Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

TEKTONIKA
EFEK SESUMBER AKIBAT GERAKAN DIVERGEN BUMI

Dhita Budi Putri D.

21100113120008

Riskhi Bayu Sarwosaputro

21100113120048

Mahira Anaqah

21100113130086

Judika Geraldo

21100113140118

Fianza Panji

21100112170002

Immanuel Pangaribuan

21100112140070

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
APRIL 2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud

Mengetahui dampak dari gerakan divergen

Mengetahui efek sesumber dari gerakan divergen bumi

1.2 Tujuan

Dapat mengetahui dampak dari gerakan divergen bumi

Dapat mengetahui efek sesumber dari gerakan divergen bumi

Dapat mengetahui apa apa saja yang dihasilkan dari pergerakan


bumi secara divergen

1.3 Batasan Masalah


Gerakan bumi secara divergen, merupakan gerakan lempeng bumi
dimana kedua lempeng bergerak saling menjauh. Hal ini menimbulkan
dampak positif serta dampak negatif. Pada makalah kali ini, akan dibahas
efek sesumber akibat gerakan divergen bumi, sehingga pembahasan yang
akan dibahas dalam makalah kali ini hanya mencakup efek sesumber tanpa
mencantumkan efek bencana yang dihasilkan oleh pergerakan divergen
bumi.
1.4 Rumusan Masalah
-

Bagaimana pergerakan bumi kita?

Apa yang diakibatkan dari adanya gerakan divergen di bumi?

Efek sesumber seperti apa yang dihasilkan oleh gerakan divergen bumi?

1.5 Metodologi
1.5.1 Alat
Pensil
Penggaris
Kertas

Penghapus
1.5.2 Bahan
Jurnal
Buku Tektonika
1.5.3 Diagram Alir

Mulai
Menentukan maksud dan tujuan
Menentukan batasan masalah
Mencari bahan dan refrensi untuk tinjauan pustaka
Membuat pembahasan sesuai batasan masalah
Membuat kesimpulan
Selesai

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bumi merupakan planet ketiga yang terdapat pada system tata surya.
Hingga saat ini bumi adalah satu satunya planet yang dapat dihuni oleh
manusia. Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami
beberapa perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal
terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat
kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak gunung
api yang masih aktif, sering terjadi gempa bumi di beberapa daerah hingga
sampai terjadi tsunami akibat gempa tersebut. Peristiwa ini bukan semata-mata
bencana yang tidak ada penyebabnya, namun asal peristiwa tersebut dapat
ditelusuri dengan logika yang masuk akal. Salah satunya adalah karena adanya
pergerakan lempeng tektonik. Tanah yang kita pijak merupakan bagian kerak
bumi yang aktif bergerak walaupun pergerakannya tidak kita rasakan karena
gerakan lempeng bumi sangat lambat. Bumi terdapat beberapa bagian. Bagianbagian bumi dari dalam sampai uar adalah inti dalam, inti luar, mantel bumi, dan
kerak bumi. Di dalam inti bumi terdapat magma yang sangat panas dan aktif
bergerak. Aktivitas magma ini mempengaruhi bagian bumi di atasnya, yaitu
terjadi pergerakan lempeng bumi.
Penyebab lempeng bergerak adalah adanya gaya-gaya yang bekerja
pada lempeng, yaitu:
a. Ridge-push
Lempeng bergerak menjauh dari batas divergen, mendingin dan
mengental. Pendiginan dasar laut mereda ketika ketika bergerak, dan
penurunan ini membentuk lereng yang luas pada penggungan bukit
tengah

samudra.

Bahkan

yang

lebih

penting

bahwa

lereng

membentuk dasar mantel litosfer. Mantel mengental mengubah


mantel astenosfer menjadi mantel litosfer. Oleh karena itu, batas
antara keduanya.

b. Slab-pull
Proses dimana litosfer yang dingin masuk ke dalam dengan sudut
yang curam ke arah mantel yang panas sehingga menyebabkan
bagian dari dasar lempeng tersebut menjauh dari puncak punggungan
bukit dan turun ke dalam mantel. Slab- pull menyebabkan puncak
penggungan bukit bergerak menjauh dari lempeng samudera. Slabpull menyebabkan pergerakan lempeng yang cepat.
c.Trench-suction
Gaya ini memiliki tenaga minor tetapi mungkin menjadi hal penting
dalam gerak divergen benua. Benua yang berbeda pada ujung tepi
lempeng tidak dapat digerakkan oleh slab-pull, karena bukan pada
lempeng subduksi.namun dapat digerakkan oleh ridge-push dari
belakang, atau trench-section dari depan. Gaya-gaya tersebut lebih
lambat dari subduksi lempeng
Proses perkemabangan muka bumi menjadi seperti sekarang sudah
mengalami banyak tahapan. Sudah banyak juga teori yang menjelaskannya.
Teori teori tersebut diantaranya adalah :
1. Teori apungan
Alfred Wegener mengajukan teori adanya benua besar
Pangea sampai sekitar 300 juta tahun lalu, di akhir zaman
karbon.

