ayat
sebagaimana
(2)
Undang-Undang
telah
diubah
Dasar
dengan
1945
Perubahan
Nomor
22
Tahun
2001
Tentang
Tahun
2001
Nomor
136,
Tambahan
Gas
Bumi
Negara
(Pertamina)
Menjadi
- 2 BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1.
Eksplorasi,
Eksploitasi,
Wilayah
Hukum
Badan
Pelaksana,
Menteri
adalah
bumi
(hidrokarbon)
dimana
gas
metana
dalam
(coalification)
proses
dalam
pembentukan
kondisi
batubara
terperangkap
dan
Wilayah Terbuka
Hukum
Pertambangan
Indonesia
yang
belum
4.
Kontrak
6.
Tetap
yang
diberikan
wewenang
untuk
7. Data
- 3 7.
8.
9.
Pertamina
Minyak
dan
adalah
Gas
Perusahaan
Bumi
Negara
Pertambangan
yang
dibentuk
10.
PT.
Pertamina
perseroan
(Persero)
(Persero)
yang
adalah
dibentuk
perusahaan
berdasarkan
Gas
Bumi
Negara
(PERTAMINA)
menjadi
(2)
(1)
Menteri
menetapkan dan mengumumkan Wilayah Kerja yang
akan ditawarkan kepada Badan Usaha dan Bentuk
Usaha Tetap.
(2)
Dalam penetapan
Wilayah Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Menteri berkonsultasi dengan Gubernur yang wilayah
administrasinya meliputi Wilayah Kerja yang akan
ditawarkan.
(3) Konsultasi
- 4 (3)
Konsultasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dimaksudkan
untuk
memberikan
penjelasan
dan
memperoleh
tertentu
yang
dianggap
potensial
Penawaran
Wilayah
Kerja
kepada
Dalam
pelaksanaan
penawaran
melakukan
koordinasi
dengan
Badan
Pelaksana.
(3)
(4)
permohonan
kepada
Menteri
untuk
menyetujui
mempertimbangkan
permohonan
program
tersebut
kerja,
dengan
kemampuan
(5) PT ...
- 5 (5)
untuk
Wilayah
Kerja
yang
telah
ditawarkan.
Pasal 6
(1)
Tetap
sebagai
Kontraktor
yang
diberi
(3)
dimaksud
dalam
ayat
(1),
hanya
sebagaimana
Kontraktor
dapat
dimaksud
dalam
mengembalikan
ayat
sebagian
(1),
atau
kepada
Menteri melalui
Badan Pelaksana,
tersebut
pengusahaannya
dan
menetapkan
berdasarkan
kebijakan
pertimbangan
optimasi
Untuk menunjang
penyiapan
Wilayah
Kerja,
Menteri
melakukan
(2)
Kegiatan
Umum
sebagaimana
dimaksud
dalam
Survei
ayat
(1)
Kegiatan
Survei
Pelaksana
untuk
pemberitahuan
kepada
- 7 Pasal 13
(1)
Dalam
rangka
pelaksanaan
Survei
11,
Umum
Menteri
(3)
Sebelum
melaksanakan
Survei
Umum
Badan
Menteri
Badan
Usaha
yang
melakukan
Survei
Umum
(2)
Menteri
menetapkan
pengaturan
pengelolaan
- 8 Pasal 17
(1) Pengiriman, penyerahan dan atau pemindahtanganan
Data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 wajib
mendapatkan izin dari Menteri.
(2) Menteri menetapkan jenis-jenis Data yang wajib
mendapatkan izin sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1).
Pasal 18
(1) Kontraktor dapat mengelola Data hasil kegiatan
Eksplorasi
dan
Eksploitasi
di
Wilayah
Kerjanya
waktu
Kontrak
Kerja
Sama,
kecuali
pemusnahan Data.
(2) Apabila
Kontraktor
dalam
pengelolaan
Data
dimaksud
dalam
ayat
(2)
harus
wajib
menyimpan
Data
yang
Usaha
yang
melakukan
Survei
Umum
13 wajib
melalui
Badan
Pelaksana
wajib
yang
Kontrak
Kerja
Samanya
telah
Data
Umum;
merupakan
data
mengenai
b. Data ...
