Anda di halaman 1dari 41

Kelo

mpo
k
Toks
ikan

LO
GA
M
BER
AT

Je
nis
To
ksi
ka
n

M
A
N
G
A
N

Bent
uk
Zat
pada
Suh
u
Rua
ngan
Loga
m
berw
arna
abuabu
keput
ihan,
loga
m
keras
,
muda
h
retak
serta
muda
h
terok
sidas
i.
Mem
iliki
lebih
dari
1
bilan
gan
oksid
asi
yang
palin
g
stabil
+2.
Titik
lebur
1244
3oC

Por
t
d'e
ntr
e

Inh
alas
i
(Pal
ing
ban
yak
),
Ora
l,D
erm
al

Distrib
usi

Didistri
busi ke
seluruh
tubuh
dan
sebagia
n besar
terdapa
t di
kelenja
r
endokri
n,
pankre
as,
hati,
ginjal,
usus
dan
tulang.

Meta
bolis
me

Mn
ditran
sform
asikan
dalam
plasm
a
berika
tan
denga
n 1Globu
lin
menja
di
transf
erin.
Pada
pende
rita
defisi
ensi
Fe,
absor
bsi
Mn
menin
gkat.
Fe
dan
Ca
mamp
u
meng
hamb
at
absor
bsi
Mn.

Dep
osisi/
elimi
nasi

Mn
akan
di
eksk
resik
an
mela
lui
Fese
s.
Dep
osisi
pada
kele
njar
endo
krin,
pank
reas,
emp
edu,
hati,
ginja
l,
usus
dan
tulan
g

Biom
arke
r
Dara
h

t1/2,
Wak
tu
Amb
il

Peng
ukura
n
Mn/F
e
ratio
(MIR
)

53
Mn
deng
an
wakt
u
paruh
dari
3,7
juta
tahun
, 54
Mn
deng
an
wakt
u
paruh
dari
312,3
hari,
dan
52
Mn
deng
an
wakt
u
paruh
5,591
hari.
Semu
a sisa
radio
aktif
isoto
p
memi
liki
wakt
u
paruh
yang
kuran

Biom
arker
Urin

Mang
an
dalam
urin

t1
/2
,
W
a
kt
u
A
m
bi
l

Efek
Biologi
s Akut

Metal
Fume
Fever
seperti
demam
tinggi,
menggi
gil,berk
eringat,
lesu,
mialgia,
batuk
non
produkt
if, dan
adanya
rasa
logam
di
mulut

Efek
Biolog
is
Kroni
k

Idiopa
thic
Parkin
son
Diseas
e atau
manga
nisme

Tatalaks
ana
Keracun
an

Pemberi
an LDopa

g dari
3 jam
dan
mayo
ritas
ini
memi
liki
wakt
u
paruh
yang
kuran
g dari
1
menit
.

M
ER
K
U
RI

Cair.
Uap,
dapat
larut
dala
m air
seba
gai
H2F

Inh
alas
i
(res
p
trac
tseri
ng),
kuli
t
(ser
ing)
ing
esti
(ter
tela
njara
ng)

1.
Metil
Merkur
i,
diabsor
bsi
95%
GI,
sisanya
dikulit
dan
paruparu,
berikat
an
dengan
sel
darah
merah
dan
didistri
busika
n
keselur
uh
tubuh
dalam
bebera
pa hari
dapat
melew

1.
Metil
merku
ri
diruba
h
menja
di
senya
wa
merku
rik
merku
ri dan
tingga
l di
sistem
saraf
pusat
dalam
waktu
lama.
2.
Unsur
Merk
uri
dioksi
dasi
didala
m sel
darah

1.
Meti
l
merk
uri,
dieks
kresi
kan
dala
m
bent
uk
ionik
mela
lui
feses
.
2.
Unsu
r
Mer
kuri,
dieks
kresi
kan
mela
lui
feses
dan
urin.
3.

Peme
riksa
an
samp
el
darah
dapat
dilak
ukan
pada
semu
a
bentu
k
merk
uri
deng
an
papar
an
wakt
u
pend
ek
deng
an
level
tingg
i.

Kada
r
merk
uri
dala
m
darah
menc
apai
punc
ak
sesaa
t
setela
h
terek
spos
sehin
gga
peme
riksa
an
harus
dilak
ukan
seger
a. T
1/2
untuk
merk
uri 3

Pemer
iksaan
kadar
merku
ri
dalam
urin
pada
kasus
papara
n
unsur
merku
ri dan
anorga
nik
merku
ri
dalam
jangka
waktu
lama.
Kadar
porfiri
n
dalam
urin
merup
akan
bioma
rker

Ti
da
k
di
te
m
u
ka
n
re
fe
re
ns
i

Napas
pendek,
malaise
,
nausea,
vomitin
g, diare,
sindrom
a
respiras
i
distress

1.
Saraf :
Tremo
r,
emosi
labil,
rasa
malu
berlebi
han,
insom
nia,
kehila
ngan
ingata
n,
sakit
kepala
,
poline
uropat
i,
penuru
nan
perfor
ma
saat
tes
fungsi
kognit
if.

Menggu
nakan
Meso-23dimerka
pto-asam
suksinik.

ati
sawar
darah
otak.
2.
Unsur
merkur
i
diabsor
bsi
melalui
paruparu.
Sifatny
a
sangat
larut
lemak
sehing
ga
mudah
berdifu
si
dalam
paruparu
dan
didistri
busika
n ke
seluruh
tubuh,
melew
ati
sawar
darah
otak
dan
sawar
plasent
a
3.
Merkur
i
Anorga
nik,
diabsor
bsi
melalui
traktus
GIkem
udian
didistri
busika
n ke sel

merah
denga
n
bantu
an
katala
se dan
hidro
gen
perok
sida
menja
di
divale
nion
Hg
(merk
urik).
3.
Merk
uri
anorg
anik
tidak
dapat
di
metila
si
dalam
jaring
an
tubuh.

Mer
kuri
anor
gani
k,
dieks
kresi
kan
di
feses
dan
urin.

hari
setela
h
eksp
ose.

merku
ri.

2.
Respir
atorius
:
dispne
u,
batuk,
distres
s
respira
tori,
odem
pulmo
nari,
pneum
onia
lobaris
,
fibrosi
s dan
deskua
masi
bronch
iolar.
3.
kardio
vaskul
ar :
pening
katan
tekana
n
darah
dan
palpita
si.
4.
Gastro
intesti
nal :
stomat
itis,
salive
berlebi
h,
sukar
menel
an,
nyeri
perut,
nausea
, dan
diare,
serta
ulseras

darah
dan
plasma
,
konsen
trasi
terting
gi pada
ginjal.

i dan
perdar
ahan
disepa
njang
salura
n
cerna.
5.
HEpar
:
hepato
megali
,
jaundi
ce dan
menin
gkatka
n
enzimenzim
hepar.
6.
Ginjal
:
Protei
nuria,
hemat
uria,
oliguri
a,
gagal
ginjal
akut.
7.
Iritasi
dan
sensiti
sasi :
erimat
osus
dan
bercak
kemer
han
yang
gatal
pada
kulit,
kering
at
berlebi
h.
Kemer
ahan

dan
konjun
gtivitis
jika
terpap
ar
merku
ri
denga
n
dosis
tinggi.

C
A
D
MI
U
M

Padat
berw
arna
putih
perak
,
lunak
,men
gkila
p.
Titik
Lele
h:
321o
C.
Titik
Didi
h:
767o
C

Inh
alas
i
(Pal
ing
ban
yak
),
Ora
l,
Der
mal

Didistri
busi
secara
luas
dalam
tubuh
dan
target
organn
ya di
paruparu,
ginjal
dan
tulang.

kadmi
um di
plasm
a
terikat
denga
n
metha
lotion
ine
dan
album
in
dalam
sirkul
asi.
Metha
llothi
onine
meng
andun
g
asam
amino
sistein
diman
a
cadmi
um
terikat
denga
n

eksk
resi
mela
lui
penc
erna
an
(fese
s),
urin.
Dep
osisi
di
orga
n
targe
t
seper
ti
ginja
l,
tulan
g,
paruparu

Cad
miu
m
dala
m
darah
berik
atan
deng
an
Meth
alloti
onine

wakt
u
paruh
selur
uh
tubuh
sanga
t
lama
(bert
ahuntahun
)
Pada
organ
ginjal
manu
sia
t1/2
(6-38
tahun
).
Pada
organ
ginjal
t1/2
(4-19
tahun
).

