LAPORAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG PANGKALAN RSUD KARAWANG
Disusun Oleh:
Riki Akbar S., S.Kep.
Rini Karina, S.Kep.
Sahroni, S.Kep.
Septian Hidayat, S.Kep.
Sinta Minarsih, S.Kep.
Sukarya, S.Kep.
Supron Alimudin, S.Kep.
NIM. 043313214015
NIM. 043313214016
NIM. 043313214017
NIM. 043313214018
NIM. 043313214019
NIM. 043313214020
NIM. 043313214021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah S.W.T., yang telah
memberikan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan Stase Keperawatan Manajemen ini yang berjudul Sistem
Manajemen di Ruang Pangkalan RSUD Karawang. Shalawat serta salam
penyusun haturkan pada Nabi besar Muhammad S.A.W., yang membawa umatnya
dari alam kejahiliyaan menuju alam yang penuh dengan pengetahuan.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari bahwa tidak luput dari
kesulitan dan hambatan tetapi berkat bantuan dan arahan serta kerja sama, maka
laporan ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Uun Nurjanah, MM.Kes, selaku Ketua STIKes Kharisma Karawang.
2. Ns. Abdul Gowi S.Kep, M.Kep, Sp.J selaku Ka. Prodi Strata 1 Keperawatan
dan Profesi Ners STIKes Kharisma Karawang.
3. Ns. Lilis Suryani, S.Kep, MM.Kes selaku Koordinator mata ajar Manajemen
Keperawatan dan Pembimbing Akademik.
4. H. Mustika S.Kep, selaku Kepala Ruang Pangkalan dan Pembimbing
Lapangan.
5. Orang tua penyusun yang telah memberikan dukungan moral maupun material.
6. Rekanrekan Mahasiswa/i Program Studi Profesi Ners STIKes Kharisma
Karawang yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Segala kemampuan dan daya upaya telah diusahakan semaksimal mungkin,
namun penyusun menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
menyempurnakan laporan ini. Penyusun berharap semoga dengan adanya laporan
ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya di Bidang Keperawatan.
Karawang, 5 Juni 2015
Penyusun
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan ini telah di setujui sebagai pertangungjawaban kegiatan Manajemen
Keperawatan di Ruang Pangkalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Karawang
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lapangan,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
LEMBARAN PERSETUJUAN................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Tujuan...............................................................................................................
C. Manfaat.............................................................................................................
D. Metode Penulisan..............................................................................................
E. Sistematika Penulisan.......................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................
A. Konsep Manajemen..........................................................................................
1. Fungsi-fungsi Manajemen............................................................................
2. Prinsip-prinsip Manajemen...........................................................................
B. konsep Manajemen Keperawatan.....................................................................
1. pengertian .....................................................................................................
2. Proses manajemen keperawatan...................................................................
3. Prinsip-prinsip yang mendasari manajemen keperawatan............................
4. Lingkup manajemen keperawatan................................................................
C. Konsep Model Asuhan Keperawatan..............................................................
1. MAPK (Model Asuhan Keperawatan Profesional)....................................
2. MPKP (Model Praktek Keperawatanh Profesional)...................................
3. MPKP Profesional......................................................................................
4. Metode Fungsional.....................................................................................
5. Metode Tim.................................................................................................
6. Metode Kasus.............................................................................................
7. Model Modular...........................................................................................
D. Konsep Komunikasi Perawat saat Pergantian Shifft........................................
Prioritas Masalah............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan bagian terintegral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan serta suatu sarana kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan
paripurna (komprehensif). Rumah Sakit harus berdasarkan pada pendekatan
kesehatan (promotiv, preventif, kuratif dan rehabiltatif) serta dilaksanakan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (WHO dalam Anonim,
2010). Rumah Sakit juga dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya
dengan baik, sehingga sebuah kualitas Rumah Sakit dapat berpengaruh pada
citra Rumah Sakit tersebut.
Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 dan menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.340/MENKES/PER/III/2010
tentang Rumah Sakit, yang dimaksudkan dengan Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna (komprehensif) yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat (Anonim, 2010).
Profesi keperawatan disebuah Ruamh Sakit merupakan salah satu bagian yang
cukup penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan disamping
profesi
kesehatan
lainnya
bagi
masyarakat,
maka
dituntut
untuk
2.
3.
4.
5.
6.
C. Manfaat Penulisan
1. Ruang rawat
2. Instalasi RS
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di Ruang Pangkalan yang
berkaitan dengan manajemen keperawatan
b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta
menyusun rencana strategi.
3. Instalasi pendidikan
Hasil laporan ini diharapkan dapat digunakan sarana atau tambahantambahan sumber pustaka bagi kelompok lain, khususnya tentang sistem
manajemen keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Manajemen
Asal kata manajemen diambil dari kata yang berarti tangan. Manajer
memegang kendali sehari-hari untuk mencapai hasil yang di inginkan (Potter,
2005). Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno menagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet (1999),
misalnya mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen
adalah
sebuah
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
d. Pengendalian/pengawasan (controlling)
Merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan
rencana, apakah orang-orangnya, cara dan waktunya yang tepat.
Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat diperbaiki.
e. Penilaian (evaluasi)
Merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil-hasil pekerjaan
yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu
setelah selesai kegiatan, sebelum, sebagai korektif, pengobatan
ditujukkan pada fungsi organic administrasi dan manajemen.
2. Prinsip-prinsip Manajemen
Prinsip-prinsip manajemen menurut Fayol adalah
a. Division of work (pembagian pekerjaan)
b. Authority dan responsibility (kewenangan dan tanggung jawab)
c. Discipline (disiplin)
d. Unity of command (kesatuan komando)
e. Unity of direction (kesatuan arah)
f.
keperawatan
oleh
adalah
pengelola
suatu
tugas
keperawatan
khusus
untuk
yang
harus
merencanakan,
Keperawatan
diartikan
secara
singkat
sebagai
proses
keperawatan
yang
baik
memofifasi
kariawan
untuk
penampilan
dengan
standard
dan
memperbaiki
kekurangan.
Berdasarkan prinsip-prinsip diatas maka para manajer dan administrator
seyogyanya bekerja bersama-sama dalam perencanaan dan pengorganisasian
serta funsi-fungsi manajemen lainnya untuk mencpai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya
mengidentifikasikan
delapan
model
pemberian
asuhan
Diruangan
tersebut
juga
dilakukan
penelitian
terapi
keperawatan,
opservasi,
dan
pemberian
pendidikan kesehatan.
2. Menetapkan jenis tenaga keperawatan diruang rawat, yaitu
kepala ruang, perawat primer dan perawat asosiate, sehingga
peran dan fungsi masing-masing tenaga sesuai dengan
kemampuannya dan terdapat tanggungjawab yang jelas dalam
system pemberian asuhan keperawatan.
3. Menyususn standar rencana keperawatan.
Dengan standar renpra, maka PP hanya melakukan falidasi
terhadap ketetapan penentuan diagnosis berdasarkan pengkasian
yang sudah dilakukan, sehingga waktu tidak tersita untuk
membuat penulisan renpra yang tidak diperlukan.
b. Jenis-jenis MPKP (Nursalam, 2007)
1. MPKP Transisi
MPKP dasar yang tenaga perawatanya masih ada berlatar
belakang pendidikan SPK, namun kepala ruangan dan ketua
timnya dari D3 keperawtan.
2. MPKP pemula
MPKP dasar yang semua tenaga perawatnya minimal D3
keperawatan.
