Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Zat Yang Maha Mengetahui. Dia
mengetahui apa yang ada di langit dan bumi. Tidak ada rahasi bagi-Nya. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada makhluk-Nya yang paling mulia. Manusia yang
memberi kabar dan peringatan kembali kepada Tuhannya dengan akidah yang benar, Nabi
Muhammad saw.
Dengan telah ditulisnya Bahan Ajar ini, maka saya selaku penulis dan peyusun
berharap agar Bahan Ajar ini dapat dimanfaatkan sebagai penunjang dalam proses belajar
mengajar khususnya Bab Materi tentang Teori Kinetik Gas untuk SMA Kelas XI Semester 2.
Selain itu dapat memotivasi dan memberikan semangat kepada para peserta didik yang
membacanya karena Bahan Ajar ini telah dirancang sedemikian rupa untuk merangsang
minat para peserta didik untuk lebih mendalami konsep-konsep tentang Teori Kinetik Gas
dengan suguhan fakta/ fenomena yang sangat mudah ditemukan disekitar dan dalam
kehidupan sehari-hari. Ditambah dengan contoh soal per sub materi dengan pembahasan yang
rinci namun mudah untuk dipahami. Amin ya robbal alamin.
Sebagai tambahan Bahan Ajar ini adalah hasil rangkuman dari 4 Buku Teks Fisika
SMA, karangan Supiyanto, Marthen Kanginan, dan Bob Foster.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................................
Dafar Isi .................................................................................................................................
Kompetensi Inti .....................................................................................................................
Kompetensi Dasar .................................................................................................................
Tujuan Pembelajaran ...........................................................................................................
Indikator ................................................................................................................................
Teori Kinetik Gas ..................................................................................................................
Bab I. Pendahuluan (Fakta) .................................................................................................
Peta Konsep
..........................................................................................................................
Daftar Referensi
....................................................................................................................
KOMPETINSI INTI
KI 1
KI 2
KI 3
KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.8 Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan karakteristik gas pada ruang tertutup
INDIKATOR PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
jumlah gas
dinyatakan
TEORI
KINETIK GAS
Hukum
Boyle
Secara
mikroskopik
trdiri dari
Isokhorik
Proses
memenuhi
Gas Ideal
Hk. Boyle Gay
Lussac
Molar
gas mengalami
untuk
menjadi
Kapasitas Kalor
Molar
Partikel/ molekul
j
e
n
i
s
Isobarik
Isotermal
Adiabbatik
memenuhi
memiliki
menjadi
Variabelnya
Hukum Gay
Lussac
Kecepatan
mempengaruhi
memenuhi
Volum
Tekanan
Temperatur
Secara
makroskopik
trdiri dari
Gaya pada
Dinding Akibat
Tumbukan
mempengaruhi
Momentum
E. Kinetik
menentukan
Energi Dalam
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
Sifat gas itu disebut sifat makroskopik. Namun, ada pula sifat mikroskopik gas. Sesuai
dengan namanya sifat gas ini tidak bisa dilihat atau diukur dengan alat ukur langsung, antara
lain : kelajuan, energi kinetic, momentum, dan massa tiap-tiap partikel penyusun materi.
Dari sifat mikroskopik inilah, kita dapat mendefiniskan gas ideal dengan suatu asumsi
(anggapan) tetapi tetap konsisten (sesuai) dengan definisi makroskopik.
Jadi, dapat disebutkan bahwa gas ideal adalah gas yang memenuhi asumsi-asumsi
sebagai berikut :
1. Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik (interaksi)
antarpartikel.
2. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang (acak).
3. Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran wadah.
4. Setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna.
5. Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruangan dalam wadah.
6. Partikel gas memenuhi hukum Newton tentang gerak.
Yang perlu ditekankan adalah bahwa pada kenyataannya tidak ada sesuatu yang
benar-benar ideal di dunia ini, tetapi sifat-sifat di atas dapat didekati oleh gas pada
temperature tinggi dan tekanan rendah.
P2
konstan,
maka
tekanan
T2
T1
P1
gas
V2
V1
1 1 = 2 2
(10.1)
selnjutnya persamaan (10.1) itulah yang disebut Hukum Boyle. Dengan keterangan sebagai
berikut :
Ket :
Contoh soal 1
Sebuah tabung silinder dengan tinggi 0.20 m dan luas penampang 0.04 m2 memiliki
pengisap yang bebas bergerak seperti pada gambar. Udara yang bertekanan 1,01 x
105 N/m2 diisikan ke dalam tabung. Jika pengisap ditekan hingga tinggi silinder
berisi gas menjadi 0,12 m. Berapa tekanan P2? Anggap temperature gas konstan.
Pembahasan :
Diketahui :
t1 = 0,20 m
t2 = 0,12 m
mula.
Dari sini Anda dapat menyimpulkan bahwa Apabila
tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup
dipertahankan konstan, maka volume gas sebanding
dengan suhu mutlaknya.
atau secara matematis pernyataan tersebut dapat
dituliskan :
1
1
2
2
(10.2)
selnjutnya persamaan (10.2) itulah yang disebut Hukum Charless. Dengan keterangan
sebagai berikut :
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
Ket :
1 2
=
=
1 2
Ket
(10.3)
1 1
1
2 2
2
(10.4)
Contoh soal 2
Dua liter gas pada suhu 27OC dan tekanan 1 atm dimampatkan hingga volumnya
menjadi 1 liter dan dipanaskan hingga suhunya menjadi 127oC. Tentukan tekanan
akhir gas.
Pembahasan :
Keadaan 1 : V1 = 2 L
P1 = 1 atm
Keadaan 2 : V2 = 1 Liter
P2 = ?
Karena hanya P2 yang tidak diketahui, maka kita dapat langsung menggunakan
Persamaan Hukum Boyle-Gay Lussac
1 1 2 2
=
1
2
2 =
1 1 2
1 2 (400)
=
= 2,67
1 2
1 (300)
10
Ketika Anda memanaskan air pada sebuah panci, tepat sebelum air benar-benar
mendidih, gelembung-gelembung kecil terbentuk di dasar tetapi hilang saat naik.
Selanjutnya, saat air benar-benar mendidih, gelembung membesar ukurannya sat
naik. Mengapa demikian ?
Ketika sebuah mobil berjalan pada jarak tertentu, tekanan udara dalam ban mobil
meningkat. Mengapa demikian? Apakah Anda perlu mengeluarkan udara dari ban?
Kipas hidrotermal adalah bukaan di dasar samudera yang membuang air yang
sangat panas. Air yang keluar dari bukaan sejenis ini terdapat di pesisir Oregon
2400 m di bawah permukaan laut, dengan suhu 270OC. Berkaitan dengan suhunya,
ternyata air tidak mendidih. Mengapa demikian?
persamaan
misalnya
massa
keadaan
atom
gas
ideal,
relative,
massa
atom
relative
(Ar)
adalah
atom-atom
penyusun
suatu
senyawa.
11
3) Mol (n) adalah perbandingan massa (m) suatu partikel terhadap massa relatifnya (A r
atau Mr).
4) Bilangan Avogadro (NA) adalah bilangan yang menyatakan jumlah partikel dlaam
satu mol (NA = 6,02 x 1023 partikel/ mol).
Dari poin-poin tersebut di atas dapat ditulis hubungan secara matematis antara besaranbesaran
= =
(10.5)
(10.6)
Jika persamaan Hukum Boyle-Gay Lussac berlaku untuk gas ideal di dalam ruang tertutup
(tidak bocor), artinya massa atau jumlah mol gas adalah tetap. Maka, jika persamaan di ruas
kanan untuk persamaan (10.3) adalah konstan. Anda dpat menulisnya dengan nR, dengan R
selanjutnya disebut konstanta gas umum yang nilainya R = 8,31 J/mol K atau R = 0,082 L
atm/mol K, sehingga kita memperoleh persamaan umum gas ideal, yang disebut persamaan
keadaan gas ideal.
....(10.7)
=
atau
= =
.....(10.8)
....(10.9)
12
Contoh soal 3
Suatu gas yang massanya 1,95 kg pada suhu 27OC memiliki volume 600 Liter dan
tekanan 5 atm. Tentukan massa molekul relative (Mr) gas tersebut.
Pembahasan
Besaran yang diketahui :
m = 1,95 kg = 1950 gram V = 600 Liter
P = 5 atm
T = 27 + 273 = 300 K
Ditanya : Massa molekul relative (Mr) ?
Mr dapat diitung dengan menggunakan persamaan keadaan gas ideal. Karena
Volume dalam liter dan Tekanan dalam atm, maka R menggunakan nilai 0,082
L atm/Mol K
=
=
1950 0,082
(300)
=
=
= 16
5 (600)
Jadi, besarnya massa molekul relative (Mr) gas tersebut adalah 16 g/mol.
ASAH KEMAMPUAN
Jawablah pertanyaan berikut ini ?
1. Berapakah volume 8 gram gas helium (Mr = 4 kg/kmol) pada suhu 15oC dan tekanan 480
mmHg?
2. Dalam ruangan yang bersuhu 27oC dan tekanan 1x105 N/m2, 1 mol gas CO2 memiliki
massa 44 gram. Tentukan massa jenis gas CO2 tersebut.
3. Dalam sebuah botol yang tertutup rapat teradapat gas yang tekanannya 1 atm, volumnya
20 liter, dan suhunya 27oC. Kemudian botol dipanaskan hingga suhunya menjadi 117oC.
Hitung tekanan gas dalam botol sekarang. (Anggap pemuaian botol dapat diabaikan)
4. Sebuah tabung udara yang berisi 20 kg udara pada tekanan 9 atm disimpan pda tempat
yang bersuhu 6oC. Ketika dipindahkan ke bengkel yang bersuhu 37oC, katup pengaman
13
pada tangkai bekerja dan membebaskan sejumlah udara. Jika katup bekerja ketika tekanan
udara dalam tabung melebihi 9,5 atm, hitung massa udara yang dibebaskan.
5. Sebuah tangki berisi 15 kg oksigen pada tekanan 4 x 105 Pa dan suhu 47oC. Pada suatu
saat ketika suhu 27oC dan tekanan gas dalam tangki 3 x 105 Pa, diketahui bahwa tangki
bocor sehingga sejumlh oksigen keluar. Berapa massa oksigen yng telah lolos keluar?
FAKTA
14
molekul akan kembali menumbuk dinding yang sama setelah menempuh komponen jarak x
sebesar 2L, sehingga interval waktunya :
2
2
2
....(10.10)
Tekanan total gas yang memiliki N molekul dengan komponen kecepatan terhadap sumbu x
masing-masing v1x, v2x, ...... vNx adalah
=
2
2
2
( + 2
+ +
)
1
2
2
2
2
1
+ 2
+ 3
+
maka diperoleh
2
=
....(10.11)
Kita anggap setiap molekul bergerak ke segala arah secara acak dengan kelajuan tetap, ratarata kuadrat kecepatan pada x, y, dan z adalah sama besar, sehingga
2 =
1 2
15
1 2
=3
....(10.12)
dengan :
P = tekanan gas (Pa)
mo = massa sebuah partikel (molekul) gas (kg)
2 = rata-rata kuadrat kecepatan (m2/s2)
N = jumlah molekul partikel gas (butir)
V = volume gas (m3)
Dalam persamaan (10.11) di atas besar mov2 dapat diganti dengan 2 EK, sehingga dapat
ditulis :
=
2
3
....(10.13)
Contoh Soal 4
Tekanan gas dalam suatu tabung tertutup menurun menjadi gas 64% dari semula.
