HIJAU KLOROFIL
Klorofil
Klorofil adalah pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam
kloroplas bersama-sama dengan karoten dan xantofil pada semua
makhluk hidup yang mampu melakukan fotosintetis. Pada semua
tanaman hijau, sebagian besar klorofil berada dalam dua bentuk
yaitu klorofil a dan klorofil b. Klorofil a bersifat kurang polar dan
berwarna biru hijau, sedangkan klorofil b bersifat polar dan
berwarna kuning hijau. Klorofil berwarna hijau karena menyerap
secara kuat daerah merah dan biru dari spektrum cahaya
visibel.[87,b]
Rumus empiris klorofil a adalah C55H72O5N4Mg, sedangkan
klorofil b adalah C55H70O6N4Mg. Pigmen tersebut merupakan suatu
porfirin yang mengandung cincin dasar tetrapirol. Keempat
cincinnya berikatan dengan ion Mg2+. Cincin isosiklik yang kelima
berada dekat dengan cincin pirol ketiga. Subtituen asam propionat
diesterifikasi oleh diterpen alkohol fitol (C20H39OH) yang bersifat
hidrofobik dalam cincin keempat (Gambar 10).[87]
Seperti pigmen alami lainnya, klorofil juga mudah
terdegradasi akibat paparan panas, cahaya, oksidator, dan kondisi
pH lingkungan. Gambar 11 memperlihatkan mekanisme degradasi
klorofil.
Secara umum terdapat tiga reaksi yang dapat menjelaskan
degradasi pigmen klorofil, yaitu reaksi peofitinasi, pembentukan
klorofilid, dan oksidasi. Reaksi peofitinasi adalah reaksi
pembentukan peofitin. Peofitin adalah bentuk klorofil yang
58
59
61
62
Daun Suji
Tanaman suji atau Pleomela
angustifolia merupakan tanaman
perdu dari keluarga Liliaceae yang
banyak tumbuh liar di
Pulau Jawa. Tinggi
tanaman ini dapat
mencapai 2-7 meter
dan jika hanya tumbuh
sendiri
dapat
berbentuk pohon kecil
yang
banyak
cabangnya.
Daun
tanaman suji berwarna hijau gelap, berbentuk lancet garis, kaku,
dan meruncing dengan panjang rata-rata 10-25 cm dan lebar 0,91,5 cm.
Warna hijau pada daun suji merupakan manifestasi dari
keberadaan pigmen klorofil. Hasil penelitian Prangdimurti et al.
(2006) menunjukkan bahwa daun suji segar yang memiliki kadar air
basis basah sebesar 73,25%, mengandung 3.773,9 ppm klorofil
63
yang terdiri atas 2.524,6 ppm klorofil a dan 1.250,3 ppm klorofil
b.[95]
Klorofil daun suji dapat diekstrak dengan menggunakan
larutan NaHCO3. Semakin tinggi konsentrasi NaHCO3 yang
ditambahkan menyebabkan semakin banyak klorofil yang dapat
diekstrak dan semakin basa larutan yang didapat. Rufaida (2008)
menyatakan bahwa ekstraksi klorofil daun suji optimum dilakukan
dengan menggunakan NaHCO3 pada konsentrasi 0,5% (b/v). Hasil
ekstrak dengan metode tersebut menghasilkan ekstrak dengan
kandungan klorofil sebesar 3,069 mg/10 mL dan pH larutan
8,02.[96]
Penambahan logam Cu2+ ketika mengekstrak klorofil dari daun
suji diketahui dapat meningkatkan kestabilan warna hijau klorofil.
Tembaga atau Cu merupakan salah satu logam yang termasuk
dalam golongan logam transisi. Logam transisi cenderung
membentuk kompleks dengan molekul lain dan bertindak sebagai
atom pusat dari kompleks tersebut. Oleh karena itu Cu cenderung
akan menggantikan Mg pada pusat porfirin klorofil. Ikatan antara
atom Cu dengan inti porfirin dari molekul klorofil jauh lebih kuat
dan stabil dibandingkan dengan Mg-porfirin.[97]
Hasil penelitian Rufaida (2008) menunjukkan bahwa secara
visual semakin banyak ion Cu2+ yang ditambahkan maka warna
hijau ekstrak klorofil semakin stabil. Pada hari pertama
penyimpanan ekstrak klorofil di temperatur ruang, ekstrak tanpa
penambahan ion Cu2+ terlihat memiliki endapan berwarna hijau di
bagian bawah tabung. Sebaliknya, pada ekstrak yang ditambahkan
ion Cu2+ sebesar 50, 100, dan 150 ppm tidak terlihat endapan dan
warna hijau masih terlihat stabil. Setelah tujuh hari penyimpanan
pada temperatur ruang, endapan pada ekstrak tanpa penambahan
64
65
Daun Pandan
Pandan
(Pandanus
amaryllifolius) merupakan
tanaman perdu menjalar
yang
memiliki
daun
berwarna hijau, berbetuk
tipis memanjang, bertepi
rata, ujungnya berduri halus
dan kalau diremas berbau
wangi.
Panjang
daun
pandan berkisar antara 4080 cm dengan lebar sekitar
4,5 cm. Jika dibiarkan,
tanaman pandan dapat mencapai ketinggian 1,75 m dengan
batang menjalar dan pada pangkalnya keluar akar. Tanaman ini
digolongkan sebagai keluarga Pandanaceae.[104] Di Indonesia,
umumnya pandan ditanam di pekarangan rumah dan digunakan
sebagai penyedap, pewangi masakan, dan pewarna hijau pada
makanan. Sebutan untuk tanaman pandan ini beragam di berbagai
daerah, seperti seuke bangau (Aceh), pandan jau (Batak), pandan
harum (Sumatra Tengah), pandan musang (Minang Kabau), ponda
(Gorontalo), bonak (Timor), dan nao moni (Ambon).[105]
Seperti daun suji, warna hijau di daun pandan juga merupakan
akibat dari keberadaan pigmen klorofil. Penggunaan daun pandan
66
67
68
69