Peran Dan Komitmen Dukungan DPRD Untuk Ampl
Peran Dan Komitmen Dukungan DPRD Untuk Ampl
6. Lebih 66 persen kejadian Diare terjadi pada anakanak dari keluarga yang lakukan BAB di sungai
dan sekolah dibanding yang gunakan jamban
keluarga.
7. Penyebab Diare adalah: air tidak aman, sanitasi
yang tidak memadai dan kebersihan yang buruk.
8. Balita yang sering Diare pasti akan alami gizi
buruk karena asupan Gizi kurang sedangkan bayi
yang alami gizi buruk pasti sering alami diare.
Karena kemampuan melawan kuman jadi sangat
lemah.
9. Karena Gizi buruk maka 1 dari 2 bayi yang lahir di
NTT (58%) alami stunting/ bertubuh pendek atau
gagal pertumbuhan.
Dampak dari sanitasi buruk merupakan inti dari berbagai hambatan yang dihadapi kaum miskin dalam
upaya mencapai kesejahteraan,kesehatan, pendidikan, lingkungan, kesetaraan, dan harga diri.
INDONESIA RUGI RP 56 TRILIUN PER TAHUN AKIBAT SANITASI BURUK
Hasil kajian Program Air dan Sanitasi yang dilakukan oleh Bank Dunia pada
2006 mencatat, kerugian ekonomi karena sanitasi dan higiene yang buruk di
Indonesia mencapai Rp 56 triliun per tahun. Angka itu setara dengan 2,3
persen produk domestik bruto (PDB). Dampak tersebut terlihat dari indikasi
jumlah pengeluaran untuk berobat yang disebabkan disentri dan penyakit
Dampak pencemaran air oleh sanitasi yang buruk adalah Rp 14 triliun per
tahun. Karena semakin tinggi polutannya, proses pengolahan air menjadi air
bersih menjadi lebih mahal. Artinya, jika sanitasi diperbaiki sama saja
menghemat Rp 14 triliun per tahun, jelasnya.
beberapa dampak Air dan sanitasi buruk, salah satunya adalah dampak
terhadap kesehatan yang paling tinggi terkena imbasnya, yakni hampir Rp 30
triliun per tahun. Sedikitnya 90 juta kejadian diare di Indonesia tiap tahunnya
disebabkan karena sanitasi yang buruk. Dampak kesehatan tersebut
setidaknya secara langsung menyumbang 30 ribu kematian anak tiap tahun.
DASAR HUKUM
1. UU 23 Tahun 2014 tentang Pemda.
2. UU 17 Tahun 2014 tentang MD3.
3. PP 16 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tatib
DPRD.
4. Tata Tertib DPRD Provinsi nomor :
1/DPRD/2014
Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara
Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan
menyejahterakan
masyarakat
heso57@yahoo.com
FUNGSI DPRD
DPRD mempunyai fungsi
membentuk Perda
Legislasi
Membahas dan menyetujui
perda, APBD: Keberpihakan
pada alokasi anggaran
untuk dukungan pelayanan
air minum dan sanitasi
anggaran
pengawasan
Raker, dengar
pendapat, kunjungan
kerja ke lapangan/
SKPD,
melakukan evaluasi
kebijakan secara
berkala.
URUSAN WAJIB
Pendidikan
Kesehatan
Pekerjaan Umum
UU NO. 32 TAHUN
2004
Perumahan
Penataan Ruang
Perencanaan Pembangunan
DESENTRALISASI
OTONOMI
DAERAH
N
A
AN L
Y
LA MP
E
P A
Perhubungan
Lingkungan Hidup
Pertanahan
Kependudukan dan Catatan Sipil
Pemberdayaan Perempuan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Sosial
Tenaga Kerja
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Penanaman Modal
Kebudayaan
Pemuda dan Olah Raga
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
OTDA, PUM, AKD, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian
Ketahanan Pangan
URUSAN WAJIB
& PILIHAN
URUSAN PILIHAN
Pertanian
Kehutanan
10
11
REKOMENDASI
1. Kebijakan Pembangunan AMPL harus
memperhatikan kelestarian lingkungan agar
tidak mengorbankan generasi mendatang.
2. Pokja AMPL lebih aktif untuk melakukan
koordinasi untuk dengan seluruh Pelaku
AMPL agar bersinergi dengan Program
Pemerintah Daerah
3. Pentingnya peningkatan kapasitas Pokja
AMPL serta sebagai fasilitator untuk
menerjemahkan pelaksanaan AMPL agar
mudah dipahami masyarakat.
4. Melibatkan DPRD dalam melakukan Advokasi
dan Monitoring pada pembangunan AMPL di
Provinsi Nusa Tenggara Timur