Pergerakan

lempeng

bumi

mengakibatkan

benua

Pangea pecah sehingga bumi memiliki lima benua seperti


sekarang ini. Penyebab lempeng bumi bergerak dinamis karena
magma didalam perut bumi yang aktif bergerak sehingga
memberi pengaruh pada lempeng di atasnya. Jadi, benua-benua
tidak terpancang erat, tapi terus bergerak saling menjauh atau
saling bertumbukan yang dapat menjadi ancaman bencana bagi
manusia yang hidup di atasnya
2. Teori kontraksi
Teori ini dikemukakan oleh Descartes. Ia menyatakan bahwa bumi
semakin lama semakin susut dan mengerut disebabkan terjadinya proses

pendinginan sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa


gunung, lembah, dan dataran.
Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie
de Baumant (1852). Keduanya berpendapat bahwa bumi mengalami
pengerutan karena terjadi proses pendinginan pada bagian dalam bumi
yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk
pegunungan dan lembah - lembah.
3. Teori dua benua
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua
benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan
Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian
bergerak perlahan ke arah equator bumi sehingga pada akhirnya
terpecah - pecah menjadi benua - benua yang lebih kecil. Laurasia
terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana
terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.Teori Laurasia Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada 1884
4. Teori konveksi
Menurut Teori Konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes
dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz,
dikemukakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas
dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada
di atasnya. Ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava
sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah
samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi
yang baru sehingga menggeser dan
menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
Bukti dari adanya kebenaran Teori Konveksi yaitu terdapatnya mid
oceanic ridge, seperti mid Atlantic Ridge, dan Pasific - Atlantic Ridge di
permukaan bumi. Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar
laut yang membuktikan semakin jauh dari punggung tengah samudra,
umur batuan semakin tua. Artinya, terdapat gerakan yang berasal dari

mid oceanic ridge ke arah yang berlawanan disebabkan oleh adanya arus
konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.
5. Teori tektonik lempeng
Bumi terdiri dari berbagai macam lapisan. Lapisan bagian atas
bumi merupakan bagian yang tegar dan kaku berada pada suatu lapisan
yang plastik atau cair. Hal ini mengakibatkan lapisan permukaaan bumi
bagian atas menjadi tidak stabil dan selalu bergerak sesuai dengan
gerakan

yang

berada

di

bawahnya.

Keadaan

inilah

yang

melatarbelakangi lahirnya teori Lempeng Tektonik. Lahirnya teori


lempeng tektonik (tectonic Plate theory) pada tahun 1968 merupakan
kenyataan mutakhir dalam geologi yang menunjukkan terjadinya evolusi
bentuk permukaan bumi.
Teori

lempeng

tektonik

dikemukakan

oleh

Tozo

Wilso.

Berdasarkan teori ini, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa
lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer, Lempenglempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena pengaruh
arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di
bawah lempeng tektonik kulit bumi. Litosfer sebagai lapisan paling luar
dari badan bumi, bagaikan kulit ari pada kulit manusia dan merupakan
lapisan kerak bumi yang tipis. Prinsip teori tektonik lempeng adalah kulit
bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang kaku dengan bentuk tidak
beraturan. Dinamakan lempeng karena bagian litosfer mempunyai ukuran
yang besar di kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar), tetapi
berukuran kecil pada arah vertikal (ketebalan).
Astenosfer merupakan suatu lapisan yang cair (kental) dan
sangat panas. Panasnya cairan astenosfer senantiasa memberikan
kekuatan besar dari dalam bumi untuk menggerakkan lempeng-lempeng
secara tidak beraturan. Kekuatan ini dinamakan tenaga endogen yang
telah menghasilkan berbagai bentuk di permukaan bumi. Di bumi ini
litosfer terpecah-pecah menjadi sekitar 15 lempeng.
Lempeng lempeng tektonik utama yaitu :
-

