Kantor Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini
berfungsi sebagai menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota
sehingga juga dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi
sebagai Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung
yang mempercantik wajah kota di malam hari.
Kambang Iwak Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota, dekat
dengan tempat tinggal wali kota Palembang. Di tepian danau ini terdapat banyak
arena rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari libur. Selain itu di tengah
danau ini terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.
Hutan Wisata Punti Kayu, sebuah hutan wisata kota yang terletak sekitar 7 km dari
pusat kota dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan sebagai hutan lindung.
Didalam hutan ini terdapat area rekreasi keluarga dan menjadi tempat hunian
sekelompok monyet lokal.
Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya
yang terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan
Kerajaan di area ini.
Taman Purbakala Bukit Siguntang, terletak di perbukitan sebelah barat Kota
Palembang. Di tempat ini terdapat banyak peninggalan dan makam-makam kuno
Kerajaan Sriwijaya.

10; Monumen Perjuangan Rakyat, terletak di tengah kota, berdekatan dengan Masjid

Agung dan Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya di dalam bangunan ini
terdapat benda-benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan.
11; Museum Negeri Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
12; Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan
Benteng Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton
Palembang Darussalam. Didalamnya terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota
Palembang.
13; Museum Tekstil, terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda - benda
tekstil dari seluruh kawasan di Provinsi Sumatera Selatan.

11;

Lahan Pertanian
Saat ini lahan sawah abadi seluas 752.150 ha, terdiri atas 399.521 ha atau 55%
lahan sawah irigasi 113.655 ha atau 15% lahan sawah pasang surut, sawah lebak dan
sawah tadah hujan dan sisanya 238.974 ha atau 30% adalah lahan sawah yang belum
ditanami. Perkebunan terhampar luas. pada 2005, kebun mencapai 26.884 ha dengan
produksi 75.556 ton dan kebun ketela pohon seluas 14.432 ha dengan produksi 179.952
ton. Luas tanaman ubi jalar 3.379 ton, kebun bawang daun 330 ha dengan jumlah
produksi 27.748 ton, kubis produksi 49.930 ton, sawi 770 ha jumlah produksi 68.799
ton.
12; PERKEBUNAN
Provinsi ini juga memiliki sumber daya perkebunan seluas 1.878.983 ha yang
merupakan perkebunan milik rakyat dan perusahaan, terdiri dari perkebunan karet,
kelapa sawit, tebu, kopi, kelapa, lada dan lainnya dengan total produksi 4.040.150 ton.
Ada empat komoditas yang dominan yaitu kelapa sawit, karet, kopi dan kelapa.
Keempat komoditas tersebut tersebar hampir tersebar di semua kabupaten/kota.
Kepemilikan perkebunan rakyat masih dominan dibandingkan milik perusahaan dan
lainnya. Areal produksi karet rakyat seluas 1,2 juta ha, diikuti lahan produksi kelapa
sawit 1,1 juta ha. Selama 20 tahun terakhir, laju pertumbuhan kedua komoditas ini
sangat fantastis sebagai hasil kerja keras semua komponen yang berkecimpung
dibidangnya.
13; PETERNAKAN
Pembangunan dan Pengembangan Swamp Bufallo Centre yaitu Pusat
Pengembangan & Pelatihan terpadu terkait Kerbau di Provinsi Sumsel Pembangunannya
akan mulai dilaksanakan pada tahun 2015 mendatang dengan tahapan awal yakni
pembebasan lahan seluas 10 HA di Kawasan rambutan Desa Rambutan, Kecamatan
Rambutan, Kabupaten Banyuasi
14; JUMLAH PENDUDUK
Jumlah Penduduk : 7.701.528 jiwa dengan kepadatan 89 jiwa/km2 (data tahun
2013).
15; PERSEBARAN PENDUDUK
Penyebaran penduduk antar kabupaten/kota tampak masih cukup timpang,
sehingga kepadatan untuk masing-masing kabupaten/kota belum merata. Kepadatan
penduduk biasanya terpusat di daerah perkotaan yang umumnya memiliki segala
fasilitas yang dibutuhkan oleh penduduk sehingga mengundang penduduk wilayah
pedesaan untuk berusaha di daerah perkotaan. Masalah yang sering timbul yang
diakibatkan oleh kepadatan penduduk terutama mengenai perumahan, kesehatan, dan
keamanan. Oleh karena itu, distribusi penduduk harus menjadi perhatian khusus
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, setidaknya pembangunan yang
dilaksanakan harus berkaitan dengan daya dukung lingkungan dan dapat menciptakan

lapangan kerja yang luas bagi penduduk setempat, sehingga tidak menimbulkan
urbanisasi.
16; PERUMBUHAN PENDUDUK
Laju pertumbuhan penduduk Sumatera Selatan tahun ini mencapai angka 1,85
persen. Angka tersebut 0,36 persen di atas rata-rata pertumbuhan penduduk secara
nasional yakni 1,49 persen. Menurut Asisten 3 Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Najib, instansinya tidak dapat mencegah pertumbuhan
penduduk secara langsung namun hanya dapat diupayakan untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk tersebut.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara geografis, Palembang terletak pada 25927.99LS 1044524.24BT. Luas
wilayah Kota Palembang adalah 102,47 Km dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari
permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas
Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu di Palembang
juga terdapat Sungai Musi, yang dilintasi Jembatan Ampera, yang berfungsi sebagai
sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.
Iklim Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbi,
kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara 23,4 31,7 derajat celsius. Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm.
Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%.
Topografi tanah relatif datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah kota yang
tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu pada bagian utara kota. Sebagian
besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut
tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 mdpl.
Pada tahun 2002 suhu minimum kota terjadi pada bulan Oktober 22,70C, tertinggi
24,50C pada bulan Mei. Sedangkan suhu maksimum terendah 30,40C pada bulan Januari
dan tertinggi pada bulan Sepetember 34,30C. Tanah dataran tidak tergenang air : 49 %,
tanah tergenang musiman : 15 %, tanah tergenang terus menerus : 37 % dan jumlah
sungai yang masih berfungsi 60 buah (dari jumlah sebelumnya 108) sisanya berfungsi
sebagai saluran pembuangan primer.
Tropis lembab nisbi, suhu antara 220-320 celcius, curah hujan 22-428 mm/tahun,
pengaruh pasang surut antara 3-5 meter, dan ketinggian tanah rata-rata 12 meter dpl. Jenis
tanah kota Palembang berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang paling
muda, banyak mengandung minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Palembang Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat yang agak tinggi terletak dibagian utara
kota. Sebagian kota Palembang digenangi air, terlebih lagi bila terjadi hujan terus
menerus.

Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan
Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi
Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsiKep. BangkaBelitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan ProvinsiBengkulu di barat. Provinsi
ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu
ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena
menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.
Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk
dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota
Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara
tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari
provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang
tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak.

Anda mungkin juga menyukai