Anda di halaman 1dari 18

JURNAL

EFEK DARI TERAPI MEDIS TERHADAP


PROGRESIFITAS RETINOPATHY PADA
DIABETES TIPE 2
Oleh :

Nana Heriyana
Titi Wulandari
Lili Suryani

Pembimbing:

dr. H. Djarizal, SpM

LATAR BELAKANG
Diabetic Retinopathy, merupakan komplikasi
microvascular yang sangat penting akibat
diabetes, dan merupakan salah satu penyebab
utama kebutaan di Amerika Serikat.

LATAR BELAKANG
Peneliti memeriksa apakah kontrol intensif dari
glicemyc (kadar gula), terapi kombinasi untuk
dislipidemia, dan kontrol intensif untuk tekanan
darah dapat membatasi perkembangan dari
diabetic retinopathy pada orang dengan diabetes
tipe 2.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan utama dari penelitian adalah untuk


menentukan ketiga intervensi yang dievaluasi
berdasarkan ACCORD (terapi glikemik intensif,
penambahan fenobarbitat dan statin, dan terapi
kontrol
tekanan
darah
intensif)
dapat
mengurangi perkembangan atau progresifitas
dari diabetic retinopathy, dibandingkan dengan
pemberian pengobatan standar yang sudah ada.

LANJUTAN
Data sebelumnya menunjukkan bahwa faktor
sistemik ini merupakan faktor yang penting
terkait
perkembangan
dan
peningkatan
keparahan dari diabetic retinopathy.

METODE

Pada penelitian randomisasi ini, peneliti


memasukkan 10.251.
Diabetes tipe 2 yang mempunyai risiko tinggi
penyakit kardiovaskular. pengobatan kadar
gula dan dislipidemia
Di lakukan selama 4 tahun
Rancangan penelitian ACCORD
Di lakukan di 77 klinik di amerika serikat dan
kanada

Pada penelitian ACCORD


10.251 Peserta dengan DM Tipe 2 pengobatan
kontrol glycemic intensif atau terap standar.
5518 dislipidemia simvastatin dan fenofibrate
LDL dan trigliserida.
4733 peserta sisanya dimasukkan secara acak
pengobatan hipertensi secara intensif (target sistol
<120 mmHg)

KRITERIA
ACCORD Eye Study
- Peserta yang pada awalnya memiliki riwayat
proliferative diabetic retinopathy yang sudah
diobati dengan laser photocoagulation atau
vitrectomy akan dikeluarkan dari penelitian.
Di
lakukan oleh spesialis mata dengan
pemeriksaan Fotografi fundus 7 lapangan
stereoscopic standar 4 tahun.
Ketajaman penglihatan akan di ukur setiap 2
tahun pada peserta ACCORD eye Study.

ANALISIS STATISTIK

Dari penelitian ACCORD didapatkan ACCORD Eye


study dapat memiliki kekuatan statistik hingga 88%
dan mendeteksi penurunan relatif kadar kontrol
glikemik intensif hingga 15% dibandingkan dengan
kontrol glikemik standar.
kekuatan statistik 91% untuk mendeteksi penurunan
relatif hingga 20% pada pemberian kontrol lipid yang
diberikan statin dan fenofibrate dibandingkan dengan
kontrol lipid dengan pemberian statin saja

kekuatan statistik 80% untuk mendeteksi 20%


penurunan relatif pada kontrol tekanan darah
intensif dibandingkan dengan kontrol tekanan
darah standar

HASIL
Setelah 4 tahun, tingkat progresifitas dari diabetic
retinopathy mencapai 7.3% setelah pemberian
pengobatan glikemia intensif, versus 10.4%
dengan pemberian terapi standar (perkiraan odds
ratio, 0.67; 95% confidence interval [CI], 0.51-0.87;
P = 0.003); 6.5% dengan pemberian terapi
dislipidemia intensif menggunakan fenofibrate,
versus 10.2% dengan placebo (perkiraan odds
ratio, 0.60; 95% CI, 0.42-0.87; P = 0.006); dan
10.4% dengan penggunaan terapi tekanan darah
intensif. Versus 8.8% dengan pemberiant terapi
tekanan darah standar (perkiraan odds ratio,
1.23%; 95% CI, 0.84-1.79; P = 0.29).

KESIMPULAN
Kontrol glikemik intensif dan pengobatan
kombinasi
dislipidemia
intensif
dapat
menurunkan
progresifitas
dari
diabetic
retinopathy, namun kontrol tekanan darah
intensif tidak menunjukkan bukti dapat
menurunkan tingkat progresifitas.

PEMBAHASAN
Penelitian ACCORD terdiri dari 3 penelitian yang
membandingkan efek :
pemberian terapi intensif gikemia versus terapi
standar
terapi simvastatin ditambah fenofibrate versus
pemberian simvastatin ditambah palcebo untuk
kontrol kadar lipid
terapi
antihipertensi
intensif
versus
antihipertensi standar terhadap gangguan
kardiovaskular

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, terdapat


penurunan tingkat gangguan penglihatan pada
keseluruhan
populasi
ACCORD
dengan
pemberian pengobatan glikemia intensif (19.1%,
vs. 20.7% dengan terapi standar.

Peneliti juga menemukan adanya efek yang


menguntungkan pemberian terapi fenofibrate terhadap
progresifitas diabetic retinopathy setelah 4tahun pada
peserta dengan diabetes tipe 2 yang menerima
simvastatin dan fenofibrate (6.5% vs 10.2% dengan
placebo; P = 0006).
Penelitian FIELD fenofibrate (200 mg/hari)
penurunan yang bermakna.
Hasi penelitian ini juga dapat membuktikan bahwa
fenofibrate dapat menurunkan progresifitas dari
diabetic retinopathy.

Namun penelitian pada kontrol tekanan darah


intensif dengan standar terhadap progresifitas
diabetic retinopathy setelah 4 tahun (10.4% vs
8.8%, P =0.29), dan juga tidak ada efek
bermakna untuk kelompok spesifik lainnya.

United
Kingdom
Prospective
Diabetes
Study
(ISRCTN75451837),bahwa pemberian kontrol tekanan
darah intensif (dengan target tekanan darah sistol <
150 mmHg. Vs <180 mmHg dengan kontrol standar)
menunjukkan adanya penurunan bermakna terhadap
progresifitas dari retinopathy diabetic terhadap
pemberian antihipertensi (34.0% vs 51.3%, P = 0.004)
dan penurunan bermakna terhadap gangguan
penglihatan (10.2% vs 19.4%, P -= 0.04 dalam 7.5
tahun.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai