PEKERJAAN :
LATAR BELAKANG
sistem
perencanaan
yang
matang,
pelaksanaan
yang
baik
serta
perbaikan/rehabilitasi yang rusak-rusak guna untuk mendapatkan hasil yang tepat, efisien
dan efektif.
Saat ini telah berkembang sebagai daerah pertanian untuk berbagai komoditi
pertanian, namun pada tahun-tahun terakhir ini kondisi jaringan irigasi baik bangunan
utama (bendung) dan jaringan irigasinya telah mengalami perubahan fungsi jaringan.
Akibat yang ditimbulkan karena menurunnya fungsi jaringan adalah menurunnya produksi
pangan yang akan tidak tercapai ketahanan pangan.
Mengingat kondisi jaringan saat ini banyak mengalami penurunan fungsi jaringan,
maka diperlukan rehabilitasi sekaligus peningkatan prasarana dan sarana jaringan irigasi
agar lahan produksi pertanian dapat meningkat dan pendapatan masyarakat akan lebih
baik.
Untuk itu maka Dinas PU Provinsi Gorontalo pada tahun 2015 ini akan melaksanakan
pekerjaan rehabiitasi dan peningkatan jaringan irigasi untuk mengoptimalkan jaringan
irigasi yang ada baik sarana dan prasarana pada Daerah Irigasi (DI) Taluduyunu.
2.
3.
3.2.
3.3.
Tercapainya layanan Jaringan Irigasi yang optimal guna tersedianya air untuk
pertanian pada sistem irigasi yang sudah ada.
4.
5.
SKPD
PPK/KPA
(Dua Miliyar Seratus Enam puluh Delapan Juta Dua Ratus ) termasuk PPn, sumber dana
APBD (DAK) Tahun Anggaran 2015.
6.
Plesteran 1 : 3
Plat Precast
a. Beton K 175
b. Bekisting
c. Pembesian
6.3.
7.
DI. Taluduyunu210 Hari Kalender (7 Bulan) terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah
Mulai Pekerjaan.
8.
a. IUJK
Yang masih berlaku, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku, alamat yang tercantum
didalamnya sesuai dengan alamat data isian
kualifikasi pada LPSE.
b. SITU/SIGU/SIUP/Domisili
Yang masih berlaku, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku, alamat yang tercantum
didalamnya sesuai dengan alamat data isian
kualifikasi pada LPSE.
Yang masih berlaku, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku, alamat yang tercantum
didalamnya sesuai dengan alamat data isian
kualifikasi pada LPSE.
d. Akta Perusahaan
e. NPWP
NPWP Perusahaan
f. SBU
Sertifikat
Badan
Usaha
Jasa
Pelaksana
Perusahaan Kecil
MENJADI :
9.1.
SEMULA :
9.2.
MENJADI :
9.2.
9.3.
9.4.
9.5.
9.6.
10.
11.
: 2 Unit
: 1 Unit
: 1 Unit
: 1Unit
: 1 Unit
: 1 Set.
b.
Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam Gambar seperti
6
pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan
keras, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari
campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau tidak sempurna
lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui PPTK.
batu terdiri dari batu sungai dan atau batu gunung dan setiap batu harus
mem-punyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih
kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi.
Pasir
Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang
memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang baik.
d.
Kerikil
Kerikil isian harus terdiri dari batu pecah atau kerikil, berukuran dari 5 mm,
bergradasi baik sampai debu dan tidak mengandung bahan tanah
lempung. Bahan ini disebar diatas lapis makadam, disiram air dan digilas
sampai padat.
e.
Besi Beton
Untuk Besi Beton Menggunakan Besi Sesuai dengan Petunjuk Direksi atau
yang telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) dan untuk ukuran
mengikuti gambar kerja
11.2.
konstruksi
d). Siaran
Adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali ditentukan
lain oleh Direksi.
e). Plesteran
Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang
ada maupun yang baru harus diplester dengan adukan 1 PC : 3 Psr.
Pekerjaan plasteran dikerjakan secara 2 lapis sampai ketebalan 2 cm.
Apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian
atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0.10 m
dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada Gambar.
Pertemuan pasangan (Plesteran sudut) selebar 8 - 10 cm untuk
bangunan kecil dan 15 cm untuk bangunan yang besar sedang pada
samping rangka pintu sorong, diplester tegak selebar 10 cm. Plesteran
juga dilakukan pada alur skot balk.
Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang dasar harus
dibuat kasar dan bersih.
Pekerjaan plesteran harus rata, lurus dan halus.Setelah pekerjaan
plesteran cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman air
secara rutin.
f). Betok K 175
Material beton harus dicampur secara menyeluruh dalam mixer
hingga semua agregat tercampur dengan sempurna. Contoh beton
(sample) yang diambil di awal dan akhir penuangan harus sesuai
dengan ketentuan sebagai berikut :
Berat jenis dari kandungan udara adukan dari kedua contoh tidak
boleh berbeda lebih
dari 1.0 % dari berat rata rata dua contoh
9
Berat jenis dari agregat kasar dari kedua contoh, setiap 50 liter
dalam volume, tidak boleh berbeda lebih dari 8 % dari berat rata
rata dua contoh.
harus
terus
menerus
dalam
waktu
seperti
Waktu Campuran
(menit)
2 s/d 3
1,5 s/d 2
5
2
.
Semua tahapan pengecoran harus melalui Persetujuan Direksi,
0
persetujuan direksi terhadap campuran yang diusulkan tidak akan
diberikan sebelum kontraktor mengadakan percobaan campuran 1(trial
.
mix) dengan pengujiannya untuk tiap kelas beton dan telah
5
menyerahkan keterangan llengkap hasil percobaannya tentang mutu
pekerjaan (factor kepadatan dan slump), kekuatan dan berat jenis
kepada Direksi untuk persetujuannya. Kontraktor tidak boleh memulai
pekerjaan pembetonan sebelum usul campuran tersebut disetujui.
Kontraktor harus membuat campuran percobaan untuk setiap kelas
beton dengan memakai alat alat yang sama yang akan dipakai di
lapangan.
penyiapan
penggunaan
agregat,
campuran
dan
alat
g). Bekesting
Acuan
Bekisting dipergunakan
untuk
permukaan
beton
yang
dari
beton
dan
bisa
Direksi acuan
sedemikian
kali
diperiksa
sebelum
dengan
pembetonan
teliti
dimulai,
acuan
harus
h). Pembesian
Sebelum
pembesian
beton
di
lokasi
pengecoran,
semua
harus
bersih
dari
minyak,
lumpur,
bahan
organik,
atau
material
yang mudah
hancur
lainnya
dengan
pondasi
batuan
harus
dalam
kondisi
lembab
j).
bertanggung
jawab
atas
keamanan
barang-barang
11.3.
bangunan
secara
lengkap,
termasuk
tata-letak
13
Kelonggaran waktu,
depan
disertai
rencana
tanggal
permulaan
dan
penyelesaiannya.
14
Volume bahan yang terpakai dan sisa bahan (stock) yang ada di
lapangan.
Progress per item pekerjaan untuk tiap-tiap bangunan atau bagianbagian konstruksi, antara lain :
e) Dokumentasi
Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap
dan dibuatkan Album Foto berikut keterangan berupa tanggal
pengambilan foto, lokasi dan penjelasan foto. Untuk setiap lokasi
15
Tanggal pengambilan
Tahap pelaksanaan
11.5.
Fasilitas Kesehatan
Sebelum
Pelaksanaan
Pekerjaan
dimulai
Kontraktor
harus
Asuransi
Semua peralatan dan terutama tenaga kerja yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan ini agar diasuransikan.
16
12.
13.
BILL OF QUANTITY
Daftar Kuantitas Dan Harga (Bill Of Quantity) Terlampir;
14.
15.
KELUARAN / OUTPUT
Gambar pelaksanaan
Dokumentasi Pekerjaan
TTD
17