Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

ANALISA PRESSURE BUILD UP TEST

4.1. Tujuan Analisa :


Berdasarkan data tekanan yang didapat dari hasil analisa PBU, maka dapat
ditentukan :
1.
2.
3.
4.

Permeabilitas formasi
Adanya karakteristik perbaikan atau kerusakan formasi
Menentukan produktifitas formasi
Menentukan tekanan statis dan tekanan rata-rata reservoir

4.2. Teori Dasar


Pressure Build up Testing adalah suatu teknik pengujian yang dilakukan
pertama-tama dengan memproduksikan sumur selama selang waktu tertentu
dengan laju aliran yang tetap, kemudian menutup sumur tersebut dengan menutup
kepala sumur di permukaan. Penutupan sumur ini menyebabkan naiknya tekanan
yang dicatat sebagai fungsi dari waktu.
Dasar analisa PBU diajukan oleh Horner yang pada prinsipnya adalah
memplot tekanan terhadap suatu fungsi waktu berdasarkan suatu prinsip yang
dikenal dengan superposisi. Berdasarkan prinsip superposisi tersebut, maka
sumur-sumur diproduksi dengan laju aliran tetap selama waktu tp, kemudian
sumur ditutup selama waktu t, sehingga didapat bentuk umum persamaannya
adalah:
Pws =Pi162.6

q.. B
tp+ t
log
k .h
t

......

.1-1
Dimana :
Pws

= tekanan dasar sumur, psi

Pi

= tekanan mula-mula reservoir, psi

= laju produksi sebelum sumur ditutup

20

21

= viskositas minyak, cp
B

= faktor volume formasi, bbl/stb

= permabilitas, mD

= ketebalan formasi, ft

tp

= waktu produksi sebelum sumur ditutup, jam


(Np/q) x 24

= waktu penutupan sumur, jam


Dari persamaan tersebut terlihat bahwa apabila Pws diplot terhadap log

(tp+t)/t akan merupakan garis lurus dengan kemirirngan (slope) =


m=162.6

q.. B
k . h ...................................................................................................

.1-2
Berdasarkan konsep tersebut, maka harga permeabilitas dapat ditentukan
dari slope m. Sedangkan apabila garis tersebut diekstrapolasikan ke harga
Horner time (tp +t /t) sama dengan satu, maka secara teoritis harga Pws sama
dengan tekanan awal reservoir .
Sedangkan untuk menentukan apakah terjadi kerusakan formasi atau perbaikan
formasi, yang ditandai oleh harga skin faktor (S), maka digunakan persamaan :
s=1.151

P1 jam Pwf
k
log
+ 3.23
m
. . t . r w2

.1-3
Selanjutnya apabila harga S ini :
a. Berharga positif berarti ada kerusakan (damaged) yang pada umumnya
dikarenakan adanya filtrat lumpur pemboran yang meresap ke dalam formasi
atau endapan lumpur (mud cake) di sekeliling lubang bor pada formasi
produktif yang kita amati.

22

b. Berharga negatif berarti menunjukkan adanya perbaikan (stimulated) yang


biasanya terjadi setelah dilakukan pengasaman (acidizing) atau suatu
perekahan hidrolik.

Sedangakan adanya hambatan aliran yang terjadi pada formasi produktif


akibat adanya skin efek biasanya diterjemahkan kepada besarnya penurunan
tekanan, Ps yang ditentukan menggunakan persamaan :
Ps =0.87 m. S ....14
Sehingga besarnya produktifitas formasi (PI) dan atau flow efisiensi (FE)
berdasarkan analisa pressure build up test ini dapat ditentukan menggunakan
persamaan :
PI =

q
P Pwf P s ...............................................................................................