3. MPKP Profesional
MPKP professional dibagi tida tingkatan yaitu :
a. MPKP I
MPKP yang tenaga perawat pelaksananya minimal D3 keperawatan,
tetapi kepala ruangan (karu) dan ketua tim (katim) mempunyai
pendidikan minimal S1 keperawatan.
b. MPKP II
MPKP intermediate dengan tenaga minimal D3 keperawatan dan
mayoritas serjana ners keperawatan, sudah memiliki tenaga spesialis
keperawatan jiwa.
c. MPKP III
MPKP Advance yang semua tenaga minimal Sarjan Ners keperawtan,
sudah memeiliki tenaga spesialis keperawatan jiwa dan dokter
keperawatan yang bekerja diarea keprawatan jiwa.
d. Peran dan tanggungjawab dalam MPKP
1. Peran kepala ruangan (karu)
a. Sebelum melakukan shering dan operan pagi, karu melakukan
ronde keperawatan kepada pasien yang dirawat, meliputi:
menyakan kebutuhan pasien dan kebutuhannya serta
mengobservasi keadaan infuse, tetesan infuse dan bila ada obat
yang belum diminum oleh pasien segera diberikan dengan
memberikan motifasi kepada pasien tentang kegunaan obat.
b. Mempimpin shering pagi
c. Mempimpin operan pagi
d. Memastika pembagian tugas peraat yang telah dibuat oleh kepala
tim dalam pemberian asuhan keperawatan pada hari itu.
e. Memastika seluruh pelyanan pasien terenuhi dengan baik meliputi:
pengisian askep, visite dokter (advise),pemeriksaan penunjang
(hasil lab) dll.
f. Memastikan ketersidaan fasilitas dan sarana sesuai dengan
kebutuhan.
Mengidentifikasi
kebutuhan
perawat
seluruh
pasien
yang
4. Metode fungsional
System tugas disini mengacu pada ilmu manajemen yang ditrapkan pada
bidang administrsi bisnis, yang berfokus pada tugas / pekerjaan yang harus
diselesaikan. Dalam pendekan yang berorientasi pada tugas ini, tenaga
dengan latar pendidikan kurang melakukan tugas yang lebih ringan atau
tidak kompleks dibandingkan dengan perawat professional.
Model ini dibutuhkan pembagian tugas (job description), prosedur,
kebijakan dan alur komunikasi yang jelas. Metode ini cukup ekonomis dan
efesien serta mengarahkan pemusatan pengendalian. Kelemahan dari
metode ini adalah munculnya prakmintasi keperawatan dimana pasien
menerima perawat dari berbagai kategori keperawatan. Contoh: perawat A
tugasnya menyuntik, Perawat B tugasnya mengukur suhu badan klien.
Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua
klien yang ada di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam
pembagian tugas tersebut dan menerima laporan tentang semua klien serta
menjawab semua pertanyaan tentang klien.
a. Keuntungan
1) Perawat terampil untuk tugas pekerjaan tertentu
2) Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas.
3) Kekurangan tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang
berpegalaman untuk satu tugas yang sederhana.
4) Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik
yang praktek untuk keterampialan tertentu.
b. Kerugian
1) Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau total sehingga proses
keperawatan sulit dilakukan
2) Apabila pekerjaan sudah selesai cenderung meninggalkan kliien dan
melakaukan tugas non keperawatan
3) Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai dan sulit diidentifikasi
kontribusinya terhadap pelayanan.
4) Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja.
5. Metode tim
Metode ini dirancang oleh Eleanor Lambertson pada tahun 1950-an yang
digunakan untuk mengatasi pragumentasi dari metode orientasi pada tugas
dan memenuhi peningkatan tuntutan kebutuhan perawat professional yang
muncul
kesehatan
membutuhkan
pengetahuan
keperawatan
dan
keterampilan
8. Model modular
a. Pengertiaan
Modul modular adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh keperawatan profesional dan non
professional (terampil) untuk sekelompok lain dari mulai masuk rumah
sakit sampi pulang disebut tanggung jawab total atau keseluruhan.
