PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingkat perekonomian suatu Negara akan semakin baik apabila tingkat
kemakmuran penduduknya juga semakin baik. Tingkat kemakmuran yang lebih
tinggi pada umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan
masyarakatnya. Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut, maka akan
semakin banyak orang yang memiliki kelebihan dana. Kesadaran masyarakat akan
pentingnya berinvestasi maka masyarakat yang memiliki kelebihan dana tersebut
memanfaatkan dananya untuk disimpan dalam bentuk tabungan atau di
investasikan dalam bentuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar
modal.
Pasar modal pada dasarnya adalah suatu wahana investasi bagi masyarakat
yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang
menyediakan dana sebagai alternatif pembiayaan dalam membangun dan
mengembangkan usaha selain pendanaan dari perbankan. Bisa dikatakan Pasar
modal mampu memberikan dana dalam jumlah besar dibandingkan Perbankan.
Para Investor saat ini dapat memilih berbagai macam Investasi dengan berbagai
macam karakteristik dalam hal resiko dan tingkat pengembalian.
Investasi dana berkaitan dengan dua unsur yang saling berkaitan dan
berhubungan timbal balik yang sebanding yaitu hasil dan resiko. artinya semakin
besar hasil yang diharapkan, maka semakin besar pula risiko yang harus
ditanggung. Maka hasil adalah indikator yang diambil para investor untuk
mengukur dan membandingkan alternatif investasi.
Dalam mempertimbangkan investasi, para investor membutuhkan informasi
yang akurat untuk pengambilan keputusan. Ada dua analisis dan pendekatan yang
umum digunakan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal atau analisis
grafik.
Analisis Fundamental adalah
harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data historis
seperti informasi harga dan volume.
Faktor dalam menentukan nilai saham dapat dilihat dari faktor Eksternal
maupun Internal perusahaan. Namun nilai intrinsik perusahaan dinilai lebih
kuantitatif dengan adanya laporan keuangan dalam perusahaan. Maka nilai
intrinsik perusahaan dinilai lebih memberikan informasi kepada investor untuk
mengambil keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang bagus dibeli
untuk Investasi jangka panjang.
Berbagai macam saham diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, dan kami
tertarik untuk menganalisis beberapa saham diantaranya PT. Kalbe Farma Tbk, PT
Astra Internasional Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Dimana PT Kalbe Farma
Tbk ini tergabung dalam sektor hasil industri untuk konsumsi. Karena menangkap
peluang dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti Kesehatan
hal ini menjadi ukuran dalam berkembangnya industri farmasi. Hal ini lah yang
dilakukan oleh PT. Kalbe Farma, Tbk. Merupakan perusahaan multinasional
yang memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan.
PT Astra Internasioanl Tbk tergabung dalam sektor industri lainnya. PT
Astra International Tbk bergerak dalam bidang industri otomotif, bisnis inti Astra
International ini menguasai pangsa pasar domestik antara 50 dan 60 persen.
Perusahaan induk investasi ini sering dianggap sebagai barometer perekonomian
Indonesia. Mengingat meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan
kebutuhan transportasi.
Keadaan Indonesia yang tidak terpengaruh dari krisis yang melanda
perekonomian global dalam beberapa tahun terakhir merangsang pertumbuhan
yang meningkat di berbagai sector. Pembangunan infrastruktur terus dipacu untuk
menompang laju perekonomian dan diharapkan dapat merangsang investasi untuk
bertumbuh di tahun-tahun berikutnya. Industri konstruksi di Indonesia yang
termasuk pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pelopor berdirinya
BUMN konstruksi di Indonesia adalah PT Adhi Karya ( Persero) Tbk. ADHI
merupakan perseroan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sejak 18 Maret 2004, dimana pada akhir tahun 2003 negara Republik Indonesia
BAB II
LANDASAN TEORI
permasalahan
tersebut,
diperlukan
suatu
metode
untuk
menilai
kinerja
suatu
perusahaan
berdasarkan
dalam
membayar
kewajiban
jangka
pendeknya
dengan
Ase t Lancar
Utang Lancar
apakah termasuk undervalued atau over valued. PBV fokusnya pada nilai
ekuitas perusahaan. PBV sesuai artinya bermakna harga saham dibandingkan
nilai ekuitas per saham. Cara menghitungnya, adalah dengan membagi harga
saham dengan Book Value-nya (BV), dimana BV dihasilkan dari ekuitas
dibagi rata-rata jumlah saham yang beredar. Konsep penggunaannya pun
sama dengan PER: semakin tinggi nilai PBV, maka semakin mahal harga
sahamnya. Bila suatu perusahaan memiliki nilai PBV di atas satu (PBV>1),
maka harga saham perusahaan tersebut dinilai lebih tinggi daripada nilai
bukunya yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut semakin baik di
mata investor.Secara umum, persamaan. Yang digunakan untuk menilai PBV
suatu saham dapat dituliskan sebagai berikut :
PBV =
Pn
BVn
dengan:
PBVn
Pn
BVn
ROA=
EBIT
Jumlah Aset
Laba Kotor
Penjualan Bersih