Anda di halaman 1dari 9

OBYEK WISATA KAB.

LANDAK

Kamis, 15 Oktober 2009 13:35 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Oktober 2009 14:33

Air Terjun Banangar

AIR terjun Banangar adalah merupakan air terjun terbesar di Kabupaten Landak, yaitu dengan
lebar 60 meter dan tinggi 60 meter. Keunikannya: di bawah air terjun terdapat danau kurang
lebih 2 Ha terbentuk bulat yang dapat digunakan untuk mandi, berenang dan memancing ikan
atau udang. Dikiri atas air terjun terdapat tempat tersebut memohon rejeki kepada Jubata
(Tuhan Yang Maha Esa)
yang sudah dilakukan ratusan tahun yan
g lalu sampai sekarang ini. Selanjutnya diatas
air terjun Banangar
terdapat Gunung Pajapa yang hutanya masih utuh dan dilindunggi
yang dapat digunakan untuk panjat tebing dan terbang laying (gantole).

Dihilir air terjun dapat digunakan untuk olahraga Arung Jeram. Terletak di Dusun Perbuak Desa
Merayuh Kecamatan Air Besar, 70 Km dari arah Ngabang, ditempuh dengan menggunakan
mobil dan speedboat/mptor pepet selama 3, 5 jam. (wan)

Goa Sanjan

DI sebelah kanan air terjuan Banangar terdapat sebuah goa yang unik dan lain dari goa-goa di
Kalimantan Barat. Goa ini dikenal masyarakat dengan nama Goa
Sanjan. Keunikan
nya
bila
pengunjung akan memasuki lorong goa dilakukan dnegan jalan tiarap, kemudian jalan jongkok
baru berdiri dan sebelumnya memasuki goa badan pengunjung terlebih
dahulu di ikat dengan tali yang ujungn ya di ikatkan dipohon atau batu yang berada di luar goa
agar pengunjung dapat kembali menemukan jalan pulang karena di dalam guoa banyak
terdapat
lorong atau persimpangan. Jika tidak hati-hati, bisa dipastikan kita tidak akan bisa kembali pada
jalan semula.
Sementara itu dimulut gua dapat dijadikan tempat istirahat (tidur) sambil menikmati suasana
alam yang segar dengan air terus menetes didinding luar gua tersebut. Jika anda tertarik
dengan petulangan ini, tidak salah mencobanya baik dengan sahabat-sahabat
atau saudara ada suka dengan tantangan ini. Untuk bisa sampai ditempat ini, kita harus pergi

1/9

OBYEK WISATA KAB. LANDAK

Kamis, 15 Oktober 2009 13:35 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Oktober 2009 14:33

di Dusun
Perbuak Desa Merayuh Kecamatan Air Besar. (wan)

Rumah Panjang Saham

MENDENGAR nama rumah panjang saham, tidak asing lagi masyarakat Kabupaten Landak,
dan Kalimantan Barat umumnya. Tapi bagi daerah lain, nama rumah panjang saham ini sangat
unik.
M
enurut cerita orang tua terdahulu rumah panjang saham didirikan pada tahun 1875. Rumah
tersebut terdiri dari 35 pintu dan panjang 180 meter yang dihuni oleh suku Dayak Kanayatn
Bukit. Kehidupan sosial masyarakatnya
memegang teguh adat istiadat, tradisi.budaya dan kehidupan bersama (gotong royong).

Dirumah panjang tersebut terdapat seniman pemahat ukiran kayu belian (ulin) dan kayu keras
lainnya. Terletak di Dusun Saham Desa Saham Kecamatan Sengah Temila.