Metode ini dbutuhkan perawat yang berpengetahuan, terampil dan
memiliki kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8-12
klien. Keunggulan dan kekurangan metode ini sampi dengan gabungan
antara metode tim dan metode keperawatan primer (Arwani, 2006).
Menurut Aarwani (2006) metode keperawatan moduler adalah suatu
pariasi dari metode keperawatan primer. Metode ini merupakan gabungan
antara metode tim dengan karena baik perawat professional maupun non
profsional bekerja sama dalam bekerja memberikan asuhan keperawatan
dibawah kepemimpinan seorang perawat professional. Di samping
itu,dikatakan memiliki kesamaan dengan metode keperawatan primer
karena dua atau tiga orang pereawat bertanggung jawab atas sekelompok
kecil pasien sejak masuk dalam perawatan hingga pulang, bahkan sampai
dengan waktu follow up care.
Dalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode
keperawatan modular, satu tim yang terdiri dari 2 hingga 3 perawat
memiliki tanggung jawab penuh pada sekelfesional. Perawat profeompok
pasien berkisar 8-12 orang. Hal ini tentu saja dengan suatu persyaratan
peralatan yang dibutuhkan dalam perawtan cukup memadai. Sekalipun di
hal
membuat
jadwak
dinas
dengannmempertimbangkan
harus
mampu
membimbing
kemajuan
teknologi
kesehatan/kedokteran.
e) Perawat anggots dapat merasa kehilangan kewenangan.
f) Masalah komunikasi.
Bagan 2.1
Bagan Struktur Model Modular
Karu
PJ Shif
PJ Shif
PJ Shif
PP
PP
PP
PP
PP
TIM I
PP
PP
TIM II
PP
P
P
TIM III
dan
persiapan
yang
perlu
dilakukam
kegiatan
Perawat
yang
melakukan
operan
saat
melakukan
klarifikasi, tanya jawab, dan melakukan validasi terhadap halhal yang dioperkan dan berhak menanyakan hal-hal yang belum
jelas.
2. Penyampaian pada saat operan secara singkat dan jelas. Lama
operan pada setiap pasien tidak boleh lebih dari lima menit
kecuali pada kondisi khisis dan memerlukan penjelasan yang
lengkap dan rinci. Laporan untuk operan dituliskan secara
langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat primer.
e) Alur Operan Jaga (Jaga Malam Ke Jaga Pagi)
Sesi I: Di Nurse Stasion
1. PA malam menyiapkan status pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
2. PP membuka operan jaga dengan doa
3. PP mempersilahkan PA jaga malam untuk melaporkan pasien
kepada PA jaga pagi
4. PAmelaporkan pasien yang menjadi tanggung jawabnya terkait
5. Identitas identitas pasien dan diagnose medis
6. Masalah keperawatan yang mungkin masih muncul
7. Tindakan keprwatan yang sudah dan belum dilaksanakan
8. Intervensi koaboratif dan dependensi
9. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan kegiatan
selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan penunjang, dan lainlain
10. PA jaga pagi mengklarifikasikan apa yang disampaikan PA jaga
malam
11.
PP
mengajak
PA
pagi
yang
bertanggungjawab
untuk
mengklarifikasi pasien.
Sesi II: Di Kamar/Bed Pasien
1. Yang masuk kedalam kamar hanya PP, PA malam, dan PA jaga pagi
yang bertanggung jawab pada pasien tersebut
PP menejlaskan
tentang
perawatan
pagi
dan
PA yang
Menginformasikan
jenis
dan
waktu
rencana
tindakan
Memberikan
kesempatan
pada
shift
jaga
berikutnya
2. Pre-confrence
Langkah-langkah
1) Konfernsi dilakukan setiap hari segera setelah pergantian dines
pagi/sore sesuai dengan jadwal dinas PP
2) Conference dilakukan oleh PP dan PA dalam timnya masingmasing
3) Penyampain perkembangan dan msalh klien berdasrkan hasil
evaluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas
malam. Hal-hal yang disampaikan oleh PP meliputi :
a. Keadaan umum klien
b. Keluhan klien
c. Tanda-tanda vital dan kesadaran
d. Hasil pemeriksaan labolatorium/diagnostic terbaru
e. Maslah keperawatan
f. Rencana keperawatan hari ini
g. Perubahan terapi medis
h. Rencana medis
g) check list Pre Confrence
1. Prosedur
Tugas PN
a. Pre conference dilakukan setiap hari, segera setelah dilakukan
operan jaga.
