Anda di halaman 1dari 7

Kasus 16

Seorang laki-laki berberusia 60 tahun, diantar keluarganya ke RSJ dengan keluhan sering marah-marah sendiri tanpa sebab yang jelas. Pasien sering mendengar
suara orang berbicara yang mengomentari buruk terhadap dirinya, padahal saat itu tidak ada orang. Komunikasi dan aktivitas bergaul baik dengan tetangga
ataupun suaminya terbatas. Menurut keluarganya, gejalanya mulai muncul 2 tahun yang lalu. Keluarganya sudah membawa ke terapi alternatif tapi tidak ada
perbaikan. Hasil pemeriksaan fisik : TD 150/100 mmHg, nadi 80 kali/menit, RR 20 kali/menit

1.

Permasalahan
Laki-laki usia 60 tahun
Sering marah-marah sendiri
Mendengar suara orang berbicara yang mengomentari buruk terhadap dirinya padahal tidak ada orang
Komunikasi dan aktivitas terbatas
TD 150/100

2.
3.

Diagnosis: Schizofrenia paranoid


Tujuan
Menghilangkan gejala psikosis (gejala positif)
Menurunkan tekanan darah
Golongan obat yang dipilih
Antihipertensi
Antipsikotik
Pilihan golongan obat yang sesuai
Antipsikotik

4.

5.

Nama Golongan
Obat

Efikasi

Antipsikotik tipikal

berguna mengatasi agresivitas,


hiperaktivitas,
dan
labilitas
emosiaonal pada pasien psikosis

Suitability
I:

hanya bekerja sebagai Dopamine D2


reseptor
antagonis
yaitu
memblokade
dopamine
pada
reseptor post sinaptik neuron di otak,
khususnya di system limbic dan
system ekstrapiramidal.

Savety

KI :

Skizofrenia
(indikasi
utama)
Skizoafektif (campuran
dari gejala skizofrenia
dan gangguan afektif)

ES :

Gangguan
pergerakan
hiperkinetik
Peningkatan kadar prolaktin
Peningkatan berat badan
Efek samping ekstrapiramidal

Skor

Lebih efektif untuk mengobati gejala


positif saja, tetapi menyebabkan
kekambuhan setelah penghentian
pemberian

90

Antipsikotik atipikal

berguna mengatasi agresivitas,


hiperaktivitas,
dan
labilitas
emosiaonal pada pasien psikosis

Withdrawel
misalnya
withdrawel

syndrome,
opioid

80

75

I:

ES :

bekerja pada Dopamine D2


reseptor dan serotonin 5 HT2
reseptor
mengatasi gejala positif maupun
negative psikosis

Skizofrenia
(indikasi
utama)
Skizoafektif (campuran
dari gejala skizofrenia
dan gangguan afektif)

Lebih sedikit efek samping


neurologis
Lebih besar menimbulkan efek
samping metabolik
Efek samping ekstrapiramidal
lebih
rendah
dibanding
antipsikotik tipikal

KI :

Skor

80

Withdrawel
misalnya
withdrawel

80

syndrome,
opioid

85

Golongan yang dipilih adan antipsikotik tipikal


Antihipertensi
Golongan
Obat
ACEI

Efficacy
Menghambat perubahan enzim dipeptidase

Safety
ESO: Acute Renal Failure, hiperkalemi pada pasien

Suitability
I: pasien HT

ARB

blocker

Diuretic

blocker

CCB

6.

peptidil yang menghidrolisis angiotensin I


menjadi angiotensin II, menginaktivasi
bradikinin.
Bersifat nefroprotektif
Bekerja pada reseptor AT1 pada otot polos
pembuluh darah dan di otot jantung.
Efektif menurunkan TD pada pasien HT
dengan kadar rennin yang tinggi.
Bersifat nefroprotektif
Penurunan curah jantung melalui kronotropik
negative, efek inotropik jantung dan inhibisi
pelepasan renin dari ginjal.
Menurunkan tekanan darah dengan
menyebabkan diuresis

gangguan ginjal dan diabetes, batuk kering,


wheezing, angioedema

Menghambat reseptor 1 yang menginhibisi


katekolamin pada sel otot polos vascular
perifer yang memberikan efek vasodilatasi,
tidak mengubah aktivitas 2 sehingga tidak
menimbulkan efek takikardia.
Mengurangu resistensi insulin
Menyebabkan relaksasi jantung dan otot polos
dengan cara menghambat channel kalsium
yang sensitive terhadap voltase.

