Anda di halaman 1dari 2

Review Paper

I.

Latar belakang
SDN adalah teknologi yang membawa banyak model baru pada
network applications. Contohnya adalah load balancing, multimedia
multicast, deteksi pada instrusi dan lainnya. Load balancing adalah
bagian terpenting dalam networking karena dapat mendistribusikan
beban pada multi server untuk memperoleh performa terbaik. Tetapi
menggunakan perangkat load balancer memiliki biaya yang mahal dan
aturan yang ketat terhadap vendor.
Pada paper ini akan dijelaskan bagaimana sebuah load-balancing
algoritma yang telah dikembangkan dengan algoritma jalur terpendek
(Dijkstra algoritma) untuk mendapatkan jalur terbaik. Penulis
menggunakan pyratik untuk menggunakan implementasi algoritma
untuk membandingkannya dengan round robin, random load balancing
algoritma, LIBERIO dalam network albiline network teknologi
menggunakan mininet

II.

Metode
a. Pengembangan algoritma Dijkstra
Algoritma dijkstra adalah algoritma untuk menentukan jarak
terpendek dari sebuah jalur.
Rumus dari algoritma dijkstra :
G= (V,E)
Dimana :
G= nilai terpendek
V=node
E=edge
Pengembangan algoritma dijkstra sebagai berikut :
Input :
G=(V,E), ew,nw, s
Output :
D[
Dimana :
Ew = edge weight, bobot garis
Nw = node weight, bobot node
S = sumber node
Perbedaan pengembangan algoritma dijkstra dengan algoritma
dijkstra yang biasanya adalah pada algrotima dijstra biasa dia tidak
bisa mendapatkan hasil yang sama hanya dengan menambahkan
node weight ke dalam edge weight.
Karena node weight seharusnya juga menentukan edge weight
yang keluar pada pertengahan node pada path.
Extended algoritma dijkstra sangat berguna dalam menentukan
rute terbaik untuk mengirimkan paket dari sumber node ke node
yang lain untuk SDN dimana significat latency dihasilkan saat paket
menuju pertengahan node atau tepi.

b. Metode algoritma load balancing


Tujuan dari load balancing algoritma adalah meneruskan tiap
request ke server terdekat dengan link load (memanfaatkan antara
link server dan switch) dibawah dari pre-specified threshold. Jika
semua server memiliki link node lebih besar dari tresholder maka
algoritma akan tetap memilih server yang terdekat.
Input :
Output :
Rumus menentukan link load :
Kli = current traffic on link/maximum bandwitch

III.

Hasil Pembahasan

IV.

Kesimpulan
Algoritma load balancing mengambil keuntungan dari algoritma
extended dijkstra. Algortima extended djikstra berguna untuk mencari
server terpendek dari client yang merequest. Extended dijkstra tidak
hanya mempertimbangkan edge weight tetapi juga node weight dari
grafik yang dihasilkan topologi SDN. Penulis menggunakan pyretic
untuk mengimplementasikan tujuan dan load balancing algoritma
dibawah toplogi abelene network dengan mininet emulation tool.
Simulasi diatas menghasilkan proposed load balancing algoritma
melebih dari yang lain dalam keadaan network end to end dan
troughput.

Anda mungkin juga menyukai