b. Menyiapkan ruangan/ tempat dan rekam medic pasien yang
menjadi tanggung jawabnya
c. Menjelaskan masalah keperawtan yang dilakukannya pre
conference
d. Berdoa dan memandu pelaksanaan pre conference.
e.
Menjelaskan
maslah
keperawatan
pasien,
dan
rencana
BAB III
TINJAUAN SITUASI
A. Profil RSUD Karawang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang merupakan rumah sakit milik
Pemerintah Daerah Tipe II B non pendidikan di Kabupaten Karawang.
Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Karawang mempunyai Falsapah, visi,
misi yaitu :
1. Falsafah
Falsafah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang yaitu komitmen
yang tinggi dan kepedulian merupakan inti terwujudnya pelayanan prima.
Adapun tujuannya antaralain kemampuan dan keterampilan SDM,
terciptanya akuntabilitas, pelayanan rumah sakit, tersedianya bangunan serta
pengawasan
dan
pengendalian,
dimana
fungsi
fungsi
pengorganisasian,
fungsi
keenagaan,
fungsi
Wawancara: Menurut Karu visi dan misi ruang Pangkalan sudah ada
Observasi: Terlihat visi dan misi ruang Pangkalan yang ditempel di
dinding dan dapat terbaca dengan mudah oleh semua orang yang
melewatinya.
Kuesioner: Hasil kuesioner menunjukkan bahwa Karu telah
mensosialisasikan visi-misi ruangan dan perawat sudah menunjukkan
pemahaman yang baik (100%).
Masalah : Tidak ada masalah
2) Pedoman Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP)
Wawancara: Menurut Karu sudah ada pedoman SAK dan SOP di
ruang Pangkalan.
Observasi: Terlihat pedoman SAK dan SOP yang ditempel di dinding
ruang Kepala ruangan.
Kuesioner: Hasil Kuesioner menunjukan bahwa Perawat selalu
berpedoman pada SAK dan SOP dalam pemberian Asuhan
Keperawatan (100%).
Masalah : Tidak ada masalah
3) Bekerja sesuai peraturan RS dan Standar Kinerja RS
Wawancara: Menurut
standar kinerja untuk para staff perawat tetapi jika secara umum,
Rumah Sakit mempunyainya.
Observasi: Hasil pengamatan di ruang Pangkalan tidak ditemukan
pedoman standar kinerja staff
Kuesioner: Hasil kuesioner menunjukkan bahwa Perawat selalu
bekerja sesuai peraturan Rumah sakit dan mengikuti standar kinerja di
Rumah sakit (100%).
Masalah : Tidak ada masalah
4) Keterlibatan Perawat dalam Menyusun Program di Ruangan dan
b. Fungsi Pengorganisasian
1. Struktur Organisasi
Wawancara: Didapatkan informasi bahwa menurut karu apabila
struktur ketenagaan yang ada sudah dibentuk menjadi 2 tim sebagai
penerjamahan dari konsep Metode Tim. Batasan wewenang dan
tanggungjawab sudah jelas karena sudah ada tupoksi serta uraian
tugasnya.
Observasi: Terlihatnya struktur organisasi ruangan yang di pasang di
dinding yang berdampingan dengan tupoksi dan uraian tugas. Pada
pelaksanaannya, beberapa tugas Perawat belum optimal sesuai tupoksi.