ESO: efek samping lebih rendah dibanding obat


antihipertensi yang lain, insufisiensi ginjal,
hiperkalemia, hipotensi ortostatik

KI: pasien hipersensitif terhadap


ACEI, pasien yang diduga atau
pasien penderita renovaskuler, wanita
hamil.
I: pasien HT
KI: wanita hamil

ESO: bradikari, konduksi AV abnormal, dan gagal


jantung akut

I: pasien HT
KI: pasien asma bronchial

ESO: hipokalemia, hiperkalsemia, hiperglikemia,


hiperlipidemia, dan disfungsi seksual (thiazide)
hiperkalemia (diuretic hemat kalium)

I: pasien HT
KI: pasien renovascular disease

ESO: hipotensi ortostatik yang disertai dengan


pusing atau pingsan sesaat, palpitasi, dan juga
sinkope dalam satu hingga tiga jam setelah dosis
pertama atau terjadi lebih lambat setelah dosis yang
lebih tinggi.

I: pasien HT
KI: -

ESO: hipotensi dan menyebabkan iskemia miokard


atau serebral, sakit kepala, muka merah, edema
perifer.

I: pasien HT
KI: -

Jenis obat yang digunakan dari golongan yang dipilih.

Nama Obat
Haloperidol

Efikasi
Haloperidol merupakan obat
antipsikosis potensi tinggi,
memiliki efek sedasi rendah dan
memberikan efek ekstrapiramidal
yang besar. Haloperidol merupakan
golongan obat Butirofenon, obat ini
dapat mengobati skizofrenia,
berguna untuk menenangkan

Suitability
Indikasi : Skizofrenia, psikosis,
tourettes syndrome, kecemasan yg
parah, mual dan muntah, gangguan
tingkah laku yg parah.
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap
haloperidol atau komponen lain
formulasi, penyakit parkinson, depresi

Safety
Efek samping : kesulitan berbicara dan
menelan, kehilangan kontrol
keseimbangan, gelisah, gemetar pada jari
dan tangan, kejang otot terutama pada
leher dan punggung, wajah terasa tebal
seperti menggunakan masker.
Perhatian: Anak, Hipertiroidisme,

Cost
K/H: Tab 2 mg x
50 (Rp64,554). 5
mg x 50
(Rp135,097).

Tioridazin

keadaan mania pada penderita


psikosis yg tidak bisa diobati
dengan fenotiazin. Tidak ada
interaksi dengan obat lain
Tioridazin merupakan obat
antipsikotik tipikal yang mekanisme
kerjanya sama seperti obat tipikal
pada umumnya, obat ini juga
memberikan efek ekstrapiramidal
yang besar seperti obat tipikal
lainnya. Tidak ada interaksi dengan
obat lainnya.

berat SSP, supresi sumsum tulang,


penyakit jantung, hati, koma dan ibu
menyusui.

disfungsi hati, ggn KV.

Indikasi :
Gangguan psikotik. Terapi jangka
pendek depresi sedang-berat dengan
berbagai tingkat
kegelisahan pada
penderita dewasa.
Terapi berbagai gejala spt: agitasi,
gelisah, murung, tegang, ggn tidur &
rasa takut pd usia lanjut. Terapi kelainan
tingkah laku yg berat pd anak dg hiper
eksitasi yg eksplosif & atau mengamuk
(sedang/luar biasa). Terapi jangka
pendek anak hiperaktif.

Perhatian : Glaukoma sudut sempit,


Gangguan dalam mengemudi /
menjalankan mesin. Hitung darah hrs
dilakukan scr teratur selama terapi.
Penderita peny hati. Hamil & laktasi.

Kontraindikasi :
Koma atau depresi SSP yg berat, riwayat
hipersensitivitas thd fenotiazin lainnya.
Diskrasia darah, peny KV berat, anak < 2
thn.
Klorpromazi
n

Flufenazin

Cara kerja dengan memblok


reseptor D2 khususnya di
mesolimbik dopamine pathways.
Kerjanya dengan menurunkan
hiperaktivitas dopamine dijalur
mesolimbik sehingga menyebabkan
gejala positif menurun.
Cara kerja dengan memblok
reseptor D2 khususnya di
mesolimbik dopamine pathways.
Kerjanya dengan menurunkan
hiperaktivitas dopamine dijalur
mesolimbik sehingga menyebabkan
gejala positif menurun.

I:

skizofrenia dengan psikosis


akut
mual dan muntah karena
antagonis dopamin

I:

skizofrenia dengan psikosis


akut
mual dan muntah karena
antagonis dopamin

Efek samping : Sedasi, pusing,


mengantuk, mulut kering, ggn
penglihatan, ggn akomodasi, hidung
tersumbat, hipotensi ortostatik,
galaktorea. Jarang gejala ekstrapiramidal
& tardive diskinesia. Sangat Jarang
sindroma neuroleptik maligna, torsades
de pointes, kematian mendadak.

