Anda di halaman 1dari 3

6.

Proses Pembuatan Gear Dengan Metalurgi Serbuk


Gear merupakan komponen yang sangat penting dalam bidang industri
otomotif maupun dalam budang manufaktur. Dengan pentingnya kegunaan dari
gear ini sendiri maka dalam proses pembuatannya harus diperhatikan agar geargear tersebut memenuhi syarat untuk dipakai ataupun digunakan pada komponenkomponen otomotif maupun pada komponen-komponen pemesinan. Selama ini
proses pembuatan gear terdapat 2 cara yakni secara tradisional atau casting dan
dengan cara metalurgi serbuk. Pada metode tradisional, pembuatan gear dilakukan
dengan bahan dasar atau material yang harus dilebur terlebih dahulu, kemudian
dilakukan casting, forging dan sebagainya. Sehingga dari proses pembuatan gear
secara

tradisional

ini

terdapat

beberapa

kerugian

diantaranya

a. Waktu proses yang lama dan biasanya kesulitan untuk memachining paduan
b. tingkat efisiensi dari material sangat rendah
c. control microstruktur sulit dilakukan
d. hasil permukaan kurang baik
sedangkan jika menggunakan metode metalurgi serbuk, material yang akan
dijadikan gear terlebih dahulu dijadikan serbuk dengan ukuran mikron maupun
nano. Kemudian dilakukan pencampuran material bahan dasar dengan bahan
pengikat, kemudian dilakukan dengan kompaksi dimana pada proses inilah gear
tersebut dilakukan pencetakan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan sintering
kemudian finishing. Pembuatan gear dengan metode ini terdapat beberapa
a.
b.
c.
d.
e.
f.

kelebihan, antara lain :


Kemampuan yang baik dalam membentuk dimensi yang kompleks
Memiliki sifat kekuatan yang baik
Memiliki nilai ratio yield yang sangat tinggi
Control microstruktur yang sangat baik
Tingkat oresisi dari produk yang sangat baik
Kemampuan membentuk produk yang kompleks

Proses manufaktur produksi gear

Proses produksi secara umum dimulai dengan proses penyerbukan material


dimana pada proses pembuatan gear ini digunakan material paduan antara besi
dan tembaga. Proses penyerbukan sendiri dilakuakan dengan metode mekanik.
Kemudian setelah proses penyerbukan telah selesai proses selanjutnya adalah
proses mixing antara kedua material tersebut dengan penambahan zat adiktif
sebagai pengikat. Proses mixing ini bermaksud agar kedua material tersebut dapat
terikat dengan sempurna. Selanjutnya dilakukan proses kompaksi dan
pembentukan dari campuran material tersebut, proses kompaksi ini dilakukan
dengan tekanan yang tinggi sehingga menghasilkan komponen produk uang
cukup kuat untuk dilakukan tahapan proses selanjutnya. Saat proses kompaksi ini
seringkali diberi pelumas agar saat proses pembentukan dapat mengurangu
gesekan yang terjadi pada dinding cetakan serta mempermudah saat proses
pengeluaran

produk.

Walaupun

pemberian

pelumas

ini

mengakibatkan

meningkatnya porositas pada produk namun pemberian pelumas ini juga


bermaksud untuk meningkatkan tingkat produksi dari produk tersebut. Pada
proses selanjutnya dilakukan sintering. Sintering ini dilakukan pada dapur dengan
temperatur kritis, dimana pada temperatur ini akan terjadi ikatan antar muka

butiran serbuk. Pada proses ini temperatur harus senantiasa dijaga tetap dibawah
titik lebur dari material supaya material tidak mengalami kehilangan bentuknya.
Ada beberapa parameter yang dipakai saat proses sintering ini, antara lain:
1.
2.
3.
4.

Temperatur
Waktu penahanan
Laju pendinginan
Kecepatan pemanasan.
Selesai dari tahap sintering ini produk menjadi produk jadi tanpa harus memalui
proses finishing dengan pemesinan.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9456480/TUGAS_PROSES_MANUFAKTUR_Me
talurgi_Serbuk_Oleh_Dana_Selvia_1310932021. Diakses pada 14 juni 2015
http://www.scribd.com/doc/59290473/Pembuatan-Gear-Dengan-MetalurgiSerbuk#scribd. Diakses pada 13 juni 2015

Anda mungkin juga menyukai