Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN LENGKAP

PENGANTAR BIOTEKNOLOGI
PEMBUATAN EM4
SEDERHANA

DISUSUN OLEH
NAMA

: JANERIATRI

NIM

: 1114040028

KELOMPOK

: V (LIMA)

KELAS

: A (PENDIDIKAN BIOOGI

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Pengantar Bioteknologi dengan Judul
Pembuatan EM4 Sederhana yang disusun oleh:
Nama

: Janeriatri

NIM

: 1114040028

Kelas/ Kelompok

: A/ V

Telah diperiksa secara seksama oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka
dinyatakan diterima.
Makassar,

Januari

2015
Koordinator Asisten

Asisten

Djumarirmanto, S.Pd

Eka Setiawan
NIM.

111414043
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

Prof. Dr. Yusminah Hala, M.S


NIP : 19611212 198601 2 002

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengantar bioteknologi merupakan mata kuliah yang terbagi atas 2 hal
penting yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi
modern (rekayasa genetik). Beberapa macam bioteknologi, khususnya
bioteknologi konvensional telah dipraktikumkan. Kali ini, akan dilakukan
praktikum yang berkaitan dengan pembuatan starter pupuk secara sederhana.
Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa
yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukannya sebagai
barang buangan yang disebut sampah. Sampah secara sederhana diartikan
sebagai sampah organik dan anorganik yang dibuang oleh masyarakat dari
berbagai lokasi di suatu daerah. Sumber sampah umumnya berasal dari
perumahan dan pasar. Sampah menjadi masalah penting untuk kota yang padat
penduduknya. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya
tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Penanganannya tidak
memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Sementara kebijakan
pemerintah, dalam memanfaatkan produk samping dari sampah dirasakan
belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya dampak yang
ditimbulkan oleh tertumpuknya sampah diberbagai sisi kehidupan, khususnya
di kota-kota besar.
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan penelitian yang dapat
mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Salah satunya adalah
memanfaatkan sampah khususnya sampah organik untuk bahan baku pupuk
cair sehingga dapat mengurangi penumpukan sampah dan dapat membantu
petani dalam menyediakan pupuk.
Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau
alami. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi
pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa pupuk organik yang

diolah dipabrik misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan.
Pupuk organik cair antara lain adalah ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan
fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan lainlain. Hal yang perlu diingat dalam memilih sampah organik untuk diolah
menjadi pupuk yaitu kandungan bahan organiknya. Ada sebagian bahan
organik yang bergetah dan tidak baik untuk menjadi bahan baku pupuk
organik, misalnya daun damar, pinus, daun bambu, serta daun tembakau.
Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus dari sampah organik yaitu bahan
organik basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi
seperti sisa buah-buahan atau sayur- sayuran. Selain mudah terkomposisi,
bahan ini juga kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Semakin besar
kandungan selulosa dari bahan organik (C/N rasio) maka proses penguraian
oleh bakteri akan semakin lama (Purwendro dan Nurhidayat, 2007).
Penggunaan Effective Microorganism (EM4) dalam pembuatan pupuk
cair adalah untuk mempercepat proses fermentasi. Effective Microorganism
merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme yang bermanfaat
(bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi aktinomisetes dan jamur
fermentasi) yang dapat meningkatkan keragaman mikroba tanah. Pemanfaatan
EM4 dapat memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman (Sutanto, 2002).
Berdasarkan uraian di atas, maka dianggap perlunya praktikum ini untuk
menambah wawasan mengenai pembuatan EM4 sederhana. Sehingga, kita
dapat mengetahui proses-proses apasaja yang berlangsung saat pembuatan
EM4 sederhana.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini, berdasarkan latar belakang di atas yaitu, sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui proses pembuatan EM4 sederhana.
2. Untuk mengetahui peranan bakteri yang terlibat pada proses pembuatan
EM4 sederhana.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum ini, berdasarkan tujuan di atas yaitu, sebagai berikut:
1. Mampu mengetahui proses pembuatan EM4 sederhana.
3. Mampu mengetahui peranan bakteri yang terlibat pada proses pembuatan
EM4 sederhana.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dibandingkan pupuk organik padat, pupuk organik cair masih sedikit
terdapat dipasaran. Menurut Simamora (2005), pupuk organik cair adalah
pupuk yang berasal dari hewan atau tumbuhan sudah mengalami fermentasi.
kandungan bahan kimia di dalamnya maksimum 5%. Pupuk organik cair adalah
larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman,
kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.
Menurut Sundari, dkk (2012). Jenis sampah organik yang bisa diolah
menjadi pupuk organik cair adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Sampah sayur baru


