Ak406 112199 980 7
Ak406 112199 980 7
Audit Pemerintah
Abdul Rohman, SE, MSi
Tujuan Instruksional
Setelah menyelesaikan bab ini, Anda
diharapkan mampu:
Memahami dan menjelaskan pengertian
audit sampling
Memahami dan menjelaskan istilahistilah yang terkait dengan sampling
Memahami dan menerapkan teknik
sampling statistik dan non statistik
Memehami dan menjelaskan
tindaklanjut hasil sampling
Sam pling
Sampling (umum) adalah pemeriksaan atas sedikit item (unit
penerimaan barang?
b.diperiksa ketepatan perkalian dan penjumlahannya?
c.diperiksa kebenaran klasifikasi atau pembebanan akunnya?
2. Apakah:
a.perkalian dan penjumlahannya telah benar secara aritmetis
b.transaksi tersebut telah dimasukkan ke dalam akun yang benar
c.jumlah yang benar telah dicatat dalam catatan akuntansi
d.transaksi tersebut telah dicatat pada periode akuntansi yang benar
IlustrasiSam pling
Sensus
(100%)
Samplin
g
Populas
Samp
el
Estimasi
Kondisi
Sampel
Contoh
Seorang bendahara mempunyai 10 lembar
kuitansi
X1 X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X1
0
Tot
al
10
90
110 80
120 115 85
105 95
10 100
Tentukan perkiraan (estimasi) total pengeluaran kas 0
0
berdasarkan sampel
sebanyak enam (n = 6) kuitansi, yaitu X2, X4, X5, X7, X8,
X9.
X2
X4
X5
X7
X8
X9
Tota
l
90
80
120 85
105 95
575
Rata-rata (X) = t/n = 575/6 = 95,83
Jadi, Perkiraan Total Populasi () = NX = 10 x 95,83 = 958,30
Dari contoh di atas diketahui bahwa hasil sampling ("estimasi"
terhadap
keadaan populasi), tidak sama dengan keadaan populasi yang
"sebenarnya".
Dalam hal ini:
- Estimasi (perkiraan total populasi) = 958,30 ()
- Total populasi yang sebenarnya = 1.000,00 (T)
=(Xi- )2 /N
Ilustrasistandar deviasi
Dari contoh data diatas, hitunglah standar deviasinya:
X1
X2
X3
X4
10
90
110 80
X5
X6
X7
120 115 85
X8
X9
X1
0
Tot
al
105 95
10
0
100
0
semakin besar
semakin Kecil
sangat homogen
Penjelasan
Populasi
Kerangka
(frame):
Unit sampel
Characteristic
Penjelasan
Attribute
Variabel
Penjelasan
Tingkat
keyakinan
(Confidence
level/level of
sampling risk):
g
Analisis
Menggunakan
rumus/formula
statistik, sehingga
judgment
yang akan digunakan
harus
dikuantifikasi lebih
dahulu
sesuai kebutuhan
Tidak menggunakan
rumus/
formula statistik,
sehingga
judgment yang akan
digunakan
tidak perlu
dikuantifikasi
keuntungan :
lebih cepat dan lebih murah dalam aplikasinya.
memungkinkan auditor untuk memasukkan ke dalam
Lanjutan
Metode sampling ini memiliki 3 (tiga) keuntungan penting
yaitu:
lebih sulit dan lebih mahal dalam pengaplikasiannya bila
populasi, dan
) seberapa sering auditor mengharapkan akan
menemukan kesalahan.
Lanjutan
Terdapat beberapa metode pemilihan sampel
audit:
1. pemilihan secara acak (random selection)
Pemilihan secara acak, Karakteristik khusus
dari pemilihan acak adalah setiap item dalam
populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih
2. pemilihan tidak acak (non-random
selection).
Pemilihan acak memiliki beberapa metode yaitu
a)Unrestricted random selection. Metode
pemilihan ini memperlakukan keseluruhan
populasi sebagai sejumlah besar data yang
Kelompok umum
metode
pemilihan
sampel
Pemilihan acak
tidak menggunakan tabel random atau nomor acak yang dihasilkan komputer.
Auditor memilih item sampel dari populasi dengan sembarangan tanpa mengacu pada ukuran,
sumber, tanggal atau karakteristik apapun dari item dalam populasi tersebut.
Judgmental sample selection
Apabila menggunakan judgmental selection, auditor berusaha semaksimal mungkin supaya
dapat memilih sampel yang dapat mewakili populasi atau mengikutsertakan item-item yang
perlu mendapat perhatian khusus.
Ketika berusaha memilih sampel yang representatif, auditor akan memasukkan:
a)Pemilihan item-item yang mewakili transaksi yang terjadi setiap bulan bahkan setiap minggu
dalam periode akuntansi
b)Pemilihan saldo akun atau transaksi yang mewakili populasinya sehingga proporsi saldo yang
besar dan kecil akan diikutkan sebagai sampel agar menggambarkan proporsi saldo-saldo
tersebut dalam populasi.