- 10 b.
c.
d.
Data
Interpretasi;
merupakan
Data
yang
(2)
Masa
kerahasiaan
Data
(1)
- 11 (2)
Kontrak
Kerja
Sama
sebagaimana
dimaksud
kepemilikan
sumber
daya
Minyak
pengendalian
manajemen
atas
modal
dan
resiko
seluruhnya
Wilayah
Kerja
tertentu
dengan
bagi
Negara
serta
ketentuan
Kerja
Sama
wajib
memuat
penerimaan Negara;
paling
sedikit
b.
c.
d.
perpindahan
kepemilikan
hasil
produksi
atas
f.
penyelesaian perselisihan;
g.
- 12 h.
berakhirnya kontrak;
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
pengutamaan
pemanfaatan
barang
dan
jasa
dalam negeri;
p.
pengembangan
masyarakat
sekitarnya
dan
(1)
(2)
(3)
tahun
Kontraktor
berdasarkan
selama
Kontraktor
permintaan
telah
dari
memenuhi
persetujuannya
dilakukan
oleh
Badan
Pelaksana.
(4)
dalam
ayat
(3)
Kontraktor
tidak
- 13 Pasal 28
(1) Kontrak Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 ayat (1), dapat diperpanjang dengan jangka
waktu perpanjangan paling lama 20 (dua puluh)
tahun untuk setiap kali perpanjangan.
(2) Ketentuan-ketentuan atau bentuk Kontrak Kerja Sama
dalam
perpanjangan
Kontrak
Kerja
Sama
perpanjangan
Kontrak
Kerja
Sama
sebagaimana
dimaksud
dalam
ayat
(1)
kepada
Menteri.
(4) Badan
Pelaksana
permohonan
sebagai
melakukan
perpanjangan
bahan
memberikan
evaluasi
Kontrak
pertimbangan
persetujuan
terhadap
Kerja
Menteri
atau
Sama
dalam
penolakan
permohonan Kontraktor.
(5) Permohonan
perpanjangan
sebagaimana
dimaksud
Kontrak
dalam
Kerja
Sama
(3),
dapat
ayat
memberikan
persetujuan
perpanjangan
kepastian
pasar/kebutuhan,
dan
kelayakan
teknis/ekonomis.
(8) Berdasarkan ...
- 14 (8) Berdasarkan
hasil
kajian
dan
pertimbangan
perpanjangan
Kontrak
Kerja
Sama
sebagaimana
Pertamina
(Persero)
dapat
mengajukan
dalam
mempertimbangkan
teknis
dan
ayat
program
keuangan
PT.
(9),
kerja,
dengan
kemampuan
Pertamina
(Persero)
Kontraktor
mengusulkan
melalui
kepada
Badan
Pelaksana
Menteri
dapat
perubahan
(1)
puluh)
hari
setelah
tanggal
efektif
untuk
mendapatkan
persetujuan
mengenai
pada jangka
ekonomis
tidak
memungkinkan
untuk
(4)
Dalam
hal
Kontraktor
tidak
dapat
melaksanakan
dan
peraturan
perundang-undangan
yang
Pasal 33
(1) Kontraktor dapat mengalihkan, menyerahkan, dan
memindahtangankan sebagian atau seluruh hak dan
kewajibannya (participating interest) kepada pihak
lain
setelah
mendapat
persetujuan
Menteri
- 16 (2) Dalam
hal
pengalihan,
penyerahan,
dan
minat
dan
participating
kesanggupan
interest
untuk
sebagaimana
Badan
hal
memberikan
waktu
Badan
Usaha
Milik
Daerah
tidak
sebagaimana
dimaksud
dalam
ayat
(1),
dari
Kontraktor
kepada
perusahaan
wajib
mengalokasikan
dana
untuk
Kontraktor dan
Badan
Pelaksana
dan
berfungsi
sebagai
dana
yang dipergunakan
- 18 Pasal 39
(1) Kontraktor wajib melaporkan penemuan dan hasil
sertifikasi cadangan Minyak dan/atau Gas Bumi
kepada Menteri melalui Badan Pelaksana.