Berapa % penurunan kelajuan molekul gas?
Pembahasan :
Diketahui : P2 = 64%P1
Ditanya : penurunan kelajuan molekul gas ?
Hubungan tekanan P terhadap kelajuan v sesuai dengan persamaan (10.12)
adalah
=
1
Karena 3
1 2
3
2 0,641
=
1
1
22 = 0,6412
2 = 0,81 = 80%1
Jadi, penurunan kelajuan molekul gas adalah 20%
16
= 3 = 2
.....(10.14)
dengan k = 1,38 x 10-23 J/K yang disebut tetapan Boltzman. Karena EK adalah energi kinetic
translasi rata-rata per molekul, suhu merupakan suatu ukuran langsung dari energi kinetic
molekul.
Perhatikan bahwa energi kinetic rata-rata partikel gas pada persamaan (10.13) hnya berlaku
untuk gas monoatomik. Jika dalam suatu soal tidak disebut jenis gas, maka yang dimaksud
adalah gas monoatomik.
3.3 Kecepatan Efektif Gas Ideal
Apabila di dalam suatu bejana tertutup terdapat N1 molekul yang bergerak dengan kecepatan
v1, dan N2 molekul yang bergerak dengan kecepatan v2, dan seterusnya, maka rata-rata
kuadrat kecepatan molekul gas 2 dapat dinyatakan sebagai
2 =
1 12 +2 22 ++ 2
1 +2 ++
.....(10.15)
Kecepatan efektif vrms (rms = root mean square) didefinisikan sebagai akar dari rata-rata
kuadrat kecepatan.
=
1
2
2 2 =
....(10.16)
2
Dengan = 2 2 = 2
, maka Persamaan (10.13) dapat ditulis
1
3
2
=
2
2
17
.....(10.17)
Mengingat bahwa massa jenis = dan massa total m = Nmo, maka Persamaan (10.12)
dapat ditulis menjadi
2
1
1 2
1 2
=
=
=
3
3
3
....(10.19)
Contoh Soal 5
Pada suhu tertentu kecepatan 10 molekul suatu gas adalah sebagai berikut :
Banyak molekul
Kecepatan (m/s)
20
30
40
50
80
Tentukanlah :
a. kecepatan rata-rata gasType equation here.
b. kecepatan efektif gas
Pembahasan :
a. Kecepatan rata-rata :
=
=
=
3 20 + 2 30 + 1 40 + 3 50 + 1 80 /
3+2+1+3+1
390
= 39 /
10
b. Kecepatan efektif
=
=
=
3 20 2 + 2 30 2 + 1 (40)2 + 3 50 2 +(1) 80 2
3+2+1+3+1
18.5002 / 2
= 43,01 /
10
Jadi, besarnya kecepatan rata-rata adalah 39 m/s dan besarnya kecepatan efektif
adalah 43,01 m/s
18
1
2
. Derajat
kebebasan yang dimaksud adalah setiap cara bebas yang dapat digunakan oleh partikel
untuk menyerap energi. Oleh, karena itu, setiap molekul dengan derajat kebebasan
memiliki energi rata-rata
1
= ( )
2
....(10.20)
1
2
2 ,
1
2
Dimana pusat massa molekul melakukan gerak translasi dengan komponen energi kinetic
1
1
2
2 ,
1
2
titik dengan batang penghubung terletak pada sumbu x sebagai poros, maka momen
inersia terhadap sumbu x, yaitu Ix = 0. Akibatnya, energi kinetic rotasi terhadap sumbu x
EKx = 0, sehingga gerak rotasinya hanya mempunyai 2 komponen energi kinetic, yaitu
EKy dan EKz ( dua derajat kebebasan).
Untuk gerak molekul yang melibatkan gerak vibrasi, terdapat dua jenis kontribusi energi
1
pada gerak vibrasi, yaitu energi kinetic vibrasi = 2 2 dan energi potensial elastic
1
19
2) Suhu sedang 500 K, gerak translasi dan rotasi memiliki 5 derajat kebebasan.
3) Suhu tinggi 1000 K, gerak translasi, rotasi, dan vibrasi memiliki 7 derajat
kebebasan.
4.2 Energi Dalam Gas Ideal
Didefinisikan sebagai jumlah energi (energi kinetic= translasi, rotasi, dan vibrasi serta energi
potensial elastic) yang dimiliki oleh seluruh molekul gas dalam wadah tertentu.
1
= = ( )
2
....(10.21)
dengan :
N = jumlah molekul
= Energi Kinetik Rata-rata
= derajat kebebasan
T = suhu
Berdasarkan Persamaan dapat dituliskan rumus energi dalam gaas ideal berdasarkan derajat
kebebasannya sbb :
Untuk Gas monoatomik ( f = 3) maka ;
= = =
....(10.22)
....(10.23)
....(10.24)
.........
....(10.25)
20
BAB III
PENUTUP
A. Rangkuman Materi
21
d. 2,8 m3
b. 2,8 x 10-3 m3
e. 22,4 m3
c. 22,4 x 10-3 m3
6. Sejumlah gas ideal bertekanan P dipanaskan dari 27OC menjadi 54OC. Jika
volumenya naik menjadi dua kali, maka tekananny menjadi ....
a. 0,25 P
d. P
b. 0,55 P
e. 2P
c. 0,75 P
7. Sebuah tabung yang bervolume 1 liter mempunyai lubang yang memungkinkan udara
keluar dari tabung. Mula-mula suhu udara dalam tabung 27OC. Tabung dipanaskan
hingga suhuny menjadi 127OC .Perbandingan antara massa gas yng keluar dari tabung
dan massa awalnya adalah ....
a. 1 : 2
d. 1 : 27
b. 1 : 4
e. 1 :127
c. 27 : 127
22
8. Dua buah wadah bervolume V dan 4V dihubungkan dengan sebuah pipa kapiler
(volumenya dpat diabaikan). Mula-mula kedua wadah bersuhu 280 K, dan
mengandung udara pada tekanan 68 cmHg. Sekarang wadah yang lebih besar
dipanaskan menjadi 350 K dan yang lebih kecil didinginkan menjadi 210 K. Tekanan
dalam tiap wadah ....
a. 75 cmHg
d. 54 cmHg
b. 68 cmHg
e. 45 cmHg
c. 60 cmHg
9. Bila sejumlah gas yang massanya tetap ditekan pada suhu tetap, maka molewkulmolekul gas itu akan ....
a. mempunyai energi kinetic lebih besar
b. mempunyai momentum lebih besar
c. lebih sering menumbuk dinding tempat gas
d. bergerak lebih cepat
e. bergerak lebih lambat
10. Sebuah silinder logam yang kuat dan berkatup, mula-mula berisi udara pada suhu dn
tekanan yng sama dengan udara luar, yaitu 27oC dan 1 atm. Kemudian, silinder
dipanasi dengan posisi katup terbuka hingga suhunya menjadi 327oC, lalu katup
ditutup dan silinder beserta isinya dibiarkan mendingin sampai tecapai suhu semula.
Tekanan akhir udara dalam silinder sebesar ....
a. 0,25 atm
d. 1 atm
b. 0,5 atm
e. 2 atm
c. 0,75 atm
23
24
F. Hasil Pengamatan
No
Volume Udara
(V)
Tekanan Udara
(p)
H. Kesimpulan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
25
DAFTAR REFERENSI
Foster, Bob. 2011. Fisika Terpadu untuk SMA/ MA Kelas XI Semester 2. Jilid 2B. Jakarta :
Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2010. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Kanginan, Marthen. 2008. Seribu Pena. Fisika untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Supiyanto. 2008. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
26