Desa Saham terdiri dari satu rumah panjang dan rumah-rumah tunggal yang mengikuti pola
masa kini. Sebelumnya seluruh penduduk tinggal disatu rumah panjang sebagai satu kelompok
masyarakat. Bagi masyarakat Dayak, Rumah panjang bukan hanya berfungsi sebagai rumah
tinggal, namun juga sebagai pusat perkembangan budaya serta tradisi.
Sebagai peninggalan budaya Dayak Kanayatn, rumah panjang di Saham layak dijadikan objek
pariwisata. Adapun faktor-faktor yang mendukung itu adalah kegiatan budaya, kesenian, adat
istiadat, kehidupan religi, pertanian, mata pencaharian, kehidupan bermasyarakat. Sebagai
pusat kebudayaan rumah panjang juga merupakan pusat lahirnya jenis-jenis kesenian yang
berkaitan langsung dengan adat istiadat dalam bentuk upacara-upacara. Masyarakat Dayak
selalu menandai setiap peristiwa dalam kehidupan dengan upacara, dalam kondisi inilah lahir
tarian, musik, seni ukir, seni tato, seni menganyam, tenun, tata boga, dan sebagainya.
Sebagai contoh upacara mengawali dan mengakhiri proses perladangan. Sebelum musim
tanam dimulai, dilakukan upacara untuk memberkati seluruh peralatan yang digunakan dalam
pertanian, dengan upacara adat untuk mendapat restu dari roh leluhur serta Jubata ( Yang
Maha Tinggi ). Seluruh rangkaian proses pertanian tersebut ditutup dengan upacara
memanjatkan syukur ( Naik Dango ). Diupacara inilah biasanya masyarakat Dayak di rumah
panjang Saham tampil dengan busana adat terbaik, perhiasan, tari, musi, makanan-makanan
dan minuman khas tradisi Dayak. Seluruh rangkaian upacara tersebut masih dapat kita temui di
rumah Panjang Saham.

2/9

OBYEK WISATA KAB. LANDAK

Kamis, 15 Oktober 2009 13:35 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Oktober 2009 14:33

Jika kita ingin mengunjunggi tempat ini tidak terlalu susah dan mudah sarana transportasi ia
terletak sekitar 52 Km dari Ngabang ditempuh dengan mengunakan mobil 1, 5 jam. (wan)

Naik Dango

UPACARA Naik Dango yang merupakan kegiatan ritual seputar panen padi adalah ungkapan
syukur masyarakat Dayak kepada Sang Pencipta akan hasil yang telah diperoleh. Upacara ini
diadakan di setiap kabupaten.

Tempat penyelenggaraan dilaksanakan bergantian antar kecamatan setiap tahun, ditetapkan


oleh Dewan Adat kabupaten setempat. Disamping upcara adat, diadakan pula pesta wisata dan
budaya Naik dango yang diisi dengan pertunjukan kesenian, lomba permainan tradisonal,
lombakesenian daerah, pameran, seminar kebudayaan dan pasar rakyat. Upacara ini diadakan
setiap tanggal 27 April setiap tahunnya. Semua kecamatan di Kabupaten Landak wajib turut
serta memeriahkannya upacara naik dango bersama kontingen dan masyarakat.
Acara ini setiap tahun diselengarakan dua kabupaten yaitu Kabupaten Landak dan Kabupaten
Pontianak. (wan)
Tumpang Negeri dan Ziarah Akbar

ACARA budaya Tumpang Negeri dan Ziarah Akbar merupakan upaya dari pihak Keraton
Ismahayana Landak dan masyarakat di sekitar Keraton untuk melestarikan adat istiadat yang
telah diwariskan oleh leluhur.

Khusus ziarah akbar ke makam pendiri Kerajaan Landak Abdul Kahar di Desa Munggu
Kecamatan Ngabang. Tumpang Negri yang terdiri dari upacara, prosesi pelepasan tumpang,
makan saprahan.

Kegiatan ziarah akbar dan Tumpang Negri ini, tidak ditentukan secara pasti kapan
pelaksanaannya, tetapi tetap membaca tanda-tanda alam.