ES : gejala ekstrapiramidal, distonia


akut, parkinsonisme, dermatitis,
leukopenia

ES : gejala ekstrapiramidal, distonia


akut, parkinsonisme, dermatitis,
leukopenia

K/H: Tab 50 mg x
10 x 10
(Rp875,895). 100
mg x 10 x
10(Rp1,349,645).

Masa kerja flufenazin cukup lama


sampai 24 jam
obat yang dipilih adalah haloperidol
Nama obat
Losartan

Valsartan

Kandesartan

Olmesartan

Telmisartan

Irbesartan

Efficacy
Bekerja dengan cara memblok
vasokonstriktor, Bekerja pada
reseptor AT1 pada otot polos
pembuluh darah dan di otot
jantung.
Bekerja pada reseptor AT1 pada
otot polos pembuluh darah dan
di otot jantung.

Safety
ES: biasanya ringan, pusing,
gangguan pengecap,
hiperkalemia, angioedema

Suitability
Indikasi: hipertensi, nefropati diabetic
pada pasien DM tipe 2

ES: kelelahan, sakit kepala,


mimisan, trombositopeni,
nyeri sendi, nyeri otot,
neutropeni

Indikasi: hipertensi, gagal jantung pada


pasien yang intoleransi ACEI

Angiotensin receptor antagonis.


Kandesartan mengikat reseptor
angiotensin II AT1 mencegah
angiotensin berikatan dengan
reseptornya tidak terjadi
vasokonstriksi
Bekerja pada reseptor AT1 pada
otot polos pembuluh darah dan
di otot jantung.

ES: vertigo, sakit kepala,


hepatitis akut, hiponatremia,
sakit sendi, nyeri otot, ruam,
urtikaria

Angiotensin receptor antagonis.


Kandesartan mengikat reseptor
angiotensin II AT1 mencegah
angiotensin berikatan dengan
reseptornya tidak terjadi
vasokonstriksi
Angiotensin receptor antagonis.
Kandesartan mengikat reseptor

ES: nyeri abdomen, diare,


dyspepsia, mual, gejala
influenza, rhinitis,
hematuria, ISK, nyeri otot,
ruam
ES: gangguan saluran cerna,
nyeri sendi, nyeri otot, nyeri
punggung, kram kaki,
ansietas, vertigo, takikardi,
insomnia, dyspneu, depresi,
ruam dan gatal
ES: mual, muntah, lelah,
nyeri pada otot, dyspepsia,

Cost
Tablet 50 mg 3x10 :
126.000,-

KI: menyusui

KI: gangguan fungsi hati berat, sirosis,


obstruksi empedu, menyusuui,
hipersensitif terhadp komponen obat
Indikasi: hipertensi; kombinasi dengan
HCT

Tablet 8 gram 2x14 92.400,-

Tablet 8 mg x 14 144.55o,-

KI: menyusui, kolestasis.

Indikasi: hipertensi
KI: kelainan fungsi hati, ginjal sedang
sampai berat, menyusui.
Indikasi: hipertensi essensial
KI: hipersensitif, koleastasis dan gangguan
karena obstruksi empedu, kahamilan
trimester 2 dan 3, menyusui.
Indikasi: hipertensi, untuk menurunkan
albuminurea mikro dan makro pada pasien

Tablet 20 mg x 30:
310.150,-

Tablet 40 mg x 2x10:
242.00,-

Tablet 150 mg x 2x10:


138.000,-

angiotensin II AT1 mencegah


angiotensin berikatan dengan
reseptornya tidak terjadi
vasokonstriksi

takikardi, batuk, arthalgia

hipertensi dengan DM tipe 2 yang


mengalami netropati
KI: hamil dan menyusui.

Berdasarkan hasil scoring jenis obat dari golongan ARB yang digunakan pada pasien diskenario, maka P drug yang dipilih adalah Losartan.
7.

Bentuk sediaan obat


Haloperidol : tablet 1,5mg digunakan dua kali sehari dalam jangka waktu 1 minggu
Losartan: tablet 50mg digunaka sekali sehari selama 2 minggu

8.

Resep

dr. Andi
SIP: 2011/123/UP/DINKES
Praktek:
Jl. Seganteng Indah I Cakranegara
Telp. (0370) 672045
Mataram, 8 Juni 2015
R/ Tab Haloperidol mg 1,5 No. XVIII
S.b.d.d.p.c.tab

a.s
R/ Tab Losartan mg 50 No. XIV
S.u.d.d.tab

a.s
Pro
: Tuan Pria
Umur : 40 tahun
Alamat: Jl. Swasembada 3, Mataram

9.

Edukasi
Obat harus di minum secara teratur,sampai habis
Bila obat habis segera berkunjung ke dokter
Bila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk, segera bawa ke dokter

Anda mungkin juga menyukai