(2) Dalam mengembangkan dan memproduksi lapangan
Minyak dan Gas Bumi Kontraktor wajib melakukan
konservasi dan melaksanakannya sesuai dengan
Kaidah Keteknikan yang baik.
usaha
peningkatan
kemampuan
ketentuan
standar
peralatan
yang
dipersyaratkan.
Pasal 40
Kontraktor melalui Badan Pelaksana wajib melaporkan
kepada Menteri apabila diketemukan dan memperoleh
bukti adanya pelamparan reservoar Minyak dan/atau Gas
Bumi yang memasuki Wilayah Kerja Kontraktor lainnya,
Wilayah Terbuka atau wilayah/landas kontinen negara
lain.
Pasal 41 ...
- 19 Pasal 41
pelamparan
reservoar
yang
memasuki
(lima)
tahun
Wilayah
Terbuka
sebagaimana
menentukan
operator
pelaksana
unitisasi
pelamparan
reservoar
yang
memasuki
pengolahan
lapangan,
pengangkutan,
dilakukan
Kontraktor
yang
bersangkutan
dengan
persetujuan
Badan
Pelaksana,
yang
melaksanakan
dibangun
kegiatan
Kontraktor
pengolahan
untuk
lapangan,
memungut
biaya
atau
sewa
sehingga
bertanggungjawab
untuk
ikut
serta
sebagaimana
dimaksud
dalam
ayat
(1),
- 21 (3) Besaran
kewajiban
Kontraktor
sebagaimana
menetapkan
besaran
kewajiban
setiap
terlebih
dahulu
kepada
Menteri
untuk
Dalam
sebagaimana
hal
dimaksud
cadangan
dalam
ayat
Gas
Bumi
(1)
akan
menyampaikan
pemberitahuan
kepada
pelaksanaan
Gas
Bumi
penyerahan
oleh
Minyak
Kontraktor
Bumi
sebagaimana
- 22 Pasal 50
(1) Menteri menetapkan kebijakan pemanfaatan Gas
Bumi
dari
cadangan
Gas
Bumi
dengan
umum,
kepentingan
negara,
dan
aspek
teknis
yang
meliputi
Pasal 51
(1)
Terhadap
Minyak
Bumi
dan
Gas
Bumi
yang
(3)
BAB VI
PENERIMAAN NEGARA
Pasal 52
(1) Kontraktor yang melaksanakan Kegiatan Usaha Hulu
wajib membayar penerimaan Negara yang berupa
pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak.
(2) Penerimaan ...
Pasal
negara,
dan
bonus-bonus
sebagaimana
diatur
dengan
Peraturan
Pemerintah
tersendiri.
Pasal 55 ...
- 24 Pasal 55
(1)
Hasil
antara
Pemerintah
dan
Kontraktor
(2)
pembelanjaan
finansial
(Authorization
Pelaksana
setelah
menghasilkan
produksi
komersial.
Pasal 57
Seluruh produksi Minyak dan Gas Bumi yang dihasilkan
Kontraktor pada Kontrak Jasa merupakan milik Negara
dan wajib diserahkan Kontraktor kepada Pemerintah.
Pasal 58
(1) Kepada
Kontraktor
yang
melakukan
Eksploitasi
- 25 -
yang
melakukan
Eksploitasi
Minyak
dan resiko
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
Negara
bukan
pajak
setelah
dikurangi
- 26 BAB VII
TATA CARA PENYELESAIAN
PENGGUNAAN TANAH HAK ATAU TANAH NEGARA
Pasal 62
(1) Kontraktor yang akan menggunakan bidang-bidang
tanah hak atau tanah negara di dalam wilayah
kerjanya
wajib
terlebih
dahulu
mengadakan
sesuai
ketentuan
peraturan
perundang-
dan
Eksploitasi
di
atas
tanah
yang
tanah
negara,
sesuai
dengan
ketentuan
(2)
diatas
tanah
negara
yang
bersangkutan
- 27 (3)
masyarakat
hukum
adat,
tata
cara
tidak
musyawarah
memungkinkan
secara
efektif,
terselenggaranya
maka
musyawarah
(1) Penetapan
ganti
berpedoman
kerugian
pada
hasil
terhadap
musyawarah,
tanah
dengan
ganti
kerugian
terhadap
bangunan,
(2)
sertipikat
hak
peraturan
atas
tanahnya
perundang-undangan
sesuai
yang
berlaku.
Pasal 68
(1) Wilayah Kerja Kontraktor yang belum digunakan
untuk Eksplorasi dan Eksploitasi, dapat digunakan
ayat (1)
- 29 (2)
Kontraktor
dapat
membangun
fasilitas
(1)
Pemberian
izin
sebagaimana
dimaksud
dapat
Dalam
hal
perundingan
sebagaimana
mengajukan
kepada
Menteri
melalui
- 30 BAB VIII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA
PENGEMBANGAN MASYARAKAT SETEMPAT
Pasal 72
Kontraktor yang melaksanakan kegiatan usaha hulu wajib
menjamin dan menaati ketentuan keselamatan dan
jawab
dalam
mengembangkan
keikutsertaan
masyarakat
setempat
antara
lain
dan
kualitas
tertentu
sesuai
dengan
hunian
masyarakat
agar
tercipta
- 31 Pasal 75
tahunan.
Pasal 76
(1) Kegiatan pengembangan lingkungan dan masyarakat
setempat
oleh
Kontraktor
dilakukan
dengan
keikutsertaan
Kontraktor
dalam
dimaksud
dalam
dalam bentuk
Pasal
74
ayat (1)
menjadi
pembinaannya
milik/kekayaan
dilakukan
oleh
negara
pemerintah
yang
dan
- 32 (2) Dalam
hal
barang
dan
peralatan
sebagaimana
yang
bidang
tugas
dan
tanggung
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
dimaksud
dalam
ayat
(1)
selama
wajib
mengutamakan
pemanfaatan
atau
tersedia
dalam
negeri
serta
serta
kemampuan
rekayasa
dan
rancang
persyaratan
- 33 Pasal 81
(1) Pengelolaan
barang
dan
peralatan
yang
persediaan
sebagaimana
dimaksud
barang
dan
dalam
ayat
peralatan
(1)
dapat
Hukum
Pertambangan
Indonesia
atas
hal
kelebihan
persediaan
barang
dan
digunakan
Pelaksana
oleh
wajib
Kontraktor
melaporkan
lain,
kepada
Badan
Menteri
hal
barang
dan
peralatan
sebagaimana
Menteri
Keuangan
atas
usul
Badan
untuk
ditetapkan
kebijakan
memenuhi
kebutuhan
tenaga
kerjanya,
dengan
kompetensi
jabatan
yang
kerja
asing
dipersyaratkan.
(3) Tata
cara
penggunaan
tenaga
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
syarat-syarat
kerja
serta
penyerahan
sebagian
mengembangkan
kemampuan
tenaga
kerja
dan
kualifikasi
jabatan
Kontraktor
wajib
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
minyak
dan
gas
bumi
yang
dimiliki,
aspek
lingkungan
hidup,
dan
kemampuan
pelestarian
nasional
dan
kebijakan pembangunan.
(3) Tanggung jawab kegiatan pengawasan atas pekerjaan
dan pelaksanaan kegiatan usaha hulu terhadap
ditaatinya ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku berada pada Menteri.
(4) Kegiatan Usaha Hulu dilaksanakan dan dikendalikan
melalui Kontrak Kerja Sama antara Badan Pelaksana
dan Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap.