2
micro
globul
in
urin,
Retino
l
Bindin
g
Protei
n
(RBP)
, Nacetyl-Dglucos
amini
dase(
NAG)

Paparan
Akut
Inhalasi
Cadmiu
m
menyer
upai
gejala
"Metal
fume
fever"
yang
berkem
bang
menjadi
hypoxia
kemudi
an
respirat
ory
insuffic
iently
-->
"blues
cadmiu
m" -->
pneumo
nitis
dan
akhirny
a
menyeb

Nefrot
oxicity
menye
babka
n
disfun
gsi
tubulu
s
proxi
mal
ginjal,
dapat
menga
kibatk
an
protei
nuri,
gout
(hyper
uricem
ia),
hyperc
hlore
mi.
Musku
loskel
etal
toxicit
y
menga
kibatk

kelasi
dengan
EDTA
atau
DPTA
(Keracun
an akut)

gugus
sulfhi
dril
dalam
enzim
karbo
ksil
sistein
il
histidi
l,
hidro
ksil
dan
fosfati
l dari
protei
n dan
purin.
Intera
ksi
enzim
inilah
yang
meni
mbulk
an
hamb
atan
terhad
ap
aktivit
as
enzim
pada
berba
gai
target
organ

abkan
oedema
paru,

an
osteo
malaci
a dan
osteop
orosis
"itaiitai
diseas
e".
Neurol
ogy
toxicit
y
dapat
menye
babka
n
gangg
uan
olfacto
ry,
parkin
sone
syndro
me
dan
neurop
athy
sensor
is
perifer
.
Kanke
r pada
manus
iateruta
ma
bila
uptake
cadmi
um via
system
respira
tor.

A
RS
EN

padat
( soli
d)

abs
orb
si :
ing
esti
>>
inh
alas
i
>>
der
mal
.
Abs
orb
si
terg
ant
ung
dari
sol
ubil
itas
dan
uku
ran
part
ikel

arsen
diakum
ulasi
dalam
eritrosi
t
dengan
kadar
lebih
tinggi
dari
plasma
. arsen
terdistr
ibusi
dengan
luas
dalam
tubuh
(rambu
t, kuku,
dan
darah)s
etelah
papara
n dosis
rendah
dengan
waktu
lama
atau
pada
keracu
nan.

Metab
olism
e
arseni
te
pada
berba
gai
spesie
s
ditand
ai
oleh 2
tipe
reaksi
utama
: (1)
reduk
si
arsen
penta
valen
menja
di
trivale
n, dan
(2)
reaksi
metila
si
oksid
atif,
diman
a
bentu
k
arsen
trivale
n
dimeti
lasi
secara
sekue
nsial
menja
di
menja
di
asam
mono
metila
rsonik
(mon
ometh
ylarso

Arse
n
inorg
anik
dieli
mina
si
terut
ama
mela
lui
ginja
l
(urin
e)
dan
feses
.
Arse
n
bera
kum
ulasi
pada
jarin
gan
yang
men
gand
ung
kerat
in,
kulit,
ramb
ut,
dan
kuku
,
yang
dapa
t
diper
timb
angk
an
seba
gai
jalur
eksre
si
pote
nsial
untu
k
arsen

Arse
n
dala
m
darah
mere
fleksi
kan
papar
an
yang
terjad
i
karen
a
absor
bsi
sesaa
t
sebel
umny
a,
serta
sanga
t
terga
ntung
deng
an
wakt
u.

Arse
n
inorg
anik
dan
meta
bolis
meny
a
memi
liki
wakt
u
seten
gah
2-4
hari

Kadar
arsen
dalam
urine
mengg
ambar
kan
pajana
n yang
baru
terjadi
dan
berkor
elasi
denga
n
arsen
yang
masuk
melalu
i
ingesti
.
Kadar
arsen
pada
orang
yang
tidak
terpap
ar
berkis
ar 10
- 50
g/litr
e.
Jenis
arsen
inorga
nik
yang
dapat
diukur
berasa
l dari
pajana
n
arsena
te,
arsenit
e,
serta
dua
produ
k

Terhiru
p ==>
iritasi
saluran
pernafa
san,
berupa
batuk,
nyeri
tenggor
ok,
nafas
dangkal
, tubuh
lemah,
gejala
intoksik
asi
tertelan
Kulit
==>
iritasiM
ata ==>
iritasi ,
kemera
hanGej
ala
saluran
cerna
dapat
berupa
mual,
muntah,
nyeri
perut,
dan
diare12 hari :
gejalan
kardiov
askuler,
neurolo
gis,
edema
pulmon
er,
asidosis
metabol
ik1-2
minggu
:
pansito
penia16
minggu

Gejala
intoksi
kasi
kronis
dari
arsen
adalah
fatigue
,
malais
e,
gastro
enterit
is,
leucop
enia
dan
anemi
a,
sensor
ik
perifer
neurop
ati,
pening
katan
enzim
transa
minas
e dari
hati,
non
sirosis
hiperte
nsi
portal,
gangg
uan
pembu
luh
darah
perifer
,
gejala
dermat
ologis,
dan
kanker
.
Gejala
dermat
ologis
yang
sering
timbul

Terhirup
Pindahka
n dari
area
paparan
Amanka
n jalan
nafasVen
tilasi
cukupKo
ntaminas
i
kulitCuci
dengan
air
mengalir
dan
sabun
selama
10-15
menitKo
ntaminas
i
mataCuc
i dengan
NaCl
0.9%
atau air
bersih
dingin
selama
minimal
30 menit
atau 1
liter air
Tertelan
Bila
pasien
sadar
dapat
diberika
n arang
aktif.
Dapat
dipertim
bangkan
kumbah
lambung
jika
bahan
tertelan
dalam
jumlah
sedang
sampai

nic
acid/
MMA
) dan
asam
dimeti
larsini
k
(dime
thylar
sinic
acid /
DMA
) dan
produ
k
trimet
ilat
meng
gunak
an Sadeno
syl
methi
onine
(SAM
)
sebag
ai
metil
pendo
nor
dan
GSH
sebag
ai kofaktor
esensi
al.

,
mesk
ipun
secar
a
umu
m,
dala
m
juml
ah
yang
kecil

metab
olisme
metila
si,
yaitu
DMA
dan
MMA

pasca
paparan
: gejala
dermato
logi
(deskua
masi,
bercak
makulo
papular,
edema
periorbi
tal)

adalah
pigme
ntasi
pada
batang
tubuh
(torso)
,
hyperk
eratosi
s pada
telapa
k
tangan
dan
kaki,
kanker
kulit

banyak
(setelah
intubasi=
=> risiko
penuruna
n
kesadara
n atau
kejang)Ji
ka ada
kejang,b
eri
diazepa
m
dengan
dosis:
Dewasa:
10-20
mg IV
dengan
kecepata
n 2,5
mg/30
detik
atau 0,5
mL/30
menit,
jika
perlu
dosis ini
dapat
diulang
setelah
30-60
menit.
Mungkin
diperluk
an infus
kontinyu
sampai
maksima
l3
mg/kg
BB/24
jam.
Anakanak:
200-300
g/kg
BB
Antidot
umDime
rcaprol
(BAL,
British

Ti
mb
al
(P
b)

solid

mel
alui
jalu
r
oral
,
lew
at
ma
kan
an,
min
um
an,
per
nap
asa
n,
kon
tak
lew
at
kuli
t,
kon
tak
lew
at
mat
a.

Distrib
usi dlm
3
kompar
temen:
1.Dara
h&
jaringa
n lunak
,
2.tulan
g,
3.tubul
us
ginjal
& liver.
Ada
redistri
busi di
tulang
(95%
di
tulang
rangka)
, gigi,
dan
rambut
.
Sement
ara
kadar
Pb
yang
bersirk
urlasi,
terbesa
r
terdapa
t di
eritrosi

Inorg
anik =
tdk
dimet
abolis
me
-Orga
nik=
komp
onen
timbal
alkil
meng
alami
dealki
lasi di
hati,
bertra
nsfir
masi
menja
di
deriva
t
trialki
l.
TEL
&
TML
bukan
lah
toksin
prime
r,
namu
n
merek
a
berko

eksk
resi
haria
n
mela
lui
urin
(76
%),
GI
tract
(16
%),
kulit,
kuku
,
kerin
gat
dan
rute
lainn
ya
(8%)
.

peng
hamb
atan
enzi
m
yang
berpe
ran
dala
m
biosi
ntesis
porfir
in,
deng
an
meka
nism
enya
meng
hamb
at
enzi
m
Asa
m
Levu
linat
Dehi
drata
se
( AL
AD )
,
meny
ebab
kan
penin
gkata
n

wakt
u
paruh
timba
l
dala
m sel
darah
mera
h
adala
h 35
hari,
dala
m
jarin
gan
ginjal
dan
hati
sela
ma
40
hari,
sedan
gkan
dala
m
tulan
g
sela
ma
30
hari.

inogan
ik =
kadar
Pb
dalam
urin
24
jam,
kadar
ALA
D dan
kopro
porfiri
n
dalam
urin,
serta
kadar
Pb
dalam
urin
setela
h tes
mobili
sasi
Kalsiu
m
disodi
um
EDTA
.