Adapun makna dari kegiatan atau acara Tumpang Negeri, merupakan kegiatan, yang berawal

3/9

OBYEK WISATA KAB. LANDAK

Kamis, 15 Oktober 2009 13:35 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Oktober 2009 14:33

dari kearifan lokal orang Melayu, atau orang laut di Kabupaten Landak,
Kearifan lokal merefleksikan, manusia bukanlah mahluk berkuasa. Ketika terjadi bencana
alam, manusia tidak bisa menghindar. Menyadari manusia mahluk lemah, supaya manusia
menjadi kuat, ia harus berinteraksi dengan alam. Bekerja sama dengan alam, jauh lebih baik
daripada menaklukan alam.
Alam ada dua. Alam gaib dan nyata. Kearifan lokal masyarakat setempat, manusia harus bisa
berinteraksi dengan alam gaib.

Melalui upacara Tumpang Negeri, masyarakat seolah ingin memberi tahu, bahwa mereka akan
melaksanakan perhelatan besar selama setahun.
Tujuannya, supaya semua diberi kemudahan dalam melakukan sesuatu. Yang bertani
mengharapkan kemudahan dalam bercocok tanam. Bagi yang bekerja di sektor usaha,
dimudahkan dalam berusaha. Dan berbagai kemudahan dalam menjalankan aspek hidup
lainnya. Masyarakat menginginkan mereka yang berada di alam gaib ikut menjaga, ketika
manusia menggunakan sungai dan menggunakan jalan, tidak diganggu. Bagi sebagian besar
masyarakat Kalimantan, sungai merupakan urat nadi kehidupan. Jalur perekonomian dan
transportasi.
Kita meminta kepada Tuhan, yang berkuasa atas mahluk-mahluk, supaya urat nadi kehidupan
ini tidak diganggu.
Jadi, bukan meminta kepada alam gaib. Bila meminta pada alam gaib, sifatnya menjadi sirik
dan menyekutukan Tuhan. Itulah, makna filosofinya.
Acara Tumpang Negeri, mempunyai dua dimensi. Pertama, merupakan suatu doa, supaya
terhindar dari segala balak, bencana alam dan penyakit. Kedua, permohonan keselamatan dan
kesejahteraan. Supaya tahun mendatang, segala kehidupan akan lebih baik dan sejahtera.
(wan)

Makan Juang Mandor

MAKAM Juang Mandor merupakan bukti sejarah tragedi kekejaman masa penjajan Jepang.
Tidak heran atas kekejaman ini, hampir satu generasi orang-orang pintar di Kalimantan Barat
ini
hilang. Yang dibunuh dimasukan dalam 10 makan itu puluhan ribu
orang dari berbagai kerajaan, cendikiawan,
dan masyarakat yang
berpengaruh baik dari etnis Melayu, Dayak, dan Cina dari seluruh daerah Kalimantan Barat.
Mereka
dibawa dan
dibunuh dengan cara kepala ditutup dengan karung
lalu dipengal dan dimasukan ke dalam lobang kuburan/kuburan masal sebanyak 10 lubang
kuburan.

4/9

OBYEK WISATA KAB. LANDAK

Kamis, 15 Oktober 2009 13:35 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Oktober 2009 14:33

Makam juang Mandor merupakan akibat terjadinya peristiwa pembunuhan massal pada 28 Juni
1944 oleh penjajahan Jepang. Menurut catatan sejarah sebanyak 21.037 korban pembunuhan
tersebut dimakamkan di 10 makam ini.

Lokasi ini terletak di Desa Mandor Kecamatan Mandor. Setiap tanggal 28 Juni, dilakukan
upcara di makam tersebut, mengenang tragedi berdarah Mandor. Makam Juang Mandor ini
terletak 70 Km dari Ngabang, cukup mengunakan mobil selama 1, 5 jam kita sudah sampau di
lokasi ini. (wan)

Keraton Kerajan Landak

MENGUNJUNGGI istana ini terbilang istimewa, lantaran Anda bukan hanya dapat menikmati
kekhasan seni rancang-bangun rumah panggung Istana Kesultanan Landak, melainkan juga
koleksi-koleksi bendawi yang bernilai sejarah yang dipajang di sana. Selebihnya, Anda pun
dapat menikmati keindahan Sungai Pinyuh dari gardu pandang istana yang

terletak tidak jauh dari halaman Istana Ilir. Namun, sebelum itu, ada baiknya bila Anda menilik
seperti apa istana dan juga sejarah yang menaungi Kerajaan Landak dengan berkeliling
kompleks istana terlebih dahulu.

Istana Landak di Ngabang yang dibangun menghadap ke Sungai Landak ini berupa rangkaian
rumah panggung khas Melayu Kalimantan Barat yang memanjang ke belakang. Istana ini
memiliki fondasi, lantai dan dinding, serta atap sirap dari kayu belian sebagai bahan utamanya.
Bangunan istana yang memiliki kombinasi bentuk atap pelana dan limasan ini terdiri atas dua
bagian, yaitu balairung atau tempat pertemuan (bagian

depan) dan tempat tinggal sultan (bagian belakang). Kedua bagian istana tersebut dihubungkan
oleh selasar yang juga terbuat dari kayu belian.

5/9

OBYEK WISATA KAB. LANDAK

Kamis, 15 Oktober 2009 13:35 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Oktober 2009 14:33

Keraton ini kini berlaku sebagai museum, tempat memamerkan koleksi-koleksi bendawi
peninggalan sultan-sultan sebelum Gusti Suryansyah Amiruddin. Tempat memajang segala
benda bersejarah peninggalan Kerajaan Landak masa lampau berada di Istana Ilir.

Sementara, Istana Ulu berfungsi sebagai tempat tinggal para kerabat sultan. Museum ini terdiri
dari empat ruangan di mana masing-masing menampilkan jenis yang berbeda dari keseluruhan
koleksinya.

Istana Landak terletak sekitar 50 meter di sebelah barat Sunagi Landak yang membelah Kota
Ngabang. Keberadaan sungai yang masih difungsikan oleh masyarakat setempat sebagai jalur
transportasi air ini, menuju ke arah Mungguk. Keraton atau Istana Kesultanan Landak terletak di
Jalan Pangeran Sancanata, Kota Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat,
Indonesia.

Dari terminal bus di Ibu Kota Kabupaten Landak Ngabang, wisatawan dapat naik ojek yang
berada di sekitar terminal dengan ongkos sekitar Rp 10.000,- untuk menuju ke Jalan Pangeran
Sancanata (November 2008).

Sesampainya di jalan ini, Anda dapat langsung melihat kompleks Keraton Landak yang terletak
di tepi jalan.

Wisatawan tidak dipungut biaya alias gratis. Kendati demikian, diharapkan pengunjung memiliki
kesadaran untuk memberikan sedikit uang sebagai biaya perawatan dan fasilitas pemandu
selama berwisata di istana ini.

Sebagai bagian dari layanan kunjungan ke kompleks istana pelancong akan mendapatkan
pelayanan pemandu wisata. Sang pemandu, yang notabene masih kerabat Keraton Landak,
akan menuturkan berbagai kisah dengan baik bagaimana sejarah keraton ini. Selain itu,
wisatawan akan memperoleh keterangan-keterangan singkat mengenai seni

rancang-bangun, koleksi, dan sebagainya. (wan)

6/9

OBYEK WISATA KAB. LANDAK

Kamis, 15 Oktober 2009 13:35 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Oktober 2009 14:33