(5) Badan
Pelaksana
melakukan
pengawasan
dan
pelaksanaan
sebagaimana
dimaksud
Kontrak
dalam
Kerja
ayat
(5),
Sama
Badan
pengawasan
dan
pengendalian
Badan
Pelaksana
melalui
pengendalian
Pasal 87
- 36 Pasal 87
(1)
Penyelenggaraan
urusan
Pemerintah
di
perencanaan;
b.
c.
d.
e.
f.
penerapan standardisasi;
g.
pemberian akreditasi;
h.
pemberian sertifikasi;
i.
j.
k.
l.
pemeliharaan
keselamatan
dan
kesehatan
kerja;
m.
n.
o.
(2)
Penetapan
kebijakan
mengenai
kegiatan
pela
ksanaan Survei Umum;
b.
pen
gelolaan dan pemanfaatan data Minyak dan Gas
Bumi;
c.
pen
yiapan,
penetapan
dan
penawaran
serta
bent
uk dan syarat-syarat Kontrak Kerja Sama;
e.
per
panjangan Kontrak Kerja Sama;
f.
renc
ana pengembangan lapangan yang pertama kali;
g. Pengembangan ...
- 37 g.
pen
gembangan lapangan dan pemroduksian cadangan
Minyak dan Gas Bumi;
h.
pem
anfaatan Gas Bumi;
i.
pen
erapan kaidah keteknikan yang baik;
j.
kew
ajiban penyerahan bagian Minyak dan Gas Bumi
Kontraktor untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri (DMO);
k.
pen
guasaan,
pengembangan,
dan
penerapan
kew
ajiban membayar penerimaan negara;
m.
pen
gelolaan lingkungan hidup;
n.
kes
elamatan dan kesehatan kerja;
o.
pen
ggunaan Tenaga Kerja Asing;
p.
pen
gembangan Tenaga Kerja Indonesia;
q.
pen
gembangan lingkungan dan masyarakat setempat;
r.
stan
dardisasi;
s.
pem
anfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan
rekayasa dan rancang bangun dalam negeri;
t.
kon
servasi sumber daya dan cadangan Minyak dan
Gas Bumi;
u.
pen
gusahaan coalbed methane;
v.
kegi
atan-kegiatan
lain
di
bidang
kegiatan
usaha
b.
c.
d.
- 38 f.
pengelolaan ...
g.
pemanfaatan
barang,
jasa,
teknologi,
dan
i.
j.
k.
l.
kegiatan-kegiatan
lain
di
bidang
kegiatan
Pasal
87
berada
pada
Departemen
dan
Pasal
88
berada
pada
Departemen
dan
rangka
pengawasan
dan
pengendalian
b.
c.
mengkaji
dan
menyampaikan
rencana
- 39 e.
memberikan
pengembangan
persetujuan
lapangan
selain
rencana
sebagaimana
g.
melaksanakan
monitoring
dan
melaporkan
bagian
Negara
yang
dapat
memberikan
Pelaksana
pengawasan
melaksanakan
atas
pelaksanaan
pengendalian
dan
ketentuan-ketentuan
melakukan
pengawasan
atas
ditaatinya
Kontraktor
untuk
melakukan
wajib
menyampaikan
laporan
tertulis
yang
terkait
dengan
pengawasan
sebagaimana
wajib
menyampaikan
laporan
tertulis
yang
terkait
dengan
pengawasan
melaksanakan
penandatanganan
Kontrak
atau
dimaksud
Bentuk
dalam
mendapat
Usaha
ayat
(1)
persetujuan
Tetap
sebagaimana
dilaksanakan
Menteri
setelah
atas
nama
Pemerintah.
(3) Badan Pelaksana memberitahukan secara tertulis
Kontrak Kerja Sama yang sudah ditandatangani
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
dengan melampirkan salinannya.
Pasal 95
(1) Rencana pengembangan lapangan yang pertama kali
akan
diproduksikan
dalam
suatu
Wilayah
Kerja
perubahannya
wajib
mendapatkan
(2) Dalam
memberikan
dimaksud
dalam
konsultasi
persetujuan
ayat
dengan
administrasinya
(1),
Menteri
Gubernur
meliputi
sebagaimana
melakukan
yang
lapangan
wilayah
yang
akan
dikembangkan.
