(2.1)
Dimana:
SPL
P
Pref
(2.2)
Dimana:
: sound pressure level rata- rata (dBA)
: jumlah pengukuran
: titik pengukuran ke-i
: SPL pada titik ke-i (dBA)
n
i
SPLi
B.
Dimana:
RT
: waktu dengung, detik
V
: volume ruangan, m3
A
: total luas penyerapan, m2 sabin
dst(2.9)
D.
Regresi Linier
Analisis regresi linier menunjukkan hubungan
secara linear antara satu variabel independen (X) dengan
variabel dependen (Y). Rumus regresi linear sederhana
sebagi berikut:
Y = a + bX
(2.10)
Dimana:
Y
: Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X
: Variabel independen
a
: Konstanta (nilai Y apabila X = 0)
b
:Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun
penurunan)
E.
: Konstanta ruang
F.
(26)
S1 1 S 2 2 S3 3 ........ S n n
S1 S 2 S3 ........ S n
(2.7)
Uji Korelasi
Metode korelasi merupakan sebuah metode statistik
yang digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan
linier antara beberapa variabel.(Walpole,1995). Korelasi
memiliki nilai pada rentang -1 r 1. Apabila korelasi
bernilai positif, maka variabel- variabel tersebut saling
berbanding lurus. Apabila korelasi bernilai negatif, maka
variabel- variabel tersebut berbanding terbalik.
Tabel 2.1 Korelasi dan Interpretasinya (Yamin.dkk,
2009)
Nilai Korelasi (r)
Interpretasi
0,00 - 0,09
Hubungan Korelasinya diabaikan
0,10 0,29
Hubungan Korelasinya Lemah
0,30 0,49
Hubungan Korelasinya Moderat
0,50 0,70
Hubungan Korelasinya Sedang
> 0,70
Hubungan Korelasinya Sangat
Kuat
III. METODOLOGI PERCOBAAN
Pada bahasan ini akan dijelaskan mengenai langkahlangkah dalam melakukan evaluasi akustik gedung
research center ITS berdasarkan penentuan nilai sound
transmission class. .Berikut diagram alir penelitian:
1)
500
630
800
1k
1.25 k
1.6 k
2k
2.5 k
3.15 k
4k
2,3
2,7
2,9
2,3
2,1
2,0
1,8
1,8
1,6
1,5
2,2
2,5
2,6
2,2
1,9
1,9
1,7
1,5
1,3
1,1
2,0
2,6
2,7
2,2
1,9
1,7
1,6
1,2
1,3
1,1
2,0
1,9
2,2
2,7
2,4
2,2
2,6
2,7
2,2
2,0
1,9
1,7
1,5
1,4
1,2
A
7,290212
5,439716
5,732698
4,787276
3,996387
4,529238
4,93526
4,09899
3,903561
4,744596
5,384676
5,651527
6,273306
7,11161
7,620795
8,606774
250
315
400
500
630
800
1k
1.25 k
1.6 k
2k
2.5 k
3.15 k
4k
2)
5,01
4,15
4,73
5,17
4,26
4,05
4,97
5,67
5,97
6,67
7,62
8,21
9,36
Frekue
nsi
(Hz)
125
160
200
250
315
400
500
630
800
1000
1.250
1600
2000
2500
3150
4000
SPL
Sumber
(dBA)
70,0
65,2
66,1
60,9
65,7
67,9
67,5
69,2
73,9
74,7
74,6
70,3
67,0
65,0
67,0
66,4
NR
(dBA)
10,9
160
200
250
315
400
500
630
800
1k
1.25 k
1.6 k
2k
2.5 k
3.15 k
4k
65,2
66,1
60,9
65,7
67,9
67,5
69,2
73,9
74,7
74,6
70,3
67,0
65,0
67,0
66,4
56,5
50,2
47,3
47,8
49,5
49,7
50,3
52,2
53,4
52,6
53,3
47,9
44,5
42,8
39,1
8,7
15,9
13,6
17,9
18,5
17,8
18,9
21,8
21,3
22,0
17,0
19,1
20,5
24,2
27,3
800
1000
1250
46,6
48,5
68,8
30,6
29,2
29,4
34,4
39,7
57,3
1600
65,6
24,2
2000
43,5
25,9
63,1
40,6
2500
64,9
26,7
3150
4000
57,8
57,8
30,1
32,6
125
160
200
250
315
400
500
630
800
1000
1250
1600
2000
2500
3150
4000
81,4
63
50,7
57,8
43,2
48,2
58,6
53,5
46,6
48,5
68,8
65,6
43,5
64,9
57,8
57,8
58,9
48,0
43,5
52,8
3)
Dimana:
a: 37,2
b: -0,2
Metode persamaan pangkat sederhana:
(4.2)
Dimana:
C: 195,9
b: -0,5
Metode laju pertumbuhan jenuh
(4.3)
57,8
43,2
21,5
26,6
62,7
38,4
400
48,2
26,6
500
630
58,6
53,5
25,6
27,5
44,8
56,4
48,6
Dimana:
C: 15,8
d: -20,1
Dengan menggunakan persamaan tersebut, maka
dapat dibuat nilai TL dinding prediksi, sehingga dapat
dibuat grafik perbandingan TL dinding aktual dengan TL
dinding prediksi sebgai berikut:
Uji Korelasi
Persamaan TL dinding prediksi yang telah dibuat
divalidasi dengan cara dicari tahu keterkaitan antara data
TL bata ringan dan TL dinding yang digunakan dalam
perumusan persamaan. Proses ini perlu dilakukan untuk
membuktikan bahwa persamaan yang dibuat dapat
dimanfaatkan untuk melakukan prediksi besarnya nilai
TL bata ringan ketika sudah menjadi dinding dengan
menggunakan data TL sebuah bata ringan dari
laboratorium.
Pengujian ini dilakukan dengan metode korelasi.
Pengujian ini dapat dilakukan apabila data yang dimiliki
berupa data numerik. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan software SPSS dan didapatkan data
sebagai berikut: