Anda di halaman 1dari 21

Membalik putaran motor listrik 1 fasa,

Apakah bisa ?
Berada di > Home > Kontrol > Membalik putaran motor listrik 1 fasa, Apakah bisa ?
Abu Akhdan
Kontrol

By : Akhdanazizan
Jika timbul pertanyaan seperti judul tulisan ini, BagaimanaMembalik putaran motor
listrik 1 fasa , mungkin cocok untuk di baca bagi sobat yang butuh informasi
mengenai hal tersebut, lalu bagi yang tau atau pernah mengalami hal yang demikian
maka akan menjawab bisa, sama halnya jika sobat bertanya kepada saya maka
saya pun akan menjawab seperti itu. Ini pernah saya alami ketika motor listrik
kompresor kami terbakar dan waktu itu di ganti sama2 motor listrik 1 fasa yang baru
(sambil menggulung ulang motor tersebut yang terbakar ), setelah di operasikan
motor listrik 1 fasa tersebut bekerja dengan normal, ya namanya aja baru, tapi
kanyaknya lama sekali angin dalam tabung kompresor penuh dilihat dari penujukan
jarum pressure swicth nya, ya.. rupanya arah motor listrik penggerakknya terbalik.
Nah dari masalah itu saya bongkar motornya dan saya otak atik deh biar bisa
membalik putaran motor listriknya, terakhir bisa dan kompresornya pun cepat terisi
angin.
Dari cerita diatas saya pengen ni untuk berbagi buat sobat pembaca mudah2an aja
bisa bermanfaat. Untuk Membalik Putaran Motor Listrik 1 Fasa sebenarnya bisa kita
lakukan meskipun bekerja sedikitlah untuk mengotak atiknya, beda dengan motor
listrik 3 fasayang dapat dilakukan hanya dengan menukar fasa dan salah satu fasa
tetap. Teorinya si gampang tapi kalo mau dipraktekin sedikit bingung beda kalo
emang dibidangnya, pada motor listrik 1 fasa dikenal dengan 2 (dua) jenis kumparan
yaitu kumparan Utama dan kumparan Bantu. Untuk membedakan antara kumparan
utama dan bantu sangat mudah di tentukan, pada kumparan utama biasanya
diameter kawat imail lebih besar dibanding kumparan bantu namun jika sudah di
packing agak sulit untuk melihatnya disebabkan pada ujung kumparan utama dan
bantu di tambah/sambung dengan kabel serabut yang berselubung isolasi, sebagai
terminal input tegangan sumber.
Tapi jangan putus asa dulu deh kalau punya masalah tersebut, yang penting ikuti aja
apa yang akan saya sampaikan ini. Teori Membalik Putaran Motor Listrik 1 Fasa
sama halnya dengan motor listrik 3 fasa yaitu dengan dengan cara membalik arah
fluksi magnet pada kumparan statornya, secara praktek untuk membalik motor listrik
1 fasa yaitu membalik arah kumparan utama terhadap kumparan bantu atau
sebaliknya, untuk jelasnya dapat di lihat pada gambar berikut ini :

Gambar diatas adalah gambaran bagimana cara Membalik Putaran Motor Listrik 1
Fasa, cara dari kedua gambar tersebut adalah sama walaupun jenis motor listrik nya
beda, untuk yang pertama di atas adalah motor splitphasa dengan sakelar
sentrifugal, sedangkan motor yang ke dua adalah motor kapasitor. Jika sobat ingin
lebih yakin silakan bongkar terminal motor listrik 1 fasa tersebut cek menggunakan
multimeter arahkan pada Ohm meter dan ikuti gambar tersebut diatas. Jika ingin di
buat terminal baru untuk keperluan pengontrolan dengan kontaktor silakan, jadi tidak
perlu harus membeli motor listrik 3 fasa sedangkan suplay listrik 3 fasa tidak
tersedia. Saya rasa cukup pembahasan tentang Membalik Putaran Motor Listrik 1
Fasa. Jika ada pertanyaan silakan berkomentar.

