Anda di halaman 1dari 11

KELAS: 1IA26

Berbagai
Masalah
Berkependudu
kan dalam
Hubungan
Perkembangan
Masyarakat
dan
Kebudayaan
Kelompok 9

1.

Nevo Dino
Disusun oleh:
(18112444)
2.
Novika Setya
Pambudi (58412462)
3.
Rostiya Ayu
(58412450)
4.
Ula Susilawati
(58412455)
5.
Yulia Fitri
(58412467)
Mata kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Jurusan
: Teknik Informatika
Fakultas
: Teknologi Industri

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Berbagai Masalah
Berkependudukan dalam Hubungan Perkembangan Masyarakat dan
Kebudayaan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Ilmu Sosial Dasar. Selain itu, kita diharapkan lebih memahami
materi tentang berbagai masalah kependudukan dalam hubungan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini
masih jauh dari sempurna, baik secara materi maupun penulisannya.
Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala pengetahuan
dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati dan tangan terbuka, kami meenerima saran untuk
penyempurnaan makalah kami di masa yang akan datang.
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini, dapat memberikan
manfaat bagi pembaca maupun bagi kamisendiri sebagai penyusun.

Jakarta, oktober
2012

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan masyarakat dan kebudayaan Oleh karena itu begitu
menariknya judul yang kami bahas ini sehingga kami mendapat tugas
membuat makalah dengan judul Manusia Sebagai Individu, Keluarga, dan
Masyarakat, semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat
khususnya bagi pemakalah dan umumnya bagi para pembaca, serta kami
minta maaf apabila makalah ini belum sempurna dan jauh dari yang
diharapkan, oleh karenya kami meminta kritik dan saran yang sifatnya
mendukung untuk kemajuan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud penduduk?
2. Apa yang dimaksud kebudayaan?
3. Permasalahan apa saja yang terjadi dalam hubungan perkembangan
masyarakat dan kebudayaan
4. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk menangani masalah
tersebut?
C. Tujuan Penulisan makalah
1. Untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang pangertian
penduduk dan kebudayaan.
2. Untuk mengidentifikasi masalah berkependudukan yang terjadi dalam
hubungan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
3. Serta menemukan solusi dari masalah-masalah tersebut.
4. Sebagai pelengkap tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis
Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang
berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.
Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas,
mortalitas dan migrasi.
Pengertian Kebudayaan
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak.
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan bendabenda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Penduduk dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak
bisa dipisahkan. Keduanya mempunyai keterkaitan yang sangat erat.
Tidak akan pernah ada kebudayaan apabila tidak ada penduduk.
A. Permasalahan yang terjadi pada penduduk :
I. Jumlah pertumbuhan penduduk
Jumlah pertumbuhan penduduk dapat dibagi menjadi 3 yaitu :

Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang


diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian.

Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang


diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar.

Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang


disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.
II. Tingkat kelahiran (fertilitas)

Tingkat kelahiran ( fertilitas ) adalah tingkat pertambahan jumlah anak


atau tingkat kelahiran bayi pada suatu periode tertentu.
III. Tingkat kematian (mortalitas)
Tingkat kematian ( mortalitas ) merupakan pengurangan jumlah
penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian.

B. Perkembangan budaya
Pekembangan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para
perkembangan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi
wadah kebudayaan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan
dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok
manusia dalam masyarakat.
contoh-contoh perkembangan budaya :

KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM

KEBUDAYAAN BARAT

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN


. Hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan
kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat
antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia
yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan
masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi
dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan peraturan yang
berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang
menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari
nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring
dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan
kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan
sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun
melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang
melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada
zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat
lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut
dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika
bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring
dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana
mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk

melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok


tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan
demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian
besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat
memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lainlain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan bendabenda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
7 unsur kebudayaan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sistem mata pencaharian hidup


Ilmu pengetahuan atau Teknologi
Bahasa
Sistem kepercayaan atau Religi
Sistem organisasi social
Kesenian
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia

Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan


Seperti yang kita ketahui, perkembangan budaya indonesia salalu
saja naik dan turun. Pada awalnya, indonesia sangat banyak mempunyai
peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah
yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi
sekarang-sekarang ini budaya indonesia agak menurun dari sosialisasi
penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia.
Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin
berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli
Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia,
masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern.. namun
akhir-akhir ini indonesia semakin gencar membudidayakan sebagian
budaya indonesia, buktinya, masyarakat luar lebih mengenal budaya
indonesia dibandingkan masyarakat indonesia.
Sebagai contoh adalah batik hasil dari budaya indonesia, batik
tersebut belakangan ini termasuk bahan-bahan yang diminati oleh
masyarakat luar. Muncul trend ini dikarenakan batik telah diresmikan
bahwa batik tersebut telah ditetapkan oleh UNESCO pada hari jumat
tanggal 02 oktober 2009 sebagai warisan budaya indonesia, dan hari
itulah ditetapkannya sebagai hari batik nasional.
Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial,
Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal
factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan
rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat
(external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture
contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta
perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu
perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata
kembali kehidupan mereka .

Didalam budaya seni, indonesia mempunyai kemajuan. khususnya


Tarian tradisional telah mengalami kemajuan yang cukup baik dan telah
meranjak ke internasional
4 macam norma menurut kekuatan pengikatnya
1. Tata cara ( usage )
Tata cara merupakan norma yang menunjuk kepada satu bentuk
perbuatan dengan sangsi yang sangat ringan terhadap pelanggarnya.
Misalnya : Cara memegang garpu atau sendok ketika makan,
Pelanggaran atau penyimpangan terhadapnya tidak akan mengakibatkan
hukuman yang berat, tetapi hanya sekedar celaan atau dinyatakan tidak
sopan oleh orang lain.
2.Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan atau Folkways merupakan cara-cara bertindak yang digemari
oleh masyarakat sehingga dilakukan berulang-ulang oleh banyak orang.
Folkways mempunyai kekuatan untuk mengikat yang lebih besar dari
pada cara.
Misalnya: Mengucapkan salam ketika bertemu, membungkukkan badan
sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua. Apabila
tindakan itu tidak dilakukan maka sanksinya adalah berupa teguran,
sindiran, atau perunjingan.
3. Tata Kelakuan (mores)
Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber kepada filsafat, ajaran
agama atau ideology yang dianut oleh masyarakat.
Misalnya : Larangan berzina,berjudi,minum-minuman keras, penggunaan
narkotika dan zat-zat adiktif (obat-obatan terlarang) dan mencuri.
Tata kelakuan sangat penting dalam masyarakat,karena berfungsi :
a)
Memberikan batas-batas pada kelakuan-kelakuan individu.Setiap
masyarakat mempunyai tata kelakuan masing-masing yang seringkali
berbeda yang satu dengan yang lain.
b) Tata kelakuan mengidentifikasikan individu dengan
kelompoknya.Disatu pihak tata kelakuan memaksa agar individu

menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan tata kelakuan yang


berlaku,dan di lain pihak memaksa masyarakat untuk menerima individu
berdasarkan kesanggupannya menyesuaikan dirinya dengan tata
kelakuan yang berlaku.
c)
Tata kelakuan menjaga solidaritas antara anggota-anggota
masyarakat sehingga mengkukuhkan ikatandan mendorong tercapainya
integrasi social yang kuat.
4. Adat ( customs )
Adat merupakan norma ynag tidak tertulis namun sangat kuat mengikat,
sehingga anggota-anggota masyarkat yang melanggar adat istiadat akan
menderita, karena sanksi keras yang kadang-kadang secara tidak
langsung dikenakan.
Misalnya : Pada masyarakat yang melarang terjadinya perceraian,apabila
terjadinya perceraian maka tidak hanya yang bersangkutan yang
mendapatkan sanksi atau menjadi tercemar, tetapi seluruh keluarga
bahkan masyarakatnya.
5.Hukum (laws)
Hukum merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan
tertulis. Ketentuan sanksi terhadap pelanggar paling tegas apabila
dibandingkan dengan norma-norma yang disebut terdahulu.
4 norma yang ada di masyarakat
1. Norma agama, yaitu peraturanhidup yang diterima sebagai perintahperintah, larangan-larangan dan anjuran-anjuran yang berasal dari Tuhan.
Contoh: tidak boleh minum-minuman keras, berbuat
maksiat,mengkonsumsi madat, dan lain-lain.
2. Norma kesusilaan, yaitu peraturan hidup yang dianggapsebagai
suara hati nurani manusia atau datang melalui suarabatin yang diakuidan
diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam bersikap dan berbuat.
Contoh: seorang anak durhaka terhadap orangtuanya.
3. Norma kesopanan, yaitu peraturan hidup yang timbul dari
pergaulansegolongan manusia yang diikuti dan ditaati sebagai pedoman
yang mengatur tingkah laku manusia terhadap lingkungan sekitarnya
(misalnya: orang muda harus menghormati yang lebih tua).

4. Norma hukum, yaitu peraturan-peraturan yang timbul dari hukum


yang dibuat oleh penguasa negara yang isinya mengikat setiap orang dan
pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan segala paksaanoleh alatalat negara.Contoh: melakukan pencurian, pembunuhan, pemerkosaan,
dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP
D.KESIMPULAN
Hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan
terjadi karena suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan dan
masyarakat, akan membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi

bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan


hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau
masyarakat.
Masalah penduduk muncul akibat terjadinya perbedaan yang
mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang
dapat menjadi sumber masalah penduduk yaitu seperti proses sosial dan
kebudayaan yang berbeda-beda. Masalah penduduk itu sendiri akan
menyebabkan pro dan kontra pada perkembangan kebudayaan

Daftar Pustaka
http://marduta.com/rangkuman-materi-ips-kelas-8/permasalahankependudukan-di-indonesia-bagian-pertama
http://markusnugroho.wordpress.com/2009/12/21/penduduk-masyarakatdan-kebudayaan/
http://imadwaulat.wordpress.com/2011/10/11/mengkaji-hubungan-antarmasalah-penduduk-dengan-perkembangan-kebudayaan/

Anda mungkin juga menyukai