Anda di halaman 1dari 2

KERUSAKAN PADA GIGI DAN JARINGAN PENYANGGA GIGI

Oleh : drg.Wiwik Andriani


Semua orang (anak maupun dewasa) tentu mempunyai gigi, itu merupakan keadaan yang normal/wajar. Tetapi
ternyata tidak semua orang memperhatikan kesehatan dan kebersihan giginya, baru diperhatikan kalau gigi itu sakit.
Gigi yang rusak atau goyah tidak dapat dipakai secara optimal dalam mengunyah makanan, sehingga makanan
belum dikunyah dengan baik sudah cepat-cepat ditelan, akibatnya pencernaan bekerja lebih keras (adanya keluhan
pada lambung), sari makanan tidak dapat diambil, gizi anak kurang terpenuhi.
Setiap harinya gigi sangat diperlukan untuk membantu berbicara, mengunyah makanan, bersiul atau bernyanyi, serta
tersenyum.Keadaan gigi yang rapi akan menambah penampilan seseorang lebih cantik dan tampan serta menambah
kepercayaan diri (PD).
Gigi dewasa/gigi tetap jika lengkap berjumlah 32 buah untuk rahang tas dan rahang bawah. Gigi dewasa bertahan di
dalam mulut selama hidupnya sseseorang, atinya tidak akan tumbuh lagi jika gigi tersebut rusak dan telah dicabut,
sehingga akan ompong.Untuk mengembalikan fungsi gigi yang telah hilang, tentunya dengan pembuatan prothesa
gigi/gigi tiruan.
Bagian-Bagian gigi :
Gigi terdiri dari mahkota giogi dan akar gigi, jaringan yang menopang gigi dalam rahang disebut jaringan
penyangga gigi.Jaringan penyangga gigi ini terdiri dari gusi, tulang alveola dan selaput periodonsium.
Mahkota gigi adalah bagian gigi yang kelihatan di dalam mulut biasanya berwarna putih dan mengkilat (bisa dilihat
dengan cermin atau dirasakan dengan lidah).
Lapisan yang menutupi mahkota gigi disebut email/enamel.Email merupakan lapisan tipis tetapi sangat keras untuk
melindungi gigi agar tidak mudah patah kalau utuk menggigit makanan yang keras, serta tidak terasa ngilu jika
makan dan minum yang dingin ,panas, asam, manis.
Akar gigi yaitu bagian gigi yang tidak kelihatan di dalam mulut karena tertanam tulang rahang (bisa dilihat dengan
rontgen gigi atau jika gigi dicabut), warnanya kuning dan tidak mengkilat.Panjang akar gigi lebih panjang
dibanding mahkota gigi.Lapisan yang menutupi akar gigi disebut semen. Semen ini tidak sekeras email, gunanya
melindungi akar gigi dan membantu mengikat akar gigi kepada tulang rahang.
Lapisan berikutnya adalan dentin. Dentin ini terletak di bawah email dan lapisan semen.Lapisan dentin tak sekeras
lapisan email dan mengandung sel-sel yang peka terhadap rangsangan panas, dingin, manis, asam. Rangsangan ini
menimbulkan rasa ngilu.
Di bagian tengah gigi ada ssebuah rongga yaitu rongga pulpa yang berisikan pembuluh darah, jaringan saraf,
pembuluh linfe. Rongga dan isinya disebut pulpa gigi.
Kerusakan pada gigi
1.Karies gigi
Terjadinya demineralisasi lapisan email, kemudian email menjadi keropos, lambat laun permukaan gigi terjadi
luabng. Jika karies gigi dibiarkan tidak dirawat (tidak dilakukan penambalan gigi), maka proses karies terus
berlanjut ke lapisan dentin dan pupa gigi, jika suidah sampai pulpa gigi biasanya penderita mengeluh giginya teras
senut-senut , tak bisa tidur, pusing kepala, untuk minum dingin terasa ngilu, jika tak dirawat, maka gigi akan mati,
dan membusuk sehingga menimbulkan bau mulut tak sedap, sserta proses radang berlanjut sampai tulang alveola.
Pada ujung akar gigi timbul kantong yang berisi nanah dan bakteri disebut Granuloma (bisa dilihat dengan rontgen
gigi). Granuloma ini menjadi sumber infeksi untuk jaringan sekitar gigi maupun organt tubuh lainnya seperti ginjal,
jantung. Oleh karena itu jika gigi telah busuk/mati, walaupun gigi tersebut tidak pernah sakit seharusnya dilakukan
pencabutan gigi, agar tidak menjadi sumber infeksi/
2.Akibat kebiasaan tertentu
a. Menggosok gigi dengan bahan ebrasif.
Menggosok gigi dengan bahan yang dapat mengikis permukaan gigi/email gigi, antara lain memakai batu batu yang
dihaluskan , pasir yang halus, atau abu gosok.
b. Kebiasaan pangur/mengasah gigi.
Biasanya dilakukan gadis-gadis pedesaan sebagai pertanda sudah dewasa, gigi yang dipangur biasanya gigi seri
rahang atas.Gigi yang dipangur menyebabkan lapisan email terkikis, sehingga tidak terlindungi lagi, berakibat gigi
mudah keropos.
3.

Akibat bentuan/ruda paksa

Benturan dengan benda keras (misalnya kecelakaan) gigi dapat patah ataupun gigi dapat trlepas dari tulang alveola.
Akibat benturan , gigi lambat laun berubah wana menjadi kebiru-biruan atau kehitaman pada mahkota gigi, sebagai
pertanda gigi mati atau membusuh dan harus dicabut.
Kerusakan jaringan penyangga gigi
1.Kebiassaan yang kurng memperhatikan kebrsihan mulut/kurang terpelihara.Bakteri dalam mulut menyebabkan
radang gusi, kemudian menyebar ke sulcus gusi sampai ke selaput peridonsium dan tulan alveola, sehingga gigi
goyah tidak dapat dipakai mengunyah dan menggigit.
2.Kebiasaan membungkus gigi dengan logam mulia.
Membungkus gigi dengan emas/perak yang tidak seuai dengan ilmu kedokteran gigi akan berakibat gigi menjadi
rusak.
-Gigi yang telah busuk , tidak dicabut malah dibungkus dengan logam mulia akan menyebabkan radang jaringan
penyangga gigi, lambat laun akan timbul abses (bengkak) berisi nanah.
-Pembungkus gigi menjadi tempat tersangkutnya sisa makanan, terutama pada gusi, lama kelamaan timbul radang
jaringan penyangga gigi kemudian gigi goyah.
3.Kebiasaan memakai tusuk gigi
Memakai tusuk gigi secara sembarangan, bukan hanya sisa makanan yang terselip terbuang, tetapi ternyata dapat
merusak ujung gusi. Lama kelamaan ujung gussi mengertu maka makanan malah mudah terselip.
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 16 2004

Anda mungkin juga menyukai