Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Lamaran dalam bahasa Kayuagung masih lekat dipakai dalam acara lamaran
seorang bujang terhadap seorang gadis. Lamaran atau manjau yang artinya
(bertandang atau bertamu) masih menggunakan bahasa kayuagung dan pada acara
resepsi pernikahannya ragam dan latar belakang justru menggunakan bahasa
Indonesia untuk memandu rangkaian acara. Adapun ijab qabul pernikahan
menggunakan bahasa Indonesia ataupun Arab. Menurut masyarakat kayuagung masih
menganut jalur partlineal, dimana pemberian gelar hanya pada pihak laki-laki saja
yang mendapatkan gelar. Sedangkan untuk mempelai wanita tidak mendapatkan
gelar. Pemberian gelar pada mempelai pria disebut dengan jejuluk. Dan selanjutnya
mempelai laki-laki akan dipanggil dengan nama jejuluknya. Bukan lagi dengan nama
lahirnya.

Anda mungkin juga menyukai