Lempeng Afrika, meliputi Afrika

Lempeng Antartika, meliputi Antartika

Lempeng Indo-Australia, meliputi Australia dan Indonesia

Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa

Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia

Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan

Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik

Gambar. Peta Tektonik di seluruh dunia

Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng


India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca,
Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng
Scotia.
Teori lempeng tektonik banyak didukung oleh fakta ilmiah,
terutama dari data penelitian geologi, geologi kelautan, kemagnetan
purba, kegempaan, pendugaan paleontologi, dan pemboran laut dalam.
Lahirnya teori lempeng tektonik sebenarnya merupakan jalinan dari
berbagai konsep dan teori lama seperti Teori Apungan Benua, Teori Arus

Konveksi, Teori Pemekaran Lantai samudera, dan Teori Sesar Mendatar,


sebagaimana telah dijelaskan pada teori-teori di atas.
Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak dan mendesak satu
sama lain. Lempeng tektonik bagian atas disebut lempeng samudera,
sedangkan lempeng tektonik pada bagian atas terdapat masa kontinen
disebut lempeng benua. Kedua lempeng ini memiliki sifat yang berbeda.
Apabila dua lempeng yang berbeda sifat tersebut saling mendekat,
umumnya lempeng samudera akan ditekuk ke bawah lempeng benua
hingga jauh ke dalam lapisan astenosfer.
Bertemunya antara dua lempeng seperti ini dinamakan gerakan
bertumbukan (subduction), sedangkan daerah yang menjadi tempat
tumbukan lempenglempeng disebut subduction zone.
Selain saling mendekat kemudian bertumbukan, gerakan lempeng
juga ada yang saling menjauh dengan lempeng lainnya, dinamakan
gerak divergen atau disebut juga sebagai proses pemekaran. Hasil
pemekaran

lempeng

yang berada

di

atas

benua disebut

rifting,

sedangkan pemekaran yang berada di samudera disebut spreading.


Contoh proses ini adalah pecahnya Benua Pangea pada Zaman Trias
dengan membentuk celah sepanjang pinggiran Atlantik yang memisahkan
Afrika dan Amerika Latin.
Setiap

gerakan

lempeng

yang

berbeda

tersebut,

akan

mempengaruhi gejala dan fenomena alam di atas permukaan bumi.


berikut penjelasan dari tiga pergerakan bumi yang utama :
a. Konvergensi
Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng
tektonik. Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan
antara lempeng benua dengan benua atau antara lempeng benua
dengan lempeng dasar samudera. Zona atau tempat terjadinya
tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua disebut Zone
Konvergen.
Contohnya tumbukan antara lempeng India dengan lempeng
Benua

Eurasia

Himalaya

yang

yang

membentuk

merupakan

pegunungan lipatan

pegunungan

tertinggi

di

muda
dunia

dengan puncak tertingginya, yaitu Mount Everest. Contoh lainnya,

tumbukan lempeng Italia dengan Benua Eropa yang menghasilkan


terbentuknya Pegunungan Alpen.
Zona berupa jalur tumbukan antarlempeng benua dengan
lempeng dasar samudera, disebut Zone Subduksi atau zone tunjam,
contohnya

tumbukan antara

lempeng

benua

Amerika

dengan

lempeng dasar Samudera Pasifik yang menghasilkan terbentuknya


Pegunungan

Rocky

dan

Pegunungan Andes. Fenomana

yang

dihasilkannya :
1. Lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua;
2. Terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut;
3. Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan
pegunungan;
4. Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi;
5. Daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
6. Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng;
7. Timbunan sedimen campuran atau melange.

b. Divergensi
Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik
contohnya gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dengan
Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur tempat berpisahnya
lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen (zone sebar pisah).
Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
1. Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2. Pembentukan tanggul dasar samudera (mid ocean ridge) di
sepanjang tempat perenggangan lempeng-lempeng tersebut.
3. Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa
berstruktur bantal (lava bantal) dan hamparan leleran lava encer,
4. Aktivitas gempa.
Contoh :
Di Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari dekat
Kutub Utara sampai mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan

benua Amerika bergerak saling menjauh dengan benua Eropa dan


Afrika.
c. Transform
Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan
(berlawanan arah) antar lempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara
lempeng Samudera Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara
yang

mengakibatkan

terbentuknya Sesar

San

Andreas

yang

membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di


utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona berupa
jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona
Sesar Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam yang dihasilkan
antara lain patahan atau sesar mendatar. Gerak patahan atau sesar ini
dapat menimbulkan gempa bumi. Contoh: Sesar Sam Andreas di
California.
Tenaga endogen yang telah mengakibatkan adanya variasi bentuk
muka bumi, tidak hanya terjadi di daratan melainkan juga di dasar laut.
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun
kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi
(earths mantle).Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel
ini dinamakan litosfer.Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi
dibanding kepadatan pada kerak benua.Demikian pula, elemen-elemen zat pada
kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua
(felsik).
Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempattempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa
bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik
merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua
(Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).
Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfer padat dan terapung di
atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Di bawah litosfer terdapat lapisan
batuan cair yang dinamakan astenosfer.Karena suhu dan tekanan di lapisan
astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti

cairan (fluid).Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling


bersinggungan satu dengan lainnya.
Secara langsung apabila kita melihat di Indonesia, pengaruh dari
pergerakan lempeng tadi secara langsung berupa pergerakan kerak bumi di
batas pergerakan lempeng tadi yakni menghasilkan lajur gunung api yang
memanjang dari Sumatera sampai Nusa Tenggara dan membentuk sebuah
rangkaian gunung api. Rangkaian gunung api ini dikenal dengan istilah busur
vulkanik dan berhenti di Pulau Sumbawa, kemudian berbelok arah ke Laut
Banda menuju arah utara ke daerah Maluku Utara, Sulawesi Utara dan terus ke
Filipina. Pergerakan ketiga lempeng tadi juga dapat menimbulkan patahan atau
sesar yaitu pergeseran antara dua blok batuan baik secara mendatar, ke atas
maupun relatif ke bawah blok lainnya. Patahan atau sesar ini merupakan
perpanjangan gaya yang ditimbulkan oleh gerakan-gerakan lempeng utama.
Patahan atau sesar inilah yang akan menghasilkan gempa bumi di daratan dan
tanah longsor. Akibatnya, bangunan yang ada di atas zona patahan ini sangat
rentan mengalami runtuhan.
Patahan atau sesar-sesar ini juga akan mempengaruhi resistensi atau
kekuatan pada batuan yang dilewatinya, menyebabkan batuan- batuan tadi
menjadi rapuh dan mudah mengalami erosi. Apabila jenis batuan tersebut
merupakan batuan yang porous ( berongga), maka akan menimbulkan hal yang
lebih fatal lagi. Curah hujan yang tinggi akan menyebabkan air hujan masuk ke
dalam rongga batuan dan menyebabkan lama kelamaan batuan tersebut akan
mengalami pergerakan massa batuan dalam bentuk blok besar yang
menimbulkan tanah longsor, terutama daerah dengan kemiringan lereng yang
curam.

BAB III

HASIL DAN KESIMPULAN


Divergensi

yaitu

gerakan

saling

menjauh

antarlempeng

tektonik

contohnya gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika


bagian selatan. Zone berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik
disebut Zone Divergen (zone sebar pisah). Fenomena yang terjadi, sebagai
berikut:
1. Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2. Pembentukan

tanggul

dasar

samudera

(Mid

Oceanic

Ridge)

di

sepanjang tempat perenggangan lempeng-lempeng tersebut.


3. Aktivitas

vulkanisme

laut

dalam

yang

menghasilkan

lava

basa

berstruktur bantal (lava bantal) dan hamparan leleran lava encer,


4. Aktivitas gempa.
Contohnya, pada Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari
dekat Kutub Utara sampai mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua
Amerika bergerak saling menjauh dengan benua Eropa dan Afrika.
Divergen adalah pergerakan lempeng baik pada lempeng samudera
(oceanic plate) dan lempeng benua (continental plate), pergerakan lempeng ini
bergerak saling menjauh. Dalam tektonika lempeng, batas lempeng divergen
(divergen boundaries) merupakan ciri linear yang ada di antara dua lempeng
tektonik yang saling menjauh.
Batas divergen di benua biasanya menghasilkan celah yang kemudian
menjadi lembah celah. Sebagian besar batas lempeng divergen yang aktif ada di
lempeng samudra dan menghasilkan Mid Oceanic Ridge (MOR). Batas divergen
juga menghasilkan kepulauan vulkanik yang muncul saat lempeng menjauh
sehingga menghasilkan celah yang kemudian diisi oleh lava.

Pergerakan lempeng secara divergen ini memberikan dampak


baik secara positif dan negatif. Dampak positif dari pergerakan lempeng
secara divergen akan menghasilkan sesumber, sedangkan dampak
negatif dari pergerakan lempeng divergen ini akan menghasilkan bencana
misalnya gempa bumi, tsunami dan lain lain. Pada bab pembahasan ini
akan dilebih difokuskan mengenai sesumber yang terbentuk saat
pergerakan lempeng divergen terjadi.
Divergen biasanya akan berhubungan dengan hotspot. Pada
pergerakan lempeng divergen yang terjadi pada oceanic plate yaitu dua
lempeng samudera bergerak saling menjauh mengakibatkan magma
yang berasal dari mantel bumi akan keluar ke permukaan bumi yang
tepatnya membentuk zona MOR (Mid Oceanic Ridge). Magma yang
berasal dari mantel bumi ini bersifat basaltik, magma basaltik yang keluar
melalui celah lama kelamaan akan membentuk suatu lempeng baru.
Kemudian juga akan terbentuk gunung api perisai pada dasar laut yang
sifat magmanya adalah basaltik pada batas lempeng divergen oceanic
(plate boundaries). Pada bidang geologi, gunung api dasar laut akan