.....1-5
dan

P Pwf P s
FE=
x 100 ..................................................................................
P Pwf
.1-6
Sedangkan untuk mengetahui besarnya radius of investigation (ri) dapat
ditentukan menggunakan persamaan :
ri=0.03

-7

k .t
. .C t ................................................................................................1

23

4.3. Data Analisa dan Perhitungan


Tahapan atau langkah-langkah untuk melakukan analisa pressure buildup
test berdasarkan Metode Horner adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan data-data PBU buat tabulasi yang menghubungkan harga Pws
terhadap Horner time (tp + t/ t)
b. Plot harga-harga Pws versus (tp + t/ t) pada grafik semilog
c. Buat garis ekstrapolasi berdasarkan plot harga tersebut (langkah b) sampai
harga (tp + t/ t) = 1, maka didapat harga tekanan statis reservoir (P*)
d. Tentukan besarnya slope (m) pada bagian garis yang lurus grafik tersebut
e. Tentukan besarnya permeabilitas (k) menggunakan persamaan 2
f. Tentukan besarnya harga P1jam yang diambil pada bagian garis
ekstrapolasi
g. Tentukan skin faktor menggunakan persamaan 3 dan berdasarkan harga
skin tersebut tentukan apa yang terjadi pada formasi produktif yang
diamati
h. Tentukan produktifitas formasi (PI) menggunakan persamaan 5
i. Tentukan flow efisiensi (FE) menggunakan persamaan 6
j. Tentukan besarnya radius of investigation (ri) menggunakan persamaan 7
k. Buat analisa dari hasil-hasil yang didapatkan.
4.3.1. Data Analisa
Laju Produksi, (q)
Tekanan Alir Dasar Sumur, (Pwf)
Jari-jari Sumur, (rw)
Porositas, ()
Ketebalan Formasi Produktif, (h)
Viskositas Minyak (o)

:
:
:
:
:
:

Kompresibilitas total, (Ct)


Faktor Volume Formasi Minyak, (Bo)
Sumur Diproduksikan, (tp)

:
:
:

200
3538.6
0.4583
0.234
45.93
1.35
0.0003
5
1.25
164

bbl/ day
psi
ft
ft.
cp.
1/ psi
RB/ STB
Jam

24

Tabel 4.1 Analisa Buil Up Testing


dt,

Pws,

Jam

Psi
3538.62
7
3547.81
1
3555.55
2
3564.65
4
3581.85
3
3598.71
3
3607.35
5
3621.21
3

0
0.01
0.0186
0.0291
0.0496
0.0707
0.082
0.1009
0.1357
0.1937
0.2764

3645.29
3681.13
7
3724.55
5

tp+dt/d
t

16401
8818.20
43
5636.73
88
3307.45
16
2320.66
05
2001
1626.37
17
1209.54
83
847.670
11
594.342
98

25

1.7886

3942.82

2.5525

3957.01
2

455.293
63
348.973
69
275.522
93
211.256
41
148.323
03
113.831
1
92.6918
26
65.2507
35

3.3328

3963.63
9

50.2078
73

4.8993

3970.80
2

7.8719

3977.73

10.2784

3981.07

34.4741
7
21.8335
98
16.9557
91
13.9663
74
11.5370
69
10.6405
94

0.361
0.4713
0.5974
0.78
1.1132
1.4535

Kondis
i
transi
en

12.6481
15.5641
17.0114
20.9334
28.1549
33.6344
48

3761.13
9
3799.69
7
3833.47
3
3869.22
4
3908.67
2
3930.48
1

3983.43
3
3985.56
6
3986.42
5
3988.28
2
3990.60
9
3991.82
6
3993.83
3

8.83437
6.82491
86
5.87596
03
4.41666
67

26

4100
4000
f(x) = -12.27 ln(x) + 4014.44
R = 0.97
3900
3800
3700

kondisi Transien

3600

Logarithmic (kondisi
Transien)

3500
3400
3300
100000 10000

1000

100

10

Grafik 4.1. Grafik Pws vs t


Tentukan :
(a) Nilai Slope
(b) P1 Hour
(c) K ( Permeabilitas )
(d) S ( Skin Factor )
(e) P*
(f) P
(g) J Ideal
(h) J Nyata
(i) FE
(j) ri ( Radius Investigation )
4.3.2. Perhitungan
a) Nilai Slope ( m )
y