Belum
optimalnya
kegiatan
audit
pendokumentasi
keperawatan
4. Jumlah Tenaga Kerja dan Beban Kerja serta Pengaturan Shift
Wawancara: Menurut Karu jumlah tenaga kerja tidak seimbang
dengan rasio jumlah pasien yang ada. Tidak ada pengaturan dan
c. Fungsi Ketenagaan
1) Orientasi Tugas
Wawancara: informasi menurut Karu apabila ada staff baru diruangan,
Karu selalu memberikan orientasi tugas dan menunjukkan uraian tugas
yang terdapat di ruangan sebelum staff tersebut melakukan dinas.
Observasi : Kuesioner : Hasil kuesioner menunjukkan bahwa apablia ada staff
baru, dilakukan orientasi tugas saat pertama masuk ruangan (100%)
Masalah : Tidak ada masalah
untuk
perawat
mengembangkan
pengetahuan
dan
kesempatan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan
c. Fungsi pengarahan
1) Motivasi kepada perawat
Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa peningkatan
motivasi sudah dilakukan oleh rumah sakit baik secara langsung
maupun tidak langsung. Misalnya diklat secara rutin mengadakan
pelatihan dan pembinaan. Begitupun saat di ruangan dengan pemberian
nilai evaluasi kinerja yang berhubungan dengan insentif.
Observasi : -
tindakan yang telah dilakukan dan yang akan dilanjutkan oleh perawat
pada shift berikutnya.
Kuesioner : Hasil kuesioner didapatkan hasil bahwa Perawat hanya
70% selalu mengetahui dengan benar pekerjaan yang harus dilakukan
dengan adanya operan shift
Masalah : Tidak ada masalah
5) Program Pre conference dan Post conference
Wawancara : menurut Karu, Pre conference dan Post conference
dilakukan setiap hari, bersamaan dengan operan shift.
Observasi : Kuesioner : Hasil dari kuesioner 60% perawat mengetahui betul
pekerjaan yang akan dilakukan dengan adanya pre conference dan 70%
perawat dapat mengetahui pekerjaan yang baik dari post conference
Masalah : Tidak ada masalah
6) Kegiatan Ronde Keperawatan
Wawancara : menurut Karu, Ronde keperawatan dilakukan setiap hari
baik di nurse station maupun saat keliling ke pasien. Hal ini mencakup
diagnosa, terapi, dan tindakan mandiri maupun kolaborasi.
Observasi : Kuesioner : 70% perawat senang karena sering diadakannya ronde
keperawatan untuk menyelesaikan kasus yang kompleks.
Masalah : Tidak ada masalah
e. Fungsi pengendalian
1) Melakukan Kegiatan Evaluasi
Wawancara : menurut Karu evaluasi kinerja dilakukan setiap 3 bulan
sekali bersama perawat lain di ruangan.
Observasi : Tidak terlihat form evaluasi kerja
Kuesioner :
D. Analisa SWOT
Faktor Inernal
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
Faktor Eksternal
Peluang (opportunity)
Tantangan (Threat)
F. Prioritas Masalah
No
Masalah
Mn Nc
Af
Skor
Prioritas
MONEY
Kelemahan :
Perencanaan harus
menganjurkan terlebih
dahulu untuk
mengadakan sarana
dan prasarana
MATERIAL
PROBL
EM
Fungsi Perencanaan
Pelaksanaan
pembuatan
catatan harian
diruangan
belum baku
METHODE
Kekuatan :
SAK, SOP, VISI, MISI sudah
ada
Komunikasi perawat
dengan profesi lain ada
secara lisan/ form
Adanya rencana harian,
MACHINE
Kekuatan :
Oksigen ada 2,
kursi roda ada 1,
impus pum ada 1,
ambu bag ada 1
MAN
Kekuatan :
Adanya struktur organisasi
Uraian tugas sesuai
dengan tufoksi
