A. PENDAHULUAN Bahan ujian atau soal yang bermutu baik dapat membantu para guru, tutor, dan pengawas dalam meningkatkan pelaksanaan proses belajar mengajar. Soal yang bermutu baik dapat memberikan informasi dengan tepat tentang peserta didik yang belum atau sudah mencapai kompetensi. Salah satu soal bermutu baik yakni soal itu dapat membedakan setiap kemampuan peserta didik. Soal yang bermutu baik adalah soal yang sahih (valid), dan handal. Sahih maksudnya bahwa setiap alat ukur hanya mengukur satu dimensi/aspek saja. Soal bahasa Indonesia hanya mengukur materimateri Bahasa Indonesia bukan mengukur ketrampilan/kemampuan materi yang lain. Handal maksudnya bahwa setiapalat ukur harus dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat, cermat, dan ajeg. Untuk dapat menghasilkan bahan ujian atau soalyang sahih danhandal, penulis soal harus memiliki kemampuan menulis soal secara baik.beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh penulis soal yaitu terampil menulis, memiliki kemampuan mentejemahkan indikator penulisan soal secara akurat,memahami standar isi kurikulum,menguasai kaidah penulisan soal. Selain itu,penulis soal sebaiknya memiliki kemauan yang tinggi sehingga ia memiliki pengalaman yang memadai. B. MEMBACA INDIKATOR PENULISAN SOAL Sebelum menuliskan butir soal, seorang penulis soal ujian harus mampu membaca kisi-kisi penulisan soal secara baik. Membaca kisi-kisi dikatakan baik apabila si pembaca kisi-kisi dapat menerjemahkan indikator penulisan soal yang ada dalamkisi-kisi ke dalam butir soal secara tepat. Untuk dapat menerjemahkan kalimat indikator secara tepat perlu dilakukan analisis kalimat tersebut. Dalam hal ini diperlukan pula kemampuan untuk menhghubungkan antara indikator, materi yang diujikan , dan kompetensi yang hendak dicapai dalam kisi-kisi tersebut. Soal disusun berdasarkan indicator pada kisi-kisi. Proses penyusunannya dimulai dengan menentukan materi dan dilanjutkan dengan menyusun kalimat soal.
Berikut ini contoh langkah berpikir menterjemahkan indikator ke dalam
soalpilihan ganda. Contoh: Indikator Disajikan cuplikan cerita rakyat siswadapat menentukan: -latar cerita - watak salah satu tokoh dalamcerita - amanat dalamcerita 1. Menentukan materi Berdasarkan indikator tersebut, materi yang perlu dipersiapkan adalah cuplikan cerita rakyat. Dalam KBBI disebutkan bahwa cerita rakyat adalah cerita dari zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan (KBBI:210) Umri (2008:79) berpendapat: cerita rakyat adalah cerita yang tumbuh dan berkembang di tengahtengah masyarakat atau di suatu daerah tertentu. Cerita rakyat berisi tentang asal usul daerah, tempat, hat-hal atau peristiwa-peristiwa di luar kehidupan manusia biasa. Di setiap daerah di Nusantara memiliki cerita rakyat yang perlu dilestarikan. Cerita rakyat ada yang benarbenar terjadi dengan bukti-buki yang mendukung, ada juga cerita rekaan belaka, namun dipercaya penduduk setempat. Dalam Ensiklopedi Sastra Indonesia (ESI) didefinisikan cerita rakyat sebagai cerita yang hidup, digemari, dikenal, yang biasanya bersifat anonim yang tidak terikat pada ruang dan waktu, umumnya beredar secara lisan di tengah masyarakat. Termasuk di dalamnya cerita binatang, legenda, dongeng, mitos, dan saga (ESI:160). Dongeng adalah cerita tradisional tentang masa lampau (dahulu kala), bukan peristiwa kini. Tokoh biasanya diperankan banatang (personifikasi manusia). Perbuatan tokoh bisa luar (ESI:223). Legenda adalah cerita rakyat yang berisi tokoh, peristiwa atau tempat tertentu yang mencampuradukkan fakta historis dan mitos (ESI:458). Mitos adalah cerita rakyat legendaries atau tradisional, bertokoh makhluk luar biasa dan peristiwa yang tidak dijelaskkan secara rasional (ESI:514). Saga adalah hasil sastralama yang mengisahkan kehidupan seseorang pahlawan atau keluarga yang terkenal,atau menceritakan suatu petualangan yang mengagumkan (ESI:702).
Catatan: Dalam penyusuanan naskah soal cerita rakyat yang dimaksud
sekurang-kurangnya memuat 3 (tiga) unsure sesuai yang akandiujikan, yaitu: a) latar, b) watak, dan c) amanat. Latar merupakan keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinyalakuan dalamkarya sastra.Watak adalah sifat batin manusiayang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku, budipekerti, tabiat.Amanat merupakan gagasan yan mendasari karya sastra, pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar. 2.Menyusun Kalimat Soal Perlu diperhatikan, ketika menyusun bacaan/cuplikan bacaan harus mempertimbangkan hal yang akan dianyakan. Ketika akan dipertanyakan tentang latar tempat, harus dipikirkan dalam bacaan tersebut hendaklah dimunculkan beberapa nama tempat. Satu tempat sebagai kunci jawaban dan nama tempat yang lain digunakan sebagai pengecoh. Jika dalam bacaan tersebut hanya muncul nama satu tempat, dapat dipastikan soal yang tersusun akan menjadi tidak baik, sebab akan muncul pilihan jawaban yang tidak berguna. Demikian juga harus dipikirkan untuk kebutuhan pertanyaan yang selanjutnya. Kecermatan ini harus benar-benar diperhatikan. C.
PENULISAN SOAL TERTULIS
Penulisan butir soaltes tertulis merupakan suatu kegiatan yang sangat
penting dalam penyiapan bahan ulangan/ujian. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator soal yang sudah disusun dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah penulisan bentuk obyektif dan kaidah penulisan soal uraian. Penggunaan bentuk soal yang tepat dalam tes tertulis, sangat bergantung pada perilaku/kompetensi yang akan diukur. Ada kompetensi yang tepat diukur dengan bentuk uraian, ada pula yang tepat dengan tes objektif. Bentuk tes tertulis pilihan ganda dan uraian memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Keunggulan pilihan ganda diantaranya dapatmengukurkemampuan/perilaku secar objektif. Sedangkan soal uraian diantaranya dapat mengukur kemampuan mengorganisasikan gagasan dan menyatakan jawaban dengan kalimat sendiri. Kelemahan pilihan ganda diantaranya sulit dalammembuat pengecohnya, sedangkan soal uraian sulit menyusun pedoman penskorannya.