menghasilkan batuan yaitu peridotit, gabbro dan basalt, kemudian lava


gunung api dasar laut yang berkontak langsung dengan air laut akan
menghasilkan batuan pillow lava.
Pada pergerakan lempeng divergen yang terjadi pada lempeng
benua (continental plate) yaitu dua lempeng benua bergerak saling
menjauh akan mengakibatkan keretakan sehingga akan terbentuk lembah
atau a rift valley form. Salah satu lembah terbesar yang terbentuk akibat
divergen pada lempeng benua adalah Great Rift Valley di Afrika. Benua
Afrika saat ini sedang mengalami peretakan benua yang terbesar di
dunia, para ahli sering menyebutnya sebagai Lembah Retakan Besar
(Great Rift Valley) Afrika Timur karena bagian timur Afrika saat ini sedang
memisahkan diri dari sisa Afrika lainnya. Lembah Retakan Besar Afrika
Timur ini adalah sebuah gejala fragmentasi benua melalui peretakan
benua (continental rifting) yang kelak akan memusnahkan benua melalui
pembentukan samudera. Tidak hanya di Afrika Timur, retakan benua ini
juga menerus ke Asia Barat sehingga disebut Lembah Retakan Besar
(Great Rift Valley) Afrika-Timur Asia Barat. Panjang keseluruhan
Lembah Retakan ini adalah sekitar 5000 km dari Mozambik di Afrika
sebelah tenggara sampai Siria di Asia Baratdaya. Pembukaan Lembah
Retakan Besar ini telah dimulai sejak 50 juta tahun yang lalu. Ada di
dalam jalur Lembah Retakan Besar ini antara lain: Danau Tanganyika
(salah satu danau terbesar di dunia), Danau Malawi, Laut Merah (di sini
telah terjadi pembukaan samudera), Laut Mati, Sungai Yordan dan Danau
Galilea di Israel-Palestina. Bahwa Lembah Retakan Besar ini masih aktif
membelah Afrika Timur dan Asia Baratdaya, dibuktikan oleh aktivitas
tektonik dan vulkanisme hingga kini. Misalnya, pada tahun 2005, hanya
dalam dua hari tiba-tiba di Ethiopia, yang duduk di jalur ini, terbentuk
retakan sepanjang 60 km selebar 6 meter. Juga semua episentrum
gempa di Afrika Timur dan Asia Baratdaya berkonsentrasi di jalur Lembah
Retakan Besar ini.
Vulkanisme yang berhubungan dengan peretakan benua pun aktif
di Lembah Retakan Besar, Sebuah gunungapi bernama Nyiragongo yang
terletak di tepi timur Republik Demokratik Kongo, Afrika. Nyiragongo tepat
duduk di atas Lembah Retakan Besar Afrika Timur. Popularitas Gunung

Nyiragongo (3470 m dpl) ini adalah karena gunungapi aktif ini memiliki
kawah berisi lava mendidih terbesar di dunia dengan temperatur sekitar
1200 C. Lebar kawah sekitar 1,7 km, dalam 250 meter, diperhitungkan
diisi oleh sekitar 282 juta kaki kubik lava mendidih yang datang dari
kantong magma di bawah kawah ini. Kawah superpanas ini dikelilingi oleh
dinding batuan lava lama setinggi 15 meter.

Gambar 1.1 Kenampakan Gunung Nyiragongo dengan kedalaman 250


meter dan danau lava menjadi salah satu keajaiban dari benua Afrika.

DAFTAR PUSTAKA
https://geopustaka.files.wordpress.com/2012/11/modul-2-2-1-sejarahpembentukan-bumi.pdf (Diakses pada hari Selasa, tanggal 21 April 2015
pukul 12.04 WIB)
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/01/bumi-pengertian-prosespembentukan-kulit-lapisan.html (Diakses pada hari Selasa, tanggal 21
April 2015 pukul 12.10 WIB)
https://www.academia.edu/7229906/PAPER (Diakses pada hari Selasa, tanggal
21 April 2015 pukul 13.14 WIB)

DAFTAR ISTILAH

Anda mungkin juga menyukai