Rumah Panjang Banua Pantu

SELAIN rumah panjang saham, di Kabupaten Landak juga ada rumah panjang lain. Tepatnya d
i Desa Tebedak Kecamatan Ngabang. Rumah Panjang ini dinamakan masyarakat setempat
rumap panjang Banua Pantu. Boleh dikatakan rumah panjang ini, pada umumnya berasal dari
kayu belian (ulin), dan merupakan
salah
satunya rumah panjang dekat dengan Kota Ngabang. Keberadaan rumah panjang ini, nyaris
tak terdengar dan tidak salah jika kita melihat secara dekat, keberadaan rumah panjang yang
langka ini.
Letak bangunan tua ini persisnya, ketika kita hendak ke Desa Tebedak mau menuju arah
Sanggau. Sebelum jembatan baru, sisi kanan ketika kita mau turun ke rumah panjang Dayak
Banua Pantu ini, sisi kiri kanan jalan hampir ditutupi pepohonan yang rindang.
Menurut penghuni rumah panjang tersebut, bangunan tu ini sudah berdiri sejak tahun 1940 an,
dan mulai digunakan pada tahun 1950 an. Artinya umur banguan tua ini hampir sama dengan
umur kemerdekaan bangsa kita. Malah dari sisa-sisa bangunan ini, masih ada peninggalan
beruapa tangga dari kayu belian asli, berbentuk tipakan-tipakan. Sementara didalam rumah
panjuang itu ada 7 kamar. Dan yang masih bisa digunakan hanya 5 kamar, 2 kamar lainnya
sudah tidak layak pakai lagi. Tentunya sebagai bangsa yang besar, sudah pasti tidak
melupakan sejarah, dengan kata lain aset peninggalan budaya berbentuk rumah panjang harus
dipertahankan. (wan)

Riam Jambu

RIAM Jambu memiliki 17 riam dengan panjang kurang lebih 2 Km. Lokasi ini paling cook untuk
olahraga arung jeram tingkat menengah sampai mahir megingat tingkat kesulitanya cukup
tingggi. Disekitarnya masih banyak terdapat hutan lindung yang kaya akan flora dan fauna.
Riam Jambu dapat
digunakan
untuk ekowisata seperti memancing ikan dan undang. Jika kita ingin berpergian ketenpat ini,
tidak usah repot, karena terletak di Desa Jambu Tembawang Kecamatan Air Besar. Terletak

7/9

OBYEK WISATA KAB. LANDAK

Kamis, 15 Oktober 2009 13:35 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Oktober 2009 14:33

50 Km dari Ngabang, ditempuh dengan mengunakan mobil dan speedboat selama 2 jam. (wan)

Air Terjun Pangaak

AIR Terjun Pangaak memiliki tiga tingkatan air terjun, tingkat pertama di atas memiliki
ketinggian 21 meter, tingkat kedua 10 meter dan tingkat ketiga 6 meter. Disekitar air terjun masi
h ditumbuhi pohon yang besar dan rindang dengan hamparan bebatuan
yang beraneka ragam. Keunikannya terletak dibelakang/dibalik air terjun tingkat kedua: masih
terdapat sarang
burung
walet
yang bersarang dan tinggal disana. Terletak di Dusun
Sungai Durian Desan Antan Rayan
Kecamatan Ngabang, 44 Km dari Ngabang, di tempuh mengunakan mobil atau sepeda motor
selama 1, 5 jam. (wan)

Wisata Kuliner

SAMA halnya dengan daerah di Kalimantan Barat, Kabupaten Landak mempunyai kue atau
makanan yang tiada duanya. Jika sudah mampir di Bumi Intan, tidak abdil rasanya mencoba
kue Rutikap yang terbuat dari bahan dasar
gedum dan telor.
Selain itu yang paling terkenal adalah kue Dange. Kue ini bahan dasarnya dari kelapa
parut dan dicapur beras ketan. Selian rasanya gurih dan tahan lama.
Makanan ini bisa kita jumpai di berapa took di Ngabang dan sekitranya.Ada baiknya kue-kue ini
sebga oleh-oleh untuk saudara maupun istri tercita ataupun pacar. Kue cirri khas Kabupaten
Landak ini, bisa juga kita jumpai keti lebara atau Hari Raya Idul Fitri. (wan) (Dimasukkan oleh
Staf SDM Disbudpar Prov. Kalbar).

8/9

OBYEK WISATA KAB. LANDAK

Kamis, 15 Oktober 2009 13:35 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Oktober 2009 14:33

9/9

Anda mungkin juga menyukai