Apabila auditor ingin memilih sampel yang memiliki risiko tinggi maka auditor akan
memasukkan:
c)Proporsi yang besar untuk transaksi-transaksi atau saldo-saldo akun yang memiliki
kemungkinan lebih besar terjadi salah saji yang material.
d)Item-item yang mewakili periode dimana prosedur pengendalian intern auditan tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Contohnya surat perintah pembayaran pada periode otorisator surat
perintah pembayaran sedang cuti atau sedang sakit.
spesifik pengendalian intern, atau validitas, kelengkapan, ketepatan jumlah moneter dari
suatu kelas transaksi atau saldo akun.
berdasarkan hasil ini populasi dianggap dapat diterima atau tidak. Populasi
diterima atau tidak yaitu berdasarkan penilaian auditor menyimpulkan
bahwa pengendalian yang diuji telah ditaati atau tidak, atau kelas transaksi
dalam saldo akun bebas atau tidak dari salah saji material.
Statisticalsam pling
Statistical sampling dilakukan dengan menggunakan metode sampling
yang secara umum terdiri dari 2 (dua) kategori yaitu attributes sampling
plan dan variables sampling plan.
Banks (1979) menyediakan penjelasan yang jelas atas perbedaan kedua
metode ini. Dari pandangan praktis audit, proses pengambilan
kesimpulan atas hasil sampel untuk sampai pada kesimpulan atas
populasi terbagi atas 2 (dua) teknik yaitu:
(a) sampling for attributes (how many)
(b) sampling for Variables (how much).
Penguji
an Audit
Penguji
an
100%
Audit
Samplin
g
Judgement
al
sampling
Statistical
sampling
Acceptan
Discaove
ce
ry
Atribute sampling
sampling
s
samplin
g
Perkiraaan
Variable
Saldo akun
s
samplin
Perkiraan
g
Kesalahan
dalam Saldo
akun
untuk menetapkan:
a). tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi (tolerable error rate)
yaitu tingkat kesalahan dalam populasi yang dapat diterima
auditor sehingga tetap menyimpulkan bahwa pengendalian
intern auditan dapat diandalkan.
b). tingkat kesalahan yang diharapkan dalam populasi (expected
error rate) yaitu tingkat kesalahan yang diharapkan auditor
dalam populasi yang berdasarkan perkiraan awal risiko bawaan
dan penilaian awal sistem pengendalian intern auditan
c). tingkat keyakinan yang diinginkan (desired level of
confidence) yaitu tingkat keyakinan yang ingin dicapai auditor
bahwa kesimpulan yang diambil berdasarkan item sampel adalah
valid. (Atau sebaliknya tingkat risiko yang dapat diterima auditor
bahwa kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil sampel adalah
tidak valid).
Langkah-langkah
Langkah-langkah dalam
acceptance sampling
Contoh
B. Menentukan atribut
Langkah-langlah
dalam
acceptance
sampling
Contoh
D. Menentukan
kesalahan yang
dapat ditoleransi
dalam populasi
E. Menentukan
tingkat
keyakinan yang
diinginkan atau
dengan kata lain
tingkat risiko
sampling.
Langkah-langlah dalam
acceptance sampling
Contoh
F. Memperkirakan tingkat
deviasi populasi. (ini adalah
perkiraan tingkat kesalahan
berdasarkan penilaian awal
atas
ketaatan auditan terhadap
prosedur pengendalian
intern).
Langkah-langlah
dalam
acceptance
sampling
Contoh
I. Memilih sampel
secara acak sesuai
ukuran sampel yang
disyaratkan.
J. Melakukan
prosedur audit
relevan dan
mencatat deviasi.
K. Hasil sampel
digeneralisasikan ke
populasi
dengan
menggunakan tabel
untuk
mengevaluasi hasil
attributes
Langkah-langlah dalam
acceptance sampling
Contoh
M. Menerapkan aturan
pengambilan keputusan
untuk acceptance sampling.
Jika
proyeksi tingkat kesalahan
maksimum melebihi tingkat
kesalahan yang dapat
ditoleransi
maka harus disimpulkan
Lanjutan
Variables sampling tidak memperkirakan nilai dari saldo akun tetapi auditor
memperkirakan jumlah kesalahan maksimum yang mungkin terdapat dalam
saldo akun. Bentuk sampling perkiraan ini dapat diwakili dengan pernyataan
berikut:
Dari item-item barang persediaan yang diperiksa, Saya 95% yakin bahwa jumlah kesalahan maksimum
dalam saldo akun barang persediaan tidak melebihi Rp. 5 juta. (Dengan kata lain dapat dinyatakan:
terdapat risiko 5% bahwa jumlah kesalahan dalam saldo akun barang persediaan lebih dari Rp. 5 juta).
Karena itu, PPS (monetary unit) sampling lebih banyak digunakan daripada
variables sampling.