1) Pada
darah
(Hemat
otoksisi
tas):
mening
katnya
kadar
protopo
rphirin
dalam
eritrosit
,
memper
pendek
umur
eritrosit
,
menuru
nkan
kadar
Hb,
menuru
nkan
tlkan
kandun
gan Fe
dalam
plasma
darah.
2) Pada
saraf
(Neurot
oksisita
s):
Paparan
80
mcg/dl
mengak
ibatkan

1)
Pada
saraf
(Neur
otoksi
sitas):
Pada
anakanak,
denga
n 4050
mmg/
dl
menun
jukkan
hipera
ktif,
konse
ntrasi
kurang
, skor
IQ
menur
un.2)
Pada
Ginjal
(Nefro
toksisi
tas):
protei
nuria,
kegag
alan
transp
ortasi
glukos
a dan
anion
organi

antiLewisite
). Dosis
inisial:
3-5
mg/kg
intra
muskular
dalam
(deep
intramus
cular
injection
) tiap 4-6
jam
Penatala
ksanaan
keracuna
n Pb
akibat
kerja
adalah
menghen
tikan
paparan
Timbal
yang
memasu
ki tubuh
penderita
yang
pada
umumny
a
melewati
jalan
pernafas
an atau
pencerna
an, serta
mengoba
tinya
dengan
ethylend
iaminete
traacetic
(EDTA)
intravena
. EDTA
akan
mengikat
kation
Pb dalam
tulang
dan

t.

nversi
menja
di
timbal
trietil
dan
timbal
inorga
nik

asam
amin
o
levuli
nat
dala
m
darah
.

edema
otak,pe
ningkat
an
cairan
cerebro
spinal,
ditandai
dengan
ataksia,
kejang
dan
koma.

k serta
penuru
nan
laju
filtrasi
glome
rulus.
3)
Pada
Sistem
Repro
duksi
menur
unkan
kema
mpuan
sistem
reprod
uksi,
hamba
tan
perke
mbang
an
embri
o,
penuru
nan
ukuran
janin,
dan
hamba
tan
masa
pertu
mbuha
n
(hewa
n
coba)4
) Pada
Tulang
: dapat
menye
babka
n
osteop
orosis.
5)
Pada
Sistem
Kardiv
askule
r:
mengi

jaringan
lunak.
Selain
menggun
akan
EDTA,
dapat
pula
digunaka
n 2,3
dimerca
pto -1propanol
. Dua
macam
obat ini
dapat
mengikat
Pb yang
ada pada
jaringan
seperti
eritrosit,
otot,
liver,
ginjal
dan
tulang
trabekula
r.Keberh
asilan
terapi ini
tergantu
ng pada
beberapa
faktor
antara
lain :
beratnya
gejala
klinik,
derajat
disfungsi
organ
terminal,
kadar Pb
dalam
darah
dan sifat
pajanan
akut atau
kronik.
Biasanya
terapi ini
diindikas

nduksi
hiperte
nsi,
gangg
uan
fungsi
jantun
g.6)
Efek
Perke
mbang
an,
Neurol
ogis
dan
Neuro
behavi
oral
Pada
Anakanak:
Gejala
ensefa
lopati
timbul
mulai
dari
letargi,
munta
h,
iritabil
itas,
hilang
nafsu
makan
,
pusing
,
ataksia
,
penuru
nan
tingkat
kesada
ran,
koma
hingga
kemati
an.

ikan
untuk
pasien
dengan
kadar Pb
dalam
darah
lebih
dari 80
g/dL.

NIT
RO
GEN

No
x

Gas

inh
alas
i
(pal
ing
uta
ma)
,
mat
a,
kuli
t,
ing
esti

Bereda
r dalam
darah,
berikat
an
dengan
hemogl
obin
membe
ntuk
methe
moglob
in

tidak
dapat
diuku
r,
dala
m
hitun
gan
detik

dari
batuk
ringan
sampai
iritasi
membra
n
mukosa
,
sianosis
hingga
kematia
n
mendad
ak

papara
n
kronik
dapat
terjadi
pada
dosis
rendah
, pada
salura
n
nafas
menye
babka
n
batuk
kronik
,
dyspe
psia,
kehila
ngan
selera
makan
,
penuru
nan
kekuat
an
tubuh.
Pada
kulit
menye
babka
n
jumlah
NOx
yang
diabso
rbsi
tubuh
menga
lami
pening
katan.
Dapat
juga
menim
bulkan
kerusa
kan
gigi
dan
gusi

Life
saving
pada
paparan
akut.
Hati-hati
terjadi
delayed
onset
karena
dapat
menganc
am
nyawa
sehingga
harus
mendapa
t
perawata
n medis
segera.
1.
Prehospi
tal care :
tujuanny
a
stabilisas
i fungsi
paru. 2.
Emergen
cy Care :
terapi
supportif
,
pemberia
n
oksigen
sesegera
mungkin
, bed rest
total 2448 jam,
injeksi
Methyle
n blue 1
mg/kgB
B pada
sianosis
berat,
kortikost
eroid
dosis
tinggi
pada
penanga

A
mo
nia

Amo
nia
adala
h gas
tidak
berw
arna
deng
an
bau
yang
tajam
men
yeng
at

inh
alas
i,in
gest
i,
kuli
t,
mat
a

amonia
terinhal
asi
kemudi
an
terabso
rbsi
kedala
m
sirkula
si
sistemi
k,
ingesti
amonia
memas
uki
sirkula
si
portal
dan
disamp
aikan
ke
hepar,
mata
dan
kulit
lewat
kontak
langsu
ng

amoni
a
dimet
abolis
me
menja
di
urea
dan
gluta
min
teruta
ma di
hepar

Amo
nia
yang
terin
halas
i
dibu
ang
kem
bali
ke
udar
a
ekspi
rasi,
Eksk
resi
amo
nia
mela
lui
ginja
l
dala
m
bent
uk
urea
dan
kom
pone
n
amo
nium
di
urin,
seba
gai
urea
di
feces
dan
kom

para
meter
nya
BUN
, non
prote
in
nitro
gen,

amoni
a pada
urin

Kadar
melebih
i 50
ppm
dapat
menyeb
abkan
iritasi
sedang
pada
hidung
dan
tenggor
okan,K
onjungt
ivitis
dapat
timbul
akibat
kontak
dengan
amonia
konsent
rasi
sedang,
Konsen
trasi
ringan
amonia
dapat
menyeb
abkan
dermati
tis,inge
sti
menyeb
abkan
kelema
han
otot,
penurun
an
refleks,

inhala
si
edema
paru,
distres
s
pernaf
asan,i
ngesti
Ensefa
lopati
hepati
kum ,
mata
pada
konse
ntrasi
yang
lebih
tinggi
dapat
menga
kibatk
an
pembe
ngkak
an
mata
dan
lesi
yang
dapat
beraki
bat
kebuta
an,pad
a kulit
dapat
beraki
bat
nekros
is dan
timbul

nan
kasus
paru.
Dekonta
minasi
kulit dan
mata
dengan
air yang
mengalir
minimal
15 menit
pekerja
yang
terpapar
namun
masih
sadar
harus
dibawa
ke
tempat
yang
tidak
terkonta
minasi
dan
menghir
up udara
segar.
Sedangk
an
pekerja
yang
sudah
tdak
sadarkan
diri
harus
dipindah
ke
tempat
yang
tidak
terkonta
minasi,
diberika
n
resusitasi
dan
oksigen.
Jaga
korban
tetap
hangat

pone
n
kerin
gat

dan
kehilan
gan
kesadar
an

nya
jaringa
n
parut

dan
tenang
dan
yakinkan
mucus
atau
material
tumpaha
n tidak
mengobs
truksi
jalan
nafas
dengan
drainase
posisi,jik
a
mengena
i kulit
langkah
yang
harus
ditempu
h adalah
menggan
ti
pakaian
yang
kerkonta
minasi
amonia
secepat
mungkin
. Siram
daerah
yang
terkena
dengan
air,
jangan
menggun
akan air
panas,
Mata
yang
terkena
amonia
diirigasi
terus
menerus
dengan
menggun
akan air
minimal
15

menit.
Irigasi
mata
harus
diteruska
n sampai
PH sakus
konjungt
iva
kurang
dari 8,5

SIA
NID
A

Na
tri
um
Sia
nid
a

asfik
san
kimi
awi,
yang
tidak
berw
arna,
berba
u
seper
ti
buah
almo
nd
pahit
,
tidak
beras
a.
HCN
=
gas/c
air;
NaC
N,K
CN=
padat
;
(CN
)
2,CN
Cl=g
as;

inh
alas
i ->
terc
epa
t;
oral
;
der
mal

oleh
darah
ke
seluruh
tubuh
melalui
transfer
elektro
n

Mayo
r:
80%
oleh
Rhod
anese
diruba
h jadi
tiosia
nat.
Minor
:
berika
tan
dgn
as.am
ino
sistin,
kmd
diruba
h
menja
di
sistein
& thiocy
anoal
anine,
slnjtn
ya
mjd
2amin
othiaz
oline4carbo
xylic
acid

Dep
osisi:
tidak
dide
posis
i.
Elim
inasi
:
>50
%
ginja
l

siani
da
0.4
g/m
L

20 60
menit

tiosian
at 0.07
ppm
(0.05 2.80
mg/m
L)

da
la
m
2
4
ja
m

Inhalasi
:
546ppm
HCN ->
dalam
10
pajanan
.
110ppm
HCN ->
dalam
pajanan
>1 jam
Oral:
sedikit
>
cepat
SSP:
terjadi
cepat.
Awal
spesifik
: sakit
kepala,
dizzines
s, mual,
muntah,
lemah
->
progresi
f:
kesadar
an
menuru
n,
bingung
, kaku
rahang,
halusin

sakit
kepala
, iritasi
mata,
cepat
lelah,
tidak
enak
di
dada,
berdeb
ar,
kehila
ngan
nafsu
makan
,
fungsi
penciu
man .
Peruba
han
tiroid,
tropica
l
neurop
athy,
tobacc
o
ambly
opia,
Leber
s
heredit
ary
optic
atroph
y.

