Chapter I PDF
Chapter I PDF
PENDAHULUAN
komunikasi antara atasan kepada bawahan. Sisi kedua antara pegawai yang satu
dengan pegawai yang lain. Sisi ketiga adalah antara pegawai kepada atasan. Masingmasing komunikasi tersebut mempunyai polanya masing-masing. Di antara kedua
belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau
komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan
untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai
tujuan suatu organisasi. Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi
antara berbagai subsistem dalam perkantoran. Menurut Kohler ada dua model
komunikasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perkantoran ini.
Pertama, komunikasi koordinatif, yaitu proses komunikasi yang berfungsi untuk
menyatukan bagian-bagian (subsistem) perkantoran. Kedua, komunikasi interaktif,
ialah proses pertukaran informasi yang berjalan secara berkesinambungan, pertukaran
pendapat dan sikap yang dipakai sebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub sistem
dalam perkantoran, maupun antara perkantoran dengan mitra kerja. Frekuensi dan
intensitas komunikasi yang dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu
proses komunikasi tersebut.
Proses komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan khususnya yang
menyangkut komunikasi antara pimpinan dan karyawan merupakan faktor penting
dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif. Komunikasi efektif tergantung dari
hubungan karyawan yang memuaskan yang dibangun berdasarkan iklim dan
kepercayaan atau suasana organisasi yang positif. Hubungan atasan dan bawahan
merupakan jantung pengelolaan yang efektif. Agar hubungan ini berhasil, harus ada
kepercayaan dan keterbukaan antara atasan dan bawahan. (Muhammad, 2007 : 172).
baik. Disini peneliti akan meneliti bagaimana keryawan PTPN IV Unit Kebun Laras
saling berkomunikasi antar pribadi dengan sesama karyawan ataupun dengan
pimpinannya.
Berdasarkan penjelasan uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti tentang
b. Penelitian ini dibatasi pada peningkatan kinerja yang meliputi disiplin kerja,
frekuensi kehadiran, kerja sama yang baik dengan rekan kerja, kesenangan
terhadap pekerjaan, keseriusan kerja, penghargaan terhadap hasil kerja.
c. Penelitian dilakukan di PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero)
Unit Kebun Laras.
d. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2009.
yakni dua orang) atau satu komunikasi tiga orang (triadik). Komunikasi antarpribadi
(non media massa) seperti televisi.
Untuk memperjelas pengertian komunikasi antar pribadi Devito (Alo Liliweri,
1991) memberikan beberapa ciri komunikasi antar pribadi :
1. Keterbukaan
Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau gagasan
bajwa permasalahan secara bebas (tidak ditutupi) dan terbuka tanpa rasa takut
atau malu, kedua-duanya saling mengerti dan memahami pribadi masingmasing.
2. Empati
Kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada orang lain.
3. Dukungan
Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari
pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan demikian keinginan atau hasrat
yang ada dimotivasi untuk mencapainya. Dukungan membnatu seseorang
untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan
yang didambakan.
4. Rasa Positif
Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat tanggapan yang positif, rasa
positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga
atau berprasangka yang menggangu jalinan interaksi.
5. Kesamaan
Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan pribadi pun lebih kuat apabila
memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi
dan sebagainya.
I.6.2 Self Disclosure
Menurut Johnson,(Rakhmat :2004:63) teori self disclosure atau pembukaan diri
merupakan proses mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang
sedang kita hadapi serta memberikan informasi guna memahami suatu tanggapan
terhadap orang lain dan sebaliknya. Membuka diri berarti membagikan kepada orang
lain perasaan kita terhadap suatu yang telah dikatakan atau dilakukannya, atau
perasaan kita terhadap suatu kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan.
Beberapa manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antarpribadi
adalah sebagai berikut (Joseph A. Devito : 1997:40 )
1. Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang
2. Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, maka orang tersebut akan
menyukai diri kita, sehingga ia akan semakin membuka diri kepada kita.
3. Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki
sifat-sifat sebagai berikut : kompeten, terbuka, ekstrover, fleksibel, adaptif dan
inteligen.
4. Membuka diri pada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan
komunikasi intim baik dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain.
5. membuka diri berarti berarti bersikap realistis, maka di dalam pembukaan diri
kita haruslah jujur, tulus, dan autentik.
Teori Self Disclosure atau proses pengungkapan diri yang telah lama menjadi
fokus penelitian dan teori komunikasi mengenai hubungan merupakan proses
mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain dan seterusnya.
I.6.3 Kinerja
Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode
tertentu mencerminkan tingkat kesehatan orang tersebut. Dengan kata lain, kinerja
adalah suatu pencapaian yang baik dalam bekerja berupa prestasi yang diperlihatkan
suatu organisasi atau individu yang kemudian memberi cerminan bahwa organisasi
atau individu yang kemudian memberi cerminan bahwa organisasi tersebut adalah
organisasi yang sehat.
Penilaian kinerja menurut Soeprihanto (1996 : 7) adalah suatu sistem yang
digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah
melaksanakan
pekerjaannya
masing-masing
secara
keseluruhan.
Penilaian
Kinerja Karyawan
Variabel Antara
Karakteristik Responden
Variabel Operasional
1. Keterbukaan
Komunikasi antarpribadi
2. Empati
3. Dukungan
4. Rasa Positif
5. Kesamaan
1. Disiplin kerja
Kinerja Karyawan
1. Usia
Karaketeristik responden
2. Jenis kelamin
3. Tingkat pendidikan
4. Afdeling
5. Golongan jabatan
6. Lamanya bekerja
operasional adalah
unsur
penelitian
yang
memberitahukan
bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain defenisi
operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu penelitian lain yang
ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995 : 46).
Defenisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas (Komunikasi Antarpribadi)
a. Keterbukaan, yaitu Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan
segala ide atau gagasan bahwa permasalahan secara bebas (tidak ditutupi)
dan terbuka tanpa rasa takut atau malu, kedua-duanya saling mengerti dan
memahami pribadi masing-masing.
b. Empati, yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya
kepada orang lain.
c. Dukungan, yaitu setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan
mendapat dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan
demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya.
d. Rasa Positif, yaitu setiap pembicaraan yang disampaikan dapat tanggapan
yang positif, rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi
untuk tidak curiga atau berprasangka yang menggangu jalinan interaksi.
e. Kesamaan, yaitu kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi dan
sebagainya.
kelamin
adalah
identitas
karyawan
PT.
PERKEBUNAN
PT. PERKEBUNAN
I.11 Hipotesis
Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa
ditinggalkan karena ia merupakan instrument kerja dari teori (Singarimbun, 1995 :
43).
Hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat dugaan mengenai hubungan
antara dua variabel atau lebih.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H0
Ha