= -12.2 x ln(x) + 4014

Nilai x = 1
y = -12.2 x ln (1) + 4014

Horner Plot

27

y = 4014
Nilai x = 10
y = - 12.2 x ln(10) + 4014
y = 3985.908
m ( slope) = x ( 1 ) x ( 10 )
= 4014 3985.908
= 28.091 psi/cycle
b) P1 Hour
Plot Horner
=

t p + t
t

tp +1
1

164 +1
1

= 165

P1 Hour = -12.2 x ln(165) + 4014


= 3951.707 psi

c) ( k ) Permeabilitas:
K

162.6

K=

q ..B
m .h

( 162.6 ) x ( 200 ) x ( 1.35 ) x (1.25)


( 28.091 ) x (45.93)

K = 42.352 md

28

d) S ( Skin Factor )
S=

1.151

P1 jam Pwf
k
log
+3.23
m
. . t . r w 2

1.151{

42.352
0. 234 x 1. 35 x 0 . 00035 x 0 . 45832

3951.7073538.63
28.091

+ 3.23}

S = 13.416
e) P*
y

= -12.2x ln(x) + 4014

=1

= -12.2 x ln(1) + 4014


= 4014 psi

f) P Skin
P Skin

= 0.87 x m x S
= 0.87 x 28.091 x 13.416
= 327.893 psi

g) J Ideal
J ideal

q
P Pwf Pskin

]
-

Log

29

J Ideal

200
40143538.63327.893

= 1.356 STB/D/Psi
h) J Nyata
J Nyata

q
P Pwf

J Nyata

200
40143538.63

= 0.4207 STB/D/Psi
i) FE
FE

J nyata
J ideal

FE

0.4207
1.356

= 0.31
= 0.31 x 100%
= 31%
j) ri ( Radius Investigation )
0.0015 k . t . p
ri
=
. . Ct

ri

0.0015 x 42.352 x 164


0.234 x 1.35 x 0.00035

= 313.21 ft

30

4.4.

Pembahasan

l.

Pada bab ini kita membahas tentang PBU (Pressure Build Up) untuk
menentukan permeabilitas formasi, karakteristik perbaikan atau kerusakan
formasi, menentukan produktifias formasi, menentukan tekanan statis dan
tekanan rata rata formasi. Pressure Build Up Test ini dilakukan dengan
mengikuti langkah langkah seperti memasukan data data PBU dan
membuat tabulasi yang menghubungkan harga Pws terhadap Horner time (tp
+ t/ t). Kemudian memplot harga harga Pws versus (tp + t/ t) pada
grafik semilog. Setelah itu membuat garis ekstrapolasi berdasarkan plot harga
tersebut (langkah b) sampai harga (tp + t/ t) = 1, maka didapat harga
tekanan statis reservoir (P*). Kemudian menentukan besarnya slope (m) pada
bagian garis yang lurus grafik tersebut. Setelah itu menentukan besarnya
permeabilitas (k) menggunakan persamaan 2. Setelah itu mencari besarnya
harga P1jam yang diambil pada bagian garis ekstrapolasi. Kemudian mencari
skin faktor menggunakan persamaan 3 dan berdasarkan harga skin tersebut
tentukan apa yang terjadi pada formasi produktif yang diamati. Setelah itu
menentukan produktifitas formasi (PI) menggunakan persamaan 5. Dan
menentukan flow efisiensi (FE)

menggunakan persamaan 6. Kemudian

menentukan besarnya radius of investigation (ri) menggunakan persamaan 7.


Dan membuat analisa dari hasil-hasil yang didapatkan.
4.5. Kesimpulan
1. Pressure Build up Testing adalah suatu teknik pengujian yang dilakukan
pertama-tama dengan memproduksikan sumur selama selang waktu tertentu
dengan laju aliran yang tetap, kemudian menutup sumur tersebut dengan
menutup kepala sumur di permukaan.
2. Beberapa tujuan dari dilaksanakannya PBU Test ialah untuk mengetahui
permeabilitas formasi dan juga untuk mengetahui adanya perbaikan ataupun
kerusakan pada formasi.
3. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka didapat ri sebesar 313.21 ft.

31

Anda mungkin juga menyukai