Sisa sayuran basi, tetapi harus di cuci dulu, peras lalu buang airnya
Sisa nasi
Sisa ikan, ayam, kulit telur
Sampah buah (anggur, kulit jeruk, apel dan dan lainlain), tidak termaksud

kulit buah yang keras seperti


6. kulit buah salak
Larutan effective microorganisms 4 yang disingkat EM4 ditemukan pertama
kali oleh Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Jepang. Kurang lebih 80 genus
mikroorganisme fermentasi yang terkandung di dalam EM4. Dari sekian banyak
mikroorganisme, ada lima golongan utama penyusun EM4 yaitu bakteri
fotosintetik, Lactobacillus sp., Streptomyces sp., ragi, dan Actinomycetes
(Indriani, 1999).
EM4 dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen yang selalu
menjadi masalah pada budidaya monokultur dan budidaya tanaman sejenis secara
terus-menerus (continous cropping). EM4 dapat memfermentasikan sisa pakan
dan kulit udang atau ikan di tanah dasar tambak, sehingga gas beracun dan panas
di tanah dasar tambak menjadi hilang. EM4 dapat digunakan untuk memproses
bahan limbah menjadi kompos dengan proses yang lebih cepat dibandingkan
dengan pengolahan limbah secara tradisional (Kharisma, 2006).

Ciri fisik pupuk cair yang baik adalah berwarna kuning kecokelat dan
berbau bahan pembentuknya sudahmembusuk. Penggunaan dosis tertentu pada
pupuk kompos lebih berorientasi untuk memperbaiki sifat fisik serta kimia dan
menyediakan unsur hara. Pembuatan pupuk dapat berlangsung dalam kondisi
aerob maupun anaerob. Menurut Sundari, dkk (2012), reaksi yang terjadi pada
perombakan sistem aerobik adalah:
Gula (CH2O)x + O2

X CO2 + H2O + Energi

(Selulosa, Hemisolulosa)
N-Organik
fosfor

NH4+
H3PO3

NO2-

NO3-

Energi

Ca(PHO4)

(Fitin, Lesitin)
Reaksi Utuh:
Aktivitas mikroorganisme

Bahan organik

CO 2 + H2O + hara+ humus + Energi

(484 674 Kcal/mol glukosa)


Kondisi anaerob diartikan sebagai proses dekomposisi bahan organik tanpa
menggunakan O2. Reaksi yang terjadi pada perombakan sistem anaerob:
Bakteri penghasil asam methanomonas

(CH2O)x

XCH3COOH

CH4 + CO2
N-Organik

NH3

2H2S + CO2

(CH2O)x + S + H2O + E (26 Kcal/mol glulosa)

Bakteri penghasi asam methanomonas:


(CH2O)x
N-Organik

XCH3COOH CH4 + O2
NH3

2H2S + CO2 (CH2O)x + S + H2O + E (26 Kcal/mol glulosa)


Pengolahan limbah memang sudah banyak dilakukan dengan menggunakan
mikroorganisme, termasuk mungkin terhadap limbah tahu. Namun demikian
pengolahan limbah tahu dengan menggunakan Efektif Mikroorganisme (EM4)
di Pekanbaru belum penulis temukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektifitas mikroorganisme (EM4). dalam mengurai limbah organik industri