Amyl
nitrite
(inhalasi
);
Sodium
nitrite
(intraven
a);
Sodium
tiosulfat
(intraven
a)

&
taume
rnya
2imino
thiazo
lidien
e-4carbo
xylic
acid.
Sianid
a
meny
ebabk
an
hipok
sia
jaring
an
dgn
meng
hamb
at
fosfor
ilase
oksid
ase
dan
pemb
entuk
an
ATP.

KA
RBO
N
MO
NO
KSI
DA

Ka
rb
on
M
on
ok
sid
a

asfik
san
kimi
awi,
yang
tidak
berw
arna,
tidak

tr.re
spir
ator
ius

didistri
busika
n ke
seluruh
tubuh
melalui
aliran
darah,
dengan

CO
tidak
dimet
abolis
me
dalam
tubuh.
CO+
Hb =

kare
na
men
gada
kan
ikata
n
deng
an

COH
b
dala
m
darah
,
peme
riksa
an

4-6
jam

tidak
ada

asi,
hilang
kontrol,
koma.
Jantung
: Awal:
TD ,
HR
Lanjut/
Berat:
aritmia,
TD .
Respir
asi:
napas
pendek
->
cepat,
udem
paru
Metab
olik:
asidosis
metabol
ik,
laktat
darah
Kulit:
terbakar
. Efek
sistemi
k 30-60
menit
setelah
kontak
Mata:
iritasi,
bengka
k
antidot
e: amil
nitrit,
sodium
nitrit,
sodium
tiosulfat
tidak
spesifik
, bisa
berupa
sakit
kepala,
pusing,
ataksia

synco
pe,
kejang
,
bahka
n
koma.
dapat
menim

pemberia
n
oksigen
100%,
dengan
tujuan
untuk
mengura
ngi kadar

melaku
kan
ikatan
dengan
Hb,
membe
ntuk
CoHb

berba
u,tid
ak
beras
a.
Gas

HAL
OG
EN
HID
RO
KA
RBO
N

Vi
nyl
Ch
lor
ide

Gas

Per
nap
asa
n
ma
nus
ia
den
gan
cep
at,
der
mal

COH
b,
meny
ebabk
an
hipok
sia
pada
jaring
an,
krn
ikatan
nya
lebih
kuat
diban
dingk
an
ikatan
Hb
denga
n O2.
Hati

Hb,
mak
a CO
akan
dilep
aska
n
lagi
mela
lui
paruparu.
Dan
tidak
ter
depo
sisi
dima
na
pun,
Urin
e,
ekspi
rasi

deng
an
spekt
rofot
omet
ri

bulkan
gangg
uan
psiko
motori
k.

Asam
Thiogl
icolic

14
hari :
SSP,
respiras
i
sistem,
kardiov
askular,
dermal,
okular

>364
hari :
karsin
ogenik
,
geneto
ksisita
s

COHb
dalam
darah.

Penatala
ksanaan
lebih
untuk
mengura
ngi
gejala
(simtom
atik).
Jika
janutng
berhenti,
lakukan
CPR.
Jika
terkena
mata,
basuh
dengan
air
mengalir
atau
larutan
garam
fisiologis
. Jika
terkena
kulit,
cuci
yang
terkonta
minasi
dengan

menggun
akan
sabun
DI
O
XI
N

Bent
uk
fisik
dari
seny
awa
murn
i ini
adala
h
berbe
ntuk
serbu
k
krista
l
padat
(sepe
rti
serbu
k
yang
terda
pat
pada
tablet
),
tidak
larut
di
dala
m air
dan
sedik
it
larut
pada
beber
apa
pelar
ut
orga
nic.

Ma
nus
ia
dap
at
me
nye
rap
dio
ksi
n
den
gan
inh
alas
i,
oral
,
dan
kon
tak
kuli
t.
Pad
a
exp
eri
me
nt
terh
ada
p
ma
nus
ia
pen
yer
apa
n
mel
alui
oral
terli
hat
>86
%

ke
seluruh
tubuh
melalui
darah,
liver,
ginjal,
limpa,
(SSP) ,
jaringa
n
lemak

Dioks
in
memp
unyai
strukt
ur
kimia
yang
sangat
stabil
dan
bersif
at
lipofil
ik,
yaitu
tidak
muda
h
larut
dalam
air
tetapi
muda
h
larut
di
dalam
lemak
.
Karen
a
kestab
ilan
strukt
urnya
ini,
maka
dioksi
n
sangat
berba
haya,s
ebab
tidak
muda
h
rusak
atau
terura

Diok
sin
bersif
at
ada
terus
mene
rus
(persi
stent)
dan
terak
umul
asi
secar
a
biolo
gi
(bioa
ccum
ulate
d),
dan
terse
bar
didal
am
lingk
unga
n
dala
m
kons
entra
si
yang
renda
h.
Ting
kat
kons
entra
sinya
renda
h,
samp
ai
parts
per
trillio

Dioksi
n
bersifa
t ada
terus
mener
us
(persis
tent)
dan
teraku
mulasi
secara
biolog
i
(bioac
cumul
ated),
dan
terseb
ar
didala
m
lingku
ngan
dalam
konse
ntrasi
yang
rendah
.
Tingk
at
konse
ntrasin
ya
rendah
,
sampa
i parts
per
trillion
(satu
per 10
pangk
at 12),
teraku
mulasi
sepanj
ang.

Iritasi
pada
mata,
kulit
dan
hidung,
sesuai
dengan
tempat
masukn
ya

a.
Diabet
es
mellit
us
b.
Gangg
uan
jantun
g
c.
Chlora
cne
d.
Kanke
r
e.
Abera
si gigi
f.
Penur
unan
hormo
n
testost
eron
g.
Endo
metrio
sis
h.
Penur
unan
sistem
imun

pengobat
an yang
dinanjur
kan
sesaui
simptom
yang
timbul

i.
Dioks
in
dapat
berad
a di
dalam
tanah
dan
teraku
mulas
i
sampa
i1012
tahun.
Dioks
in
bersif
at
muda
h
larut
dalam
lemak
sehin
gga
dapat
teraku
mulas
i
dalam
panga
nyang
relatif
tinggi
kadar
lemak
nya

n
(satu
per
10
pang
kat
12),
terak
umul
asi
sepan
jang.
Tida
k ada
biom
arker
yang
efekti
f
untuk
dioks
in

Tidak
ada
bioma
rker
yang
efektif
untuk
dioksi
n

HID
RO
KA
RBO
N
AR
OM
ATI
K

Be
nz
en
e

Cair,
muda
h
meng
uap

Par
u,
kuli
t,
mul
ut

Didistri
busika
n
melalui
tubuh
yang
kaya
lemak
dan
terikat
dengan
baik
pada
jaringa
njaringan
yang
paling
banyak
menga
n-dung
lemak,
da-pat
melew
ati
placent
a

Reaks
i fase
I
(Oksi
dasi
oleh
sitokr
om
P450
2E1):
Fenol,
cathec
ol,
hidro
kuino
n;
Reaks
i fase
II
(konj
ugasi):
fenolsulfat,
fenolgluku
ronid;
1,2,4benze
netrio
l; t,tmuco
nic
acid;
spheny
l
merca
pturic
acid;
benze
ne

Terd
eposi
si
pada
jarin
gan
yang
banyak
men
gand
ung
lema
k
(SSP
,
Sum
-sum
tulan
g)
Udar
a
pern
apas
an:
Benz
ene
Urin
e:
Phen
ol;
catec
hol;
quin
ol;
1,2,4
benz
enetr
iol;
t,tma;
SPM
A;
benz
ene

TWA
1
ppm:
Benz
ene
(mud
ah
meng
uap)
Benz
ene
pada
udara
ekspi
rasi
menu
njukkan
pajan
an
saat
peng
ambil
an
samp
el,
kadar
nya
kemb
ali ke
nilai
dasar
16
jam
setela
h
akhir
pajan
an

-8
jam,
akhir
shift/
presh
ift/pe
rteng
ahan
shift
Benz
ene
udara
respir
asi:
akhir
shift

TWA
< 0,5
ppm:
- Sphenyl
merca
pturic
acid
(SPMA),
BEI:
25
g/gC
r
Trans,
transmuconic
acid
(t,tma);
BEI:
0,5
mg/gC
r;
confo
under:
asam
sorbat
(maka
nan)
TWA
<2
ppm:
Benze
ne; t,tma
TWA
10
ppm:
phenol
(tidak
direko
menda
-sikan
lagi

SP
M
A
:
91
3
ja
m
,
ak
hi
r
sh
ift
t,t
m
a:
5
ja
m
,
ak
hi
r
sh
ift

Paru:
anestesi
, SSP,
fibrilasi
ventrike
l.
Kulit:
iritasi.
Mulut:
SSP,
takikard
i

