Oleh :
Co ass YARSI
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kapan kita
menghentikan tindakan
resusitasi?
Menurut IDI secara moral tidak salah bila sudah
konsultasi keluarga dengan pertimbangan :
1. Terapi selanjutnya tidak ada perbaikan (status
vegetatif)
2. Terapi menjadi beban keluarga & sudah akan
menjurus pada mati batang otak
INFEKSI NOSOKOMIAL ( IN )
1.
2.
1. FAKTOR PENDERITA
a. Lokal
Prosedur Tindakan di OK / bangsal / ICU
infus line, drain.
ETT untuk NU / RJPO
ventilator (resiko Pneumonia lebih tinggi dari
21 x)
Kateterisasi buli-buli (ISK lebih tinggi dari
5%)
Antasida H2 Antagonis Simetidine (perubahan
PH asam lambungperubahan kualitas flora
normal di lambung).
b. Umum
Neonatus/geriatrik lebih rentan
Pembedahan besar/trauma besar
Malignancy, cirrhosis, uremia
Atrogenik: steroidAntasida
Sitostatik
2. FAKTOR KUMAN
- Populasi kuman berbeda-beda di bangsal ICU
lingkungan RS
- ICU RSUD Dr.Sutomo
Tahun 1990 :
1. Pseudomonas
= 37,3%
2. Enterobakter
= 19,3%
3. Staphylococcus = 14,5%
4. Citrobakter
= 8,4%
5. E.colli
= 7,2%
TAHUN 2000 :
1. Bergeser gram positif dibanding gram negatifCandida.
2. Pemicu Antibiotik cefotaxime, ceftriazone. Penyebab :
pemakaian antibiotik, antiseptik yang extensifperubahan
mikroflora endogen-exogen.
- Mikroba yang sensitif mati
- mikroba yang resisten tetap hidup dan berkembang biak.
- MikrobaTransfer plasmidmikroba sensitif berubah
menjadi resistent.
3. FAKTOR LINGKUNGAN
a. Kamar operasi / ICUHEPA (High Efficiancy
Particulate Air Filter)
Sistem pertukaran udara tertentu sehingga
udara didalam ruang mengandung sedikit
kuman.
b. Kamar isolasi Pasien Infectius
Tekanan udara negatifkuman tidak
menyebabkan keluar.
c. Kamar Isolasi AIDS-LA-Transplantasi
kekebalan tubuh menuruntekanan positif.
B. PENGENDALIAN IN
1. Standart peta kuman
2. Standart peta survaluance
3. Sistem koreksi.
PENUTUP
IN Masalah besar RS
1. Biaya
2. Morbilitas
3. Mortalitas
4. Kredibilitas
Berbeda unsur kuman IN di bangsalKamar
Bedah ICU
Perlu pemeriksaan Lab Biakan Kuman Ahli
mikrobiologi