pembuatan tahu, dengan harapan hasil yang diperoleh akan dapat dipergunakan
industri tahu ukuran usaha rumah tangga dapat mengolah limbahnya sehingga
keberlanjutan usaha tahu ukuran rumah tangga dapat berpartisipasi dalam
memelihara lingkungan perairan dimana beroperasi (Jasmiyati, 2010).
Penambahan bioaktivator dalam pembuatan pupuk cair diharapkan dapat
mempercepat pembentukan pupuk cair 2-3 minggu atau 1-1,5 bulan. Umumnya
bahan organik yang segar mempunyai rasio C/N tinggi, sepeti jerami padi 5070. Prinsip pembuatan pupuk adalah menurunkan rasio C/N bahan organik
sehingga sama dengan rasio C/N tanah (< 20). Dengan semakin tingginya rasio
C/N bahan maka proses pembuatan pupuk akan semakin lama karena rasio C/N
harus diturunkan (Sundari, dkk., 2012).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu Dan Tempat
Hari/ Tanggal
: Rabu/ 18 Desember 2014
Waktu
: Pukul 09.00 WITA s.d selesai
Tempat
: Green House FMIPA, Universitas Negeri Makassar
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Ember cat dan penutupnya
b. Pisau
2. Bahan
a. Daun-daunan (daun jambu, daun mangga, daun belimbing wuluh, daun
b.
c.
d.
e.
f.
g.

lamtoro, batang pisang dan daun pisang).


Sayuran (kangkung, kacang panjang dan daun kacang panjang)
Kulit buah-buahan (semangka, pisang, papaya dan buah naga)
Bekatul/ dedak
Gula pasir
Air beras
Plaster bening

C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Daun-daunan dan bekatul dicampurkan. Menempatkan di dalam ember cat
dan mengaduknya.
3. Membiarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi
EM1.
4. Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur (kangkung) dan kulit buahbuahan. Kemudian mendiamkan selama satu minggu. Cairan baru yang
terbentuk disebut dengan EM2.
5. Cairan EM2 dicampurkan dengan air cucian beras, gula pasir yang
dilarutkan terlebih dahulu dan bekatul. Mendiamkan selama satu minggu
sehingga menjadi EM3.
6. Mendiamkan lagi selama 1 minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan
tersebut telah menjadi EM4 dan siap digunakan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Table Hasil Pengamatan:
Kelompok
V

Warna
Cokelat
kehitaman

Pengamatan
Bau

Tekstur

Menyengat

Berair

Keteragan: Kelompok V = Berhasil


B. Pembahasan
Praktikum pengantar bioteknologi kali ini yaitu membuat EM4
sederhana dengan menggunakan beberapa macam daun dan sayuran serta
bahan-bahan lain yang nantinya akan mengalami proses fermentasi yang akan
melibatkan beberapa jenis bakteri. EM4 yang memilki kepanjagan Effective
Microorganism atau pupuk organik cair merupakan pupuk yang berasal dari
hewan atau tumbuhan sudah mengalami fermentasi. kandungan bahan kimia
di dalamnya

maksimum 5% (Simamora, 2005). Berdasarkan hasil

pengamatan, pada pengamatannya berhasil (menghasilkan pupuk cair atau


EM) dengan bau yang menyengat, warnanya cokelat kehitaman, kemudian
teksturnya yang berair..
Teknologi EM4 merupakan dimensi tambahan untuk mengoptimumkan
praktek pertanian organik, seperti pada rotasi tanaman, penambahan bahan
organik, pengolahan tanah konservasi dan pengendalian biologi. Effective
Microorganisme (EM4) adalah suatu larutan hasil pembiakan campuran dari
sebagian besar mikroorganisme Lactobacilus sp, Streptomyces sp dan ragi
(Kharisma, 2006).
Dari beberapa kondisi yang terlihat, pengomposan tanpa udara/anaerob
memacu bakteri-bakteri yang suka tanpa oksigen untuk menguraikan substrat
ini dan kerja bakteri suka oksigen terhambat akibatnya bakteri anaerobik ini
yang mendominasi dan mereduksi senyawa-senyawa khas beraroma tak sedap.