Hiperb
ilirubi
nemia,
spleno
megali
,
adreno
megali
, diskrasia
darah
denga
n efek
hemoli
tik,
anemi
a,
anemi
a
aplasti
k,
hemos
itoblas
tik dan
keterli
batan
limfati
k,
retikul
ositosi
s,
leukop
enia,
pansit
openia
,
eosino
filia,
basofil
ia, dan
tromb
ositopenia,
monos
itosis,
dan
hiperp
lastik
sumsu
m tulang,
pening
katan
aberas

i
kromo
som

Tol
ue
n

Cair

Sal
ura
n
per
nap
asa
n,
kuli
t,
mul
ut

distribu
si
melalui
plasma
dan sel
darah
merah,
terikat
dengan
hb,
disalur
kan
melalui
tubuh
yang
kaya
lemak
dan
terikat
dengan
baik
pada
jaringa
njaringan
yang
paling
banyak
menga

oksid
asi
yang
dibant
u oleh
enzim
Cytoc
hrome
P450,
alkoh
ol
dehidr
ogena
se dan
aldehi
da
dehidr
ogena
se
yang
diuba
h
menja
di
asam
benzo
at .
Asam
benzo
ate

hipur
ic
acid
yang
terda
pat
diuri
n
juml
ahny
a
sekit
ar 60

70%
dari
tolue
n
yang
di
abso
rbsi,
benz
oic
acid
yang
terek
skres
i
dala
m

Tida
k ada

Tidak
ada

Asam
Hipur
at ,
asam
benzil
merka
pturat,
okresol

<
2
4
ja
m

efek
anestesi
,
Reactiv
e
Airway
Dysfun
ction
Syndro
me
(RADS
), suatu
jenis
asma
yang
diinduk
si oleh
bahanbahan
kimia
atau
iritan,
konjung
tivitis,
cardiac
arrest,
GI tract
syndro
me,
dermati
tis,

efek
aneste
si,
partial
colour
blind,
sensor
y
neural
hearin
g loss,
gangg
uan
perke
mbang
an dan
pertu
mbuha
n pada
janin,
penuru
nan
sperm
a

Atasi
kegawat
darurata
nnya,
stabilkan
h pasien,
terapi
simtomat
is,
dekonta
minasi,
anti dot
(-)

ndung
lemak
terutam
a otak

Xil
en
e

Cair,
muda
h
meng
uap

Sal
ura
n
per
nap
asa
n,
kuli
t,
mul
ut

Xylene
didistri
busika
n
keberb
agai
jaringa
n.
Jaringa
n
dengan
perfusi
baik
akan
menca
pai
keseti
mbang
an
bebera
pa
menit.

setela
h
konju
gasi
denga
n
glisin,
akan
meng
hasilk
an
asam
hippu
ric,
yang
merup
akan
metab
olit
utama
dalam
urin.
(6070%),
minor
metab
olit
adala
h
ortho
dan
parakresol
Metab
olism
e dari
tiga
isome
r
xilene
terjadi
teruta
ma di
hati
danpa
ru dan
ginjal.
pada
manu
sia
melib
atkan
hidro
ksilasi
gugus

urin
men
unju
kkan
10
-20
%
tolue
n
yang
terab
sorbs
i.

Pada
man
usia,
sekit
ar
95%
dari
xilen
e
diser
ap
berik
ut
inhal
asi
yang
dibio
trans
form
asi
dan
dieks

hematur
i,
protein
uri,
ganggu
an
aasam
basa

kadar
Xyle
n
dala
m
darah
+

-8
jam,
akhir
shift/
presh
ift/pe
rteng
ahan
shift

Jumla
h
kandu
ngan
methy
lhippu
ric
acid
dalam
urine

k
ur
an
g
da
ri
2
4
ja
m
.

terhirup
==>
iritasi
pernafa
san.
Sesak
nafas.
Tertelan
==>
mual
muntah
hipersal
ivasi.
Mata==
> iritasi
konjung
tiva
kornea,
fotofobi
a.
Kulit==
>iiritasi

kerusa
kan
SSP,
ginjal.
Hepar.

Atasi
kegawat
darurata
nnya,
stabilkan
h
pasien,ba
suh air
murni
mengalir
pada
daerah
yang
terpapar
xylene.
terapi
simtomat
is,
dekonta
minasi,
anti dot
(-)

Keseti
mbang
an
adiposa
tercapa
i hanya
setelah
bebera
pa hari
kerja
dari
pajana
n terus
meneru
s
karena
kombin
asi
pening
katan
tinggi
jaringa
n
afinitas
, dan
karena
kapasit
as serta
perfusi
rendah
per
satuan
volume
.

metil,
yang
merup
akan
dikata
lisasit
eruta
ma
oleh
isofor
m
CYP
(CYP
2E1),
memb
entuk
alkoh
ol
Meth
ylben
zyl.
Metil
ini
hidro
ksilasi
baik
yang
meme
nuhi
dan
proses
metab
olism
e
diindu
ksi.D
alam
langk
ah
beriku
tnya,
gugus
alkoh
ol
teroks
idasi
memb
entuk
asam
methy
lbenz
oic,
yangb
erkonj
ugasi

kresi
kan
seba
gai
asam
meth
ylhip
puric
dala
m
urin.
seda
ngka
n 5%
sisan
ya
dieli
mina
si
tidak
beru
bah
dala
m
men
ghe
mbu
skan
napa
s

hiperem
is/

denga
n
glisin
untuk
memb
entuk
asam
methy
lhippu
ric,
metab
olit
utama
yangd
iekskr
esikan
ke
urin.
sediki
t
metab
olit
urin
yang
menje
laskan
<10%
dari
dosis
yangd
iserap
:
Meth
ylben
zyl
alkoh
ol, otoluyl
glucur
onide
s,
asam
merca
pturic
xylen
e
sepert
i S(oMeth
ylben
zyl)Nacet
ylcyst
eine

(Norst
rm
et al.,
1988)
dan
xylen
ols.

ALD
EHI
D

Fo
rm
ald
ehi
d

gas

inh
alas
i
dlm
ben
tuk
gas,
kon
tak
kuli
dlm
bnt
uk
cair
an,s
ang
at
cep
at
dia
bso
rbsi
bai
k
mel
alui
trak
tus
gast
roin
test
inal
dan
mel
alui
trak
tus
res
pira
tori
us

Distrib
usi ke
organorgan
yang
jauh
tampak
nya
bukan
merupa
kan

Form
aldehi
d
sangat
cepat
dimet
abolis
me
dan
berub
ah
menja
di
bentu
k
asam
forma
t oleh
aldehi
d
dehidr
ogena
se
hepati
k
cepat
melua
s
dalam
eritros
it,
otak,
ginjal
dan
otot.
Asam
forma
t lalu
dimet
abolis
me
kemb
ali
menja
di
karbo
n
dioksi
da
dan
air.

Dari
pros
es
meta
bolis
me
terbe
ntuk
form
at
yang
berp
eran
di
dala
m
setia
p
jarin
gan
tubu
h
seba
gai
akib
at
form
asi
endo
gen
form
alde
hid.
Seda
ngka
n
form
alde
hid
oksi
gen
masu
k
jalur
terse
but
dan
dieks
kresi
dala
m
bent
uk
CO2
.

seru
m
antib
odi
terha
dap
form
aldeh
id &
albu
min
seru
m
(cttn
senio
r).Fo
rmal
dehid
berm
etabo
lisme
mem
bentu
k
asam
form
at
dan
CO2.
hasil
asam
form
at
atau
form
aldeh
id
sebag
ai
biom
arker
pajan
an
poten
sial
kuran
g
mem
uaska
n.
Penin
gkata
n
IgG
dan

Konv
ersi
dari
form
aldeh
id
menj
adi
asam
form
at
mem
puny
ai
wakt
u
paruh
sela
ma
1,5
menit
.

kadar
format
(sulit).
karena
as
format
cepat
dimeta
bolism
e
kemba
li mjd
co2
dan
air.

iritasi
di
daerah
saluran
nafas
bagian
atas,irit
asi kulit
dan
dermati
tis
kontak
alergi,0,
05 ppm
dan 0,5
ppm
menyeb
abkan
sensasi
iritasi
di mata
disertai
rasa
terbakar
, gatal,
kemera
han dan
air
mata,To
ksisitas
GI
akibat
tertelan
formald
ehid
yang
paling
berat
adalah
di
lambun
g dan
menyeb
abkan
gejala
seperti
mual,
muntah
dan
nyeri
perut
hebat.

genoto
ksisita
s,
teratog
enik.or
gan
lain yg
dpt
terken
a yaitu
kardio
vaskul
ar,
hepati
k,
saraf,
ginjal,
hemat
ologi

sodium
bicarbon
at IV -->
acidemia
dan
sebagai
antidotu
m. asam
folat atau
leucovor
in 1
mg/kg/d
ose
(sampai
50 mg)
setiap 4
jam -->
mengata
si
keracuna
n akut
formalde
hid.
broncho
spasme
-->
inhalasi
2agonis
sebagai
broncho
dilator.in
halasi :
berikan
oksigen.
ingesti :
susu,
arang
aktif,
atau air.
Emesis
jangan
dilakuka
n karena
dapat
mengaki
batkan
resiko
trauma
korosif.k
ontak
kulit :
segera
siram
kulit

IgG
terha
dap
form
aldeh
id
terko
njuga
si
pada
albu
min
seru
m
manu
sia
untuk
biom
arker
efek
imun
ologi
mem
puny
ai
hubu
ngan
deng
an
pajan
an
form
aldeh
id
secar
a
airbo
rne.
As
eta
lde
hid

caira
n
tidak
berw
arna/
gas

kon
tak
lan
gsu
ng
-->
kuli
t,
mat
a;
Inh
alas
i
-->
par
u;

ke
seluruh
tubuh:
darah,
liver,
ginjal,
limpa,
(SSP)
menem
bus
sawar
darah
otak

asetal
dehid
dihidr
olisis
oleh
enzim
aldehi
da
dehidr
ogena
se
(ALD
H)
dan
NAD
memb

urin
dan
paru

asetal
dehid
(sulit
)

dengan
banyak
air
sekurang
kurangn
ya 15
menit
saat
mengelu
arkan
pakaian
dan
sepatu
yang
terkonta
minasi.k
ontak
mata :
Segera
basuh
mata
dengan
banyak
air
selama
minimal
15
menit,
angkat
kelopak
mata
bawah
dan atas
bergantia
n.
90
detik

asetal
dehid

da
pa
t
be
rt
ah
an
hi
n
g
ga
2
4
ja
m

iritasi
mata,
hidung,
tenggor
okan
(50200ppm
);
dermati
tis
kontak
iritan /
alergi,

kerusa
kan
kornea
,
halusi
nasi
visual
pende
ngaran
,
gangg
uan
psikis,
penuru
nan
kecerd

Terhirup:
evakuasi
korban
ke
tempat
aman
dan beri
O2
murni;
Tertelan:
dilarang
rangsang
muntah
bila tidak
sadar,
posisika

entuk
asam
acetat
.
Selanj
utnya
as.
Asetat
dioksi
dasi
menja
di
CO2
dan
H2O
masu
k ke
sirkul
asi
darah

Ing
esti
-->
lam
bun
g&
usu
s
hal
us

ALK
OH
OL

Me
tha
nol

caira
n,
colou
rless,
volat
ile,
hidro
filik,
flam
mabl
e,
toksi
k

par
u,
kuli
t,
ing
esti

all
cairan
tubuh,
tmsk
LCS,
okular

metan
ol -->
forma
dehid
-->
asam
forma
t -->
forma
t

asan,
fatty
liver,
sirosis
,
diduga
dapat
sebabk
an
carcin
oma
(gol
2B)

respi
rator
y
tract,
urina
ry
tract

kadar
meta
nol
darah
,
kadar
asam
form
at
darah
,
kadar
anion
dan
osmo
lar
gaps
darah

kadar
metan
ol
urin,
kadar
asam
format
urin.
Kadar
metan
ol juga
dapat
diukur
pada
udara
ekspir
asi

en
ds
hi
ft,
1,
5
2
ja
m

neuritis
retrobul
bar
optic,
asidosis
metabol
ik, ggn
CNS,
conjunc
tivitis,
dermati
tis

neuriti
s optic
sd
blindn
ess,
ggn
CNS,
gagal.
Ginjal,
myogl
obinur
ia

n tubuh
korban
aman u/
cegah
aspirasi,
bila
sadar
bilas
lambung
; Kena
Mata:
bilas
mata dgn
air
mengalir
15
menit,
konsul
sp. Mata;
Kena
Kulit:
cuci dgn
sabun
lunak,
bilas dgn
air
mengalir
15
menit,
kulit
terpajan
bisa
diberi
emolien
ABC,
irigasi
lokus
terpajan
15 menit
dg
flowing
waters,
koreksi
asido
metaboli
k dgn
alkalinis
asi, HD
cito.
Etanol
Oral/IV
dimainta
in 100
mg/dl
dalam

serum,
fomepiz
ole,
asam
folinat 1
mg/kg

GLI
KO
L

Eti
l
Gli
kol

caira
n,
colou
rless,
swee
tsmel
l,
hidro
filik,
syru
py,
flam
mabl
e,
toksi
k

ing
esti,
inh
alas
i,
kuli
t,
mat
a

di
absorps
i
dengan
baik
dan
cepat
oleh
traktus
digesti
v,
kemudi
an di
distribu
sikan
ke
seluruh
cairan
tubuh

etilen
glikol
-->
glikoa
ldehid
--> as
glikol
at -->
as
glioks
alat
--> 1.
asam
alfa
hidro
ksi
beta
ketoa
dipat ;
2.
asam
oksala
t;
3.asa
m
hipura
t

urina
ry
tract

bei :
-(tak
ada)

1-4
jam

kalsiu
m
oksala
t pada
urin

28
ja
m

supresi
CNS,
abnorm
alitas
Nn
Craniali
s,
nausea,
vomitin
g, abdo
pain,
asido
metabol
ik,
gagal
nafas,
gagal
jantung,
gagal
ginjal
akut

gagal
ginjal,
hepato
toksik,
neurot
oksik

ABC,
irigasi
lokus
terpajan
15 menit
dg
flowing
waters,
koreksi
asido
metaboli
k, HD
cito.
Etanol
Oral/IV
dimainta
in 100
mg/dl
dalam
serum

EST
ER

Eti
l
As
eta
t

Cair
tidak
berw
arna,
muda
h
meng
uapb
au
spt
buah
pir

teru
tam
a
inh
alas
i,
dpt
mel
l
kuli
t&
mat
a,
jara
ng
ing
esti

larut
dalam
lemak,
bisa
menem
bus
sawar
otak &
placent
a

a.
Oksid
asi:
Reaks
i
degra
dasi
oleh
sistem
sitokr
om P450 di
hati.
b.Hid
rolisis
:
Melal
ui
asetile
steras
e
karen
a etil
asetat
merup
akan
ester
yang
molek
ul
alkoh
olnya
asam
asetat
c.Rea
ksi
konju
gasi:
Melal
ui
pemb
entuk
an
gluku
ronid
denga
n
katali
sator
enzy
m
UDPgluku
ronil
ntrans

Eksk
resi :
Mela
lui
filtra
si
glom
erulu
s
(BM
=88)
dan
disek
resik
an
tubul
us
prok
sima
l ke
dala
m
urine
(konj
ugat
gluk
uroni
d).

bei :
-(tak
ada)

Uap etil
asetat
dapat
mengiri
tasi:
mata,
hidung,
tengoro
kan dan
paru.
Pada
konsent
rasi
yang
tinggi
dapat
menyeb
abkan
mual,
lemas,
pusing
dan
kehilan
gan
kesadar
an.

Long
term:
iritasi
kulit,
dermat
itis
Belum
pernah
dilapo
rkan
adany
a efek
sistem
ik yg
kronis

Initial
Medical
Screenin
g
Anamne
sa
riwayat
kesehata
n
terhadap
penyakit
2 di
bawah
ini dari
karyawa
n yang
diperkira
kan
terpajan
etil
asetat
pada
tingkat
yg
berbahay
a:

Penyakit
saluran
napas
kronis,
khususn
ya
PPOK
karena
etil
asetat
bersifat
iritan

Dermatit
is kronis

Penyakit
hati,
walaupu
n tdk ada
bukti dpt
merusak
hati,
namun
proses
metaboli
smenya
di hati


Penyakit
ginjal,
sbg
tempat
ekskresi
Pemerik
saan
kesehata
n berkala

ferase
dan
koenz
ym
UDP
GA.,
menja
di
lebih
muda
h
larut
dalam
air
muda
h
dieks
kresik
an

KET
ON

AS
ET
O
N

Cair

Inh
alas
i
(ya
ng
uta
ma)
,
ing
esti,
dan
kuli
t

Belum
ada
peneliti
an
pada
manusi
a yang
menga
nalisis
distribu
si
aseton
setelah
pajana
n
melalui
pernap
asan.
Namun
karena
daya

Jalur
metab
olism
e
utama
dari
aseton
terjadi
pada
metab
olism
e
hepati
k
yang
meng
ubah
aseton
menja
di
acetol

Dep
osisi
:
terde
posis
i di
jarin
gan
lema
k.
Elim
inasi
:
Wakt
u
elimi
nasi
aseto
n
terce
pat

Tida
k ada
biom
arker
spesi
fik
dala
m
darah
.