(3) Konsultasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
dimaksudkan
untuk
memberikan
penjelasan
dan
95 ayat (1)
dalam
ayat
(1)
belum
dimaksud
dalam
jangka waktu
ayat
(1),
bagi
90
huruf
dan
memberikan
persetujuan
b.
perkiraan
biaya
yang
diperlukan
untuk
d.
e.
f.
g.
Dalam
memberikan
persetujuan
rencana
kerja
dan
b.
c.
upaya
peningkatan
cadangan
dan
produksi
- 42 d.
e.
upaya efisiensi;
f.
g.
h.
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
serta
j.
pengembangan
lingkungan
masyarakat
setempat.
Pasal 99
Berdasarkan hasil monitoring sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal
90
huruf
f,
Badan
Pelaksana
wajib
Pasal 100
(1) Dalam pelaksanaan penunjukan
Bumi
penjual Minyak
bagian
Negara
wewenang
untuk
memindahkan
hak
kepada
pembeli
pada
titik
penyerahan
yang
berasal
dari
Wilayah
Kerjanya
dan/atau
sebagaimana
Gas
dimaksud
Bumi
dalam
bagian
ayat
(1),
Negara
Badan
b.
kemampuan penjual;
c.
d.
e.
Usaha
yang
ditunjuk
sebagai
antara
penjual
dengan Kontraktor.
(6) Penunjukan Badan Usaha atau Kontraktor sebagai
penjual Minyak Bumi dan/atau Gas Bumi bagian
Negara
sebagaimana
dimaksud
dalam
ayat
(1)
diberlakukan
sebagaimana
diatur
dengan
Kontraktor
apabila
biaya
sebagai
dalam
yang
atau
biaya
Kontrak
operasi
kerja
bersangkutan,
akibat
tersebut
Sama
kecuali
disebabkan
yang
bersangkutan,
imbalan
yang
Pelaksana
Menteri
wajib
menyampaikan
mengenai
realisasi
laporan
penunjukan
dimaksud
dalam
ayat
(1),
dan
Penjual
Pasal
sebagaimana
dimaksud
dalam
Penjual
sebagaimana
dimaksud
dalam
Penandatanganan
perjanjian-perjanjian
Penandatanganan
perjanjian-perjanjian
- 45 (6)
Ketentuan
penunjukan
penjual
lebih
Minyak
lanjut
dan/atau
mengenai
Gas
Bumi
dapat
mengatur
lebih
lanjut
ketentuan
mengenai
pengawasan
ruang
Kegiatan
lingkup
Usaha
Hulu
pelaksanaan
oleh
Badan
Kontrak
lain
yang
pihak
lain
tetap
berlaku
sampai
dengan
- 46 b.
Kontrak
lain
yang
dimaksud
dalam
huruf
a,
beralih
kepada
Badan
Pelaksana.
c.
yang
berbentuk
Joint
Operating
Agreement
Hak
dan
kewajiban
(participating
interest)
f.
(TAC)
Kontrak
(EOR)
Enhanced
Oil
Recovery
wilayah
merupakan
bagian
bekas
kontrak
wilayah
tersebut
kerja
PT
tetap
Pertamina
(Persero).
h.
sebagaimana
dimaksud
dalam
huruf
i.
PT
Pertamina
(Persero)
wajib
mengadakan
- 47 j.
Kontrak
Kerja
Sama
dengan
Badan
dan
anak
perusahaan
sebagaimana
Menteri menetapkan bentuk dan ketentuanketentuan Kontrak Kerja Sama bagi PT Pertamina
(Persero)
dan
anak
perusahaan
sebagaimana
Pengalihan
kontrak-kontrak
sebagaimana
amandemen
kontrak
sebagaimana
o.
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 105
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar ...
- 48 -
Agar
setiap
orang
pengundangan
penempatannya
mengetahuinya,
Peraturan
dalam
Pemerintah
Lembaran
memerintahkan
ini
dengan
Negara
Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Oktober
2004
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA,
ttd.
MEGAWATI
SOEKARNOPUTRI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 14 Oktober 2004
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BAMBANG KESOWO