I.
KASUS
Nama Pasien
: Tn. N
Umur
: 41 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Pekerjaan
: Petani
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
1.1 Anamnesis :
Keluhan utama
Anamnesis terpimpin :
Tidak bisa kencing dialami sejak setahun yang lalu. Sejak pasien jatuh
dari pohon kayu setinggi kurang lebih 3 meter dalam posisi duduk. Sejak
jatuh, kencingnya tidak bisa keluar bila tidak dipasang kateter. Dalam
setahun terakhir pasien sering lepas ganti kateter dan tidak ada masalah.
Namun sehari sejak masuk rumah sakit kateter pasien tidak dapat dipasang
1
lagi (seperti ada tahanan saat dipasang). Tidak ada riwayat demam, nyeri
kepala, dan sesak nafas. Riwayat operasi sebelumnya, namun pasien tidak
mengetahui apa jenis operasinya.
BAB : susah keluar, harus mengedan terlebih dahulu.
Riwayat penyakit sebelumnya:
-
Riwayat pengobatan
Riwayat psikososial
Riwayat keluarga
(Status presens:
SS/GC/CM)
Tanda Vital dan Antropometri
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 72 kali/menit
Pernafasan
: 20 kali/menit
Suhu
: 36,6oC
BB
: 58 kg
TB
: 164 cm
IMT
: 21.56 kg/m2
Pemeriksaan Fisis
Regio Costovertebra Dextra
- I : Alignment vertebra baik, gibbus tidak ada, tidak tampak massa
tumor, tidak tampak hematoma, tidak tampak jejas.
- P : Tidak ada nyeri tekan, massa tumor tidak teraba, ballottement
ginjal tidak teraba.
- P : Nyeri ketuk tidak ada.
Regio Costovertebra Sinistra
- I : Alignment vertebra baik, gibbus tidak ada, tidak tampak massa
tumor, tidak tampak hematoma, tidak tampak jejas.
- P : Tidak tampak nyeri tekan, massa tumor tidak teraba, ballottement
ginjal tidak teraba.
- P : Nyeri ketuk tidak ada.
Regio Suprapubik
-I
-P
: Massa tumor tidak teraba, buli-buli teraba, nyeri tekan tidak ada.
Genitalia Eksterna
Penis
-I
-P
Scrotum
-I
-P
: Nyeri tekan tidak ada, konsistensi lunak, massa tumor tidak teraba.
Perineum
-I
: Warna kulit lebih gelap dari sekitar, tidak edema, tidak hematom
-P
Rectal toucher
- Sfingter mencekik
- Mucosa recti licin
- Ampulla tidak kolaps
- Tidak ada nyeri tekan
- Handscoen : terdapat feses dan tidak terdapat lendir dan darah
1.3 Laboratorium
Laboratorium (30-10-2013)
Parameter
Hasil
Nilai rujukan
Unit
WBC
7,9
4.00 10.0
103/uL
RBC
4.00 6.00
106/uL
HGB
14,1
12.0 16.0
g/dL
HCT
42,4
37.0 48.0
PLT
255
150 400
103/uL
MCV
85
80.0 97.0
fL
MCH
28,3
26.5 33.5
pg
MCHC
33,4
31.5 35.0
g/dL
Ureum
16
10-50
mg/dl
Kreatinin
<1,3
mg/dl
SGOT
31
<38
u/L
SGPT
38
<41
u/L
GDS
117
140
mg/dl
1.4 Radiologi
Foto Lumbosacral AP/ Lateral
Kesan
Foto Pelvis-Urethrosistografi
Foto Pelvis
Foto Urethrosistografi
Kesan
-
1.5 Diagnosis
Striktur urethra
1.6 Terapi
Urethral dilatation
Internal urethrotomy
Urethroplasty
II.
DISKUSI
2.1 Pendahuluan
Striktur urethra merupakan penyempitan abnormal pada urethra yang
disebabkan oleh jaringan fibrosa. Striktur urethra mungkin terjadi pada
seluruh bagian urethra maupun sebagian kecil urethra. Striktur yang terjadi
tiba-tiba dan mengenai segmen yang pendek biasanya disebabkan oleh
trauma. Striktur yang mengenai segmen yang panjang biasanya disebabkan
oleh trauma atau inflamasi. Trauma yang menyebabkan striktur urethra
antara lain penggunaan kateter dalam waktu lama, prostatektomi, cedera
posisi mengangkang (biasanya pada bulbus urethra), dan fraktur pelvis.
Kebanyakan striktur inflamasi disebabkan oleh gonorrhea. Bakteri
berkumpul di kelenjar Littre dan mendorong terbentuknya jaringan granulasi
dan fibrosis. Etiologi yang lain adalah klamidia, mikoplasma, tuberkulosis,
and schistosomiasis.
(1)
hipospadia pada anak-anak. Ini bisa menjadi bentuk yang berat dari striktur
urethra anterior, dan mungkin membutuhkan penanganan seperti perineal
urethrostomy. Karena itu, pasien yang telah menjalani operasi hipospadia
(4)
menentukan
grading
striktur
urethra,
digunakan
(5)
10
(4)
(4)
namun
trauma,
infeksi
dan
neoplasma
juga
dapat
lalu lintas atau jatuh dari ketinggian. (6) Pasien ini mengalami trauma 1 tahun
lalu berupa jatuh dari pohon kayu setinggi kurang lebih 3 meter dan dari
gambaran radiologi, pasien tidak mengalami osteoporosis. Sehingga dapat
dikatakan penyebab fraktur kompresi vertebra pada pasien ini akibat dari
jatuh dari ketinggian.
Pada foto uretrosistografi, tampak mukosa buli-buli irreguler dengan
additional shadow yang memberikan kesan cystitis dengan divertikel bulibuli. Penggunaan kateter dapat menyebabkan komplikasi berupa infeksi
traktus urinarius seperti cystitis dan
pyelonefritis.
(7)
(10)
12
2.5
(3)
Retrograde
Cystourethrography
(VCUG
Urethrography
atau
dikenal
(RUG)
with
Voiding
dengan
istilah
bipolar
13
14
DAFTAR PUSTAKA
1.
Brant WE. Pelvicaliceal System, Ureters, Bladder, and Urethra. In: Brant WE,
Helms CA, editors. Fundamentals of diagnostic radiology. 3 ed. USA:
Lippincott williams & Wilkins; 2007. p. 888-908.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rd. S. Catheter-Associated Urinary Tract Infection (CAUTI) Event. Deviceassociated Module CAUTI. 2013:7-1
8.
9.
Treatment of Urethral
15