Tidak
ada
litera
tur
t1/2,
tapi
dikat
akan
1-2
jam
setela
h
pajan
an

Tidak
ada
bioma
rker
spesifi
k
dalam
urine,
kecual
i
pemer
iksaan
kadar
aseton
dalam
urine

Iritasi:
pajanan
inhalasi
(iritasi
saluran
paru
ringan edema
larynx/
paru),
pajanan
ingestif
(iritasi
GI
Tract
non
spesifik
)
diabetes
like
syndro

hepato
toksik
dan
nefrot
oksik
(adany
a
kerusa
kan
pada
tubulu
s dan
glome
rlus
renal)

Setiap
karyawa
n yang
menderit
a
penyakit
2 seperti
diatas
harus
diobserv
asi dan
difollow
up
kondisi
kesehata
nnya,
terkait
dengan
kecuriga
an
paparan
etil
asetat
Terhirup
Pindahka
n dari
area
paparan
Amanka
n jalan
nafasVen
tilasi
cukup
dengan
pemberia
n
oksigen
Kontami
nasi
kulitCuci
dengan
air
mengalir
selama

absorbs
i
melalui
pernap
asan
yang
sangat
baik
dan
terlarut
dalam
air,
maka
diyakin
i
bahwa
aseton
terdistr
ibusi
ke
seluruh
tubuh

dan
metab
olism
e
acetol
menja
di
methy
lglyox
al.
Jalur
sekun
der
terjadi
secara
ekstra
hepati
k
berup
a
reduk
si
acetol
menja
di L1,2propa
nediol
.
Sebag
ian
aseton
eksog
en
tidak
dimet
abolis
me
dan
dieksr
esikan
utuh
melal
ui
udara
perna
pasan
serta
urin

terja
di
pada
dara
h,
jantu
ng,
paru,
otak
dan
otot,
elem
inasi
terja
di
semp
urna
setel
ah
24
jam
paja
nan,
tetap
i zat
radio
aktif
pena
nda
meta
bolit
masi
h
men
unju
kan
aktiv
itas
pada
selur
uh
jarin
gan
tubu
h
kecu
ali
dara
h
dan
otot

me,
absorbs
i/langsu
ng
(iritasi
akut
pada
mata
dan
kulit)
dan
efek
narkosi
s

10-15
menit,
lepaskan
pakaian
yang
tercemar
Kontami
nasi
mataCuc
i dengan
NaCl
0.9%
atau air
bersih
dingin
selama
minimal
30 menit
atau 1
liter
airTertel
anBila
pasien
sadar
dapat
diberika
n karbon
aktif.
Kumbah
lambung
dalam
pengawa
san yang
ketatSup
ortif dan
symptom
atif
Hemodi
alisa bila
terjadi
kegagala
n fungsi
ginjal.

ETE
R

Iso
pr
opi
l
Et
er

Cair

Inh
alas
i
(ya
ng
uta
ma)
,
ing
esti,
dan
kuli
t

Ke
seluruh
tubuh
melalui
darah
dan
jaringa
n
adiposa

Belu
m ada
studi
spesif
ik
meng
enai
metab
olism
e
diisop
ropil
eter.
Tapi
dapat
diasu
msika
n
bahw
a
setela
h
diabs
orbsi,
substa
nsi
yang
dikelu
arkan
melal
ui
hemb
usan
nafas
tidak
banya
k
berub
ah.
Setela
h
terinh
alasi
dalam
jumla
h
kecil,
elimin
asi
terhad
ap
zat/su
bstans
i
melal

Dep
osisi
:
terde
posis
i di
jarin
gan
lema
k.
Elim
inasi
: 50 :
50
mela
lui
eksh
alasi
dan
eksk
resi
urine

peme
riksa
an
kadar
isopr
opil
eter
dala
m
darah
meng
guna
kan
meto
de
Solid
Phas
e
Micr
o
Extra
ction
(SP
ME)
deng
an
Gas
Chro
mato
graph
yHigh
Resol
ution
Mass
Spect
rome
try
(GCHRM
S)

30
menit

tidak
dilaku
kan
karena
sifat
volatil
itas
isopro
pil
eter
yang
tinggi

--

gagal
nafas
(lethal),
narkose
, iritasi
saluran
pernafa
san

hepato
toksik
(adany
a
hipertr
ofi
sel-sel
hati) ,
nefrot
oksik
(adany
a
kerusa
kan
pada
tubulu
s
renalis
proksi
mal
denga
n
tandatanda
nefrop
ati
hidrok
arbon)
,
dermat
itis
pada
kulit
dan
iritasi
mata

pindahka
n pasien
ke
ruangan
dengan
ventilasi
yang
baik,
dengan
stimulus
yang
rendah,
diusahak
an
ruangan
yang
tidak
terlalu
terang
karena
pasien
intoksika
si
isopropil
eter
dapat
mengala
mi
euforia
dan
halusinas
i. Tata
laksana
dengan
prinsip
life
saving.
Bebaska
n jalan
nafas,
berikan
nafas
bantuan
bila
diperluk
an
(lakukan
RJP dan
pertimba
ngkan
ETT),
berikan
infus
cairan,
awasi

SUL
FID
A

H2
S

Gas

Inh
asla
si,
ing
esti,
kuli
t

Didisti
busi
melalui
darah
ke
seluruh
tubuh

ui
paruparu
dan
kelenj
ar liur
dapat
didete
ksi
hingg
a 24
jam,
denga
n
aroma
khas
yang
munc
ul
meng
hamb
at
enzy
m
cytoc
hrome
oksid
ade
sebag
ai
pengh
asil
sel
oksig
en
meny
ebabk
an
ketida
kseim
banga
n
asambasa

tandatanda
syok dan
kejang.
bila
kejang
dapat
diberika
n
diazepa
m atau
lorazepa
m. terapi
secara
simptom
atis

apa
itu
depo
sisi/e
limin
asi?
Eksr
esi
mela
lui
ginja
l

Tida
k ada

tidak
ada

H2S
konsent
rasi 500
pp
dapat
menimb
ulkan
kematia
n,
oedem
pulmo,
dan
asfiksi

sakit
kepala
,
badan
terasa
lesu,
hilang
nya
nafsu
makan
, rasa
kering
pada
tenggo
rokan
dan
dada,
batuk,
kulit
terasa
perih

ABC,
intubasi,
oksigen
100%,
infus
cairan,
pemberia
n
natrium
nitrit 3%
IV

ZAT
KO
ROS
IF /
IRIT
AN

Ch
lor
in

bentu
k
gas,
warn
a
kuni
ng
kehij
auan,
bau
men
yeng
at,
sang
at
reakt
if,
muda
h
berea
ksi
deng
an
elem
en
lain,
oksid
ator
kuat,
iritati
f.

inh
alas
i
(dal
am
ben
tuk
gas
),
ing
esti
(dal
am
ben
tuk
cair
asa
m
hip
okl
orit
/
natr
ium
hip
okl
orit
),
kuli
t
(dal
am
ben
tuk
gas
/
cair
).

melalui
ingesti
didistri
busika
n ke
plasma
darah,
sumsu
m
tulang,
testis,
kulit,
ginjal,
paruparu,
RBC,
duoden
um,
lambun
g,
limpa,
tiroid,
timus,
hati
dan
lemak.
Melalu
i
inhalas
i dan
kulit
tidak
ada
data.

melal
ui
ingest
i dan
inhala
si,
klorin
masu
k ke
dalam
tubuh
dimet
abolis
me di
hati.
Melal
ui
kulit
tidak
ada
data,
hanya
bersif
at
iritatif
.

mela
lui
inges
ti,
papa
ran
akut
eksk
resi
mela
lui
salur
an
cern
a
dan
ginja
l,
pada
papa
ran
kroni
k
eksk
resi
mela
lui
ginja
l.

tidak
ada
biom
arker
spesi
fik.

tidak
ada
data.

tidak
ada
data.

ti
da
k
ad
a
da
ta.

efek
iritatif
pada
saluran
napas,
batuk,
sesak,
nyeri
dada,
pneumo
nitis,
pneumo
nia,
edema
paru,
kematia
n. Efek
iritatif
pada
saluran
cerna,
erosi
mukosa
,
inflama
si
submuk
osa,
nekrosi
s,
perforas
i. Efek
iritatif
pada
kulit
berupa
luka
bakar
dengan
berbaga
i
derajat.

konse
ntrasi
rendah
(<3pp
m)
tidak
ada
kelain
an.
Konse
ntrasi
tinggi
(9ppm
) efek
mual,
munta
h,
hemok
onsent
rasi,
leukos
itosis,
konge
sti
renal,
iritasi
dan
edema
pada
mata.
Efek
karsin
ogenik
(-),
mutag
enik
(-),
teratog
enik
(-).

evakuasi
-- ABC
--dekont
aminasi
-- UGD
-tatalaksa
na
supportif
(bronkos
pasme nebulisas
i
bronkodi
lator;
syok epinefrin
; gagal
napas intubasi;
asidosis natrium
bikarbon
at).
Tidak
boleh
dilakuka
n bilas
lambung
ditakutka
n terjadi
aspirasi
ke paruparu
sehingga
mengirit
asi
saluran
napas.