MATERIAL
Kekuatan
Struktur organisasi
terpasang didalam
ruangan
MONEY
PROBL
EM
Fungsi Pengorganisasian
METHODE
Kekuatan :
Komunikasi baik, jika ada
komplen dari pasien lapor ke
PA, PA lapor ke PP, PP lapor ke
kepala ruangan
Komunikasi antar ruangan
dengan via telpon/status
MACHINE
Kekuatan :
Ada struktur
organisasi
Belum optimalnya
peran perawat sesuai
dengan tupoksi,
pelaksanaan metode
Tim, kegiatan audit
pendokumentasian,
penjadwalan belum
menggunakan tingkat
ketergantungan,
MAN
Kekuatan :
Pendidikan S1 3 orang, dan d3
14 orang
sebagian besar lama kerja 5-10
tahun
PNS 4 orang dan Kontrak 13
orang
MATERIAL
MONEY
Kelemahan
Tidak ada form discharg palnning
PROBL
EM Ketenagaan
Fungsi
Beban kerja
belum sesuai
dengan
imbalan
METHODE
MACHINE
MAN
Kekuatan :
Pemberian reward berupa
nilai evaluasi untuk kinerja
MATERIAL
Kekuatan :
Ada bentuk rapat
bulanan
MONEY
PROBL
EM
Fungsi Pengarahan
Tidak ada masalah
METHODE
Kekuatan :
SAK, SOP, VISI, MISI sudah
ada
Ada format manajermen
konflik
Pre dan post confrence
dilakukan saat operan
secara rutin
Supervisi langsung
dilakukan oleh kepala
MACHINE
MAN
Kekuatan :
Dilakuakan evaluasi
terhadap kinerja perawat
tiap 2 bulan sekali
Ada tim pengendali mutu
dari bidang keperawatan
MATERIAL
Kekuatan :
Ada laporan
form BOR,
ALOS, TOI
MONEY
PROBL
EM
Fungsi Pengendalian
Kurang
optimalnya
kegiatan
evaluasi kerja,
METHODE
Kekuatan :
Perhitungan ALOS, BOR, TOI
setiap bulan
MACHINE
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Definisi, tugas dan fungsi Rumah Sakit Menurut WHO. Tersedia
di
http://kedaiobat.wordpress.com/2010/05/24/definisi-tugas-dan-fungsirumah -sakit-menurut-who/ diakses tanggal 05 juni 2015
Asmuji. 2012. Manajemen Keperawatan Konsep dan Aplikasi.Yogyakarta: Arruzz Media
Griffin, Ricky. 2002. Manajemen. Jakarta: Erlangga
Keliat, Budi Ana. 2012. Manajemen Keperawatan Aplikasi MPKP Di Rumah
Sakit. Jakarta: EGC
Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Edisi 4. Jakarta:EGC
Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
Nursalam (2011). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan dan Aplikasinya. Jakarta : Salemba
Medika.
Suyanto. (2008). Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di
Rumah Sakit. Jogjakarta : Mitra Cendikia Jogjakarta.
Objek observasi
Visi Ruangan
Misi Ruangan
Standart Asuhan Keperawatan (SAK)
Standart Operasionl Prosedur (SOP)
Struktur Organisasi Ruangan
Ketersediaan format pengkajian keperawatan
Kelengkapan setiap tahap pendokumentasian
askep berdasarkan instrument A Departemen
Kesehatan
BOR
ALOS
TOI
Angka infeksi nosocomial
Discharr planning
Hasil observasi
Ada
Tidak Ada
L. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis
M.Membuat laporan harian
N. Mengikuti timbang terima
O. Mengikuti kegiatan rondde keperawatan
P. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer
1.
2.
3.
4.
19.
20.
21.
22.
23.
dimasyarakat
Membuat jadwal perjanjian klinik
Mengadakan kunjungan rumah
Melaksanakan sentralisasi obat
Mendampingi visite
Melaksanakan ronde keeprawatan bersama dengan kepala ruangan dan
perawat asosiate
24. Melaporkan perkembangan pasien kepada ruangan