ALMawardi, 1973, AbAhkam alSultoniyyah wal Wileyat ale
Diniyyah: Kairo; Mustafa al-Babial-Halab,
Mojizah, Maria Indra Rukmi, 1998 Peneluswan Penvalinan
‘Naskabnaskoh Riau Abad XIX. Jakarta: Fakultas Sata Ul
“Mulyadi, SWR. (ed). 1991, Naskah dam Kia, Lembaran Sara, No.
‘Khuius, Jakarta: Fokultas Sasa Universitas Indonesia.
emda TK I Riau, 1991, Dari Kesultanan Johor ke LinggeRlaw
?Pekanbaru.
Sedzali, Munavir, 1990. Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah
‘dam Pemikiran kata: UE-Press.
‘Shiba, Quai, 1994. Membumikan I-Our'an, Bandung: Mizan
Wilkinson, 1935, “Early Indian Influence in Malaysia", JMBRAS,
Vol Xil:2 Oktober.
Yunus, Hassan dan U.U. Hamidy, “Sumbangan dan. Peranan
CCendekiawan Riau dalam Penghidupan Kebudayaan Nasional
Indonesia dalam TRI.
‘kk, 1995, Raja Alt Haji dan Karya-karyanya, Pekanbars:
Pusat Pengajan Bahasa dan Kebudayaan Melayu, UNRI.
‘Yunus, Umar. 1981. Mics an Komunikas. Jakarta: Penecbit Sinar
arapan.
250
BABAD TANAH JAWA (PESISIRAN):
Pelestarian Nilai Luhur Budaya Bangsa
dan Kearifan Lokal—mancamonnc.
BABAD TANAH JAWA (PESISIRAN):
Pelestarian Nilai Luhur Budaya Bangsa
dan Kearifan Lokal
ele Abd. Rozagi*
manana —
PENDAHULUAN
Penelitian ini merupakan erjasama antara_ Pusltbang
Lektur Keagamaan Badan’ Litbang Agama dan Diklat
Keagamaan Departemen Agama RI. dengan Lembaga
Peneliian TAIN. Sunan Ampel Surabaya. -Peneliian ini
lilakukan’ pada tahun 2004, yang. merupakan lanjutan
penelitian tahun 2003, dengan konsentrasi tetap. pada
‘penelusuran naskah klasik di pesantren,
Pemilihan lokasi masih tetap Pondok Pesantren, yang
dalam kesempatan ini Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah
ddan sekitamya di Kranji, Pacitan, Lamongan; Jawe ‘Timur,
falasan yang cukup mendasar adalah. pertama, Pondok
PPesantren ini merupakan salah satu pondok tua di Jawa Timur,
‘pengasuhnya masih ada hubungan nasab dengan Sunan Drajat;
‘Kedua, ditemukan beberapa naskah yang masih baik. Semua
naskah tersebut masih belum dicetak, sekalipun dari naskah-
naskah itu ada yang merupakan salinan dari kitab-Kitab yang
> LembagaPenelitn TAIN Sunan Ampl Surabaya
253sudah diterbitkan, hanya saja ada catatan pinggi (alga!)
yang cukup penting sebagai komentar dari penyalin kitab
‘ersebut; Keriga, di samping ditemukan naskah yang biasa
jadikan referensi (mardji) di Pesanten, juga ditemukan
‘manuskrip yang beredar di masyarakat, yang isinya cerita:
cerita tentang para wali di Jawa dan kerajaan-kerajaan Islam di
‘ava, Dari cerita itu dapat ditrik hikmah sebagai ajaran moral
‘yang berkembang dit masyarakat, juga dapat dijadikan alat
‘untuk menguak sejarah para wali di Jawa yang masih diangeap
dan mister.
Penampakan kembali khazanah Klasik dokumen intelektual
yang masih dalam naskah tulisantangan (manuskrip)
‘merupakan agian dari tugas mulls. “Karena, naskah
Dagaimanapun adalah salah sam warisan budaya pemikiran
‘yang kandungan isinya mencerminkan berbagai_pemikiran,
‘pengetahuan, adat istiadat, seta perilaku masyarakat masa lal.
Ta merupakan representasi dari berbagai sumber lokal yang.
paling otoritaif dan paling otetik dalam memberikan berbagai
informasi sejarah pada masa tertentu. Disinyalir bahwa
Indonesia pada masa lal pernah melakukan kebjasaan menulis
dokumen, ilmu pengetahuan dan informasi secara besar-
besaran. "Hal ini dapat dibuktiken dengan ditemukannys
Derbagai naskoh manuskrip di seluruh Nusantara, balk
‘manggunakan bahasa Asing seperti Arab, atau bahasa Melayt
dan bohasa daerah. Berdasarkan informasi banyak naskah
‘manuskrip yang sudah diboyong ke Negeri Belanda.” Tidak
hheran kiranya, bila saat ini dijumpai naskah Nusantara klasik
‘yang tidak terhitung jumlahnya. Hasil ini disebabkan oleh
bbengsa Indonesia yang sudah dikenal sebagai bangsa yang.