Hy
dr
ofl
uo
ric
Ac
id,
As
am
Hi
dr
ofl
uo
rat

Caira
n.
Uap,
dapat
larut
dala
m air
seba
gai
H2F

Inh
alas
i
(res
p
trac
tseri
ng),
kuli
t
(ser
ing)
ing
esti
(ter
tela
njara
ng

Setelah
diabsor
psi
akan
terdistr
ibusi
dalam
plasma
dan sel
darah,
tidak
berikat
an
dengan
protein
tapi
beredar
dalam
bentuk
ion
fluorid
e,sebag
ian
masih
dalam
bentuk
hidroge
n
fluorid
e

Tidak
dimet
abolis
me
dalam
tubuh,
tapi
akan
berdis
osiasi
menja
di ion
Fluori
de
diman
a ion
ini
akan
berika
tan
paling
sering
denga
n Ca
dan
magn
esium

Kare
na
ikata
n
terse
ring
deng
an
Ca,
mak
a
palin
g
bany
ak
terde
posis
i
dala
mtul
ang
dan
gigi.
Eksk
resi
mela
lui
ginja
l mer
upak
an
rute
utam
a
dari
eksk
resi
fluor
ida
dari
tubu
h,me
lalui
mek
anis
me
filtra
si
glom
erulu
s.

Ion
fluori
de
dala
m
plas
ma

Ion
fluorid
e
dalam
urine.
Selain
itu
juga
pada
ductal
saliva,
kuku,
ename
l gigi.
Untuk
pajana
n
fluorid
a
kronis,
biopsi
tulan

Ti
da
k
ad
a
lit
er
at
ur
t1
/2
,
ta
pi
di
ka
ta
ka
n
ka
da
r
p
u
nc
ak
n
ya
1
ja
m
se
te
la
h
pa
ja
na

Hipokal
semia,h
ipomag
nesemia
(karena
Ca dan
Mg
berikata
n
dengan
ion
Fluorid
a),hiper
kalemia
, iritasi
sal
napas,k
ulit:nye
ri, luka
bakar,m
ata:
iritasi
(uap)hi
ngga
nekrosi
s
iskemik
dan
kebutaa
n bila
kontak
langsun
g,GIT:
cedera
korosif,
hemorh
agic
gastritis
,metabo
lic
asidosis

Dental
fluoro
sis,
osteos
klerosi
s.
Karsin
ogenis
itas
(IARC
) : non
classif
iable

Pastikan
ABC
clear.
Dekonta
minasi:b
uka
pakaian/l
ensa
kontak,
bilas
kulit/mat
a dengan
air/NaCl
selama 5
menit.Ol
eskan
kulit
dengan
2,5 gram
calcium
gluconat
e dalam
100 cc
water
soluble
lubricant
(K-Y
Jelly)
atau
aqueous
quaterna
ry
ammoni
um salt
(Zephira
n, 1.3 g
dalam 1
liter air)
atau
larutan
yang
mengand
ung
Mg.Bila
antidote
tidak
ada,
bilas
diteruska
n hingga
15
menit.Ka
sus
ingesti
:jangan

As
am
sul
fat

jelas,
tidak
berw
arna,
aeros
ol
atau
caira
n
cokla
t
berm
inyak
yang
sang
at
koros
if

Inh
alas
i,
mat
a,
kuli
t
dan
GI
T

Sulfur
trioksi
da
dalam
konta
k
denga
n air
memb
entuk
asam
sulfat
denga
n
evolu
si
panas.
Konta
k
lebih
lanjut
denga
n air
meng
hasilk
an
disosi
asi
asam
sulfat

Sulfa
t,
yang
meru
paka
n
meta
bolit
norm
al
asam
amin
o
yang
men
gand
ung
sulfu
r,
dieks
kresi
kan
dala
m
urin.

tidak
ada

tidak
ada
data.

tidak
ada

ti
da
k
ad
a
da
ta.

Inhalasi
: batuk,
terbakar
pada
tenggor
okan,
perasaa
n
terseda
k,
peradan
gan dan
ulserasi
dari
mukosa
hidung,
tenggor
okan
dan
laringK
ulit:irita
si yang
serius
dan
dalam
beberap
a kasus
luka
bakar
yang

Inhala
si:
spasm
e
(kekej
angan)
pada
laring,
epista
ksis,
gingiv
itis
dan
gastriti
s.
Inhala
si
yang
parah
menye
babka
n
pneum
onitis
kimia
denga
n
edema
paru,
kemati

rangsang
muntah
ataupun
beri
karbon
aktif,
tapi beri
1-2 gelas
air atau
susu atau
antasida
yang
mengand
ung
magnesi
um.
Tangani
bronchos
pasme,ke
jang,disri
tm ia
ventrikel
dan
rujuk ke
RS
Resusita
si dan
stabilisas
i:
Pastikan
ABC
clearDek
ontamina
si mata:
Posisi
duduk/be
rbaring,
bukalah
kelopak
mata
yang
terkena
dan cuci
dengan
sejumlah
air bersih
dingin
atau
larutan
NaCl
0,9%
diguyur
perlahan
selama
15-20

menja
di ion
hidro
gen
dan
ion
sulfat
terhid
rasi,
yang
dapat
berga
bung
denga
n ion
lain
yang
hadir
dalam
tubuh.
Sulfat
tidak
perlu
lebih
lanjut
dimet
abolis
me
untuk
dieks
kresik
an
dalam
urin.
Studi
rutespesif
ik
metab
olism
e
asam
sulfat
tidak
diiden
tifikas
i.

parahM
ata:
Peradan
gan
pada
mata
dapat
ditandai
dengan
kemera
han,
berair
dan
gatalgatal,
luka
korosif
mulai
dari
penurun
an
ketajam
an
visual
sampai
kehilan
gan
penglih
atan
perman
enInges
ti:
muntah,
disfagia
,
droolin
g
(mengil
er/kelua
r air
liur),
ketidak
nyaman
an
orofarin
geal
dan
nyeri
perut.
Kompli
kasi
akut
termasu
k
aspirasi

anKuli
t:
Derma
titisM
ata:
kehila
ngan
pengli
hatan
perma
nen
Ingesti
:
Obstru
ksi
pilorus

menit
atau
sekurang
nya satu
liter
untuk
setiap
mata.De
kontami
nasi
kulit: b.
Cuci
segera
bagian
kulit
yang
terkena
dengan
air
mengalir
yang
dingin
atau
hangat
serta
sabun
minimal
10
menit.De
kontami
nasi
GIT:
tidak
dianjurk
an,
member
berat
risiko
korosif
dari
asam
sulfat ke
saluran
pencerna
an.Antid
otum:
Tidak
ada
antidotu
m
khusus
untuk
pengobat
an
keracuna

pneumo
nia,
luka
bakar
pada
epiglott
is dan
pita
suara,
obstruk
si
laring,
perforas
i
lambun
g
dengan
mediast
inum
atau
peritone
al
abses,
dan
sepsis.

C
Cl
4

cair

inh
alas
i,
kuli
t
dan
GI
T

Hamp
ir
seteng
ah
yang
diabsr
opsi
tidak
dimet
abolis
me
oleh
tubuh
(tetap
sebag
ai
strukt
ur
awaln
ya).
Sisan
ya
dimet
abolis
me

seba
gian
besar
dieli
mina
si
tanp
a
diub
ah
(seju
mlah
kecil
(4%)
dieli
mina
si
seba
gai
CO2
dan
kloro
form
)
mela

tidak
ada

1 jam
- 40
jam

tidak
ada

2
4
ja
m

mual,
muntah,
pusing,
rasa
kantuk,
dan
nyeri
kepala

n ini.
Pengobat
an
didasark
an pada
perawata
n
simtomat
ik dan
suportif.

Kulit:i
ritasi
yang
serius
dan
dalam
bebera
pa
kasus
luka
bakar
yang
parah

Lepaska
n
pakaian
yang
terkena
dan
cucilah
daerah
kulit
yang
terkena,
dan
irigasi
mata
dengan
air
selama
kurang
lebih 15
menit .
Jika
terinhala
si -->
pemberia
n

dalam
endop
lasmi
k
retiku
lum
hati
oleh
sitokr
om
P450
2E1
(CYP
2E1)
memb
entuk
suatu
radika
l
bebas
triklor
ometil
(CCl3)
.
Triklo
romet
il
denga
n
oksig
en
akan
memb
entuk
radika
l
triklor
ometil
peroxi
yang
dapat
berika
tan
denga
n
lipid
memb
ran
endop
lasmi
k
reticul
um
dan

lui
difus
i
pasif
terut
ama
lewa
t
udar
a
ekspi
rasi
deng
an
wakt
u
paru
h
perta
ma
kura
ng
dari
1
jam,
dan
wakt
u
paru
h
kedu
a
pada
kura
ng
lebih
40
jam.
Seda
ngka
n yg
men
etap
dlm
tubu
h
akan
dieks
kresi
lewa
t
urine
dan
feses
,

oksigen.
Pada
kasus
tertelan
-->
pengoso
ngan
lambung,
baik
dengan
gastric
lavage
(dengan
tube
nasogast
ric
ukuran
kecil)
atau
dengan
mengind
uksi
reflex
muntah,
dianjurk
an dalam
hitungan
menit
setelah
pajanan

meny
ebabk
an
perok
sidasi
lipid
-->
merus
ak
strukt
ur
memb
ran
sel
-->
meny
ebabk
an
kemat
ian
sel.

terut
ama
dala
m
bent
uk
meta
bolit
nonv
olatil
e
deng
an
wakt
u
paru
h
kura
ng
lebih
24
jam

Anda mungkin juga menyukai