Seperti yang dijelaskan dalam Gambar 8-1, PPS sampling adalah campuran dari
attributes sampling dan variables sampling. PPS sampling adalah teknik yang
berdasarkan nilai moneter dalam populasi sehingga dikatakan menjadi bagian
dari variables sampling. Akan tetapi, teknik attributes sampling juga digunakan
dalam menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel. Untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentangcPPS sampling, prosedurprosedurnya akan dijelaskan di bagian berikut.
Lanjutan
Pertama, metode ini memberikan kemungkinan yang kecil kepada akun bersaldo keciluntuk dipilih
sebagai sampel. Karena itu penting untuk melengkapi ke-156 sampel dengan pemilihan saldo akun
debitur yang kecil untuk menyelidiki saldo-saldo akun kecil yang mungkin mengandung salah saji
material.
Kedua, kesalahan yang ditemukan dalam ilustrasi ini adalah saldo bagian lancar piutang perusahaan
daerah yang seharusnya Rp. 400 juta tetapi dicatat Rp. 200 juta. Ini diperlakukan sebagai satu deviasi
karena satu rupiah dalam satu saldo akun debitur mengandung kesalahan (langkah 10).
Langkah-langkah dalam
PPS sampling
Contoh ilustrasi
Langkah-langkah dalam
PPS sampling
Contoh ilustrasi
Memperkirakan tingkat
kesalahan yang diharapkan
dalam populasi
(berdasarkan
hasil prosedur audit
sebelumnya). Ini sama
dengan tingkat deviasi
dalam populasi yang
diharapkan dalam
attributes sampling.
Langkah-langkah dalam
PPS sampling
Contoh ilustrasi
Memperkirakan tingkat
kesalahan yang diharapkan
dalam populasi
(berdasarkan
hasil prosedur audit
sebelumnya). Ini sama
dengan tingkat deviasi
dalam populasi yang
diharapkan dalam
attributes sampling.
Langkah-langkah dalam
PPS sampling
Contoh ilustrasi
Menggeneralisasikan
sampel ke yang relevan
untuk mengevaluasi hasil
attributes sampling
Langkah-langkah dalam
PPS sampling
Contoh ilustrasi
Menerapkan aturan
pengambilan
keputusan untuk acceptance
sampling. Jika proyeksi
tingkat kesalahan maksimum
melebihi tingkat kesalahan
yang dapat ditoleransi maka
harus disimpulkan bahwa
saldo akun mungkin
mengandung salah saji. Jika
proyeksi tingkat kesalahan
maksimum dalam populasi
lebih kecil dari tingkat
kesalahan yang dapat
ditoleransi dan deviasinya
telah dianalisis seperti
langkah 11, maka harus
Tabellanjutan
M enindaklanjutihasilsam pling
Tanpa mempertimbangkan teknik sampling yang
TabelLanjutan..
Contoh Kasus
(Attribut Sam pling)
Pengantar
Kantor Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) daerah X, memiliki
Lanjutan
Parameter sampling
Dalam rangka melakukan audit terhadap pelaksanaan prosedur
Lanjutan
Jumlah sampel
Dengan menggunakan Tabel Reliability Factor dibawah ini, maka jumlah
sampel yang akan diambil dapat dilakukan dengan cara berikut.
lanjutan
Berdasarkan data pada tabel reliability factor
JumlahSampel
2.31
4%
Pengambilan sampel
Dalam mengamati prosedur pengiriman barang, auditor
melihat bahwa
nota pengiriman barang tersebut dibuat dalam suatu
formulir yang dicetak oleh komputer. Formulir yang
digunakan tersebut sudah terdapat nomor yang berurutan.
Bon permintaan barang disimpan dalam file terpisah dan
berdasarkan nomor yang berurutan pula. Setiap bon permintaan barang dapat
dicocokkan dengan nota pengiriman barangnya, dengan jeda waktu antara
permintaan barang dengan pengirimannya mencapai 4 bulan.
Tujuan auditor adalah untuk memastikan bahwa kontrol terhadap
keluar masuknya barang telah dilakukan dengan baik. Untuk mencapai tujuan
tersebut, auditor memeriksa nota permintaan barang lalu melihat apakah nota
tersebut terdapat cap diterima atau terdapat coretan yang menandakan
bahwa barang baru terkirim sebagian. Setelah yakin nota permintaan tersebut
diproses dengan benar, maka auditor akan membandingkannya dengan nota
pengiriman barang terkait. Nota permintaan dan nota pengiriman barang yang
hendak diperiksa oleh auditor adalah nota tahun lalu yang bernomor X7/1
sampai dengan X7/24742. Dengan mengunakan tabel random, auditor memilih
58 nota dari seluruh nota yang bernomor 00001 sampai dengan 24742. Untuk
setiap nota yang terpilih sebagai sampel, auditor membutuhkan waktu 2 menit
untuk memverifikasi antara nota permintaan dan nota pengiriman barang.
K esim pulan
Berdasarkan proses yang telah