Motor AC 1 Phase
01.38 h6194v No comments

Sesuai namanya, motor AC 1 phasa bekerja dengan input tegangan bolak-balik 1 phasa jadi pada
sambungannya hanya menggunakan 1 kawat phasa (yang bertegangan) dan satu kawat nol. Pada motor satu
phasa terdapat dua jenis kumparan yaitu kumparan utama dan kumparan bantu. Kumparan utama tersusun dari
kawat dengan diameter yang lebih besar dari kumparan bantu.

gambar kumparan dalam motor 1 phase

Jika kumparan motor 1 phase hanya ada satu maka kumparan tidak akan menghasilkan medan putar tapi hanya
medan yang berdetak (berupa pulsa) yang berfase antara 0 sampai 180 derajat. Saat sebuah kumaran tunggal
dialiri arus AC maka medan yang dihasilkan akan berlawanan setiap waktu, karena polaritasnya akan berubahubah. Perhatikan gambar diagram fasor di bawah ini :

Gambar diagram fasor pembangkitan medan 1 phase


(source : http://sub.allaboutcircuits.com)

Untuk mengatasi masalah tersebut maka dapat dengan membuat motor 2 phase dari sumber 1 phase.

1. Motor Kapasitor Permanen.


Motor ini memiliki 2 kumparan yang terpisah 90 derajat, salah satu ujung kumparan
dipasangkan kapasitor secara seri. Ini dimaksudkan untuk menghasilkan perbedaan fase
meskipun inputnya tegangan 1 phase. Perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar motor kapasitor permanen

(Sumber : http://sub.allaboutcircuits.com)

Motor jenis ini memiliki rugi arus dan waktu start yang cukup signifikan, untuk memperkecil rugi tersebut maka
kapasitor yang terpasang memiliki impedansi yang minimum. Konfigurasi motor ini bekerja cukup baik pada
motor kecil (sampai dengan 200 Watt). Putaran motor ini dapat dengan mudah kita ubah dengan memasang
kapasitor

seri

dengan

kumparan

yang

lain.

2. Motor Kapasitor Start.

Konfigurasi motor kapasitor-start


(sumber : http://sub.allaboutcircuits.com/)

Motor hamir sama dengan motor kapasitor permanen, akan tetapi jenis ini menggunakan
kapasitor yang lebih besar. Setelah motor berputar dan mencapai kecepatan tertentu maka
saklar sentrifugal akan memutus arus ke kapasitor dan arus sepenuhnya mengalir lewat
kumparan utama. Motor jenis ini dapat menghasilkan torsi yang besar dan mampu bekerja
pada berbagai ukuran daya.

3. Motor Kapasitor Run.

Konfigurasi Motor Kapasitor-run


(sumber : http://sub.allaboutcircuits.com/)

Motor jenis ini menggunakan 2 kapasitor, dimana satu kapasitor ukuran besar untuk starting, dan kapasitor yang
lebih kecil. Kapasitor yang digunakan adalah kapasitor elektrolit non-polar double anoda (bisa + dan +, atau dan -). Saat starting, kapasitor besar berperan menghasilkan torsi putaran start, setelah mencapai putaran

tertentu saklar sentrifugal memutus aliran ke kapasitor start dan arus akan mengalir melalui kapasitor run yang
ukurannnya lebih kecil, kapasitor ini digunakan untuk menaikan karakteristik runing tanpa mengambil arus yang
terlalu banyak.

Pengaturan Putaran Motor Listrik (1)


19.14 h6194v 1 comment

(Sumber : http://www.gruprobot.com/wp-content/uploads/2012/01/motor.jpg)

Motor Listrik merupakan perangkat yang bekerja menghasilkan gerak berputar, gerakan yang dihasilkan ini
kemudian dimanfaatkan untuk melakukan berbagai aplikasi. Dalam beberapa aplikasi motor listrik diharuskan
melakukan perputaran dengan arah yang dapat diubah-ubah, untuk itu diperlukan pengaturan arah putaran
motor listrik.
Untuk mengubah putaran motor dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung dari jenis motor yang
digunakan.

1. Mengatur putaran motor DC

a. Mengatur arah putaran motor DC


Motor DC bekerja menggunakan arus searah dalam membangkitkan medan putarnya, maka untuk membalik
arah putaran motor DC adalah dengan membalik arah medan putarnya, arah medan putar dapat dibalik dengan
mengubah arah arus yang mengalir pada motor DC seperti gambar berikut:

Pada gambar di atas mengubah arah arus dapat dilakukan dengan membalik polaritas (kutub) sumber arus,
perubahan polaritas menyebabkan perubahan arah arus dalam motor sehingga arah medan putar akan berubah
dan menyebabkan motor berputar ke arah yang berlawanan. Untuk mempermudah pembalikan arah arus dapat
dengan menambahkan saklar 2 buah SPDT yang dirangkai sebagaimana gambar berikut:

Pada gambar di atas, dengan mengubah posisi saklar S1 dan S2 maka arah arus akan berubah, untuk
mengembalikan putarannya tinggal mengembalikan posisi saklar S1 dan S2 ke posisi semula.

b. Mengatur kecepatan putar motor DC


Kecepatan putar dari motor DC juga dapat diatur sesuai kebutuhan. Pada intinya untuk pengaturan kecepatan
putaran motor DC dilakukan dengan mengatur tegangan yang masuk pada motor. Ada beberapa cara
pengaturan tegangan yang dapat dilakukan yaitu:

1. Pengaturan tegangan motor dengan rangkaian pembagi tegangan


Untuk mengatur tegangan motor, dapat menambahkan potensio atau variabel resistor untuk membagi tegangan
yang masuk ke dalam motor seperti pada gambar berikut:

(Sumber : http://www.gruprobot.com/wp-content/uploads/2012/01/kontrol-1.bmp)

Cara ini tidak efisien karena banyak energi yang hilang dan dibutuhkan VR dengan daya besar.

2. Mengatur tegangan motor dengan mengatur tegangan basis transistor


Cara ini merupakan pengembangan dari cara pertama dengan menambahkan transistor. Dengan menambahkan
transistor, maka energi yang terbuang akan dapat dikurangi sehingga energi lebih hemat.

(Sumber : http://www.gruprobot.com/wp-content/uploads/2012/01/kontrol-2.bmp)

3. Pengaturan tegangan basis dengan PWM

Cara yang ketiga adalah dengan metode PWM (Pulse Width Modulation), dengan metode ini tegangan basis
dapat diatur dengan mengatur lebar pulsa yang masuk, semakin banyak pulsa yang masuk maka semakin
banyak arus yang mengalir ke motor.

(Sumber : http://www.gruprobot.com/wp-content/uploads/2012/01/MotorSpeedControlSchematic.gif)

Lanjutkan membaca : pengaturan putaran motor listrik-2

Pengaturan Putaran Motor Listrik (2)


21.44 h6194v 4 comments

Motor Dahlander
(Sumber : http://www.lucas-nuelle.com/images/axilon/NEUBILD/Artikelbilder/SE/26/SE2672-3K.jpg)

Pada tulisan sebelumnya yang berjudul Pengaturan Putaran Motor Listrik (1)disebutkan tentang cara-cara
pengaturan putaran motor listrik DC, dan pada tulisan ini akan melanjutkan pembahasan sebelumnya akan tetapi
akan membahas pengaturan putaran motor listrik AC.

2. Mengatur putaran motor AC


a. Mengatur arah putar motor AC 1 phase

Pengaturan arah putaran pada motor listrik AC 1 phase pinsipnya sama dengan pada motor DC yaitu dengan
mengubah arah medan putarnya. Untuk mengubah arah putaran motor AC 1 Phase dapat dengan mengubah
posisi sambungan kumparan bantu motor 1 Phase.

(Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/motor-listrik-ac-satu-fasa.html)

Pada gambar diatas ada dua konfigurasi rangkaian yang pertama putar CW (clockwise) dan yang kedua CCW
(counter clockwise).
Pada gambar diatas kumparan utama U1-U2 dan kumparan bantu Z1-Z2. Pada gambar pertama kumparan
bantu Z1 terhubung dengan NOL dan ujung Z2 terhubung dengan kapasitor yang terhubung dengan phasa,
sedang pada gambar kedua kumparan bantu Z1 terhubung dengan kapasitor yang terhubung pada phasa dan
Z2 terhubung dengan NOL. Pergantian tersebut akan menimbulkan arah medan putar yang berbeda sehingga
arah putaran motor dapat berubah.

b. Mengatur kecepatan putar motor AC 1 phase


Kecepatan putar motor AC dapat dihitung dengan rumus :

Dari persamaan di atas maka untuk mengubah-ubah nilai Ns dapat dilakukan dengan mengubah nilai frekuensi
(f) atau mengubah jumlah kutub motor (p), selain itu juga dapat dengan cara mengatur tegangan yang masuk ke
motor akan tetapi cara ini jarang dilakukan karena jika tegangan berkurang maka torsinya juga berkurang jika
dalam kondisi berbeban.
Cara yang paling banyak digunakan adalah dengan mengubah-ubah nilai frekuensi arus AC yang masuk, hal ini
semakin mudah dilakukan dengan bantuan alat inferter yang mampu memanipulasi frekuensi dan tersedia untuk
beragam daya motor.
c. Mengatur Arah Putar Motor AC 3 Phase
Pengaturan arah putaran pada motor AC 3 Phase dilakukan dengan menukar urutan dua dari tiga phase yang

masuk ke motor. Maksudnya adalah, misalnya urutan phase yang masuk adalah R-S-T, untuk merubah arah
putarannya phase masukan diubah menjadi T-S-R atau S-R-T atau R-T-S.

(Sumber : http://aank123.files.wordpress.com)

Pada gambar di atas, jika MC1 yang bekerja maka phase yang masuk ke motor adalah R-S-T maka motor akan
berputar searah jarum jam (Clockwise) akan tetapi jika MC2 yang bekerja maka urutan phase yang masuk ke
motor adalah R-T-S perubahan urutan phase ini akan menyebabkan perubahan arah putaran motor dari
Clockwise menjadi Counter Clockwise (Berlawanan arah jarum jam). Jadi dengan merubah urutan phase yang
masuk ke motor maka arah putaran motor dapat diubah.

d. Mengatur Kecepatan Putar Motor AC 3 Phase


Pengaturan kecepatan motor 3 phase dapat dilakukan dengan menggunakan motor Dahlander, pada prinsipnya
sama dengan menambah jumlah kutub motor listrik. Pada motor dahlander tiap kumparan memiliki dua ujung,
atau masing-masing kumparan memiliki center tap. Jadi dengan mengubah sambungan pada center tap atau
ujung kumparan maka jumlah kutubnya akan berubah sehingga kecepatan dapat diubah karena faktor
pembaginya berubah. Sambungan kumparan-kumparan pada motor dahlander dapat dilihat pada gambar
berikut:

Konfigurasi diatas adalah untuk sambungan motor kecepatan rendah dimana antar jala-jala terdapat 2 kumparan
sehingga tahanannya lebih besar sehingga arus yang masuk menjadi berkurang sehingga kecepatan motor
berkurang. Untuk kecepatan tinggi konfigurasi sambungan dapat dibentuk menjadi:

Pada gambar di atas tempat masuknya sumber L1-L2-dan L3 diubah kemudian ujung-ujung kumparan lain
dihubung-singkatkan. Jika dicermati dan ditarik maka akan menjadi rangkaian bintang yang diparalel sebagai
berikut:

Gambar sambungan dahlander Y-Y


Sambungan di atas akan membuat arus yang masuk menjadi besar karena hambatan kumparan yang diparalel
semakin kecil sehingga kecepatan motor menjadi lebih tinggi dari sambungan segitiga.

