Anda di halaman 1dari 5

NAMA: DECORY SIANIPAR

NIM

: 13/347621/PA/15334

RESUME BAB 4

PENCARIAN AKAR-AKAR DARI FUNGSI


4.1. Metode Newton-Raphson
Pencarian akar-akar fungsi atau disebut juga pencarian titik-titik nol suatu fungsi
atau penyelesaian masalah tak linear. Salah satu metode baku untuk
menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menggunakan metode NewtonRaphson yang berbentuk

x i+1=x i

Dengan

f ( xi )
'

f ' ( xi )

( 4.1)

f ' (xi )

[ df (x )/dx ] x=x

dan I = 0,1,. Bentuk kaitan seperti persamaan

4.1 akan sering muncul dalam fisika komputasi dan disebut iterasi. Ide dasar dari
iterasi adalah pemanfaatan satu nilai coba yang diberikan untuk mendapatkan nilai
berikutnya yang lebih baik. Nilai

x2

x1

akan dapat digunakan untuk memperoleh

langkah tersebut diulangi sampai didapat

xn

yang mendekati akar yang

dicari Ciri bahwa keadaan ini sudah tercapai ditunjukkan oleh adanya konvergensi
pada nilai yang diiterasi yaitu ketika

xn

x n1 atau

f (xn )

(4.2)

Dalam analisa numerik dapat ditunjukkan bahwa iterasi Newton-Raphson akan


mencapai konvergensi yang sangat cepat relative disbanding metode yang lain
apabila nilai coba awal yang diberikan tidak terlalu jauh dengan nilai akar yang
dicari.
4.2 Contoh masalah fisika: medan listri
Dua partikel bermassa q1 = +3 C dan q2 = +5 C terpisah pada jarak 5 meter..
Tentukan lokasi titik P di antara kedua muatan yang memiliki medan listrik E =
0.masalah pencarian akar-akar suatu fungsinya yaitu:
f(x) =

3
5
2
2
(5x ) x

=0

(4.3)

Untuk dapat menggunakan iterasi Newton-Raphson maka masih diperlukan satu kali
dari f(x) pada persamaan 4.3 yang dalam hal ini berbentuk
f(x) =

Langkah

berikutnya

adalah

d f (x )
6
10
=
+ 3 ( 4.4 )
3
dx
( 5x ) x

diperlukannya

nilai

coba

awal

x0

sebagai

penyelesaian pendekatan. Nilai cobanya dapat ditentukan sebagai berikut.


Andaikan kedua partikel bermuatan sama maka mestinya titik P berada di tengahtengah antara kedua muatan yaitu pada x= 2,5 meter. Sekarang apabila diubah
sedemikian hingga q2 lebih besar q1 maka agar

tetap benilai sama dengan E 1

mengharuskan titik P agak bergeser lebih dekaat menuju q1. Ini berarti sekarang
mestinya x > 2.5 sehingga nilai coba dapat diambil katakanlah bernilai x 0= 3.0 atau
yang lain.
Cara termudah untuk memberikan nilai coba x 0 adalah dengan langsung mengeplot
f(x) sehingga perpotongannya dengan sumbu x langsung dapat dilihat di monitor.
Hal ini mudah dilakukan dengan paket plot seperti Mathematica atau GnuPlot.
Penyelesaian Masalah
Selesaikan terlebih dahulu fungsinya seperti yang ada di halaman 63persamaan 4.5
dan 4.6
Fungsinya adalah :

f(x) =

((

5
2
3
6
2+
+
=0
2
2
( x2 )
x
( 7x )
( 10 x )2

((

10
4
6
12
3+
+
=0
3
3
( x2 )
x
( 7x )
( 10x )3

f(x) =

)(

)(

))

))

Perintah yang ada pada halaman 65 sampai 68 diketik pada aplikasi Plato

Lalu di compile dan di start run akan muncul

Masukkan nilai x0 = 3.0 Akan muncul nilai akar yang kita cari

Hasilnya adalah 5.0.5290

Anda mungkin juga menyukai