‘memiliki Khazanah kebudayaan yang tinggi dan tuas, i antara
Kebudayaan tersebut adalah nila-nilai tradisional sebagai
* Hendhi Chambert Loir & Oman Faturahman, Pandan Koletst
Naskah masta Indonesia Soni, Jakarta: Yayasan Obo Indonesia, 199;
Lit Jugs Pisaud, Literature o> Java, Belanda, Marinas Niji, The
Fisgu, 1970
254‘Arab Pegon, Dengan kata lain naskah adalah benda kuno yang
{si teksnya berupa hasil Karangan dalam bentuk tulisan tangan,
i dalamnya -mengandung ide“ide, gagasan dan berbagal
‘macem pengetahuan tentang alam semesta menurut persepsi
‘budaya masyarakat yang bersangkutan, ajaran moral, flsafat
keagamaan dan unsu lain yang mengandung nilai-nilai ubur.*
‘Dengan ditemukannyahampir jutaan naskah dalam
berbagai bidang keilmuan Islam, bagi yang sudah tersimpan
atau teravat secara baik, tidaklah mengkhawatirkan, karen
Ssudah berada dalam “perawatan”” yang standar di bawal
Supervisi para filolog dan pustakawan yang _mumpuni.
Meskipun, seperti naskah-naskah yang sudah di luar eget
sult diakses apalagi dibawa kembali ke Indonseia, akan tetapi
fmasih banyak yang tercecer yang belum mendapatkan
pethatian yang serius, bagi mereka yang mengangeap barang,
jstimewa memang disimpan secara baik, akan tetapi
perawatannya belum memeauhi standar seperti yang ditemukan,
{i Gresik, Lamongan dan Tuban. Lebih parah lagi banyak
manuskrip yang tidak terawat secara baik, bahkan ada. yang
sudah lapuk dan dimakan rayap padaha isinya sangat baik dan
banyak memuat informasi Khazanah intelektual yang cukup
bbermakna bagi Kemajuan ilmu ke-slaman dan peradaban kaum
‘muslimin.
‘Keberadaan ajaran Wali Sanga sebagai sebuah kearifan
Jokal selama ini dari berabgai wawancara yang dilakukan oleh
peneiti secara simultan masih memungkinkan untuk ditelusuri
Keberadoannya dalam bentuk tulisan. Tentu saja manuskeip
‘yang betisi ajaran Wali Sanga terebut tidak semuanya dituls,
Lina Ulya Laltal “Telaah Nashah Tow Destripsi
Translteras Trjemahan dan Fog” (Sips), UNESA, Surabaya, 2003,
nr
° nae Umian Oman. Fathurahan, “Pentingnya Memeliara,
Melesaritan, dan Mesanfnton Khuzanah Nasa Islan Nasantara
Sshuah Reflcks Arnal Lattr Keagamaan, Vol. 1 No. 1 Tahun 2003,
Jake: Pslibang Lekur Keaganaan, adn Liang Agama dan Dikla
Keagamaan, Deag Rl, 2003.23
256
ad anh one Peon. hl Rey
oleh para Wali Sanga sendir, atau muridnya pada periodenya,
{etapi juga dtulis oleh para Keluarga dan muridnya, Dari asil
rekondtruksi ajaran-ajarannya yang didapat dari transmisi
‘radisi isan secara turun menurun. Pertanyaan yang paling
‘mendasar dalam proses eksplorasi manuskrip Islam Nusantara
adalah “Di mana naskah klasik Islam Nusantara tersimpan?”
Maka yang jadi persoalan adalah menemukan simpul-simpul
‘yang jadi petunjuk lokasitersimpannya manuskrip-manuskrip
‘di wilayah pesisie Javea Timur,
Penemuansimpul-simpul yang menghubungkan antara
individu-individu yang diduga’ menyimpan dan mengetahui
{tempat penyimpanan-manuskrip dapat diibaratkan dengan
‘upaya penemuan lokasi ekskavasi dalam penelitian arkeologi
fisik. Pada saat menemokan dan bisa melihat naskah tersebut,
pekerjaan belumlah selesai dan kendala masih begitu rumit
‘menghadang. Pemilik naskah tidak akan serta merta menunjul-
kan naskah yang disimpannya sebagai pusaka keluarga kepada
orang lain. Tidak jarang upaya penelusuran Keberadaan naskah
‘lasik Nusantara akan berhenti pada asumsi-asumsi keberadaan
simpul-simpul penyimpanan nasksh tanpapernah dapat
‘membuktikan klaim keberadaan naskah Klasik Nusantara, *
Dari beberapa tokoh masyarakat yang divawancarai dalam
proses penelusuran naskah klasik Nusantara berserakan
keberadaannya di wilayah ini dalam jumlah yang amat banyak.
‘Tetapi hanya sedikit dari mereka yang mengaku pemah melihat
kkeberadaan naskah-naskah tersebut. “Mereka menyembunyi
‘kan pusaka keluarga”. Pengetahuan mereka tentang keberadzan
naskah lasik Islam Nusentara di wilayah inj berdasarkan
\tadisi yang diperoleh dari para guru, bapak mereka,
_ Ada beberape alasan kenapa nasiah klasik Islam Nusantara