Contoh rangkaian kontrol pengendali motor dahlander dua kecepatan:

(Sumber : http://www.8ung.at/elektrotechnik/bilder/schaltungen/fz_dahlander.gif)

Pada gambar di atas jika tombol S2 ditekan maka K1 bekerja dan menghubungkan U1-V1-W1 pada sumber RS-T sehingga motor pada sambungan delta. Saat tombol S3 ditekan, maka K1 akan terputus dan akan
mengaktifkan K2 dan K3 yang akan mengubah sambungan menjadi sambungan Star, sehingga kecepatan motor
akan berubah.

Motor Listrik AC Satu Fasa


4/16/2009 HaGe 11 komentar

Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC (Alternating Current, Arus Bolak-balik) terdiri
dari 2 jenis, yaitu:
1. Motor listrik AC / arus bolak-balik 1 fasa
2. Motor listrik AC / arus bolak-balik 3 fasa
Pembahasan dalam artikel kali ini di titik beratkan pada motor listrik AC 1 fasa, yang terdiri dari:
Motor Kapasitor
Motor Shaded Pole

Motor Universal
Sebelumnya akan lebih baik jika anda membaca artikel mengenai motor listrik di sini
Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa
Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana pada motor AC tiga fasa untuk
belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi
dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua belitan stator,
yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki impedansi lebih kecil.
Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar , hal ini disebabkan
karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus
total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan
utama juga berbeda fasa sebesar dengan medan magnet bantu.

Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet tegak lurus, beberapa saat
kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet
yang bergeser sebesar 45 dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu
siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawat yang ujungujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.

Gambar 4. Rotor sangkar


Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara medan
putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor.
Motor Kapasitor
Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga seperti motor pompa air, motor
mesin cuci, motor lemari es, motor air conditioning. Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja
dengan tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini banyak dipakai pada

peralatan rumah tangga.

Gambar 5. Motor kapasitor


Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan belitan bantu dengan notasi terminal
Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal U1, dan kawat netral N terhubung dengan terminal U2.
Kondensator kerja berfungsi agar perbedaan sudut phasa belitan utama dengan belitan bantu mendekati 90.
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar6):
Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja CB disambungkan ke terminal
U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan terminal.
Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke terminal Z1 dan U1 dan terminal Z2
dikopel dengan terminal U1.

Gambar 6. Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran.


Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah kondensator dan satu buah saklar
sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan dengan jala-jala L1 dan Netral N. Belitan bantu Z1-Z2
disambungkan seri dengan kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri dengan kontak
normally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar 7.
Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala L1 dan Netral. Kemudian dua
buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk loop tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika
putaran mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akan membuka dan kontak normally close
memutuskan kondensator bantu CA.

Gambar 7. Pengawatan dengan Dua Kapasitor


Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah untuk meningkatkan nilai torsi awal
untuk mengangkat beban. Setelah putaran motor mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga
hanya kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka torsi motor akan
menurun drastis, lihat gambar 8.

Gambar 8. Karakteristik Torsi Motor kapasitor


MotorShaded Pole
Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil, dan banyak digunakan
untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana,
pada kedua ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah
phasa.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator. Rotornya berbentuk sangkar
tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang dua buah bearing.

Gambar 9. motor shaded pole, Motor fasa terbelah.


Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian stator dengan belitan stator dan
dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar ditempatkan di tengah-tengah stator, lihat gambar 10.

Gambar 10. Penampang motor shaded pole.


Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole. Konstruksi yang sederhana, daya
yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas perawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis
motor shaded pole banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.
Motor Universal
Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator dan belitan rotor. Motor
universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan. Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang
yang memendek atau pegas sikat arang yang lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah
dioperasikan, daya yang kecil, torsinya yang cukup besar motor universal dipakai untuk peralatan rumah tangga.

Gambar 11. komutator pada motor universal.


Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor memiliki dua belas alur belitan dan
dilengkapi komutator dan sikat arang yang menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan belitan
rotornya. Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm.

Gambar 12. stator dan rotor motor universal


Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan dengan tahanan geser dalam
bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.

Rangkaian Kontrol Motor Listrik Forward Reverse


Berada di > Home > Kontrol > Rangkaian Kontrol Motor Listrik Forward Reverse
Abu Akhdan
Kontrol

By : Akhdanazizan

Sesuai dengan judul posting nya yaitu


rangkaian kontrol motor listrik forward reverse, atau dikenal dengan membalik arah
putaran (forward Reverse). Rangkaian yang saya buat merupakan ide dari saya
sendiri (No duplikat), untuk kawan yang sudah bisa silakan berekspresi sendiri .
Tulisan ini khusus membantu kawan-kawan yang kesulitan bagaimana
merencanakan membalik putaran Motor Listrik 3 Fasa. Sebelum saya jelaskan
prinsip kerja rangkaiannya, perlu untuk dimengerti adalah keterangan gambar
(dibawah)
Prinsip kerja rangkaian kontrol Motor listrik forward reverse. Gambar rangkaian
kontrol yang pertama ini merupakan dalam kondisi stanby (belum ada perlakuan)

Gambar yang ke dua : rangkaian kontrol motor listrik forward reverse. Jika tombol S1
di tekan maka arus akan mengalir menuju coil kontaktor magnet sehingga kontaktor
KU dan KF akan ON, jika tombol S1 di lepas kontaktor KU dan KF akan tetap ON di
sebabkan Kontak bantu 13 14 mengunci rangkaian. Pada kondis ini motor listrik 3
fasa yang dijadikan beban akan diharapkan berputar maju (forward). Kondisi ini akan
tetap berlangsung (Kondisi Forward) selama tombol S0 belum ada Perlakuan (di
tekan) atau sumber listrik tidak mengalami pemadaman.

Kondisi Forward
Gambar ke tiga rangkaian kontrol motor listrik forward reverse : Pada gambar yang
ke tiga ini Jika tombol S2 di tekan maka arus akan mengalir menuju coil kontaktor
magnet sehingga kontaktor KU dan KR akan ON, jika tombol S2 di lepas kontaktor
KU dan KR akan tetap ON di sebabkan Kontak bantu (KR) 13 14 mengunci
rangkaian. Pada kondisi ini akan diharapkan motor Listrik 3 fasa berputar terbalik
(Reverse) dari kondisi awal. Kondisi ini akan tetap berlangsung (Kondisi Reverse)
selama tombol S0 belum ada Perlakuan (di tekan) atau sumber listrik tidak
mengalami pemadaman.

kondisi reverse

Rangkaian kontrol pada kondisi Forward dan Reverse (KU- KF dan KU-KR) harus
aman dari hubung singkat, sehingga pada gambar rangkaian kontrol di atas saya
buat dengan sistem rangkaian interlock (saling mengunci. Jika kondisi forward sudah
bekerja maka kondisi reverse tidak boleh bekerja meskipun secara sengaja atau
tidak sengaja menekan tombol S2, begitu juga sebaliknya. Sistem interlock yang di
rencanakan menggunakan kontak NC ( 21 22 ) dari masing masing kontak bantu
kontaktor KF dan KR yang di pasang silang. Demikian penjelasan tentang
rangkaian kontrol motor listrik forward reverse mudah-mudahan bermanfaat bagi
pembaca

Anda mungkin juga menyukai