Dari segi ukuran antara sebelum pengkomposan dengan yang sudah terlihat
perubahan, ini yang mengakibatkan proses pengkomposan terlaksana
(Sundari, dkk., 2012).
EM4 dapat menekan pertumbuhan serangga hama. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa EM4 dapat memfermentasi bahan organik yang terdapat
di dalam tanah dengan melepaskan hasil fermentasi berupa gula, alkohal
vitamin, asam laktat, asam amino dan senyawa organik lainnya. Fermentasi
bahan organik tidak melepaskan panas dan gas yang berbau busuk sehingga
serangga hama tidak tertarik untuk bertelur atau menetaskan telurnya di dalam
kondisi tanah tersebut. Akhirnya, siklus hidup serangga di dalam tanah dan
tanaman menjadi terputus dan tingkat serangan hama menjadi menurun.EM4
dapat menekan pertumbuhan nematoda parasit tanaman. Hal ini terjadi karena
hasil fermentasi bahan organik ternak menciptakan kondisi yang baik bagi
pertumbuhan

jamur

pemangsa

nematoda

yang

dapat

menurunkan

populasi,nematoda parasit di dalam tanah (Kharisma, 2006).


Mikroorganisme yang terdapat di dalam EM terdiri dari: Lactobacillus
(bakteri asam laktat), bakteri fotosintetik, Actinomycetes, Strepmyces sp, dan
ragi. EM meningkatkan fermentasi limbah dan sampah organik, meningkatkan
ketersediaan nutrisi terhadap tanaman serta menekan aktivitas serangga hama
dan mikroorganisme pathogen (Sundari, dkk., 2012).
Menurut Sundari, dkk (2012), EM terdiri dari 5 (lima) jenis
mikroorganisme utama, yaitu:
1. Bakteri fotosintetik berfungsi untuk mengikat nitrogendari udara
bebas,memakan gas-gas beracun dan panas dari hasil proses pembusukan,
sehingga polusi di dalam tanah menjadi berkurang.
2. Ragi berfungsi untuk memfermentasi bahan organik tanah menjadi
senyawa-senyawa organic (dalam bentuk alkohol, gula, dan asam amino)
yang siap diserap oleh perakaran tanaman.
3. Lactobacillus berfungsi untuk memfermentasi bahan organik menjadi
senyawa-senyawa asam laktat yang dapat diserap oleh tanaman.
4. Actinomycetes dan Streptomyces berfungsi untuk menghasilkan senyawasenyawa antibiotik yang bersifat toksik terhadap patogen/penyakit, serta
dapat melanjutkan ion-ion fosfat dan ion-ion mikro lainnya.
.

DAFTAR PUSTAKA

Indriyani, Y. H. 1999. Membuat Kompos secara Kilat. Jakarta: Penebar Swadaya.


Jasmiyati., Sufia, A., dan Thamrin. 2010. Bioremidiasi Limbah Cair Industri Tahu
Menggunakan Efektif Mikroorganisme (EM4). Riau: ISSN.1978-5283. No.
2, Vol. 4.
Kharisma, R. A. 2006. Pengaruh Penamabahan Bahan Aktif EM4 dan Kotoran
Ayam pada Kompos Alang-alang (Imperata cylindrica) terhadap

Pertumbuhan Semai Gmelina arborea. Bogor: Program studi Budidaya


Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Simamora, H. S. 2005. Perbedaan Pupuk Organik dan Anorganik. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Sundari, E., Ellyta. S., dan Riko, R. 2012. Pembuatan Pupuk Organik
Cair Menggunakan Bioaktivator Biosca dan EM4. Pekanbaru: ISSN 19070500

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh berdasarkan hasil praktikum yaitu,
sebagai berikut:
1. Proses pembuatan EM4 sederhana (Effective Microorganism) dilakukan
dengan pencampuran bahan-bahan jenis sampah organik yang bisa diolah
menjadi pupuk organik cair, kemudian mendiamkan beberapa hari agar
proses fermentasi dapat berlngsung dengan baik.
2. Mikroorganisme yang terdapat di dalam EM terdiri dari: Lactobacillus
(bakteri asam laktat), bakteri fotosintetik, Actinomycetes, Strepmyces sp,
dan ragi. EM meningkatkan fermentasi limbah dan sampah organik,
meningkatkan ketersediaan nutrisi terhadap tanaman serta menekan
aktivitas serangga hama dan mikroorganisme patogen.
B. Saran
Diharapkan agar praktikum-praktikum Pengantar Bioteknologi selanjutnya
dapat mengembangkan produk-produk bioteknologi menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai